Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di dunia, 2/3 wilayahnya berupa perairan. Indonesia memiliki luas wilayah mencapai 7,7 juta km2 dan jumlah pulaunya sekitar ±17.506 pulau. Beberapa pulau tersebut berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Papua Nugini, Timor Leste, Australia, Vietnam, Thailand, dan Filipina. Oleh karena itu, pulau-pulau tersebut disebut pulau perbatasan atau pulau terluar. Pulau terluar yaitu pulau yang terletak di bagian terluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2005 ada 92 pulau di Indonesia tercatat sebagai pulau terluar. Sebagian besar pulau-pulau tersebut tidak dihuni dan hanya beberapa pulau saja dihuni dengan jumlah penduduk yang masih sedikit. 92 pulau-pulau terluar tersebut selain berbatasan dengan negara lain, pulau tersebut juga mempunyai potensi seperti kekayaan dan keindahan alam, sehingga menjadikan Indonesia rawan untuk dieksploitasi dan dikuasai oleh negara lain. Indonesia mengalami kesulitan ketika menghadapi masalah perbatasan, khususnya mengenai pulau-pulau terluar karena masih banyak pulau yang belum terdaftar dan belum ditentukan tapal batasnya oleh pemerintah (Kompas, 2012). Seperti kasus yang telah terjadi yakni lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang jatuh ke tangan Malaysia pada tahun 2002 berdasarkan putusan Mahkamah Internasional. Dengan lepasnya kedua pulau tersebut dari wilayah Indonesia dapat dijadikan pembelajaran yakni dalam hal pemanfaatan suatu pulau. Kedua pulau tersebut milik Indonesia yang berbatasan dengan negara Malaysia. Pulau Sipadan dan Ligitan lepas karena Mahkamah Internasional menilai selama ini Malaysia yang telah mengelola kedua pulau tersebut. Kasus lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan serta beberapa kasus lainnya seharusnya tidak sekedar dilihat dari persoalan kedaulatan teritorial dan keamanan saja, melainkan aspek hilangnya potensi ekonomi perlu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Saat ini, pemerintah dinilai masih kurang memberikan perhatian untuk pulau-pulau terluar Indonesia dan penduduk yang tinggal di pulau terluar tersebut. Seharusnya pulau-pulau terluar jangan dijadikan sebagai halaman belakang wilayah yang kurang memperoleh perhatian dari pemerintah baik dari segi sosial, ekonomi, infrastuktur, maupun politik. Tetapi bisa dijadikan sebagai halaman depan wilayah Indonesia. Pemerintah diharapkan serius dalam mengelola pulau-pulau terluar supaya tidak terjadi ketimpangan yang signifikan dibandingkan dengan daerah perbatasan negara lain. Misalnya saja perbatasan pulau Sebatik di Indonesia dengan Tawau, Sabah, Malaysia. Apabila kedua daerah tersebut dibandingkan hasilnya akan terlihat sangat berbanding terbalik. Tawau adalah pusat perdagangan di Sabah, Malaysia, sementara pulau Sebatik merupakan daerah tertinggal, padahal pulau tersebut kaya akan sumber daya alamnya. Terdapat berbagai permasalahan saat ini yang perlu perhatian pemerintah berkaitan dengan pulau-pulau terluar Indonesia. Permasalahan yang terjadi yaitu pulau-pulau terluar Indonesia letaknya jauh dari kontrol pemerintah sehingga rawan diduduki oleh negara asing. Selain itu, masih banyak pulau-pulau terluar yang belum terdaftar dalam lembaran negara. Lebih lanjut pulau-pulau terluar bisa terancam hilang karena abrasi khususnya di daerah perbatasan. Masih banyak pulau yang tidak berpenghuni, sehingga rawan terhadap penguasaan oleh pihak asing. Permasalahan lainnya yaitu tidak adanya program pemerintah yang mendukung kehidupan masyarakat yang bertempat tinggal di pulau-pulau terluar. Dampak dari hal tersebut yakni masyarakat lebih banyak berinteraksi dengan warga negara terdekat dari pulau tersebut. Dari berbagai persoalan pulau-pulau terluar tersebut pemerintah Indonesia haruslah menerapkan konsep negara kepulauan yakni pengelolaan terhadap pulau-pulau kecil terluar dengan tindakan nyata dan terencana. Hal tersebut meliputi inventaris, pengelolaan dan pengembangan pulau-pulau, khususnya pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pulau terluar? 2. Bagaimana regulasi mengenai pulau terluar di Indonesia? 3. Bagaimana pentingnya melindungi pulau-pulau yang terletak di bagian terluar Indonesia dalam integitas teritorial Indonesia? 4. Apa saja kerawanan mengenai pulau terluar di Indonesia? 5. Bagaimana tindakan pemerintah dalam mengelola pulau terluar Indonesia? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian pulau terluar. 2. Untuk mengetahui regulasi mengenai pulau terluar di Indonesia. 3. Untuk mengetahui pentingnya melindungi pulau-pulau yang terletak di bagian terluar Indonesia dalam integitas teritorial Indonesia. 4. Untuk mengetahui kerawanan mengenai pulau terluar di Indonesia. 5. Untuk mengetahui tindakan pemerintah dalam mengelola pulau terluar Indonesia.