Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Audit adalah sebuah proses yang sistematik, independen, dan di dokumentasikan
untuk memperoleh dan mengevaluasi fakta secara obyektif untuk menentukan sejauh mana
kriteria audit dapat dipenuhi.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa definisi dari audit ?
2. Bagaimana langkah kerja ?
3. Apa tujuan dari audit ?
4. Apa saja jenis-jenis audit ?
5. Mengapa audit harus terprogram ?
6. Bagaimana pengorganisasian audit ?
7. Bagaimana tehnik dari audit ?
8. Bagaimana kebijakan audit ?
9. Contoh segitiga audit ?

1.3 Tujuan makalah


1. Untuk mengetahui definisi audit
2. Untuk mengetahui langkah kerja audit
3. Mengetahui tujuan dari audit
4. Untuk mengetahui jenis dari audit
5. Untuk mengetahui mengapa audit harus terprogram
6. Untuk mengetahui pengorganisasian audit
7. Untuk mengetahui tehknik audit
8. Untuk mengetahui kebijakan audit
9. Untuk mengetahui segitiga audit

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi audit


Audit adalah sebuah proses yang sitematik, independen,dan didokumentasi untuk
memperoleh dan mengevaluasi fakta secara obyektif untuk menentukan sejauh mana kriteria
audit dapat dapat terpenuhi.

2.2 Langkah kerja audit

1. Perencanaan Jadwal Audit. Bagian terpenting dari suatu proses Audit yang baik adalah
memiliki Jadwal Audit yang tersedia untuk membiarkan semua orang tahu kapan setiap
proses akan diaudit selama siklus yang akan datang (biasanya jadwal tahunan).

2. Perencanaan Proses Audit. Langkah pertama dalam perencanaan audit adalah


mengkonfirmasi dengan pemilik proses kapan audit akan dilakukan.

3. Melakukan Audit. Audit dimulai dengan pertemuan auditor dan pemilik proses untuk
memastikan bahwa rencana audit selesai dan siap. Maka ada banyak jalan bagi auditor
untuk mengumpulkan informasi selama audit: meninjau catatan, berbicara dengan
karyawan, menganalisis data dari proses kunci atau bahkan mengamati proses secara
langsung.

4. Pelaporan Audit. Pertemuan penutupan dengan pemilik proses adalah suatu keharusan
untuk memastikan bahwa aliran informasi tidak tertunda. Pemilik proses ingin tahu
apakah ada kelemahan yang perlu ditangani, dan juga untuk mengetahui jika ada proses
yang bisa di Improve.

2
5. Tindak lanjut atas Masalah atau Perbaikan yang ditemukan. Seperti banyak standar
manajemen mutu, tindak lanjut merupakan salah satu langkah penting. Jika masalah telah
ditemukan dan tindakan lanjut perbaikan telah dilakukan, lalu memastikan bahwa temuan
tersebut telah diperbaiki dan itumerupakan kunci dari perbaikan. Jika improvement telah
selesai dilakukan, kemudian proses berikutnya adalah melihat berapa banyak proses telah
meningkat dari sebelumnya.

2.3 Jenis audit


1. Audit Pihak Pertama
Audit yang dilakukan oleh suatu organisasi terhadap dirinya sendiri

(AUDIT INTERNAL)

2. Audit Pihak Kedua


Audit yang dilakukan oleh pelanggan atau pihak lain yang memiliki kepentingan
terhadap produk atau pelayanan dari suatu organisasi

3. Audit Pihak Ketiga


Audit yang dilakukan oleh pihak yang indepeden dari organisasi yang di audit, oleh
pihak ketiga yang tidak memihak, yang biasanya digunakan untuk kepentingan
sertifikasi, registrasi atau kesesuaian terhadap regulasi tertentu.

2.4 Tujuan audit internal


1. Memverifikasi bahwa kegiatan laboratorium dilakukan secara kontinu sesuai persyaratan
sistem menejemen.
2. Memeriksa pemenuhan sistem manajemen dengan persyaratan atau kesesuaiannya dengan
kriteria lain yang relavan.
3. Memeriksa kesesuaian semua kebijakan dinyatakan dalam Panduan Mutu dan dokumen-
dokumen lain yang terkait terhadap implementasinya diseluruh tingkat kerja.
4. Ketidaksesuaian yang ditemukan dalam audit internal sebagai informasi yang berharga
untuk meningkatkan sistem manajemen laboratorium.

3
2.5 Mengapa audit harus terprogram
Karena :

 Melibatkan dua belah pihak yang akan terlibat (auditor dan auditee) sehingga waktu yang
tepat dan disepakati dapat ditentukan.
 Semua aspek sistem manajemen dan teknis harus teraudit semuanya minimal 1 tahun
sekali.
 Hasil audit harus dijadikan masukan yang berharga bagi peningkatan efektifitas sistem
manajemen.
 Audit harus direncanakan untuk memastikan bahwa
- Tujuan manajemen yang ditetatapkan, dalam Sistem Manajemen tercapai
- Seluruh personil, pada setiap tingkatan melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya secara memadai.
- Prosedur yang dirinci dalam sistem manajemen mutu diikuti.
Audit harus dirancang untuk tujuan menilai pencapaian kesesuaian terhadap persyaratan
bagi seluruh unsur sistem manajemen, dan harus disajikan untuk memeriksa kemampuan
dan integritas manajemen serta personil laboratorium pada setiap tingkatan.

2.6 Pengorganisasian
1. pada umumnya manajer mutu sebagai manajer program audit dan kadang-kadang
sebagai”lead auditor”

-manajer mutu bertanggung jawab untuk menjamin audit dilaksanakan sesuai rencana
yang dibuat

-dilaksanakan sesuai prosedur laboratorium yang terdokumentasi

2. Diprogramkan sehingga untuk setiap elemen dari sistem manajemen paling sedikit
diperiksa satu kali pertahun untuk laboratorium yang besar dapat diprogram yang besar
dapat diprogram untuk setiap elemen sistem manajemen dalam satu tahun.

4
3. audit dilakukan oleh personel yang sudah paham teknik audit

4.manajer mutu dapat mendeglasikan tugas pelaksanaan audit kepada personil yang familier
dengan sistem manajemen laboratorium dan persyaratan akreditasi

2.7 teknik audit

1. Dalam melaksanakan tugasnya auditor harus mengumpulkan informasi yang


benar dan lengkap, oleh karena itu auditor harus mampu mengembangkan
tehnik audit yaitu menguasai komunikasi yang efektif dengan auditi, auditor
harus mampu mengembangkan pertanyaan-pertanyaan dan menerapkan
pendengaran aktif.
2. Ada enam pertanyaan yang lazim dipakai untuk mengumpulkan
informasi yaitu :

 Apa
 Dimana
 Kapan
 Mengapa
 Bagaimana
 Siapa

2.8 kebijakan audit


1. Pimpinan harus menjelaskan/memberi tahu
 Mengapa audit diperlukan
 Bagaimana kebijakannya akan diterapkan
 Bagimana tindakan akan diambil terhadap temuan-temuan.
2. Setiap orang yang terlibat harus diberitahu.
3. Setiap personel yang terlibat dalam pelaksanaan audit internal memahami
tentang filosofi audit.

5
2.9 segitiga audit

periksa Amati

Tanya

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Saran
Ada beberapa saran saat audit mutu internal di laboratorium di lakukan supaya
berjalan dengan lancar
1. Merencanakan program audit mutu internal dengan membuat jadwaldan daftar
pengecekan audit yang baik
2. Menentukan auditor yang bertugas dengan tepat
3. Melakukan pemeriksaan dan verifikasi hasil audit sebelumnya dengan efektif
3.2 Kesimpulan
Audit adalah rangkuman atau hasil gabungan dari proses audit yang dibuat oleh tim
audit, berdasarkan pertimbangan tujuan audit dan semua temuan audit

7
DAFTAR PUSTAKA

Ami,2019, audit mutu internal tersedia di [internet]

https://usd.ac.id/2018/04/audit-mutu-internal

Zaenal fanani,2018, audit internal lab tersedia di [internet]

https://id.scribd.com/document/387614684/audit-internal-lab

Anda mungkin juga menyukai