Oleh :
17089014106
2019
A. Konsep Dasar Penyakit Stroke Non Hemoragik
1) Definisi
2) Epidemiologi
3) Etiologi
Usia, stroke dapat terjadi pada semua usia, namun lebih dari 70%
stroke terjadi pada usia di atas 65 tahun. Perubahan struktur pembuluh
darah karena penuaan dapat menjadi salah satu faktor terjadi serangan
stroke (Masood dkk, 2010).
Stres, pengaruh stres yang dapat ditimbulkan oleh faktor stres pada
proses aterisklerosis melalui peningkatan pengeluaran hormon seperti
hormon kortisol, epinefrin, adernaline dan ketokolamin. Dikeluarkanya
hormon kartisol, hormon adernaline atau hormon kewaspadaan lainya
secara berlebihan akan berefek pada peningkatan tekanan darah dan
denyut jantung.
4) Patofisiologi
Ateriosklerosis
Hemiparase/plegi
kanan dan kiri
Luka dekubitus
Kerusakan
integritas kulit
5. Klasifikasi
6. Gejala Klinis
e. Gangguan penglihatan.
i. Vertigo.
j. Kesadaran menurun.
a. Wajah : Tidak simetris, muka kanan kiri berbeda atau misal lebih condong ke
kanan atau ke kiri itu menunjukan ada parese/kelumpuhan.
8. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang
b. Lumbal pungsi: Tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada
cairan lumbal menunjukkan adanya hernoragi pada subaraknoid atau
perdarahan pada intrakranial. Peningkatan jumlah protein menunjukkan
adanya proses inflamasi. Hasil pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai
pada perdarahan yang masif, sedangkan perdarahan yang kecil biasanya
warna likuor masih normal (xantokrom) sewaktu hari-hari pertama.
f. EEG: Pemeriksaan ini berturuan untuk melihat masalah yang timbul dan
dampak dari jaringan yang infark sehingga menurunnya impuls listrik dalam
jaringan otak.
9. Diagnosis/criteria diagnosis
10. Penatalaksanaan
g. Rehabilitasi neurologik.
11. Komplikasi
Menurut Junaidi (2011) komplikasi yang sering terjadi pada pasien stroke yaitu:
b. Bekuan darah merupakan bekuan darah yang mudah terjadi pada kaki yang
lumpuh dan penumpukan cairan.
d. Osteopenia dan osteoporosis, hal ini dapat dilihat dari berkurangnya densitas
mineral pada tulang. Keadaan ini dapat disebabkan oleh imobilisasi dan
kurangnya paparan terhadap sinar matahari.
e. Depresi dan efek psikologis dikarenakan kepribadian penderita atau karena
umur sudah tua.
1. Pengkajian
1) Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis
kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal
dan jam MRS, nomor register, diagnose medis.
2) Keluhan utama
Biasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara
pelo, dan tidak dapat berkomunikasi.
3) Riwayat penyakit sekarang
Serangan stroke seringkali berlangsung sangat mendadak, pada saat
klien sedang melakukan aktivitas. Biasanya terjadi nyeri kepala, mual,
muntah bahkan kejang sampai tidak sadar, disamping gejala
kelumpuhan separoh badan atau gangguan fungsi otak yang lain.
4) Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat hipertensi, diabetes militus, penyakit jantung, anemia,
riwayat trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat-
obat anti koagulan, aspirin, vasodilator, obat-obat adiktif, kegemukan.
5) Riwayat penyakit keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun
diabetes militus.
6) Pola Fungsional Gordon
c. Pola eliminasi:
Perawat mengkaji kebiasaan pola buang air kecil dan buang air
besar pasien sebelum dan sesudah sakit, serta kemampuan
perawatan diri pasien termasuk kebersihan diri pasien
d. Pola aktivitas dan latihan:
Perawat mengkaji mengenai aktivitas kehidupan sehari-sehari
pasien sebelum dan sesudah sakit.
f. Pola kognitif-perseptual:
Perawat mengkaji gambaran tentang indra khusus yang dimilikinya,
persepsi tentang ketidaknyamanan nyeri, tingkat pengetahuan
pasien terhadap nyeri dan pengetahuan untuk mengontrol serta
mengatasinya.
g. Pola persepsi diri/konsep diri:
Perawat mengkaji tentang keadaan sosial pasien baik mengenai
pekerjaan, situasi keluarga serta kelompok sosial pasien. Perawat
mengkaji bagaimana pasien menggambarkan keadaan fisiknya,
serta perasaan mengenai diri sendiri.
No Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
7. Kolaborasi
pemberian
antibiotic sesuai
indikasi
5 Gangguan Setelah diberikan 1. Lakukan 1. Mencek komunikasi
komunikasi verbal intervensi komunikasi klien apakah benar-
b.d. kerusakan selama …x… dengan wajar, benar tidak bisa
neuromuscular, jam diharapkan bahasa jelas, melakukan
kerusakan sentral komunikasi sederhana dan komunikasi
2. Mengetahui
bicara verbal pasien bila perlu
bagaimana
dapat kembali diulang
2. Dengarkan kemampuan
normal dengan
dengan tekun komunikasi klien
kriteria hasil:
jika pasien tsb
3. Mengetahui
1. Ekspreso pesan mulai berbicara
3. Berdiri di dalam derajat /tingkatan
verbal dan atau
lapang pandang kemampuan
nonverbal yang
pasien pada saat berkomunikasi klien
bermakna.
4. Menurunkan
bicara
4. Latih otot bicara terjadinya
2. mampu
secara optimal komplikasi lanjutan
mengkomunikas
5. Libatkan 5. Keluarga
ikan kebutuhan
keluarga dalam mengetahui &
dengan
melatih mampu
lingkungan
komunikasi mendemonstrasikan
sosial.
verbal pada cara melatih
pasien komunikasi
6. Kolaborasi
verbalpd klien tanpa
dengan ahli
bantuan perawat
terapi wicara 6. Mengetahui
perkembangan
komunikasi verbal
klien
DAFTAR PUSTAKA
Kholidah, IN. 2017. laporan pendahuluan stroke non hemoragik di ruang kemuning
rsud r.a kartini jepara.
https://www.academia.edu/10077081/LAPORAN_PENDAHULUAN_KLIEN_DEN
GAN_STROKE_NON_HEMORAGIK_SNH (diakses pada Selasa, 23 April 2019 pk.
18.43 WITA).