Anda di halaman 1dari 24

PERMINTAAN AGREGAT 1 MEMBANGUN IS-LM

Analisis Jurnal Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar
Ekonomi Makro

Dosen Pengampu: Dr. Ir. Hj. Hamsinah Bahruddin, M.Si

Disusun Oleh:
Fadia Zulfah Fazrin
NIM: 11190840000070

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 M/1441 H

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................2


KATA PENGANTAR.................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................5
C. Tujuan Masalah .........................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Permintaan Agregat ................................................................................6
B. Model Permintaan Agregat........................................................................................6
C. Sejarah IS-LM .............................................................................................................8
D. Pasar Barang (Kurva IS) ..............................................................................................9
E. Pasar Uang (Kurva LM)...............................................................................................14
F. Asumsi-Asumsi Pokok dalam IS-LM ...........................................................................17

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.................................................................................................................23
B. Saran ..........................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................24

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PERMINTAAN AGREGAT 1
MEMBANGUN IS-LM ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pengantar
ekonomi makro. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Permintaan Agregat 1 Membangun IS-LM bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Hj. Hamsinah Bahruddin, M.Si , selaku
Dosen Pengantar Ekonomi Makro yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Ciputat, 26 November 2019

Penulis

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan konsumsi pada pokoknya dideterminasi (ditetapkan) oleh pendapatan.
Ketika pendapatan bertambah maka konsumsi akan ikut bertambah sehingga
Permintaan Total (Aggregate Demand) dapat diperoleh. Sedangkan penawaran adalah
keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada berbagai tingkat harga
tertentu dan waktu tertentu. Jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan
bertambah. Begitu juga ketika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga
turun atau semakin sedikit. Gambaran tentang permintaan total dan penawaran total
berdampak terhadap keseimbangan, baik itu penggambaran kurva IS, LM, dan lainnya.
Keynes menyatakan bahwa permintaan agregat yang rendah bertanggung jawab
terhadap rendahnya pendapatan dan tingginya pengangguran yang menjadi
karateristik kemerosotan ekonomi.
Dua bagian dari model IS-LM adalah kuva IS dan kurva LM. IS meyatakan
“investasi” dan “tabungan” serta kurva IS menyatakan apa yang terjadi pada pasar
barang dan jasa, LM menyatakan “likuiditas” dan “uang”, serta kurva LM menunjukkan
apa yang terjadi pada penawaran dan permintaan terhadap uang. Karena
mempengaruhi investasi dan permintaan uang.
Tingkat bunga merupakan variabel yang menghubungkan kedua bagian dari
model IS-LM model tersebut menunjukkan bagian interaksi diantara pasar-pasar ini
menentukan posisi serta kemiringan kurva permintaan agregat dank arena itu tingkat
pendapatan nasional dalam jangka pendek.
“Model Keynes” diartikan berbeda-beda oleh banyak orang. Hal yang berguna
untuk memikirkan model Keynes buku teks dasar sebagai perincian dan perluasan dari
“teori klasik”. Perputaran uang variabel dan harga “kaku”-nya mencerminkan
kepercayaan Keynes bahwa kelemahan model klasik berasal dari asumsi terlalu-ketatnya
tentang perputaran konstan serta upah dan harga yang sangat fleksibel.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan permintaan agregat?
2. Bagaimana model permintaan agregat?
3. Bagaimana sejarah IS-LM?
4. Bagaimana pasar barang (kurva IS)?
5. Bagaimana pasar uang (kurva LM)?
6. Apa Saja Asumsi-Asumsi Pokok dalam IS-LM
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan permintaan agregat.
2. Mengetahui bagaimana model permintaan agregat.
3. Mengetahui sejarah IS-LM.
4. Mengetahui bagaimana pasar barang (kurva IS).
5. Mengetahui bagaimana pasar uang (kurva LM).
6. Mengetahui apa saja asumsi-asumsi pokok dalam IS-LM.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Permintaan Agregat


Permintaan agregat merupakan seluruh permintaan terhadap barang dan jasa
yang terjadi dalam suatu perekonomian baik dari dalam maupun luar negeri.
Dalam menganalisis permintaan agregat, dua ekonom terkenal yaitu Keynes dan
Pigou mempunyai pendapat yang berbeda.
Menurut Keynes, apabila terjadi perubahan harga, maka jumlah yang beredar riil
(Ms/P) akan berubah, akibatnya terjadi perubahan pada tingkat bunga (i). Selanjutnya
perubahan tingkat bunga tersebut akan mempengaruhi investasi (I) yang pada akhirnya
akan mempengaruhi pendapatan nasional.
Sedangkan menurut Pigou, apabila terjadi perubahan harga dalam
perekonomian masyarakat akan merasa saldo kas riil (cash riil balance) mereka berubah,
yang selanjutnya akan mempengaruhi konsumsi masyarakat tersebut. Perubahan
konsumsi akan mengakibatkan perubahan pada pendapatan nasional.
Jadi pada intinya, perbedaan pendapat dua ekonom tersebut terletak pada
perubahan variabel-variabel ekonomi akibat adanya perubahan harga. Keynes menitik
beratkan pada perubahan tingkat bunga, sedangkan Pigou menitik beratkan pada
perubahan konsumsi ketika terjadi perubahan harga.
B. Model Permintaan Agregat
Model Keynes menunjukkan apa yang menyebabkan kurva permintaan agregat
bergeser. Dalam jangka pendek, ketika tingkat harga tetap, pergeseran kurva
permintaan agregat mengarah pada perubahan pendapatan nasional, Y. Model
permintaan agregat yang dikembangkan pada makalah ini disebut IS-LM merupakan
interpretasi utama dari kerja Keynes. Model IS-LM mengambil tingkat harga yang ada
dan menunjukkan apa yang menyebabkan pendapatan berubah. Ini menunjukkan apa
yang menyebabkan AD bergeser.

6
Gambar 2.1

Pasar barang dan kurva IS (singkatan dari investasi dan saving/tabungan)


memplot hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar
dan jasa.
Pasar uang dan kurva LM (singkatan dari likuiditas dan money/uang) memplot
hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang.
Karena tingkat bunga mempengaruhi baik investasi dan permintaan uang, ia
adalah variabel yang menghubungkan dua bagian model IS-LM. Model menunjukkan
bagaimana interaksi antara pasar-pasar ini menentukan posisi dan kemiringan kurva
permintaan agregat dan karenanya tingkat pendapatan nasional dalam jangka pendek.
Dalam General Theory of Money, Interest, and Employment (1936), Keynes
menyatakan pendapatan total perekonomian dalam jangka pendek ditentukan sebagian
besar oleh keinginan belanja rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Semakin orang
ingin belanja, semakin banyak barang dan jasa yang perusahaan dapat jual. Semakin
banyak yang perusahaan jual, semakin banyak output yang akan mereka pilih untuk
diproduksi dan semakin banyak yang mereka akan pilih untuk dipekerjakan. Jadi,
masalah selama resesi dan depresi menurut Keynes adalah belanja yang tidak cukup.
Perpotongan Keynes adalah usaha untuk memodelkan wawasan ini.
Perpotongan Keynes menunjukkan bagaimana pendapatan Y ditentukan untuk
tingkat tertentu investasi terencana I dan kebijakan fiscal G dan T. kita dapat
menggunakan model ini untuk menunjukkan bagaimana pendapatan berubah ketika
salah satu variabel eksogen berubah. Pengeluaran actual (actual expenditure) adalah

7
jumlah yang rumah tangga, perusahaan dan pemerintah belanjakan untuk barang dan
jasa (GDP). Pengeluaran yang direncanakan (planned expenditure) adalah jumlah yang
rumah tangga, perusahaan dan pemerintah ingin belanjakan untuk barang dan jasa.
Perekonomian ada di ekuilibrium apabila: pengeluaran actual= pengeluaran yang
direncanakan (Y=E)
Gambar 2.2

C. Sejarah IS-LM
Hicks menjadi dosen sementara di London School of Economics dan Ilmu Politik
pada tahun 1930. Dia memulainya sebagai seorang ekonom tenaga kerja dan melakukan
pekerjaan deskriptif pada hubungan industrial tetapi secara bertahap ia pindah ke sisi
analitis, di mana matematika latar belakangnya kembali dikhususkan.
Kontribusi Hicks yang paling besar dalam makroekonomi adalah Hicks-Hansen
model IS-LM, yang diformalkan interpretasi dari teori John Maynard Keynes (lihat
Keynesianisme). Model ini menggambarkan ekonomi sebagai keseimbangan antara tiga
komoditas: uang, konsumsi dan investasi. Hicks sendiri tidak menganut teorinya,
dan sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun 1980, Hicks menegaskan bahwa
mereka telah menghilangkan beberapa komponen penting dari argumen Keynes,
khususnya yang berkaitan dengan ketidakpastian.
Model IS-LM memunculkan titik ekuilibrium tentang suku bunga dan
pengeluaran diberikan oleh ekulibrium di dalam pasar barang dan uang. Pasar barang

8
diwakilkan oleh ekuilibrium antara investasi dan tabungan (IS), dan pasar uang
diwakilkan oleh penawaran uang dan preferensi likuiditas. Kurva IS termasuk oleh titik-
titik dimana investasi, berdasarkan suku bunga, setara dengan tabungan, berdasarkan
keluaran.
Kurva IS melandai kebawah karena keluaran dan suku bunga memiliki hubungan
berbanding terbalik di pasar barang: Apabila keluaran meningkat maka akan lebih
banyak uang yang ditabung, yang artinya suku bunga haruslah diturunkan untuk
mendorong investasi yang cukup sehingga sepantaran dengan tabungan.
Kurva LM melandai keatas karena suku bunga dan keluaran memiliki relasi positif
di pasar uang. Dengan meningkatknya keluaran, permintaan untuk uang akan naik, dan
suku bunga akan turut naik.
Dalam contoh grafik IS/LM ini, kurva IS bergerak ke kanan, menyebabkan suku
bunga meningkat (i) dan ekspansi dari ekonomi "asli" (GDP asli, atau Y). Model IS/LM
seringkali digunakan untuk mendemonstrasikan efek dari kebijakan moneter dan fiskal.
Buku teks seringkali menggunakan model IS/LM, tetapi model ini tidak menunjukkan
kompleksitas dari model-model ekonomi-makro modern. Meskipun begitu, model-
model modern ini masih tetap memiliki relasi yang mirip dengan IS/LM.
Dengan menggunakan pemisalan pemisalan yang ditunjukan sebagaimana
perbelanjaan agregat akan menentukan keseimbangan pendapatan nasional dalam
perekonomian sederhana (dua sektor) dan perekonomian tertutup (tiga sektor) dan
bagaimana perubahan perubahan dalam perbelanjaan agregat akan mempengaruhi
keadaan keseimbangan yang dicapai. Analisis tersebut belumlah sepenuhnya
mencerminkan keadaan yang berlaku dalam perekonomian, tingkat bunga dan harga
selalu mengalami perubahan dan kedua duanya adalah variabel yang sangat penting
dalam mempengaruhi kegiatan dalam perekonomian.
D. Pasar Barang (Kurva IS)
a. Pasar Barang
Analisis yang menjelaskan mengenai hubungan antara uang, suku bunga, dan
kegiatan perekonomian sering disebut dengan analisis IS-LM. Dalam analisis Keynesian

9
sederhana kegiatan sektor riil atau pasar barang menunjukkan bagaimana pengeluaran
agregat akan menentukan pendapatan nasional.
Pasar barang sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan investasi. Ketika
suku bunga tinggi, tingkat investasi rendah, sebaliknya pengurangan suku bunga akan
meningkatkan investasi. Perubahan tingkat suku bunga (i) akan mempengaruhi
perubahan tingkat investasi dan selanjutnya akan mempengaruhi perubahan
pengeluaran agregat sehingga terjadi keseimbangan pendapatan nasional yang baru.
Kenaikan investasi yang terjadi karena hal-hal lain diluar suku bunga seperti ekspektasi
ekonomi dan efisiensi akan menggeser kurva MEI ke kanan pada tingkat bunga yang
sama. Sifat hubungan ini digambarkan oleh kurva MEI (Marginal Efficiency of
Investment) berikut:
Gambar 2.3
Suku Bunga, Investasi dan Keseimbangan Pendapatan Nasional

i Y=AE

E2 AE2
AE1
E1
i0 A C AE0

E0

i1 B

MEI0 MEI1
0
45
I0 I1 I2 I
Y0 Y1 Y2 Y
(a) Efisiensi Modal Marginal (b) Keseimbangan Pendapatan
Nasional

Sumber: Sadono Sukirno,2005, hal: 132


b. Cara Membentuk Kurva IS
Ada dua cara dalam membentuk kurva IS, yaitu:

10
1. Mewujudkan kurva IS dari melihat perubahan perubahan yang berlaku keatas
keseimbangan pendapatan nasional sebagai akibat perubahan tingkat bunga.
2. Dengan menggunakan grafik empat kuadran yang menerangkan perubahan diantara
tingkat bunga, suntikan, bocoran, dan keseimbangan pendapatan nasional.
Dalam ekonomi konvensional, kesimbangan umum dapat terjadi apabila pasar
barang dan pasar uang ada di dalam keseimbangan. Dalam keadaan keseimbangan
umum ini besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang terjadi akan
mencerminkan pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang seimbang baik di
pasar barang maupun di pasar uang.
Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan
yang muncul di pasar barang dan jasa. Kurva IS juga menyatakan “investasi” dan
“tabungan”. Dengan asumsi perekonomian tertutup, dimana ekspor adalah nol, maka
pengeluaran yang direncanakan sebagai jumlah konsumsi C, investasi yang
direncanakan I, dan pembelian pemerintah G.
E=C+I+G
Dimana: C = C (Y – T)
Persamaan ini menunjukkan bahwa konsumsi tergantung pada pendapatan
disposibel (Y–T), yang merupakan pendapatan total Y dikurangi pajak T. Diasumsikan
investasi yang direncanakan adalah tetap I, dan kebijakan fiskal-tingkat pembelian dan
pajak pemerintah- adalah tetap G dan T. Sehingga dikombinasikan menjadi :
E = C(Y – T) + I + G
Selanjutnya perekonomian berada dalam keseimbangan (equilibrium) ketika
pengeluaran aktual sama dengan pengeluaran yang direncanakan. Asumsi ini didasarkan
pada gagasan bahwa ketika rencana orang-orang telah direalisasikan, mereka tidak
mempunyai alasan untuk mengubah apa yang mereka lakukan. Mengingat Y sebagai
GDP aktual tidak hanya pendapatan total tetapi juga pengeluaran total atas barang dan
jasa, sehingga dapat ditulis kondisi keseimbangan sebagai :
Pengeluaran Aktual = Pengeluaran Yang Direncanakan Y=E.

11
Kurva IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan
yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk barang dan jasa. Perubahan-
perubahan dalam kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan
jasa menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang
mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri.
Kurva IS memiliki kemiringan negative karena tingkat suku bunga yang lebih
tinggi menurunkan pengeluaran investasi, yang pada gilirannya menurunkan
permintaan agregat serta tingkat pendapatan keseimbangan.
Hal-hal utama mengenai kurva IS adalah sebagai berikut:
a) Kurva IS adalah kombinasi antara suku bunga dan tingkat pendapatan, dimana pasar
barang berada dalam kondisi keseimbangan.
b) Kurva IS memiliki kemiringan negative karena kenaikan suku bunga akan
menurunkan pengeluaran investasi yang direncanakan, dan karenanya juga
menurunkan permintaan agregat termasuk mengurangi keseimbangan pendapatan.
c) Kurva IS mengalami pergeseran oleh adanya perubahan pengeluaran otonom.
Kenaikan pengeluaran otonom termasuk pembelian pemerintah, akan menggeser
kurva IS ke sebelah kanan.
d) Pada titik-titik di sebelah kanan kurva, terdapat kelebihan penawaran dalam pasar
barang, dan pada titik-titik di sebelah kiri kurva tersebut, terdapat kelebihan
permintaan barang.
Gambar 2.4
Kurva IS

12
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kurva IS
1. Besarnya angka pengganda (multiplier), yaitu Mempengaruhi intersep dan gradien
(tingkat kemiringan) kurva IS.
2. Kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian, Wujud kepercayaan ditunjukan
oleh: Semakin percaya (optimis) maka konsumsi dan investasi otonom (Co dan Io)
akan semakin besar dan semakin kurang percaya (pesimis) maka konsumsi dan
investasi otonom akan semakin kecil.
3. Kepekaan pengeluaran investasi terhadap tingkat bunga (a), Semakin peka berarti a
semakin besar berarti semakin besar pula gradien kurva IS.
4. Belanja Pemerintah, Semakin besar belanja pemerintah è semakin naik kurva IS.
d. Kemiringan Kurva IS
Derevasi kurva IS, pada tingkat suku bunga i1, keseimbangan pasar barang berada
pada titik E1pada panel bagian atas dengan tingkat pendapatan Y1. Pada panel bagian
bawah ini dicatat sebagai titik E1 juga. Penurunan tingkat suku bunga ke
titik i2 meningkatkan permintaan agregat dan jumlah pengeluaran pada setiap
pendapatan. Titik keseimbangan pendapatan yang baru adalah Y2. Pada panel bagian
bawah, titik E2 mencatat keseimbangan baru dalam pasar barang yang bersesuaian
dengan tingkat suku bunga i2.
e. Penurunan Kurva IS
Pertama, seperti yang kita ketahui bahwa hubungan antara interest rate / tingkat
bunga (i) dengan investasi (I) adalah negatif. Contoh jika i = 10%, maka I = 150. Jika i =
8%, maka I = 200. Dan kemudian kita ke pasar barang, kita memiliki permintaan
terhadap barang dan jasa, yang di dalamnya termasuk pengeluaran konsumsi,
pengeluaran pemerintah, juga pengeluaran investasi. Pada tingat bunga 10%, investasi
sebesar 150. Kita asumsikan total permintaan terhadap barang dan jasa sebesar 300.
Kemudian lihat tingkat pendapatan. Bagaimana mencari nilainya? Kita hitung
melalui multiplier (angka pengganda). Misalkan multiplier = 5, maka tingkat pendapatan
adalah = 5 x 300 = 1500. Jadi point 1 menyatakan keseimbangan di pasar barang dengan
tingkat bunga sebesar 10% dan tingkat pendapatan sebesar 1500. Lalu kita

13
menurunkannya pada kurva baru yaitu kombinasi antara tingkat bunga dan tingkat
pendapatan.
Kemudian terjadi penurunan tingkat bunga dari 10% menjadi 8%, dan investasi
naik dari 150 menjadi 200. Investasi adalah komponen dari Z (permintaan barang dan
jasa), jadi jika I naik makan Z juga naik. Sehingga pada tingkat bunga 8%, investasi naik
sebesar 50, dan permintaan barang dan jasa juga naik menjadi 350. Untuk mengetahui
besar pendapatannya kembali digunakan multiplier. Yaitu 5 x 350 = 1750.
Kemudian kita menurunkannya kembali ke kurva yang menghubungkan antara
tingkat bunga dengan pendapatan. Titik-titik ini kita satukan, dan inilah yang dinamakan
kurva IS. Yaitu kurva yang menghubungkan antara tingkat bunga dan tingkat
pendapatan dengan keseimbangan pada pasar barang.
E. Pasar Uang (Kurva LM)
a. Pasar Uang
Hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar
uang dinyatakan dengan Kurva LM. Teori preferensi likuiditas menyatakan bahwa
tingkat bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk
aset perekonomian yang paling likuid, yaitu uang. Jika M menyatakan penawaran uang
dan P menyatakan tingkat harga, maka M/P adalah penawaran dari keseimbangan uang
riil. Teori preferensi likuisditas mengasumsikan adanya penawaran uang riil tetap.
Penawaran uang M adalah variabel kebijakan eksogen yang dipilih oleh bank sentral.
Tingkat harga P juga merupakan variabel eksogen dalam model ini (dianggap tingkat
harga adalah tertentu (given) karena model IS-LM menjelaskan jangka pendek ketika
tingkat harga adalah tetap). Suku bunga menentukan besarnya tabungan maupun
investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian.
Asumsi ini menunjukkan bahwa penawaran uang riil adalah tetap dan biasanya
tidak tergantung pada tingkat bunga. Teori preferensi likuiditas menegaskan bahwa
tingkat bunga adalah sebuah determinan dari berapa banyak uang yang ingin dipegang
orang. Alasannya adalah bahwa tingkat bunga adalah biaya peluang (opportunity cost)
dari memegang uang: biaya yang harus ditanggung karena memegang aset dalam

14
bentuk uang, yang tidak mendapat bunga baik dalam bentuk deposito atau obligasi.
Ketika tingkat bunga naik, orang-orang hanya ingin memegang lebih sedikit uang. Jadi
rumus permintaan terhadap uang riil adalah : (M/P)d = L (r)
Dimana fungsi L(r) menunjukkan bahwa jumlah uang yang diminta tergnatung
pada tingkat bunga. Tingkat bunga adalah biaya dari memegang uang, sehingga semakin
tinggi tingkat bunga semakin rendah jumlah keseimbangan uang riil yang diminta. Untuk
menjelaskan berapa tingkat bunga yang berlkau dalam perekonomian, maka
dikombinasikan penawaran dan permintaan terhadap uang riil. Menurut teori preferensi
likuiditas, tingkat bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan pasar uang. Pada
tingkat bunga keseimbangan, jumlah uang riil yang diminta sama dengan jumlah
penawarannya.
Kurva LM memiliki kemiringan positif. Kenaikan suku bunga akan menurunkan
permintaan saldo riil. Untuk mempertahankan agar tingkat permintaan saldo riil bisa
sama dengan tingkat penawaran tetap, pendapatan harus ditingkatkan. Semakin besar
kepekaan permintaan akan uang terhadap pendapatan, dan semakin rendah kepekaan
permintaan akan uang terhadap, maka semakin curamlah kurva LM.
Tingkat pendapatan mempengaruhi permintaan terhadap uang. Ketika
pendapatan tinggi, pengeluaran juga tinggi, sehingga masyarakat terlibat dalam lebih
banyak transaksi yang mensyaratkan penggunaan uang. Jadi, uang yang lebih banyak
menunjukkan permintaan uang yang lebih besar. Dapat dituliskan dalam fungsi
permintaan uang sebagai berikut :
(M/P)d = L(r,y)
Kurva LM menggambarkan hubungan di antara tingkat pendapatan dan tingkat
bunga. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi permintaan terhadap
keseimbangan uang riil, dan semakin tinggi tingkat bunga keseimbangan. Karena itu,
kurva LM miring ke atas.
Penurunan dalam penawaran dari keseimbangan riil menaikkan tingkat bunga
yang menyeimbangkan pasar uang. Maka penurunan dalam keseimbangan riil
menggeser kurva LM ke atas. Jadi kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan

15
tingkat pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk
keseimbangan uang riil. Kurva LM digambar untuk penawaran dari keseimbangan uang
riil tertentu. Penurunan dalam penawaran dari keseimbangan uang riil menggeser kurva
LM ke atas. Kenaikan dalam penawaran dari keseimbangan uang riil menggeser kurva
LM ke bawah.
Hal-hal utama mengenai kurva IS adalah sebagai berikut:
a) Kurva LM adalah kombinasi dari tingat suku bunga dan tingkat pendapatan, sehingga
pasar uang berada dalam situasi keseimbangan.
b) Bila pasar uang berada pada situasi yang seimbang, demikian juga dengan pasar
obligasi. Karenanya kurva LM adalah juga merupakan kombinasi dari tingkat
pendapatan dan suku bunga, sehingga pasar obligasi pada situasi keseimbangan.
c) Kurva LM miring secara positif. Karena penawaran uang adalah tetap, kenaikan
tingkat pendapatan, yang menaikkan jumlah uang yang diminta, haruslah disertai
dengan kenaikan suku bunga. Hal ini menurunkan jumlah uang yang diminta, dan
karenanya mempertahankan keseimbangan pasar uang.
d) Kurva LM bergeser oleh terjadinya perubahan penawaran uang. Kemudian
penawaran uang akan menggeser kurva LM ke sebelah kanan.
Gambar 2.5
Kurva LM

d. Penurunan kurva LM
Kurva LM menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga (i) dan tingkat
pendapatan (Y) dengan keseimbangan pada pasar uang. Untuk menurunkan kurva LM
kita mulai dengan pasar uang.

16
Penawaran uang / money supply (Ms) ditentukan oleh bank sentral. Karena
penyuplai uang itu adalah bank sentral. Permintaan uang / money demand (Md)
ditentukan oleh tingkat pendapatan. Kesimbangan antara money demand dan money
supply katakan pada tingkat bunga 10%. Jadi keseimbangan pasar uang yang pertama
terjadi saat tingkat bunga 10% dan tingkat pendapatan Y1.
Kurva LM menunjukkan kombinasi dari i dan Y dengan keseimbangan pada pasar
uang yaitu tingkat bunga 10% dan pendapatan sebesar Y1. Jadi point • menggambarkan
point ketika pasar uang ekuilibrium ditandai pada tingkat pendapatan Y1.
Jika pendapatan naik menjadi Y2, maka permintaan barang dan jasa juga naik.
Kenaikan permintaan barang dan jasa ini akan menyebabkan transaksi permintaan uang
akan naik. Pada kurva ditunjukkan dengan bergeser kurva money demand ke kanan,
dengan pendapatan sebesar Y2.
Permintaan uang yang naik, akan menyebabkan bank maupun penerbit bond
akan menjual bond. Jika bond dijual, maka harga bond akan turun. Untuk menarik
kembali uang yang beredar di masyarakat, maka bank akan menaikkan tingkat bunga,
misalkan menjadi 15%. Sehingga di dapat kesimbangan pasar uang yang kedua yaitu
saat tingkat bunga sebesr 15% dan pendapatan sebesar Y2. Kedua point ini dihubungkan
dan terbentuklah kurva LM.
Jadi menurut teori preferensi likuiditas, jika tingkat pendapatan naik, maka
tingkat bunga juga naik. Pendapatan yang naik, akan menaikkan permintaan uang dan
kemudian menaikkan tingkat bunga keseimbangan.
e. Pergeseran kurva LM
Kurva LM akan bergeser bila permintaan dan atau penawaran uang berubah. Jika
ada penambahan jumlah uang beredar dan permintaan uang bertambah maka kurva LM
akan bergeser ke kanan (dari LMo ke LM1). Begitupula sebaliknya jika jumlah uang
beredar dan permintaan uang berkurang maka kurva LM akan bergeser ke kiri.
F. Asumsi-Asumsi Pokok
Asumsi-asumsi yang mendasari model IL-SM merupakan kombinasi asumsi-
asumsi model Klasik dan Keynes. Asumsi Klasik yang digunakan adalah pasar akan

17
senantiasa berada dalam keseimbangan. Sedangkan asumsi Keynes yang digunakan
adalah uang sebagai alat transaksi dan spekulasi. Lebih rincinya adalah sebagai berikut:
a) Pasar akan selalu berada dalam keseimbangan. Permintaan sama dengan
penawaran (S=D)
b) Berlaku Hukum Walras, dimana dalam perekonomian terdapat sejumlah n pasar,
dan sebanyak n-1 pasar telah berada dalam keseimbangn, maka pasar ke-n niscaya
telah mencapai keseimbangan.
c) Fungsi uang sebagai alat transaksi dan spekulasi. MD = Mt + Msp
d) Dimana MD = total permintaan uang
e) Mt = permintaan uang untuk transaksi
f) Msp = permintaan uang untuk spekulasi
g) Perekonomian adalah perekonomian tertutup. Y = C + S.
h) Model komparatif statis. Analisis yang dilakukan adalah perubahan dari satu
keseimbangan ke kondisi keseimbangan lainnya.
a. Keseimbangan pasar barang-jasa
Keseimbangan parang barang-jasa tercapai bila penawaran barang dan jasa telah
sama dengan permintaannya. Pada kondisi keseimbangan, total produksi sama dengan
total pengeluaran.
Y = AE
C+S =C+I
S=I
f(Y) = f(r)
Kurva IS didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan hubungan anatar
berbagai tingkat bungan dengan pendapatan nasional yang menjamin (memungkinkan)
pasar barang dan jasa dalam keseimbangan.
b. Keseimbangan pasar uang-modal
Keseimbangan pasar uang-modal tercapai bila permintaan uang (L) telah sama
dengan penawaran uang (M). L = M. Secara grafis digambarkan oleh kurva LM.

18
c. Meletakkan IS dan LM secara bersama-sama.
Relasi IS: Y = C (Y-T) + I (Y,i) + G
Relasi LM: M/P = YL(i)
d. Keseimbangan Umum dari Pasar Uang dan Pasar Barang
Keseimbangan di pasar barang menunjukkan bahwa peningkatan tingkat suku
bunga akan mendorong terjadinya penurunan output. Keseimbangan pasar uang
menunjukkan bahwa peningkatan output akan mendorong peningkatan tingkat suku
bungan. Ketika kurva IS berpotongan dengan kurva LM maka akan terjadi
keseimbangan.
Model Keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa (kurva IS) dan Model
Keseimbangan di Pasar Uang (kurva LM). Model Keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa,
serta Pasar Uang sekaligus disebut dengan Model Keseimbangan IS – LM (dengan
menggunakan titik potong kurva IS dan LM). Dalam Model Keseimbangan IS – LM
tersebut terjadi Keseimbangan Umum.
Keseimbangan Umum terjadi pada waktu Pasar Barang dan Jasa dengan Pasar
Uang berada dalam keseimbangan secara bersama-sama. Saat terjadi Keseimbangan
Umum, besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) mencerminkan
pendapatan nasional dan tingkat bunga keseimbangan yang terjadi baik di Pasar Barang
dan Jasa maupun di Pasar Uang. Untuk menentukan besarnya Pendapatan Nasional dan
Tingkat Bunga Keseimbangan dapat dilakukan dengan pendekatan Grafis dan
Matematis.
1) Pendekatan Grafis
Pendekatan Grafis dilakukan dengan memotongkan dua kurva, yaitu kurva IS dan
kurva LM. Berdasarkan titik potong kedua kurva IS dan kurva LM akan diperoleh titik
keseimbangan yang menunjukkan Pendapatan Nasional dan Tingkat Bunga
Keseimbangan. Model Keseimbangan IS – LM berdasarkan gambar diatas dapat dilihat
perpotongan antara dua kurva, yaitu kurva IS dan LM. Titik potong kurva IS dan LM
terjadi pada titik E sehingga pada titik E terjadi keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa
(direpresentasikan oleh kurva IS) maupun di Pasar Uang (direpresentasikan oleh kurva

19
LM). Sebagai titik Keseimbangan, titik E menunjukkan adanya Tingkat Bunga
Keseimbangan (ieq) dan Pendapatan Nasional Keseimbangan (Yeq).
Titik A dilalui kurva IS tetapi tidak dilalui kurva LM. Hal ini menunjukkan bahwa
pada titik A terjadi keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa tetapi tidak terjadi
keseimbangan di Pasar Uang.
Titik B dilalui kurva LM tetapi tidak dilalui kurva IS. Hal ini menunjukkan bahwa
pada titik A tidak terjadi keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa tetapi terjadi
keseimbangan di Pasar Uang.
Titik A dan B merupakan titik Keseimbangan Parsial. Berdasar penjelasan dapat
disimpulkan bahwa satu-satunya titik yang menunjukkkan adanya keseimbangan di
Pasar Barang dan Jasa maupun di Pasar Uang hanya titik E sebagai titik potong kurva IS
dan LM.
2) Pendekatan Matematis
Pendekatan Matematis dilakukan dengan mencari titik potong kedua kurva IS
dan LM dengan cara eliminasi maupun substitusi. Seperti Pendekatan Grafis, titik
potong kedua kurva IS dan LM menunjukkan Pendapatan Nasional dan Tingkat Bunga
Keseimbangan.
Contoh :
Diketahui Data Perekonomian 3 sektor suatu negara sebagai berikut :
C= 100 + 0,75 Yd
I = 60 – 200i
Permintaan Uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga M1 = 0,2 Y
Permintaan untuk tujuan spekulasi M2 = 400 – 640i
Jumlah uang beredar Ms = 500

Pertanyaan:
1. Tentukan Pendapatan Nasional Keseimbangan dan Tingkat Bunga Keseimbangan.
2. Tentukan besarnya Konsumsi, Investasi, Permintaan Uang untuk Tujuan Spekulasi
pada Pendapatan Nasional Keseimbangan dan Tingkat Bunga Keseimbangan.
Jawab:

20
Keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa
Y=C+I+G
= 100 + 0,75 Yd+ 60 – 200i + 90
= 250 + 0,75 Yd – 200i
(Karena tidak ada pajak dan pembayaran tranfer maka Yd = Y – Tx + Tr = Y – 0 + 0 = Y)
Y = 250 + 0,75 Y – 200i
Y – 0,75Y = 250 – 200i
0,25 Y = 250 – 200i
Y = 1000 – 800i
Jadi Persamaan IS (keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa adalah Y = 1000 –
800i).
Keseimbangan di Pasar Uang
Ms = M1 + M2
500 = 0,2 Y + 400 – 640i
0,2Y = 100 + 640i
Y = 500 + 3200i
Jadi Persamaan LM (keseimbangan di Pasar Uang adalah Y = 500 – 3200i)
IS = LM
1000 – 800i = 500 + 3200i
500 = 4000i
= 0,125 = 12,5 %
Jadi Tingkat Bunga Keseimbangan adalah 12,5%
Y = 1000 – 800i
= 1000 – 800 (12,5%)
= 1000 – 100
= 900
Jadi Pendapatan Nasional Keseimbangan adalah 900
Konsumsi Keseimbangan
C = 100 + 0,75 Y

21
= 100 + 0,75 (900)
= 100 + 675
= 775
Investasi Keseimbangan
I = 60 – 200i
= 60 – 200 (12,5%)
= 60 – 25
= 35
Permintaan Uang untuk tujuan Transaksi dan Berjaga-jaga (Keseimbangan)
M1 = 0,2 Y
= 0,2 (900)
= 180
Permintaan Uang untuk tujuan Spekulasi (Keseimbangan)
M2 = 400 – 640i
= 400 – 640 (12,5%)
= 400 – 80
= 320

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu. Permintaan dalam pasar barang
merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan jasa di dalam negeri,
sementara yang menjadi penawarannya adalah semua barang dan jasa yang diproduksi
dalam negeri.Kurva LM menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga (i) dan tingkat
pendapatan (Y) dengan keseimbangan pada pasar uang. Untuk menurunkan kurva LM
kita mulai dengan pasar uang.Penawaran uang / money supply (Ms) ditentukan oleh
bank sentral. Karena penyuplai uang itu adalah bank sentral. Dengan menggunakan
pemisalan pemisalan yang ditunjukan sebagaimana perbelanjaan agregat akan
menentukan keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian sederhana (dua
sektor) dan perekonomian tertutup (tiga sektor), dan bagaimana perubahan perubahan
dalam perbelanjaan agregat akan mempengaruhi keadaan keseimbangan yang dicapai.
Analisis tersebut belumlah sepenuhnya mencerminkan keadaan yang berlaku dalam
perekonomian, tingkat bunga dan harga selalu mengalami perubahan dan kedua duanya
adalah variabel yang sangat penting dalam mempengaruhi kegiatan dalam
perekonomian.
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh
Mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan
Pendapatan Nasional, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa.
Demi penyempurnaan makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif.

23
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno Sadono. 2002. Pengantar Teori Makro Ekonomi, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.

http://linggaeagustin.blogspot.com/2017/05/keseimbangan-kurva-is-lm.html diakses pada:


Selasa, 26 November 2019 pada pukul 22.28 WIB.
http://tugassekolahonline.blogspot.com/2013/06/permintaan-agregat-i-membangun-model-
is.html diakses pada: Rabu, 27 November 2019 pada pukul 6.59 WIB.
http://privateselv.blogspot.co.id/2014/10/keseimbangan-kurva-is-lm.html diakses pada: Rabu,
27 November 2019 pada pukul 13.10 WIB.
http://materi-update.blogspot.co.id/2015/03/keseimbangan-pasar-uang-dan-pasar.html
diakses pada: Rabu, 27 November 2019 pada pukul 14.07 WIB.
https://zaenalaktif.wordpress.com/2014/06/13/keseimbangan-umum-dari-pasar-uang-dan-
pasar-barang/ diakses pada: Rabu, 27 November 2019 pada pukul 18.30 WIB.

24

Anda mungkin juga menyukai