i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Makalah dengan tema
“Manipulative And Body- Based Therapies” tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang terus mendoakan
kami, Jaka Pradika, M.Kep., Ns selaku dosen yang telah membimbing kami dan
teman-teman seperjuangan yang selalu mendukung kami dalam penyelesaian
makalah terapi komplementer yang telah memberikan informasi dan bimbingan.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan.Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
konstruktif dari pembaca untuk perbaikan dalam penyusunan makalah
berikutnya.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
C. Tujuan.......................................................................................................... 3
BAB II ......................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................4
A. Konsep Terapi Komplementer .................................................................... 4
1. Pengertian ............................................................................................. 4
2. Tujuan Terapi Komplementer ............................................................... 4
3. Jenis pelayanan pengobatan komplementer .......................................... 5
4. Jenis-jenis terapi komplementer ........................................................... 6
BAB 3 ....................................................................................................................18
PENUTUP ..............................................................................................................18
A. Kesimpulan................................................................................................ 18
B. Saran .......................................................................................................... 18
iiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi komplementer (complementary therapies) adalah semua terapi yang
digunakan sebagai tambahan untuk terapi konvensional yang
direkomendasikan oleh penyelenggaraan pelayanan kesehatan individu (Perry,
Potter, 2009). Terapi komplementer sering kita kenal dengan terapi tradisonal
atau juga terapi yang digunakan sebagai pendamping dari tindakan medis (
terapi pelangkap (Widyatuti, 2008).
Perubahan dalam ilmu pengetahuan dan pengobatan telah memberikan
pengetahuan dan teknologi untuk berhasil mengubah perjalanan banyak
penyakit.Meskipun pengobatan alopatik (pengobatan tradisional Eropa) telah
berhasil, tetapi masih banyak kondisi seperti arthritis, nyeri punggung kronis,
masalah gastrointestinal, alergi, sakit kepala, dan insomnia yang sulit diobati,
dan banyak klien menggali metode alternatif untuk mengurangi gejala sakit
kepala.Peneliti memperkirakan bahwa lebih dari 75% klien mencari perawatan
dari praktisi pelayanan primer untuk mengatasi stres, nyeri dan kondisi
kesehatan dimana tidak diketahui penyebab dan obatnya (Rakel dan Faas,
2006).
Menurut data di Amerika Serikat pada tahun awal 1990-an, sepertiga dari
1.530 orang yang disurvei, menggunakan terapi tersebut.Dalam penelitian lebih
lanjut dari tahun 1990 sampai 1997, ternyata respondennya bertambah dari
34% menjadi 42%. Dari survei tersebut ditemukan sebagian besar mereka yang
menggunakan terapi ini adalah orang-orang dengan taraf pendidikan yang
tinggi dan penghasilan yang cukup serta usia berkisar antara 25-49 tahun . Hal
yang menarik dari penelitian ini bahwa pasien-pasien yang mencari terapi
pelengkap dan alternatif adalah mereka yang menderita nyeri pinggang
belakang (35,9% tahun 1990; 47,6% tahun 1997, arthritis (17,5%; 26,7%) dan
nyeri muskuloskeletal (22,3%; 23,6%) Hal ini sebanding dengan penelitian
1
2
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah konsep teori Manipulative And Body Based Therapies
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Manipulative And Body Based Therapies
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui konsep teori komplementer
b. Untuk mengetahui definisi Manipulative And Body Based Therapies
c. Untuk mengetahui jenis pelayanan pengobatan komplementer
d. Untuk mengetahui jenis jenis terapi komplementer
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Terapi Komplementer
1. Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Terapi merupakan usaha
untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan
penyakit, perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi,
bersifat menyempurnakan.
Menurut World Health Organization (WHO), Pengobatan
komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal
dari negara yang bersangkutan, misalnya jamu yang merupakan produk
Indonesia dikategorikan sebagai pengobatan komplementer di negara
Singapura. Di Indonesia sendiri, jamu dikategorikan sebagai pengobatan
tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang
sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun
pada suatu negara.
WHO (2002) mendefinisikan terapi kompelementer adalah praktek
kesehatan dengan pendekatan pengetahuan dan keyakinan tentang
pengelolaan tanaman, hewan, mineral, dan spritual yang dikombinasi
untuk mempertahakn kesejahteraan dan mencegah penyakit.
Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan terapi
komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung atau pendamping kepada pengobatan medis
konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan
medis yang konvensional.
2. Tujuan Terapi Komplementer
Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem –
sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh
dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena
4
5
a) Manfaat
Sejarah telah membuktikan bahwa akupresur dapat bermanfaat
mencegah penyakit yang bertujuan untuk mencegah masuknya
sumber penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh,
penyembuhan penyakit, rehabilitasi, dan promotif (Dibble, et al,
2007).Menurut Tournaire & Theau-Yonneau (2007) dengan
merangsang titik-titik tertentu disepanajng meridian, yang
ditransmisikan melalui serabut syaraf besar ke formation
reticularis, thalamus, dan system limbic tubuh melepaskan
endorphin. Endorphin adalah zat penghiang rasa sakit yang
secara alami diproduksi didalam tubuh, memicu respon
menenangkan dan membangkitkan semangat dalam tubuh,
memiliki efek positif pada emosi, dapat menyebabkan relaks dan
normalisasi fungsi tubuh dan sebagian dari pelepasan
endorphine akan menurunkan tekanan darah dan meningkatkan
sirkulasi darah.
b) Teori dasar akupresur
Akupresur sebagai seni dan ilmu penyembuhan berlandaskan
pada teori keseimbangan yang bersumber dari ajaran Taoisme
yang mengajarkan bahwa semua isi alam raya dan sifat-sifatnya
dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok, yaitu kelompok
yin dan yang (Sukanta, 2008).Akupresur berdasar pada tiga
komponen dasar yaitu energy vital, system meridian, dan
lintasannya serta titik akupresur.
4). Massage
a) Pengertian Massage
Berdasarkan istilahnya massage berasal dari bahasa Arab dari
kata Mass yang berarti menekan, dan imbuhan Age dari bahasa
prancis. Sedangkan dari bahasa Yahudi Maschesch yang berarti
meraba. Menurut Anastasia, H (2007), Massage adalah tindakan
perawatan yang dilakukan terapis dengan melakukan gerakan –
11
c) Manfaat Massage
Secara umum manfaat massage yaitu memperlancar peredaran
darah dangetah beningkarena massage membantu memperlancar
metabolisme dalam tubuh sehingga menyebabkan vasodilatasi
pada pembuluh darah dan getah bening. Hasilnya aliran oksigen
dalam darah meningkat, pembuangan sisa metabolise semakin
lancar sehingga memicu hormon endhoprinyang dapat
memberikan rasa nyaman (Hadibroto & Alam, 2006). Adapun
manfaat massage yang lain yaitu :
(1) Mengurangi ketegangan otot.
(2) Meningkatkan sirkulasi darah.
(3) Meningkatakan mobilitas dan rentang kemampuan gerak
persendian.
(4) Merangsang dan mengaktifkan siste saraf.
(5) Meningkatkan kondisi kulit.
(6) Memperbaiki pencernaan dan fungsi usus, mengatasi nyeri
akut dan kronis.
(7) Mengurangi pembengkakan, engurangi stres, menimbulkan
elaksasi, memperbaiki sistem imunitas dan meningkatkan
kualitas hidup secara umum.
Ada beberapa jenis pijat antara lain:
(1) Pijat relaksasi
Cara pemijatan yang lembut dan ‘mengalir’ untuk
menimbulkan efek relaksasi, meningkatakn dan
memperbaiki sirkulasi, serta rentang gerak tubuh dan
mengatasi ketegangan otot.
(2) Pijat pengobatan
Tindakan paramedik yang membantu pemulihan fungsi
jaringan lunak yang terluka atau cedera.
13
(2) Saraf
Massage dapat memberikan rasa ringan pada saraf yang
terganggu oleh ketidaknyamanan seperti tegang, dan sakit
dimana massage akan menstimulasi aktivitas ototdan aliran
darah sehingga akan memelihara kondisi saraf terutama
saraf perifer.
(3) Rangka
Memperkuat sistem rangka karena massage akan
memperbaiki sirkulasi darah dangetah bening atau saluran
limfe di otot sehingga akan menghasilkan sirkulasi yang
lebih baik dalam tulang.
(4) Peredaran darah dan lympe
Massage dapat menghilangkan sumbatan pada arteri dan
vena sehingga mempelancarperedaran darah. Sedangkan
untuk lympe dipengaruhi oleh sistem kerja otot dan aliran
darah yang lancar sehingga keadaan ini membantu
penyerapan cariran lympe terhadap jaringan.
(5) Pernafasan
Pengaruh massge terhadap pernapasan dapat meningkatkan
aktivitas paru-paru sehingga akan terjadi pendorongan pada
sirkulasi darah yang akan membawa karbon
dioksidamelalui pembuluh balik atau vena kejantung dan
diteruskan ke paru-paru melalui pulmonalis kemudian
diproses sehingga menghasilkan O2 yang banyak untuk
diedarkan ke seluruh jaringan atau sel.
gerakan mengusap yang dilakukan secara lembut dan berirama serta bisa
juga dibarengi dengan tekanan (Snyder & Lindquist, 2002).Bagian tubuh
yang dapat digunakan untuk melakukan effleurage adalah telapak tangan,
ibu jari, dan jari tangan.Penggunaan telapak tangan bisa menggunakan satu
tangan maupun dua tangan yang berfungsi untuk mengusap bagian
ektremitas, leher, dada, dan punggung (Ostrom, 2000).
a. Frictionadalah gerakan menggosok yang sedang, berpindah, dan
dengan tekanankonstan yang bisa dilakukan dengan ibu jari, jari
tangan maupun satu telapak tangan (Snyder& Lindquist, 2002).
Friction (menggerus) adalah gerakan menggerus yang arahnya naik
dan turun secara bebas. Friction (menggunakan ujung jari atau ibu jari
dengan menggeruskan melingkar seperti spiral pada bagian otot
tertentu. Tujuannya adalah membantu menghancurkan myloglosis,
yaitu timbunan sisa-sisa pembakaran energi (asam laktat) yang
terdapat pada otot yang menyebabkan pengerasan pada otot. Friction
dengan ibu jari dan jari tangan bisa digunakan pada ekstremitasdan
wajah, sedangkan friction satu telapak tangan digunakan untuk lengan
dan punggung (Ostrom, 2000).
b. Effeurage(menggosok) adalah gerakan ringan berirama yang dilakukan
pada seluruh permukaan tubuh. Effleurage menggunakan seluruh
permukaan telapak tangan dan jari-jari untuk menggosok daerah tubuh
tertentu. Tujuan aplikasi ini adalah memperlancar peredaran darah dan
cairan getah bening (limfe).
c. Petrissage adalah gerakan memijit atau meremas untuk menjepit
bagian kulit padasuatu otot atau jaringan (Snyder & Lindquist, 2002).
Petrissage ini bisa dilakukan dengan duaibu jari, ibu jari dan jari
tangan, serta dua telapak tangan (Ostrom, 2000). Petrissage merupakan
manipulasi yang terdiri dari perasan, tekanan, atau pengangkatan otot
dan jaringan dalam. Efek petrissage dapat mempengaruhi saraf
motorik. Efek petrissage sangat berguna pada saat terjadi kelelahan
otot. Petrissage (memijat) yaitu dilakukan dengan memeras atau
16
A. Kesimpulan
Terapi Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung atau pendamping kepada pengobatan medis konvensional
atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang
konvensional. Ada beberapa teori komplementer salah satunya yaitu,
Manipulasi Dan Metode Didasari Tubuh (Manipulative And Body- Based
Therapies) yang merupakan terapi yang didasari pada manipulasi dari atau
penggerakan dari satu atau lebih bagian tubuh. Tipe tipe dari jenis terapi ini
meliputi Tai-chi, pengobatan kiropraktic, metode feldenkrais, akupresure, dan
terapi pijat (massage).
B. Saran
Penulis menyarankan untuk menggunakan lebih banyak lagi sumber referensi
serta mencari sumber-sumber terbaru mengenai Manipulative And Body-
Based Therapiesdan menerapkan terapi koplementer ini.
18
DAFTAR PUSTAKA