PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Memenuhi tugas sekolah
2. Dapat menambah pengetahuan tentang aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan
3. Dapat mengetahui tentang apa saja tentang aktifitas tersebut
4. Dapat mengetahui tentang apa saja jenis kebutuhan manusia
5. Dapat mengetahui jenis aktifitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral
1. Manusia sebagai Makhluk Sosial yang Bermoral
Secara sadar ataupun tidak sadar, manusia sebagai makhluk hidup akan membutuhkan
orang lain. Tiada satu pun manusia yang dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan
manusia lainnya. Hubungan sesama manusia itu mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
Berkenaan dengan hal itu, seorang filsuf Yunani yang bernama Aristoteles menyatakan bahwa
manusia adalah zoon politicon, yaitu makhluk bermasyarakat. Artinya, manusia tidak dapat
hidup tanpa ada manusia lain. Karena itulah, manusia dikatakan sebagai makhluk sosial.
Manusia dikatakan mahluk sosial yaitu mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa
melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di
karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain.
Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Seringkali
didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Misalnya, orangkaya cenderung
berteman dengan orang kaya. Orang yang berprofesi sebagai artis, cenderung mencari teman
sesama artis. Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan
lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti
membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling
membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun berlaku
sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan
tempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan
untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup
sejenisnya. Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila
ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bisa berjalan saja manusia harus belajar
dari manusia lainnya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial dengan beberapa
alasan, yaitu:
1. Ada dorongan untuk berinteraksi.
2. Manusia tunduk pada aturan norma sosial.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan satu sama lain.
4. Potensi manusia akan benar-benar berkembang apabila ia hidup ditengah-tengah manusia.
5
Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial menurut para Ahli:
1. Menurut KBBI : Makhluk sosial adalah manusia yang berhubungan timbal balik dengan
manusia lain.
2. Menurut Elly M. Setiadi : Makhluk social adalah makhluk yang didalam hidupnya tidak bias
melepaskan diri dari pengaruh orang lain.
3. Menurut Dr. Johannes Garang : Makhluk social adalah makhluk berkelompok dan tidak
mampu hidup menyendiri.
4. Menurut Aristoteles : Makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang berarti menusia
dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain
5. Menurut Liturgis : Makhluk sosial merupakan makhluk yang saling berhubungan satu sama
lain serta tidak dapat melepaskan diri dari hidup bersama.
Meskipun memiliki tanggung jawab yang penuh terhadap dirinya sendiri, manusia juga
membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini dilakukan dengan
bersosialisasi atau bermasyarakat dengan manusia lainnya. Dorongan dari lahir memaksa
mereka untuk selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk di masyarakat, sehingga
dengan sendirinya mereka akan berinteraksi dengan masyarakat. Ciri manusia sebagai makhluk
sosial adalah dengan adanya interaksi sosial dalam hubungannya dengan manusia lain.
Secara garis besar, ada beberapa faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia
dengan manusia lainnya, yaitu tekanan emosional, harga diri, dan isolasi sosial.
1. Tekanan emosional
Tekanan emosional yang tinggi membuat manusia bersimpati dan berempati dengan
apa yang terjadi pada manusia lainnya, sehingga mendorong mereka untuk membantu manusia
tersebut keluar dari permasalahannya ataupun ikut merasakannya.
2. Harga diri Harga diri mendorong manusia untuk berinteraksi dengan orang lain.
Ketika kondisi harga diri mereka rendah, maka mereka akan terpacu untuk melakukan
hubungan dengan orang lain karena pada kondisi ini mereka membutuhkan dukungan atau
kasih sayang dari orang lain untuk bangkit dari masalahnya.
3. Isolasi sosial Isolasi sosial memaksa seseorang untuk bersoasialisasi dengan manusia lainnya
yang memiliki pemikiran yang sepaham agar terbentuk interaksi sosial yang harmonis.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa alasan
mengapa manusia disebut dengan makhluk sosial.
Adapun alasan – alasannya adalah sebagai berikut :
1. Manusia patuh pada aturan yang berlaku.
2. Manusia memiliki kecendrungan untuk dinilai oleh orang lain.
6
3. Manusia harus memenuhi kebutuhan dalam berinteraksi dengan orang lain.
4. Manusia dapat mengembangkan potensinya apabila berada di tengah – tengah masyarakat.
Ciri-ciri Manusia Sebagai Mahkluk Sosial:
1. Suka bergaul
2. Suka bekerja sama
3. Hidup berkelompok
4. Memiliki kepedulian terhadap orang lain
5. Tidak bisa hidup sendiri
Ciri- ciri Manusia Sebagai Mahkluk Sosial yang Bermoral .
1. Manusia memiliki toleransi dan kepedulian terhadap orang lain ketika bersosialisasi. Contoh
perilaku manusia sebagai mahkluk sosial yang bermoral:
1. Bergotong-royong membersihkan desa
2. Mengunjungi orang sakit.
Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial Ada berbagai pemahaman terhadap
Manusia, yang paling umum adalah tiga pemahaman di bawah ini :
1. Materialisme Antropologik, yaitu menjelaskan bahwa manusia pada hakikatnya adalah
materi. Manusia adalah jasad yang tersusun dari bahan-bahan material dari dunia anorganik.
2. Materialisme Biologik, menjelaskan bahwa manusia merupakan badan yang hidup atau
organisme yang mempersatukan segala pembawaan kegiatan kehidupan badan di dalam
dirinya. Struktur kehidupan manusia yang memilikikewaspadaan indrawi berlaku juga bagi
hewan. Dalam Kenyataan manusia memang merupakan bagian dari kehidupan organik yang
dapat ditelusuri.
3. Idealisme Antropologik, Menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki unsur-
unsur spiritual-intelektual yang secara intrinsik tidak bergantung pada materi. Manusia tidak
dapat dijelaskan dengan satu prinsip saja, karena dalam diri manusia bergabung berbagai
prinsip yang menyusun suatu pemahaman tentang dirinya secara utuh dan lengkap.
Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial Di dalam kehidupannya, manusia
tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan
sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan
manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia
selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga
negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-
konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini
adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang
7
diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak
pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur
yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman
modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri. Tidak
hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang
ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula.
Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa
emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia
berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat
menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang
dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "Manusia hanya dapat menjadi manusia
karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam
arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap
anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi
pembentukan pribadi seseorang. Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti
bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga
hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani. Menurut kodratnya, Manusia adalah
makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran
yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai
makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat
yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu
dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan
untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai
manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia
tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa
menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh
potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa
alasan, yaitu :
1). Karena manusia tunduk pada aturan yang berlaku.
2). Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
3). Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
8
4). Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. Ciri manusia
dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam
hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu
dengan manusia yang lainnya.
Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri
dari tiga hal yakni :
1). Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama
lain.
2). Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang
direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain
kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau
dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3). Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham
atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis. Menurut kodratnya, Manusia
adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal
pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia
sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam
berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam
kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada
dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak
akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan
manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang
lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa
alasan, yaitu :
1). Karena manusia tunduk pada aturan yang berlaku.
2). Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
3). Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4). Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. Ciri manusia
dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam
hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu
dengan manusia yang lainnya.
9
Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga
hal yakni :
1). Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama
lain.
2). Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang
direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain
kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau
dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3). Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham
atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.
Selanjutnya, perhatikan contoh-contoh kegiatan manusia yang berkaitan dengan
kenyataan bahwa manusia sebagai makhluk sosial berikut ini.
1. Bayi yang lapar atau haus akan langsung menangis. Bayi itu membutuhkan pertolongan
ibunya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
2. Seorang anak usia Taman Kanak-kanak membutuhkan pertolongan ibunya saat akan
mengenakan pakaian.
3. Apabila sudah tumbuh besar, seorang anak akan memerlukan teman untuk bermain, dan
lain-lain.
Semakin dewasa, seorang manusia akan membutuhkan manusia lainnya, baik secara
individu atau berkelompok. Dengan hidup berkelompok, manusia akan semakin mudah untuk
mengatasi dan menghadapi berbagai tantangan hidup. Dengan bekerja sama antara sesama
manusia, maka manusia itu akan lebih mudah untuk dapat memenuhi berbagai macam
kebutuhan hidupnya.
Manusia sebagai makhluk yang bermoral saat melakukan berbagai kegiatan hidup
selayaknya wajib mengindahkan norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam bermasyarakat.
Sebab, apabila seseorang tidak mematuhi norma dan nilai itu, biasanya ia akan dikucilkan
dalam hidup bermasyarakat. Bahkan mungkin saja akan dikatakan tidak bermoral, contohnya
jika seseorang berbuat sewenang-wenang pada orang lainnya.
16
6. Contoh: Ada yang sudah mempunyai motor citul sudah puas, tetapi ada yang sudah
mempunyai motor Mega Pro belum puas dan masih menginginkan mempunyai mobil.
7. Sikap dan gaya hidup. Contoh: ada orang yang gaya hidupnya sederhana dan adapula
yang glamour.
8. Selera. Selera manusia selalu berbeda dan itu juga berakibat pada kebutuhan mereka.
9. Pendapatan. Orang kaya berbeda kebutuhannya dengan orang miskin. Hal itu
dikarenakan pendapatan mereka yang berbeda.
b. Faktor Ekstern
1. Lingkungan tempat tinggal. Contoh: Kebutuhan masyarakat desa berbeda dengan
masyarakat kota.
2. Keadaan alam. Contoh: di daerah pegunungan membutuhkan selimut tebal, di daerah
dataran rendah lebih membutuhkan kipas angin.
3. Agama /kepercayaan. Contoh: setiap pemeluk agama memiliki kebutuhan yang berbeda
seperti, bunga, sajadah, tempat ibadah, dll.
4. Adat istiadat. Contoh: masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang
berbeda pakaian adat, rumah adat dll
5. Kebijakan pemerintah. Contoh: ketika BBM naik masyarakat berusaha menghemat
pengeluaran/belanja rumah tangga.
6. Mode/Trend. Contoh: saat ini para remaja Indonesia sedang demam K-Pop, mereka
berlomba-lomba membeli kaset/tiket konser idola mereka.
7. Perkembangan zaman (Kemajuan teknologi dan kebudayaan)
1. Contoh: Sekarang masyarakat sudah membutuhkan HP, Laptop, TV AC, dll, Sedangkan
dulu belum dibutuhkan teknologi itu karena belum ada.
2. Macam-macam Kebutuhan
Manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Macam-macam kebutuhan
hidup dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Kebutuhan berdasar intensitasnya atau tingkat kepentingan.
o Kebutuhan primer atau kebutuhan pokok adalah kebutuhan yang wajib diutamakan dan
segera dipenuhi. Contoh Makanan, minuman, pakaian, edukasi, kesehatan, dan tempat
tinggal.
o Kebutuhan sekunder atau kebutuhan tambahan. Contoh televisi, radio, handphone, dan
lain-lain.
17
o Kebutuhan tersier atau kebutuhan mewah. Contoh sepedah motor, mobil, dan lain-lain.
18
b. Barang menurut kelangkaannya atau intensitasnya.
o Barang ekonomis.
o Barang bebas (barang nonekonomis).
o Barang illith, yaitu barang yang jumlahnya berlebihan sehingga mengakibatkan bencana.
Manusia wajib dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dengan menyusun skala
prioritas kebutuhan. Dia pun wajib mampu dan kreatif dalam memilih dan menambah
kegunaan (nilai guna) barang. Yang dimaksud dengan kegunaan barang dalam ilmu ekonomi
adalah kemampuan suatu benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.
19
b. Kegunaan tempat (place utility), contohnya :
1. pasir dan batu yang berada di sungai akan bertambah nilai gunanya apabila pindah ke
wilayah permukiman sebagai bahan bangunan.
d. Kegunaan pelayanan (servicce utility) artinya suatu kegiatan jasa akan lebih berguna
apabila diberikan/disampaikan kepada orang yang membutuhkan, contohnya:
1. Jasa dokter sangat berguna untuk orang sakit.
2. Jasa guru sangat berguna untuk siswa / pelajar atau semua orang yang memerlukan
informasi pengetahuan.
e. Kegunaan kepemilikan (ownership utility) artinya nilai guna barang akan bertambah
apabila pindah status pemiliknya, contohnya:
1. Gergaji lebih berguna jika dimiliki oleh tukang kayu daripada berada di toko.
2. Cangkul lebih berguna apabila dimiliki oleh petani daripada berada di gudang rumah /
toko.
2.3 Kelangkaan dan Perilaku Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang
Bermoral dalam Memanfaatkan Sumber Daya Bagi Kehidupan
Kelangkaan (scarcity) sumber daya ekonomi berkaitan erat dengan keterbatasan jumlah
sumber daya ekonomi. Maksudnya bukan berarti tidak ada atau sedikitnya sumber daya
ekonomi, akan tetapi jumlahnya terbatas bila dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia
yang tidak terbatas sebab pertumbuhan penduduk yang sangat cepat. Seorang ahli ekonomi
yang bernama Thomas Robert Malthus menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih
cepat daripada pertumbuhan kebutuhan manusia.
Dari teori Malthus dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kelangkaan, maka
timbulnya kelangkaan sumber daya ekonomi dapat disebabkan oleh hal-hal seperti berikut ini:
o Pertumbuhan penduduk sangat cepat.
o Terbatasnya sumber daya alam.
20
o Perbedaan letak geografis dan astronomis sehingga mempengaruhi kegiatan ekonomi. Hal
ini dikarenakan perbedaan iklim, suhu udara, curah hujan, dan kesuburan tanah.
o Perbedaan teknologi.
o Terbatasnya sumber daya manusia yang berhubungan dengan kualitas tenaga kerja dan
tenaga ahli.
o Keterbatasan menghasilkan benda dan jasa sebagai perangkat pemuas kebutuhan sebab
terbatasnya faktor-faktor produksi.
o Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat.
1. Macam-macam barang
a. Barang menurut proses pembuatannya, dibedakan menjadi:
1) Barang mentah, yaitu bahan baku atau bahan dasar yang diproses menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi. Misalnya: kapas, kedelai, getah karet.
2) Barang setengah jadi, yaitu barang yang diproses lebih lanjut untuk dijadikan barang jadi
atau siap pakai, misalnya benang.
21
3) Barang jadi, yaitu barang yang sudah siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Misalnya:
sepatu, mobil, televisi/tape.
22
2. Kegunaan barang
a. Form utility (kegunaan bentuk); Dalam hal ini barang sebagai pemuas kebutuhan
ditingkatkan kegunaannya dengan cara merubahnya. Misalnya: karet yang diolah lagi
menjadi ban, minyak bumi yang diolah untuk dibuat karpet.
b. Place utility (kegunaan tempat); Barang akan lebih berguna setelah dipindahkan
tempatnya dari semula. Misalnya: batu dan pasir lebih berguna setelah dibawa ke tempat
pembangunan.
c. Ownership utility (kegunaan milik); Barang lebih berguna kegunaannya setelah
berpindah kepemilikannya. Misalnya: kendaraan di dealer lebih berguna setelah dibeli
dan digunakan seseorang.
d. Time utility (kegunaan waktu); Barang lebih berharga kegunaannya pada saat tertentu.
Misalnya: payung akan berguna pada saat musim hujan.
e. Service utility (kegunaan pelayanan); Nilai guna jasa yang diberikan barang untuk
kebutuhan manusia. Misalnya: televisi lebih berguna setelah adanya siaran.
23
c. Pengolahan sumber daya modal, yaitu tindakan manusia dalam memanfaatkan modal dalam
mengatur SDA dan SDM guna menjalankan roda perekonomian. Misalnya: pengaturan uang
untuk mendirikan usaha pembuatan pakaian, modal untuk berdagang, dan lain-lain.
1. Agraris
Usaha agraris meliputi kegiatan pertanian dan perkebunan. Sektor usaha agraris terdapat di
daerah perdesaan dan pegunungan. Berbagai jenis tanaman tumbuh subur dan menghasilkan
banyak bahan pangan. Hasil pertanian dan perkebunan antara lain padi, jagung, ubi, kedelai,
sagu, umbi-umbian, sayuran, dan buah-buahan.
Perkebunan adalah kegiatan penanaman lahan dengan tanaman keras dengan umur lebih dari
enam bulan. Tanaman perkebunan mencakup tanaman musiman dan tanaman tahunan.
Tanaman musiman berumur pendek, misalnya tanaman tebu, tembakau, dan rosella. Tanaman
25
tahunan berumur panjang, misalnya tanaman kelapa sawit, kopi, cengkih, teh, karet, cendana,
lada, dan kayu putih. Hasil perkebunan di Indonesia menjadi komoditas unggulan ekspor.
2. Peternakan
Peternakan adalah kegiatan usaha budi daya hewan yang diambil hasilnya. Hasil peternakan
terdiri atas daging, telur, susu, kulit, dan bulu. Jenis peternakan dapat dibedakan sebagai
berikut.
a. Peternakan hewan kecil, misalnya kelinci, kambing, domba, dan biri-biri.
Peternakan hewan besar, misalnya sapi, kerbau, dan kuda.
c. Peternakan unggas, misalnya ayam, itik, burung, dan puyuh.
3. Perikanan
Secara umum, usaha perikanan dibedakan menjadi perikanan darat dan perikanan laut.
1. Perikanan darat, yaitu usaha memiara dan menangkap ikan di perairan darat. Perikanan darat
terdiri atas perikanan air tawar dan perikanan air payau. Perikanan air tawar dilakukan di
sungai, danau, rawa, waduk atau bendungan, empang, sawah, dan kolam.
2. Perikanan air laut, yaitu usaha menangkap ikan di pantai atau laut. Di Indonesia, usaha
penangkapan ikan di laut dilakukan nelayan tradisional. Laut juga menghasilkan udang, kerang,
rumput laut, mutiara, dan garam. Selain untuk keperluan penduduk, hasil tangkapan ditujukan
untuk ekspor.
4. Pertambangan
Dilihat dari kondisi geologisnya, wilayah Indonesia mengandung banyak barang tambang.
Potensi barang tambang yang melimpah hendaknya dimanfaatkan bagi kemakmuran
masyarakat. Barang tambang dapat dibedakan sebagai berikut.
Barang tambang mineral logam, misalnya emas, perak, tembaga, timah, bauksit, dan nikel.
Barang tambang mineral nonlogam, misalnya belerang, gypsum, marmer, dan batu gamping.
Barang tambang sumber energi, misalnya minyak bumi, batu bara, dan gas alam.
Pemanfaatan barang tambang dilakukan dengan bijak dan memperhatikan kelestariannya. Contoh
perusahaan yang mengeksploitasi barang tambang di Indonesia antara lain PT. Pertamina, PT.
Aneka Tambang, PT. Freeport Indonesia, dan PT. Chevron Pacific Indonesia.
5. Kehutanan
Dahulu hutan Indonesia bagaikan hamparan karpet hijau dilihat dari udara. Hutan
Indonesia berperan penting sebagai paru-paru dunia. Hutan juga berfungsi sebagai tempat
berkembangnya berbagai fauna. Dari segi lingkungan, hutan menjadi daerah resapan air hujan.
Sayangnya, saat ini luas hutan Indonesia semakin sempit. Ini tidak lepas dari alih fungsi lahan
hutan untuk kawasan permukiman dan perkebunan. Kondisi ini dapat menyebabkan bencana
banjir bandang ataupun tanah longsor.
26
6. Perdagangan
Perdagangan adalah kegiatan membeli barang dagang dan menjualnya kembali kepada
konsumen. Melalui kegiatan perdagangan, pedagang akan memperoleh keuntungan dari selisih
harga jual dan harga beli. Kegiatan perdagangan tidak hanya mencakup satu daerah atau satu
negara. Akan tetapi, kegiatan perdagangan dapat dilakukan antarnegara.
Secara ekonomi, kegiatan perdagangan antarnegara ditandai dengan ekspor impor. Ekspor
adalah usaha menjual barang dari dalam negeri ke pasar luar negeri. Impor adalah usaha
memasukkan barang dari negara lain ke pasar dalam negeri.
7. Perindustrian
Perindustrian adalah kegiatan mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi. Bahan mentah diperoleh dari melimpahnya sumber daya alam. Usaha industri
dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok.
Usaha industri dapat dikelompokkan industri rumah tangga (home industry), industri
sedang, dan industri besar. Contoh industri di Indonesia adalah industri makanan dan minuman,
kosmetik, obat-obatan, garmen, serta elektronik.
27
b. Berdagang
Berdagang adalah bentuk usaha yang bersifat simbiosis mutualisme atau saling
menguntungkan. Karena seorang pedagang akan memperoleh keuntungan dari barang yang
dijualnya, sedangkan pembeli mendapat keuntungan karena dapat mendapatkan barang
yang dibutuhkannya.
c. Nelayan
Orang yang bekerja mencari ikan di laut disebut nelayan. Indonesia yang kaya akan laut
maupun hasil lautnya memiliki banyak warga yang bermatapencaharian sebagai nelayan.
Akan tetapi, seringkali nelayan-nelayang tersebut menangkap ikan dengan pukat harimau
atau bahan peledak. Penggunaan pukat harimau seharusnya dicegah karena dapat ikut
menangkap benih-benih ikan yang masih kecil.
d. Guru
Orang yang bekerja untuk mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada orang
lain disebut guru. Jadi seseorang yang disebut guru tidak selalu ada di sekolah, tetapi
siapapun yang mengajarkanmu ilmu pengetahuan bisa disebut guru, contohnya orang tua,
kakak, bahkan temanmu sendiri bisa kau anggap gurumu. Seorang guru juga tidak hanya
mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi ia juga mengajarkan moral dan kehidupan. Guru
mendidik kita untuk menjadi seorang manusia yang cerdas sekaligus memiliki budi pekerti
luhur serta menjadi seseorang yang memanfaatkan hidupnya dengan baik.
e. Dokter
Orang yang bekerja untuk menyembuhkan atau mengobati penyakit seseorang bisa kita
sebut sebagai dokter. Seorang dokter adalah seseorang yang bekerja menyembuhkan orang
secara logis, bukan seperti dukun. Semua hal yang dokter lakukan pasti berdasarkan
pemikiran dan hitungan serta berdasarkan bukti ilmiah. Tetapi satu hal yang pasti jika kamu
berpikir yang menyembuhkan kamu adalah dokter maka kamu salah besar. Sebenarnya
yang menyembuhkan kamu tentu saja Tuhan, dokter hanya membantu prosesnya saja. Tapi
yang jelas dokter adalah salah satu bentuk usaha yang mulia dan penting dalam kehidupan
manusia.
28
f. Pengrajin.
Bentuk usaha ini menurut saya adalah bentuk usaha yang paling kreatif dan unik.
Karena seorang pengrajin pasti akan menjual barang-barang yang bentuk atau tampilannya
kreatif, unik dan menarik. Selain itu, seorang pengrajin juga pastinya memiliki ide kreatif
yang cemerlang untuk membuat sebuah benda.
Kini banyak pengrajin yang memanfaatkan barang-barang bekas. Hal ini sangat
bermanfaat untuk memanfaatkan dan mendaur ulang sampah-sampah yang ada di bumi ini
atau di negara tercinta kita ini yang sekarang sudah sering kita lihat sesering kita melihat
jalan, batuan kerikil, ataupun tanah. Memanfaatkan barang-barang bekas juga bisa
mengubah pikiran kita yang biasanya mengatakan bahwa sampah yang sudah dibuang tidak
akan berguna lagi. Sekarang mari kita buang jauh-jauh pikiran itu dan ciptakan kreasi
barang bekasmu sendiri untuk membuat bumi kita menjadi tempat yang lebih baik.
29
BAB III
KESIMPULAN
30
DAFTAR PUSTAKA
http://cahyasmara.blogspot.com/2017/03/makalah-ips-tentang-aktifitas-manusia.html
Alimul Hidayat, A.Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konse dan
Proses Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta
Mubarak, WI & Chayatin N. 2007. Buku Ajar kebutuhan Dasar Manusia : Teori & plikasi
dalam praktik. Jakarta. EGC
31