Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan adalah sesuatu yang harus tercukupi bagi makhluk hidup untuk
melangsungkan hidupnya sebagai tujuan untuk bertahan hidup, kebutuhan manusia wajib di
penuhi dan harus ada, namun tak selamanya yang kita inginkan itu adalah kebutuhan namun
hanya berupa nafsu dan keegoisan diri kita dan hanya sebagai kepuasan diri kita atas apa yang
kita dapatkan dan di peroleh. Setiap orang memiliki kebutuhan hidupnya sendiri dan berbeda-
beda dan perbedaan kebutuhan manusia itu di pengaruhi oleh banyak faktor misalnya adalah
faktor ekonomi. Orang dengan ekonomi menengah kebawah pasti memiliki kebutuhan yang
berbeda dengan orang ekonomi menengah ke atas,salah satunya perbedaan makanan. Orang
kaya tidak bisa hanya makan dengan tempe atau sayur bayam saja namun harus ada telur atau
ayam. Dari segi makanan pun sudah ada perbedaan yang sangat mencolok. Padahal hanya
dengan makanan orang bisa akan bertahan hidup, dengan lauk tempe dan sayur bayam juga
sudah bisa bertahan hidup namun orang kaya apabila hanya makan sayur dan tempe maka
kepuasan akan hidupnya tidak tercukupi sehingga tujuan dari kebutuhan adalah sama namun
dari tingkat kepuasannya sangant berbeda. Itulah manusia dengan makhluk yang tidak puas
terhadap dirinya sendiri. Makalah ini membahas tentang macam-macam kebutuhan dasar pada
manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kebutuhan dasar manusia
merupakan fokus dalam asuhan keperawatan. Bagi pasien yang mengalami gangguan
kesehatan, maka kemungkinan ada satu atau beberapa kebutuhan dasar pasien yang akan
terganggu. Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi kebutuhan fisik, psikologis dan sosial.
Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu karena merupakan kebutuhan yang
terbesar meliputi nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi, kegiatan seksual, oleh karena itu
perawat harus memiliki kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhan dasar
manusia, dengan memantau dan mengikuti perkembangan kemampuan pasien dalam
melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan dasar terutama
pasien imobilisasi.
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana
seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Melihat hal itu
personal hygiene diartikan sebagai hygiene perseorangan yang mencakup semua aktivitas yang
bertujuan untuk mencapai kebersihan tubuh, meliputi membasuh, mandi, merawat rambut,
1
kuku, gigi, gusi. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kesehatan kurang diperhatikan. Hal
ini terjadi karena mengganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal
tersebut kurang diperhatikan dapat mempengaruhi kesehatan secara umum terutama pasien
imobilisasi.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan
untuk mempertahankan keseimbangan di dalam kehidupan. Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan yang bersifat mutlak, artinya kebutuhan ini harus dipenuhi terlebih dahulu dari
kebutuhan lainnya supaya kehidupan manusia bisa seimbang antara lahiriah dan batiniah.
Selain sebagai makhluk individu manusia tak lepas dari yang namanya makhluk sosial,
artinya manusia tidak akan pernah bisa memenuhi segala kebutuhan yang dibutuhkanya tanpa
memerlukan bantuan orang lain. Dengan sifat alamiah sebagai makhluk sosial maka manusia
memerlukan berbagai peran orang lain guna saling memenuhi berbagai kebutuhan tersebut.
Oleh karena itu manusia memerlukan sebuah wadah untuk saling bekerja sama dengan
manusia lain guna memenuhi segala kebutuhan dasarnya. Dengan ini maka terbentuklah suatu
lembaga sosial yang memiliki tujuan untuk menjadi wadah dalam proses pemenuhan
kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar atau yang menjadi hal pokok manusia antara lain
meliputi keluarga, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan agama.
Kebutuhan pokok yang mendasar bagi setiap manusia terdiri dari kebutuhan sandang,
pangan dan papan. Pada zaman yang modern ini kebutuhan manusia semakin beragam. Hal
tersebut tercermin pada tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin beragam dan semakin
meningkat, sehingga mengakibatkan masyarakat kesulitan dalam hal menentukan mana
kebutuhan primer dan mana kebutuhan sekunder. Namun, dari sekian banyak kebutuhan
manusia, kebutuhan pangan, sandang, dan papan masih menjadi kebutuhan pokok yang mesti
selalu menempati urutan atas dalam hal permintaan kebutuhan masyarakat (Suryana : 2008).
Pangan merupakan suatu kebutuhan dasar utama bagi manusia untuk dapat
mempertahankan hidup, oleh karena itu kecukupan pangan bagi setiap orang pada setiap waktu
merupakan hak azazi yang harus dipenuhi (Ismet, 2007; Suryana, 2008).Sebagai kebutuhan
dasar dan hakazazi manusia, pangan mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan
suatu bangsa dan Negara.Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan dengan
kebutuhannya dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi suatu Negara. Berbagai gejolak
sosial dan politik dapat terjadi jika ketahanan pangan terganggu, yang pada akhirnya dapat
membahayakan stabilitas nasional 2 (Ismet, 2007 ). Berdasar kenyataan tersebut masalah
pemenuhan kebutuhan pangan bagi seluruh penduduk setiap saat di suatu wilayah menjadi
2
sasaran utama kebijakan pangan bagi pemerintahan suatu negara. Kebutuhan lain manusia yang
dikatakan mendasar selain pangan yaitu kebutuhan akan papan atau rumah. Seseorang
memerlukan kebutuhan tersebut untuk melindungi dirinya dari berbagai iklim/cuaca. Sebagai
kebutuhan dasar manusia, rumah merupakan syarat untuk memperoleh kesejahteraan , bahkan
suatu tolak ukur kesejahteraan. Dalam pernyataan tersebut maka berarti Hal ini menunjukkan
bahwa papan/ rumah merupakan kebutuhan mendasar sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan
pokok manusia (Nanang: 2010).
Pemerintah melakukan hal dalam pemenuhan kebutuhan rumah adalah dalam rangka
peningkatkan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Sebagai kebutuhan dasar manusia rumah
merupakan syarat untuk memperoleh kesejahteraan. Bahkan suatu tolak ukur kesejahteraan.
Perumahan adalah sekelompok rumah yang telah dilengkapi sarana dan prasarana. Bila
telah dapat menunjang kehidupan dan perikehidupan manusia maka disebut sebagai
permukiman. Dengan demikian rumah sudah menjadi kebutuhan dasar seluruh manusia untuk
membina keluarga dalam rangka menjaga kelangsungan kehidupannya (Nanang: 2010). 3
Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar menghadapi tantangan
yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduknya. Ketahahan pangan
merupakan bagian dari ketahahan ekonomi nasional yang berdampak besar pada seluruh warga
negara yang ada dalam Indonesia. Dalam hal ketahanan pangan, bukan hanya sebatas pada
sesuatu yang dianggap mudah dan memiliki pengaruh besar terhadap pertahahanan keamanan.
Pertahanan pangan merupakan salah satu hal yang mendukung dalam mempertahankan
pertahahanan keamanan, bukan hanya sebagai komoditi yang memiliki fungsi ekonomi, akan
tetapi ketahananpanganmerupakan komoditi yang memiliki fungsi sosial dan politik, baik
nasional maupun global. Untuk itulah, ketahahan pangan dapat mempunyai pengaruh yang
penting pula agar pertahanan keamanan dapat diciptakan (Suryana:2002,Suryana:2008).
Indonesia sebagai Negara yang berdaulat, berkomitmen untuk mewujudkan ketahanan
pangan, hal ini tertuang dalam undang-undang No.7 tahun 1996 tentang pangan, dan
ditindaklanjuti dengan peraturan pemerintah Republik Indonesia No.28 Th 2002 tentang
ketahanan pangan yang mengamanatkan bahwa pemerintah bersama masyarakat
bertanggungjawab untuk mewujudkan ketahanan pangan bagi seluruh rakyat (Suryana:2003).
Ketahanan pangan dapat diartikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumahtangga
yang tercermin dari tersediaannya pangan yang cukup, baik 4 jumlah maupun mutunya, aman,
merata dan terjangkau. (Ariani: 2007), Dalam hal ketahanan pangan ada beberapa
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dalam mencapai ketahanan
pangan.
3
1.2 Rumus Permasalahan
1. Mengapa manusia memiliki kebutuhan?
2. Apa saja yang dibutuhkan manusia?
3. Apa saja aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan?
4. Apa saja jenis aktifitas dalam memenuhi kebutuhan?

1.3 Tujuan
1. Memenuhi tugas sekolah
2. Dapat menambah pengetahuan tentang aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan
3. Dapat mengetahui tentang apa saja tentang aktifitas tersebut
4. Dapat mengetahui tentang apa saja jenis kebutuhan manusia
5. Dapat mengetahui jenis aktifitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral
1. Manusia sebagai Makhluk Sosial yang Bermoral
Secara sadar ataupun tidak sadar, manusia sebagai makhluk hidup akan membutuhkan
orang lain. Tiada satu pun manusia yang dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan
manusia lainnya. Hubungan sesama manusia itu mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
Berkenaan dengan hal itu, seorang filsuf Yunani yang bernama Aristoteles menyatakan bahwa
manusia adalah zoon politicon, yaitu makhluk bermasyarakat. Artinya, manusia tidak dapat
hidup tanpa ada manusia lain. Karena itulah, manusia dikatakan sebagai makhluk sosial.
Manusia dikatakan mahluk sosial yaitu mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa
melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di
karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain.
Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Seringkali
didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Misalnya, orangkaya cenderung
berteman dengan orang kaya. Orang yang berprofesi sebagai artis, cenderung mencari teman
sesama artis. Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan
lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti
membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling
membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun berlaku
sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan
tempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan
untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup
sejenisnya. Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila
ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bisa berjalan saja manusia harus belajar
dari manusia lainnya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial dengan beberapa
alasan, yaitu:
1. Ada dorongan untuk berinteraksi.
2. Manusia tunduk pada aturan norma sosial.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan satu sama lain.
4. Potensi manusia akan benar-benar berkembang apabila ia hidup ditengah-tengah manusia.
5
Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial menurut para Ahli:
1. Menurut KBBI : Makhluk sosial adalah manusia yang berhubungan timbal balik dengan
manusia lain.
2. Menurut Elly M. Setiadi : Makhluk social adalah makhluk yang didalam hidupnya tidak bias
melepaskan diri dari pengaruh orang lain.
3. Menurut Dr. Johannes Garang : Makhluk social adalah makhluk berkelompok dan tidak
mampu hidup menyendiri.
4. Menurut Aristoteles : Makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang berarti menusia
dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain
5. Menurut Liturgis : Makhluk sosial merupakan makhluk yang saling berhubungan satu sama
lain serta tidak dapat melepaskan diri dari hidup bersama.
Meskipun memiliki tanggung jawab yang penuh terhadap dirinya sendiri, manusia juga
membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini dilakukan dengan
bersosialisasi atau bermasyarakat dengan manusia lainnya. Dorongan dari lahir memaksa
mereka untuk selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk di masyarakat, sehingga
dengan sendirinya mereka akan berinteraksi dengan masyarakat. Ciri manusia sebagai makhluk
sosial adalah dengan adanya interaksi sosial dalam hubungannya dengan manusia lain.
Secara garis besar, ada beberapa faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia
dengan manusia lainnya, yaitu tekanan emosional, harga diri, dan isolasi sosial.
1. Tekanan emosional
Tekanan emosional yang tinggi membuat manusia bersimpati dan berempati dengan
apa yang terjadi pada manusia lainnya, sehingga mendorong mereka untuk membantu manusia
tersebut keluar dari permasalahannya ataupun ikut merasakannya.
2. Harga diri Harga diri mendorong manusia untuk berinteraksi dengan orang lain.
Ketika kondisi harga diri mereka rendah, maka mereka akan terpacu untuk melakukan
hubungan dengan orang lain karena pada kondisi ini mereka membutuhkan dukungan atau
kasih sayang dari orang lain untuk bangkit dari masalahnya.
3. Isolasi sosial Isolasi sosial memaksa seseorang untuk bersoasialisasi dengan manusia lainnya
yang memiliki pemikiran yang sepaham agar terbentuk interaksi sosial yang harmonis.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa alasan
mengapa manusia disebut dengan makhluk sosial.
Adapun alasan – alasannya adalah sebagai berikut :
1. Manusia patuh pada aturan yang berlaku.
2. Manusia memiliki kecendrungan untuk dinilai oleh orang lain.
6
3. Manusia harus memenuhi kebutuhan dalam berinteraksi dengan orang lain.
4. Manusia dapat mengembangkan potensinya apabila berada di tengah – tengah masyarakat.
Ciri-ciri Manusia Sebagai Mahkluk Sosial:
1. Suka bergaul
2. Suka bekerja sama
3. Hidup berkelompok
4. Memiliki kepedulian terhadap orang lain
5. Tidak bisa hidup sendiri
Ciri- ciri Manusia Sebagai Mahkluk Sosial yang Bermoral .
1. Manusia memiliki toleransi dan kepedulian terhadap orang lain ketika bersosialisasi. Contoh
perilaku manusia sebagai mahkluk sosial yang bermoral:
1. Bergotong-royong membersihkan desa
2. Mengunjungi orang sakit.
Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial Ada berbagai pemahaman terhadap
Manusia, yang paling umum adalah tiga pemahaman di bawah ini :
1. Materialisme Antropologik, yaitu menjelaskan bahwa manusia pada hakikatnya adalah
materi. Manusia adalah jasad yang tersusun dari bahan-bahan material dari dunia anorganik.
2. Materialisme Biologik, menjelaskan bahwa manusia merupakan badan yang hidup atau
organisme yang mempersatukan segala pembawaan kegiatan kehidupan badan di dalam
dirinya. Struktur kehidupan manusia yang memilikikewaspadaan indrawi berlaku juga bagi
hewan. Dalam Kenyataan manusia memang merupakan bagian dari kehidupan organik yang
dapat ditelusuri.
3. Idealisme Antropologik, Menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki unsur-
unsur spiritual-intelektual yang secara intrinsik tidak bergantung pada materi. Manusia tidak
dapat dijelaskan dengan satu prinsip saja, karena dalam diri manusia bergabung berbagai
prinsip yang menyusun suatu pemahaman tentang dirinya secara utuh dan lengkap.
Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial Di dalam kehidupannya, manusia
tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan
sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan
manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia
selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga
negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-
konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini
adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang
7
diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak
pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur
yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman
modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri. Tidak
hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang
ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula.
Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa
emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia
berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat
menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang
dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "Manusia hanya dapat menjadi manusia
karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam
arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap
anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi
pembentukan pribadi seseorang. Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti
bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga
hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani. Menurut kodratnya, Manusia adalah
makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran
yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai
makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat
yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu
dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan
untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai
manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia
tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa
menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh
potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa
alasan, yaitu :
1). Karena manusia tunduk pada aturan yang berlaku.
2). Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
3). Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
8
4). Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. Ciri manusia
dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam
hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu
dengan manusia yang lainnya.
Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri
dari tiga hal yakni :
1). Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama
lain.
2). Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang
direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain
kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau
dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3). Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham
atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis. Menurut kodratnya, Manusia
adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal
pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia
sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam
berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam
kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada
dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak
akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan
manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang
lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa
alasan, yaitu :
1). Karena manusia tunduk pada aturan yang berlaku.
2). Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
3). Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4). Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. Ciri manusia
dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam
hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu
dengan manusia yang lainnya.
9
Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga
hal yakni :
1). Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama
lain.
2). Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang
direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain
kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau
dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3). Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham
atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.
Selanjutnya, perhatikan contoh-contoh kegiatan manusia yang berkaitan dengan
kenyataan bahwa manusia sebagai makhluk sosial berikut ini.
1. Bayi yang lapar atau haus akan langsung menangis. Bayi itu membutuhkan pertolongan
ibunya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
2. Seorang anak usia Taman Kanak-kanak membutuhkan pertolongan ibunya saat akan
mengenakan pakaian.
3. Apabila sudah tumbuh besar, seorang anak akan memerlukan teman untuk bermain, dan
lain-lain.
Semakin dewasa, seorang manusia akan membutuhkan manusia lainnya, baik secara
individu atau berkelompok. Dengan hidup berkelompok, manusia akan semakin mudah untuk
mengatasi dan menghadapi berbagai tantangan hidup. Dengan bekerja sama antara sesama
manusia, maka manusia itu akan lebih mudah untuk dapat memenuhi berbagai macam
kebutuhan hidupnya.
Manusia sebagai makhluk yang bermoral saat melakukan berbagai kegiatan hidup
selayaknya wajib mengindahkan norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam bermasyarakat.
Sebab, apabila seseorang tidak mematuhi norma dan nilai itu, biasanya ia akan dikucilkan
dalam hidup bermasyarakat. Bahkan mungkin saja akan dikatakan tidak bermoral, contohnya
jika seseorang berbuat sewenang-wenang pada orang lainnya.

2. Manusia sebagai Makhluk Ekonomi yang Bermoral


Sejak awal manusia adalah individu atau kelompok yang tidak lepas dari kebutuhan,
meskipun kebutuhan ini hanya sebatas makan dan minum serta pakaian yang sederhana.
Kebutuhan sederhana itu hanya memanfaatkan segala sesuatu yang tersedia dari alam, seperti
kegiatan berkebun, berburu, menangkap ikan di laut atau di sungai, dan sebagainya.
10
Pada awalnya, kegiatan perekonomian tidak mempunyai susunan atau struktural yang
teratur. Namun, setelah peradaban manusia berkembang dan semakin meningkatnya kebutuhan
hidup, maka mulailah manusia mempelajari bagaimana caranya untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, atau bagaimana usaha-usaha untuk mencapai kemakmuran.
Berkenaan dengan hal di atas, lahirlah ilmu ekonomi yang pertama kali dikenalkan oleh
Xendphon seorang bangsa Yunani. Kata ekonomi berasal dari kata oikos dan nomos atau
oikosnomos atau oikonomia yang artinya ketentuan rumah tangga. Contohnya rumah tangga
keluarga, rumah tangga organisasi, rumah tangga perusahaan, dan rumah tangga negara.
Apakah ilmu ekonomi itu? Banyak para ekonom yang menyampaikan definisi ilmu ekonomi.
Prof. Dr. JL. Mey, Jr., mengatakan ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia
ke arah kemakmuran. Albert Meyers mengatakan ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang
mempersoalkan kebutuhan dan pemuas kebutuhan manusia. Kemudian, Friedrich List
menyatakan perekonomian suatu bangsa akan mempengaruhi pada kebudayaan, kemakmuran,
politik dan kekuasaan yang bersangkutan, serta dengan makin meningkatnya perkembangan
perekonomian bangsa, maka semakin cerdas dan kuat bangsa itu.
Timbulnya permasalahan ekonomi dalam kehidupan manusia berkaitan erat dengan
kenyataan adanya ketidakseimbangan antara jumlah barang dan jasa (sumber daya) dengan
kebutuhan manusia. Untuk mengatasi permasalahan dalam ekonomi itu diperlukan pemikiran-
pemikiran dan upaya-upaya penyediaan atau pengadaan sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan. Adapun upaya-upaya manusia itu antara lain berikut ini.
1. Manusia bekerja sebagai petani yang mengolah tanah pada sawah untuk menghasilkan
padi.
2. Manusia sebagai pembuat barang, seperti membuat makanan, mainan, dan pakaian.
Kegiatan itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan tujuan mencari
keuntungan.
3. Seseorang bekerja sebagai karyawan atau buruh untuk mendapat imbalan jasa yang
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa adalah perilaku
manusia yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Berkenaan dengan hal itu, manusia
dikatakan sebagai makhluk ekonomi atau homo economicus. Sebagai makhluk ekonomi,
manusia akan berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mempertimbangkan pikiran
yang rasional, menghormati adat dan etika, pranata sosial dan lain-lain. Apabila manusia
memenuhi kebutuhan hidupnya tidak saja memikirkan kepentingan pribadi, melainkan
memikirkan pula kepentingan orang lain, maka dia adalah makhluk ekonomi yang bermoral.
11
2.2 Kebutuhan Manusia
Apakah kebutuhan itu? Benarkah kebutuhan manusia itu beraneka ragam dan
jumlahnya tidak terbatas? Ingatlah kebutuhan kalian yang wajib dipenuhi sehari-hari?
Kapankah kebutuhan makan wajib terpenuhi? Kebutuhan apa yang wajib dipenuhi apabila
kalian sakit? Apakah yang wajib kamu lakukan apabila sudah bosan atau lelah menghadapi
pelajaran? Dan apakah yang wajib kamu lakukan apabila perasaan hati tidak tenteram?
Kapankah menggunakan pakaian seragam? Serta sejumlah pertanyaan lainnya yang
berhubungan dengan kebutuhan.
Kebutuhan adalah harapan yang timbul dalam diri manusia pada benda dan jasa yang
dapat memberi kepuasan jasmani dan rohani untuk mencapai kemakmuran. Sedangkan
kebutuhan ekonomi adalah harapan yang timbul pada barang dan jasa untuk keperluan hidup
yang dapat dinilai dengan uang.
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang
merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia
menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami
hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.
Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan prioritas.
Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi kebutuhan fisiologis seperti: udara,
air dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang
melibatkan keamanan fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan cinta
dan rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial dan cinta seksual. Tingkatan yang
keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang melibatkan percaya diri, merasa
berguna, penerimaan dan kepuasan diri. Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi
diri.
Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan
orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi
merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih
dimensi manusia.
Manusia pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian, yang pertama manusia sebagai
makhluk holistik artinya manusia makhluk yang terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial
dan spritual, atau sering disebut juga sebagai makhluk biopsikososial spritual. Unsur-unsur
tersebut merupakan satu kesatuan yang salaing ada hubungan keterkaitan sehingga tidak dapat
dipisahkan. Ketika salah satu unsur tersebut mengalami hambatan maka unsur-unsur lain
tersebut akan memberikan dampak. Manusia memiliki unsur bialogis sebab terdiri dari
12
gabungan sistem organ tubuh sehingga akan menjadi satu kesatuan dalam menjalani kehidupan
dan mengalami perkembagan. Sedangkan unsur psikologis pada manusia akan terpancar
memalui kepribadian yang berbeda entah itu perilaku yang merupakan cerminan dari kejiwaan
maupun kecakapan dalam ruanglingkup kecerdasan yang dimiliki sehingga unsur-unsur
psikologis tersebut merupakan pengembangan dari kepribadian setiap manusia.
Manusia terdiri dari unsur sosial dikarenakan setiap manusia akan berinteraksi dalam
lingkunganya dalam hal ini terhadap individu lainnya. Setiap munusia tidaklah dapat hidup
dengan sendirinya tanpa adanya manusia lain. Ketika hidup dengan manuisa lainnya pula, akan
terikat dengan norma atau tata aturan yang berlaku entah itu berupa hukum-hukum yang dibuat
melalui lembaga pemerintahan maupun hukum-hukum yang lahir akibat dari kebudayan
masyarakat setempat. Dengan demikian apa yang termaktub di dalam unsur-unsur sosial dalam
manusia akan meciptakan kondisi lingkungan berupa penyesuaian atau dengan kata lain
keharusan adaptasi. Disamping unsur-unsur manusia di atas, unsur lainnya yang tidak dapat
diabaikan adalah unsur spiritual dimana hal tersebut menyangkut keyakinan atau kepercayaan
tetang adanya yang menciptakan. Hal ini menjadi pandangan hidup seiring dengan apa yang
menjadi kepercayaannya.
Dengan kepercayaan ini, manusia menyadari pentingnya arti spiritualisme dalam
kehidupannya yang diyakini akan sangat dibutuhkan baik di dunia maupn di akhirat kelak.
Kedua manusia sebagai sistem artinya manusia mencakup beberapa unsur yang tergabung
dalam satu kesatuan secara menyeluruh dimana terdiri dari sistem adaptif, sitem personal,
sistem interpersonal, dan sistem sosial. Unsur-unsur sistem adaptif ini teridentifikasi dengan
diketahuinya manusia memiliki perubahan diakibatkan kepekaan terhadap sesuatu. Sedangkan
unsur yang termaktuba dalam sistem personal ditimbulkan akibat adanya proses beradaptasi
maupun akibat tahapan pentumbuhan atau perkembangan yang dialami manusia.
Manusia mengandung unsur interpersonal dapat diketahui adanya interkasi dengan
yang lain. Melaui interaksi tersebut akan memberikan perlibatan berupa peran dalam
masyarakat sehingga kemampuan pengelaloaan unsur tersebut lebih baik lagi. Hubungan-
hubungan ini akan terjalin dengan baik melaui komukasi yang bersinergi. Sedangkan manusia
sebagai sistem soial terlihat dengan kepememilikan terhadap kekuatan dan wewenang dalam
pengambilan keputusan dalam lingkungannya baik itu lingkungan keluarga, masyarakat
maupun tempat kerja. Dengan demikin akulasi dari unsur-unsur yang terdapat dalam manusia
menjadikan sosok makhluk ciptaan yang berbeda dari yang lainnya.
Kebutuhan dasar manusia ialah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia untuk
mempertahankan keseimbangan fisiologis dan psikologis untuk mempertahankan kehidupan
13
dan kesehatan. Menurut Abraham Maslow dalam Teori Hierarki Kebutuhan menyatakan
bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar : (1) kebutuhan flsiologis (makan,
minum, pakaian); (2) keamanan; (3) cinta; (4) harga diri; dan (5) aktualisasi diri. Konsep
hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan observasi terhadap perilaku
monyet. Berdasarkan pengamatannya, didapatkan kesimpulan bahwa beberapa kebutuhan
lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain. Contohnya jika individu merasa
haus, maka individu akan cenderung untuk mencoba memuaskan dahaga. Individu dapat hidup
tanpa makanan selama berminggu-minggu. Tetapi tanpa air, individu hanya dapat hidup selama
beberapa hari saja karena kebutuhan akan air lebih kuat daripada kebutuhan akan makan.
Menurut Maslow, pemuasan berbagai kebutuhan tersebut didorong oleh dua kekuatan yakni
motivasi kekurangan (deficiency motivation) dan motivasi perkembangan (growth
motivation). Motivasi kekurangan bertujuan untuk mengatasi masalah ketegangan mansuia
karena berbagai kekurangan yang ada. Sedangkan motivasi pertumbuhan didasarkan atas
kapasitas setiap manusia untuk tumbuh dan berkembang. 1. Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan
paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis yaknik kebutuhan untuk
mempertahankan hidupnya secara fisik. Kebutuhan-kebutuhan itu seperti kebutuhan akan
makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur dan oksigen. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis
adalah potensi paling dasar dan besar bagi semua pemenuhan kebutuhan di atasnya. Manusia
yang lapar akan selalu termotivasi untuk makan, bukan untuk mencari teman atau dihargai.
Manusia akan mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain sampai
kebutuhan fisiologisnya itu terpuaskan. Di masyarakat yang sudah mapan, kebutuhan untuk
memuaskan rasa lapar adalah sebuah gaya hidup. Mereka biasanya sudah memiliki cukup
makanan, tetapi ketika mereka berkata lapar maka yang sebenarnya mereka pikirkan adalah
citarasa makanan yang hendak dipilih, bukan rasa lapar yang dirasakannya. Seseorang yang
sungguh-sungguh lapar tidak akan terlalu peduli dengan rasa, bau, temperatur ataupun tekstur
makanan. Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain dalam dua hal.
Pertama, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang bisa terpuaskan
sepenuhnya atau minimal bisa diatasi. Manusia dapat merasakan cukup dalam aktivitas makan
sehingga pada titik ini, daya penggerak untuk makan akan hilang. Bagi seseorang yang baru
saja menyelesaikan sebuah santapan besar, dan kemudian membayangkan sebuah makanan lagi
sudah cukup untuk membuatnya mual.
Kedua, yang khas dalam kebutuhan fisiologis adalah hakikat pengulangannya. Setelah
manusia makan, mereka akhirnya akan menjadi lapar lagi dan akan terus menerus mencari
makanan dan air lagi. Sementara kebutuhan di tingkatan yang lebih tinggi tidak terus menerus
14
muncul. Sebagai contoh, seseorang yang minimal terpenuhi sebagian kebutuhan mereka untuk
dicintai dan dihargai akan tetap merasa yakin bahwa mereka dapat mempertahankan pemeuhan
terhadap kebutuhan tersebut tanpa harus mencari-carinya lagi. 2. Kebutuhan Akan Rasa Aman
Setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, muncullah apa yang disebut
Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman
ini diantaranya adalah rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan
dari daya-daya mengancam seperti perang, terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya,
kerusuhan dan bencana alam. Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan fisiologis
karena kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total.
Manusia tidak pernah dapat dilindungi sepenuhnya dari ancaman-ancaman meteor,
kebakaran, banjir atau perilaku berbahaya orang lain. Menurut Maslow, orang-orang yang tidak
aman akan bertingkah laku sama seperti anak-anak yang tidak aman. Mereka akan bertingkah
laku seakan-akan selalu dalam keadaan terancam besar. Seseorang yang tidak aman memiliki
kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berelebihan serta akan berusaha keras
menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak diharapkannya. 3. Kebutuhan Akan
Rasa Memiliki Dan Kasih Sayang Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman
telah terpenuhi, maka muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-
dimiliki. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki
pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antarpribadi
seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta. Seseorang yang kebutuhan cintanya
sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak akan merasa panik saat menolak cinta.. Ia akan
memiliki keyakinan besar bahwa dirinya akan diterima orang-orang yang memang penting bagi
dirinya. Ketika ada orang lain menolak dirinya, ia tidak akan merasa hancur. Bagi Maslow,
cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk
sikap saling percaya. Sering kali cinta menjadi rusak jika salah satu pihak merasa takut jika
kelemahan-kelemahan serta kesalahan-kesalahannya. Maslow juga mengatakan bahwa
kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang memberi dan cinta yang menerima. Kita harus
memahami cinta, harus mampu mengajarkannya, menciptakannya dan meramalkannya. Jika
tidak, dunia akan hanyut ke dalam gelombang permusuhan dan kebencian. 4. Kebutuhan Akan
Penghargaan Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki tercukupi, manusia akan bebas untuk
mengejar kebutuhan akan penghargaan. Maslow menemukan bahwa setiap orang yang
memiliki dua kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah
dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati orang lain,
kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi,
15
martabat, bahkan dominasi. Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri termasuk
perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan. Sekali
manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk memasuki
gerbang aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi yang ditemukan Maslow. 5. Kebutuhan Akan
Aktualisasi Diri Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah aktualisasi diri.
Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan,
tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi. Maslow melukiskan
kebutuhan ini sebagai hasrat untuk semakin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri,
menjadi apa saja menurut kemampuannya Awalnya Maslow berasumsi bahwa kebutuhan
untuk aktualisasi diri langsung muncul setelah kebutuhan untuk dihargai terpenuhi. Akan tetapi
selama tahun 1960-an, ia menyadari bahwa banyak anak muda di Brandeis memiliki
pemenuhan yang cukup terhadap kebutuhan-kebutuhan lebih rendah seperti reputasi dan harga
diri, tetapi mereka belum juga bisa mencapai aktualisasi diri.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Kebutuhan


Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidupnya.
Kebutuhan-kebutuhan itu tentu saja akan berbeda, baik secara individu, kelompok, atau
masyarakat seperti rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan, rumah tangga negara.
Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan kebutuhan antara lain adalah berikut ini.
1. Masalah pribadi, misalnya: Perbedaan fisik, Perbedaan usia dan Perbedaan jenis kelamin.
2. Perbedaan jumlah anggota keluarga.
3. Perbedaan status ekonomi.
4. Perbedaan status pendidikan.
5. Perbedaan lingkungan masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan pokok manusia
a. Faktor Intern
1. Pekerjaan/profesi. Contoh: Petani membutuhkan cangkul, Dokter membutuhkan alat
suntik.
2. Jenis kelamin. Contoh: perempuan membutuhkan alat kosmetik.
3. Usia. Contoh: anak muda membutuhkan parfum, orang tua membutuhkan reason/balsem.
4. Tingkat pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seamakin banyak kebutuhannya.
Contoh: laptop, HP, buku, dll.
5. Perasaan tidak puas

16
6. Contoh: Ada yang sudah mempunyai motor citul sudah puas, tetapi ada yang sudah
mempunyai motor Mega Pro belum puas dan masih menginginkan mempunyai mobil.
7. Sikap dan gaya hidup. Contoh: ada orang yang gaya hidupnya sederhana dan adapula
yang glamour.
8. Selera. Selera manusia selalu berbeda dan itu juga berakibat pada kebutuhan mereka.
9. Pendapatan. Orang kaya berbeda kebutuhannya dengan orang miskin. Hal itu
dikarenakan pendapatan mereka yang berbeda.

b. Faktor Ekstern
1. Lingkungan tempat tinggal. Contoh: Kebutuhan masyarakat desa berbeda dengan
masyarakat kota.
2. Keadaan alam. Contoh: di daerah pegunungan membutuhkan selimut tebal, di daerah
dataran rendah lebih membutuhkan kipas angin.
3. Agama /kepercayaan. Contoh: setiap pemeluk agama memiliki kebutuhan yang berbeda
seperti, bunga, sajadah, tempat ibadah, dll.
4. Adat istiadat. Contoh: masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang
berbeda pakaian adat, rumah adat dll
5. Kebijakan pemerintah. Contoh: ketika BBM naik masyarakat berusaha menghemat
pengeluaran/belanja rumah tangga.
6. Mode/Trend. Contoh: saat ini para remaja Indonesia sedang demam K-Pop, mereka
berlomba-lomba membeli kaset/tiket konser idola mereka.
7. Perkembangan zaman (Kemajuan teknologi dan kebudayaan)
1. Contoh: Sekarang masyarakat sudah membutuhkan HP, Laptop, TV AC, dll, Sedangkan
dulu belum dibutuhkan teknologi itu karena belum ada.

2. Macam-macam Kebutuhan
Manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Macam-macam kebutuhan
hidup dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Kebutuhan berdasar intensitasnya atau tingkat kepentingan.
o Kebutuhan primer atau kebutuhan pokok adalah kebutuhan yang wajib diutamakan dan
segera dipenuhi. Contoh Makanan, minuman, pakaian, edukasi, kesehatan, dan tempat
tinggal.
o Kebutuhan sekunder atau kebutuhan tambahan. Contoh televisi, radio, handphone, dan
lain-lain.
17
o Kebutuhan tersier atau kebutuhan mewah. Contoh sepedah motor, mobil, dan lain-lain.

b. Kebutuhan berdasar waktu.


o Kebutuhan sekarang (masa kini).
o Kebutuhan masa yang akan datang.

c. Kebutuhan berdasar sifat.


o Kebutuhan jasmani.
o Kebutuhan rohani

d. Kebutuhan berdasar subjek.


o Kebutuhan individu, misalnya: pakaian pramuka untuk peserta pramuka, buku pelajaran
untuk pelajar, dan kacamata untuk orang yang mempunyai mata min/plus.
o Kebutuhan kolektif, yaitu kebutuhan berdasar kemampuan daya beli

e. Kebutuhan berdasarkan kemampuan daya beli


o Kebutuhan marginal, artinya kemampuan dalam memenuhi kebutuhan menghabiskan
semua pendapatan.
o Kebutuhan intramarginal, artinya dapat memenuhi kebutuhan sebab ditunjang dengan
kemampuan daya beli.
o Kebutuhan ekstramarginal artinya harapan memenuhi kebutuhan tetapi tidak ditunjang
oleh kemampuan daya beli.

3. Alat Pemuas / pemenuh Kebutuhan


Dalam ilmu ekonomi perangkat pemenuh kebutuhan adalah segala sesuatu baik benda
atau jasa yang dapat dijadikan perangkat pemuas kebutuhan manusia yang langsung atau tidak
langsung. Sedangkan perangkat pemenuh kebutuhan terdiri dari benda dan jasa.

Macam-macam benda sebagai perangkat pemenuh kebutuhan.


a. Barang menurut wujudnya.
o Barang konkret/nyata.
o Barang abstrak/tidak nyata.

18
b. Barang menurut kelangkaannya atau intensitasnya.
o Barang ekonomis.
o Barang bebas (barang nonekonomis).
o Barang illith, yaitu barang yang jumlahnya berlebihan sehingga mengakibatkan bencana.

c. Barang menurut hubungannya dengan benda lain.


o Barang substitusi (barang pengganti).
o Barang komplementer (barang pelengkap).

d. Barang menurut tujuan penggunaan/kegunaan.


o Barang produksi
o Barang konsumsi.

e. Barang menurut sifatnya.


o Barang tetap atau barang tidak bergerak.
o Barang bergerak.

f. Barang menurut proses pembuatannya.


o Barang mentah.
o Barang setengah jadi.
o Barang jadi

Manusia wajib dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dengan menyusun skala
prioritas kebutuhan. Dia pun wajib mampu dan kreatif dalam memilih dan menambah
kegunaan (nilai guna) barang. Yang dimaksud dengan kegunaan barang dalam ilmu ekonomi
adalah kemampuan suatu benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.

4. Macam-macam kegunaan barang


a. Kegunaan bentuk (form utility), contohnya:
1. Papan (kayu) akan bertambah nilai gunanya apabila sudah diubah bentuknya menjadi
kursi, lemari, atau meja.
2. Kulit kerbau akan lebih berguna apabila sudah berubah menjadi hiasan dinding atau
bentuk lainnya.

19
b. Kegunaan tempat (place utility), contohnya :
1. pasir dan batu yang berada di sungai akan bertambah nilai gunanya apabila pindah ke
wilayah permukiman sebagai bahan bangunan.

c. Kegunaan waktu (time utility), contohnya:


1. Kembang api lebih banyak terjual menjelang hari raya atau tahun baru dibandingkan
hari-hari biasa.
2. Payung akan lebih berguna pada waktu musim hujan.

d. Kegunaan pelayanan (servicce utility) artinya suatu kegiatan jasa akan lebih berguna
apabila diberikan/disampaikan kepada orang yang membutuhkan, contohnya:
1. Jasa dokter sangat berguna untuk orang sakit.
2. Jasa guru sangat berguna untuk siswa / pelajar atau semua orang yang memerlukan
informasi pengetahuan.

e. Kegunaan kepemilikan (ownership utility) artinya nilai guna barang akan bertambah
apabila pindah status pemiliknya, contohnya:
1. Gergaji lebih berguna jika dimiliki oleh tukang kayu daripada berada di toko.
2. Cangkul lebih berguna apabila dimiliki oleh petani daripada berada di gudang rumah /
toko.

2.3 Kelangkaan dan Perilaku Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang
Bermoral dalam Memanfaatkan Sumber Daya Bagi Kehidupan
Kelangkaan (scarcity) sumber daya ekonomi berkaitan erat dengan keterbatasan jumlah
sumber daya ekonomi. Maksudnya bukan berarti tidak ada atau sedikitnya sumber daya
ekonomi, akan tetapi jumlahnya terbatas bila dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia
yang tidak terbatas sebab pertumbuhan penduduk yang sangat cepat. Seorang ahli ekonomi
yang bernama Thomas Robert Malthus menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih
cepat daripada pertumbuhan kebutuhan manusia.
Dari teori Malthus dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kelangkaan, maka
timbulnya kelangkaan sumber daya ekonomi dapat disebabkan oleh hal-hal seperti berikut ini:
o Pertumbuhan penduduk sangat cepat.
o Terbatasnya sumber daya alam.

20
o Perbedaan letak geografis dan astronomis sehingga mempengaruhi kegiatan ekonomi. Hal
ini dikarenakan perbedaan iklim, suhu udara, curah hujan, dan kesuburan tanah.
o Perbedaan teknologi.
o Terbatasnya sumber daya manusia yang berhubungan dengan kualitas tenaga kerja dan
tenaga ahli.
o Keterbatasan menghasilkan benda dan jasa sebagai perangkat pemuas kebutuhan sebab
terbatasnya faktor-faktor produksi.
o Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat.

Adanya perbandingan pertumbuhan penduduk dengan jumlah kebutuhan manusia yang


tidak seimbang, maka diperlukan cara-cara memanfaatkan sumber daya ekonomi untuk
kelangsungan hidup untuk mencapai kemakmuran bersama. Adapun tindakan-tindakan
ekonomi itu antara lain:
o Memilih / memprioritaskan kebutuhan yang paling utama.
o Penggunaan sumber daya yang sifatnya alternative.
o Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
o Berusaha untuk melaksanakan kerja sama dalam memenuhi kebutuhan
o Harus dapat menjaga ketahanan atau pencegahan kerusakan lingkungan alam yang
mengakibatkan musnahnya sumber daya sebagai kebutuhan manusia.
o Memiliki rasa tanggung jawab.
o Berorientasi ke masa depan.
o Mudah menerima dan menyesuaikan diri pada perubahan.

2.4 Pemanfaatan Sumber Daya Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup


Karena kebutuhan manusia semakin banyak dan beraneka ragam, maka diperlukan alat
pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa. Untuk menghasilkan barang dan jasa, manusia
harus memanfaatkan dan mengolah sumber daya yang ada dengan baik dan benar.

1. Macam-macam barang
a. Barang menurut proses pembuatannya, dibedakan menjadi:
1) Barang mentah, yaitu bahan baku atau bahan dasar yang diproses menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi. Misalnya: kapas, kedelai, getah karet.
2) Barang setengah jadi, yaitu barang yang diproses lebih lanjut untuk dijadikan barang jadi
atau siap pakai, misalnya benang.
21
3) Barang jadi, yaitu barang yang sudah siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Misalnya:
sepatu, mobil, televisi/tape.

b. Barang menurut tujuan penggunaannya, dibedakan menjadi:


1) Barang konsumen, yaitu barang yang dihasilkan untuk langsung dikonsumsi manusia.
Misalnya: perabot rumah tangga, makanan atau minuman, kendaraan.
2) Barang produksi, yaitu barang yang digunakan untuk proses produksi guna menghasilkan
barang lain untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya: mesin pembuat mie, mesin
percetakan.

c. Barang menurut kelangkaannya, dibedakan menjadi:


1) Barang ekonomi, yaitu barang yang terbatas jumlahnya dan untuk mendapatkannya
diperlukan pengorbanan. Misalnya: makanan atau minuman, buku pelajaran, sepatu dan
tas.
2) Barang bebas, yaitu barang yang banyak jumlahnya dan sudah tersedia di alam, cara
mendapatkannya tidak memakai pengorbanan. Misalnya: air laut, sinar matahari, udara.
3) Barang illith, yaitu barang yang bermanfaat, tetapi bila berlebihan dapat membahayakan
atau mendatangkan bencana. Misalnya: api waktu kebakaran, air waktu terjadi banjir.

d. Barang menurut hubungannya dengan barang lain, dibedakan menjadi:


1) Barang komplementer, yaitu barang yang digunakan untuk melengkapi barang lain.
Misalnya: kaos kaki dengan sepatu, pasta gigi dengan sikat gigi.
2) Barang subtitusi, yaitu barang yang digunakan untuk mengganti barang lain dan memiliki
tingkat kepuasan yang sama. Misalnya: kereta api sebagai pengganti bis, ketela sebagai
pengganti jagung.

e. Barang menurut segi jaminannya, dibedakan menjadi:


1) Barang tidak bergerak, yaitu barang yang kedudukannya tetap atau tidak dapat berpindah
dan dapat dijadikan sebagai jaminan jangka panjang. Misalnya: tanah, gedung.
2) Barang bergerak, yaitu barang kedudukannya dapat berpindah tempat dan dapat dijadikan
sebagai jaminan jangka pendek. Misalnya: perhiasan, mobil, barang elektronik.

22
2. Kegunaan barang
a. Form utility (kegunaan bentuk); Dalam hal ini barang sebagai pemuas kebutuhan
ditingkatkan kegunaannya dengan cara merubahnya. Misalnya: karet yang diolah lagi
menjadi ban, minyak bumi yang diolah untuk dibuat karpet.
b. Place utility (kegunaan tempat); Barang akan lebih berguna setelah dipindahkan
tempatnya dari semula. Misalnya: batu dan pasir lebih berguna setelah dibawa ke tempat
pembangunan.
c. Ownership utility (kegunaan milik); Barang lebih berguna kegunaannya setelah
berpindah kepemilikannya. Misalnya: kendaraan di dealer lebih berguna setelah dibeli
dan digunakan seseorang.
d. Time utility (kegunaan waktu); Barang lebih berharga kegunaannya pada saat tertentu.
Misalnya: payung akan berguna pada saat musim hujan.
e. Service utility (kegunaan pelayanan); Nilai guna jasa yang diberikan barang untuk
kebutuhan manusia. Misalnya: televisi lebih berguna setelah adanya siaran.

3. Pengolahan sumber daya


a. Pengolahan sumber daya alam (SDA), artinya manusia memanfaatkan SDA dengan cara
mengambil langsung dari alam, oleh karena itu dalam hal ini alam menjadi faktor utamanya.
Sumber daya alam dibedakan menjadi:
1) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, yaitu SDA yang sekali pakai, bila
digunakan dan habis maka tidak ada penggantinya atau tidak dapat diperbaharui. Oleh
sebab itu dalam pemanfaatannya harus dilakukan dengan hemat dan efisien untuk menjaga
ketersediannya di alam, misalnya: minyak bumi, batu bara dan berbagai mineral.
2) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, yaitu SDA yang tidak habis atau dapat
diperbaharui bila sudah dipakai karena banyak terdapat di alam dan mudah didapatkannya,
misalnya: sumber daya alam nabati dan hewani.
3) Kelompok sumber daya yang selalu tersedia dalam jumlah besar, misalnya: udara, angin,
air, sinar matahari, gelombang laut, dan gelombang elektromagnetik.
b. Pengolahan Sumber daya manusia (SDM), artinya pemanfaatan SDA oleh manusia guna
mencukupi kebutuhan manusia sendiri. Di mana pemanfaatannya tersebut ditentukan oleh
keahlian, keterampilan, dan kemampuan yang sesuai dengan tujuannya. Misalnya: pegawai
pabrik, pengajar dan lain-lain.

23
c. Pengolahan sumber daya modal, yaitu tindakan manusia dalam memanfaatkan modal dalam
mengatur SDA dan SDM guna menjalankan roda perekonomian. Misalnya: pengaturan uang
untuk mendirikan usaha pembuatan pakaian, modal untuk berdagang, dan lain-lain.

2.4 Kerjasama Untuk Memenuhi Kebutuhan


Karena kebutuhan manusia beraneka ragam maka manusia tidak mampu mencukupi
kebutuhannya seorang diri. Hal ini yang mendorong terciptanya kerjasama dengan manusia
lain dalam rangka memenuhi kebutuhan. Dasar dari diadakan kerjasama yaitu:

1. Kerjasama yang saling menguntungkan


Karena memiliki kelemahan serta kemampuan setiap orang berbeda, maka manusia
sangat memerlukan kerjasama dengan manusia yang lain. Misalnya: Ibu Susi pandai membuat
kue kering yang enak, akan tetapi ia tidak punya tempat untuk menjual kuenya di pasar. Ia
menitipkan kuenya kepada Ibu Ani yang memiliki kios di pasar untuk menjualnya. Kerjasama
antara Ibu Susi dengan Ibi Ani dapat disebut kerjasama yang saling menguntungkan karena
melalui Ibu Ani, kue buatan Ibu Susi dapat dipasarkan dan berkat kue Ibu Susi, Ibu Ani
dapat memperoleh keuntungan dari menjual kue kering tanpa harus mengeluarkan
pengorbanan dalam membuatnya.

2. Kerjasama untuk kepentingan bersama


Kerjasama ini banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat. Yang berhubungan dengan
sosial kemasyarakatan misalnya kegiatan gotong royong, kegiatan kebersihan lingkungan dan
sebagainya. Dan yang berkaitan dengan ekonomi, misalnya adanya istilah bapak angkat yaitu
perusahaan besar yang memberikan bimbingan, pengarahan dalam kegiatan produksi dan
pemasaran, serta bantuan modal agar dapat berkembang dan akhirnya mampu berdiri sendiri.

3. Kerjasama yang saling menghormati


Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak boleh menghalalkan segala cara,
karena dalam pemenuhan kebutuhannya tersebut dibatasi dengan norma-norma yang berlaku.
Manusia harus berpikir dengan baik dan sehat dalam berbuat atau bertindak agar dapat
memahami akan kebutuhan hidupnya dan kebutuhan dari orang lain. Misalnya: saat terjadi
kelangkaan pupuk para petani mengalami kebingungan karena selain langka, harga pupuk juga
tinggi. Tanpa pupuk bisa jadi tanaman pertanian terancam gagal panen. Oleh sebab itu para
petani membentuk suatu kelompok tani dan melakukan koordinasi untuk mengatasi kebutuhan
24
akan pupuk ini. Dari agen resmi penjualan pupuk, kelompok tani tersebut membeli pupuk
sesuai dengan kebutuhan para petani anggota. Kemudian dari pupuk yang dibeli tersebut
disalurkan kepada petani anggota dengan adil sesuai kebutuhan petani dan harganya
disesuaikan dengan harga agen. Kerjasama para petani yang tergabung dalam kelompok tani
ini merupakan kerjasama saling menghormati, dan hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi
perselisihan antarpetani.

2.5 Kegiatan Ekonomi untuk Memenuhi Kebutuhan


Manusia dalam kehidupannya senantiasa menginginkan kesejahteraan. Manusia
menginginkan agar seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya tersebut, manusia melakukan suatu kegiatan dalam bentuk usaha. Kegiatan manusia
yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disebut kegiatan ekonomi.
Secara umum, kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia dapat digolongkan atas tiga jenis.
o Menghasilkan atau memproduksi berbagai jenis barang dan jas.
o Mendistribusikan barang dan jasa
o Mengkonsumsi barang-barang dan jasa

Jenis Kegiatan Usaha Ekonomi di Masyarakat


Kegiatan usaha manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yang
dilakukan oleh masyarakat sangat beragam jenisnya atas bidang pertanian, perdagangan, jasa
dan industri.
Kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Jika dicermati, kegiatan ekonomi dilakukan dengan memanfaatkan
sumber daya alam. Sebagai negara kepulauan, Indonesia dikarunia sumber daya alam melimpah.
Karunia ini sudah sepantasnya kita syukuri dengan memanfaatkan secara bijak. Pemanfaatan
sumber daya alam tersebut dapat dilihat pada berbagai bidang usaha.

1. Agraris
Usaha agraris meliputi kegiatan pertanian dan perkebunan. Sektor usaha agraris terdapat di
daerah perdesaan dan pegunungan. Berbagai jenis tanaman tumbuh subur dan menghasilkan
banyak bahan pangan. Hasil pertanian dan perkebunan antara lain padi, jagung, ubi, kedelai,
sagu, umbi-umbian, sayuran, dan buah-buahan.

Perkebunan adalah kegiatan penanaman lahan dengan tanaman keras dengan umur lebih dari
enam bulan. Tanaman perkebunan mencakup tanaman musiman dan tanaman tahunan.
Tanaman musiman berumur pendek, misalnya tanaman tebu, tembakau, dan rosella. Tanaman

25
tahunan berumur panjang, misalnya tanaman kelapa sawit, kopi, cengkih, teh, karet, cendana,
lada, dan kayu putih. Hasil perkebunan di Indonesia menjadi komoditas unggulan ekspor.

2. Peternakan
Peternakan adalah kegiatan usaha budi daya hewan yang diambil hasilnya. Hasil peternakan
terdiri atas daging, telur, susu, kulit, dan bulu. Jenis peternakan dapat dibedakan sebagai
berikut.
a. Peternakan hewan kecil, misalnya kelinci, kambing, domba, dan biri-biri.
Peternakan hewan besar, misalnya sapi, kerbau, dan kuda.
c. Peternakan unggas, misalnya ayam, itik, burung, dan puyuh.

3. Perikanan
Secara umum, usaha perikanan dibedakan menjadi perikanan darat dan perikanan laut.
1. Perikanan darat, yaitu usaha memiara dan menangkap ikan di perairan darat. Perikanan darat
terdiri atas perikanan air tawar dan perikanan air payau. Perikanan air tawar dilakukan di
sungai, danau, rawa, waduk atau bendungan, empang, sawah, dan kolam.
2. Perikanan air laut, yaitu usaha menangkap ikan di pantai atau laut. Di Indonesia, usaha
penangkapan ikan di laut dilakukan nelayan tradisional. Laut juga menghasilkan udang, kerang,
rumput laut, mutiara, dan garam. Selain untuk keperluan penduduk, hasil tangkapan ditujukan
untuk ekspor.

4. Pertambangan
Dilihat dari kondisi geologisnya, wilayah Indonesia mengandung banyak barang tambang.
Potensi barang tambang yang melimpah hendaknya dimanfaatkan bagi kemakmuran
masyarakat. Barang tambang dapat dibedakan sebagai berikut.
Barang tambang mineral logam, misalnya emas, perak, tembaga, timah, bauksit, dan nikel.
 Barang tambang mineral nonlogam, misalnya belerang, gypsum, marmer, dan batu gamping.
 Barang tambang sumber energi, misalnya minyak bumi, batu bara, dan gas alam.
Pemanfaatan barang tambang dilakukan dengan bijak dan memperhatikan kelestariannya. Contoh
perusahaan yang mengeksploitasi barang tambang di Indonesia antara lain PT. Pertamina, PT.
Aneka Tambang, PT. Freeport Indonesia, dan PT. Chevron Pacific Indonesia.

5. Kehutanan
Dahulu hutan Indonesia bagaikan hamparan karpet hijau dilihat dari udara. Hutan
Indonesia berperan penting sebagai paru-paru dunia. Hutan juga berfungsi sebagai tempat
berkembangnya berbagai fauna. Dari segi lingkungan, hutan menjadi daerah resapan air hujan.
Sayangnya, saat ini luas hutan Indonesia semakin sempit. Ini tidak lepas dari alih fungsi lahan
hutan untuk kawasan permukiman dan perkebunan. Kondisi ini dapat menyebabkan bencana
banjir bandang ataupun tanah longsor.

26
6. Perdagangan
Perdagangan adalah kegiatan membeli barang dagang dan menjualnya kembali kepada
konsumen. Melalui kegiatan perdagangan, pedagang akan memperoleh keuntungan dari selisih
harga jual dan harga beli. Kegiatan perdagangan tidak hanya mencakup satu daerah atau satu
negara. Akan tetapi, kegiatan perdagangan dapat dilakukan antarnegara.
Secara ekonomi, kegiatan perdagangan antarnegara ditandai dengan ekspor impor. Ekspor
adalah usaha menjual barang dari dalam negeri ke pasar luar negeri. Impor adalah usaha
memasukkan barang dari negara lain ke pasar dalam negeri.

7. Perindustrian
Perindustrian adalah kegiatan mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi. Bahan mentah diperoleh dari melimpahnya sumber daya alam. Usaha industri
dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok.
Usaha industri dapat dikelompokkan industri rumah tangga (home industry), industri
sedang, dan industri besar. Contoh industri di Indonesia adalah industri makanan dan minuman,
kosmetik, obat-obatan, garmen, serta elektronik.

Jenis-jenis Pengelolaan Usaha


Usaha ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia pada dasarnya dilakukan
oleh perorangan dan kelompok. Misalnya kegiatan bidang pertanian seperti perkebunan ada
yang dilakukan secara perorangan dan ada yang dilakukan secara berkelompok.
1. Usaha perorangan
Usaha yang dilakukan secara perorangan adalah usaha yang didirikan dengan modal
sendiri. Jenis usaha yang dilakukan secara perorangan misalnya, usaha tukang jahit, usaha
tukang cukur, usaha katering, usaha perkebunan sayur atau usaha pertanian sawah.

Contoh usaha manusia secara perorangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya :


a. Bertani
Orang yang bekerja menanam padi disebut petani. Biasanya bentuk usaha ini sering
dilakukan di negara-negara yang beriklim tropis. Contohnya Indonesia, Vietnam, dan
Thailand. Negara yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani
disebut negara agraris.

27
b. Berdagang
Berdagang adalah bentuk usaha yang bersifat simbiosis mutualisme atau saling
menguntungkan. Karena seorang pedagang akan memperoleh keuntungan dari barang yang
dijualnya, sedangkan pembeli mendapat keuntungan karena dapat mendapatkan barang
yang dibutuhkannya.

c. Nelayan
Orang yang bekerja mencari ikan di laut disebut nelayan. Indonesia yang kaya akan laut
maupun hasil lautnya memiliki banyak warga yang bermatapencaharian sebagai nelayan.
Akan tetapi, seringkali nelayan-nelayang tersebut menangkap ikan dengan pukat harimau
atau bahan peledak. Penggunaan pukat harimau seharusnya dicegah karena dapat ikut
menangkap benih-benih ikan yang masih kecil.

d. Guru
Orang yang bekerja untuk mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada orang
lain disebut guru. Jadi seseorang yang disebut guru tidak selalu ada di sekolah, tetapi
siapapun yang mengajarkanmu ilmu pengetahuan bisa disebut guru, contohnya orang tua,
kakak, bahkan temanmu sendiri bisa kau anggap gurumu. Seorang guru juga tidak hanya
mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi ia juga mengajarkan moral dan kehidupan. Guru
mendidik kita untuk menjadi seorang manusia yang cerdas sekaligus memiliki budi pekerti
luhur serta menjadi seseorang yang memanfaatkan hidupnya dengan baik.

e. Dokter
Orang yang bekerja untuk menyembuhkan atau mengobati penyakit seseorang bisa kita
sebut sebagai dokter. Seorang dokter adalah seseorang yang bekerja menyembuhkan orang
secara logis, bukan seperti dukun. Semua hal yang dokter lakukan pasti berdasarkan
pemikiran dan hitungan serta berdasarkan bukti ilmiah. Tetapi satu hal yang pasti jika kamu
berpikir yang menyembuhkan kamu adalah dokter maka kamu salah besar. Sebenarnya
yang menyembuhkan kamu tentu saja Tuhan, dokter hanya membantu prosesnya saja. Tapi
yang jelas dokter adalah salah satu bentuk usaha yang mulia dan penting dalam kehidupan
manusia.

28
f. Pengrajin.
Bentuk usaha ini menurut saya adalah bentuk usaha yang paling kreatif dan unik.
Karena seorang pengrajin pasti akan menjual barang-barang yang bentuk atau tampilannya
kreatif, unik dan menarik. Selain itu, seorang pengrajin juga pastinya memiliki ide kreatif
yang cemerlang untuk membuat sebuah benda.
Kini banyak pengrajin yang memanfaatkan barang-barang bekas. Hal ini sangat
bermanfaat untuk memanfaatkan dan mendaur ulang sampah-sampah yang ada di bumi ini
atau di negara tercinta kita ini yang sekarang sudah sering kita lihat sesering kita melihat
jalan, batuan kerikil, ataupun tanah. Memanfaatkan barang-barang bekas juga bisa
mengubah pikiran kita yang biasanya mengatakan bahwa sampah yang sudah dibuang tidak
akan berguna lagi. Sekarang mari kita buang jauh-jauh pikiran itu dan ciptakan kreasi
barang bekasmu sendiri untuk membuat bumi kita menjadi tempat yang lebih baik.

2. Usaha Secara Kelompok


Usaha yang dilakukan secara kelompok adalah usaha yang dimiliki oleh dua orang atau
lebih. Modal usaha yang dijalankan secara kelompok umumnya berasal dari hasil patungan
pemilik usaha. Jenis usaha yang dilakukan secara kelompok umumnya sudah menjadi badan
usaha seperti firma, CV atau Perseruan Terbatas.

29
BAB III
KESIMPULAN

Manusia memiliki kebutuhan, untuk melangsungkan hidupnya sebagai tujuan untuk


bertahan hidup. Kebutuhan tersebut merupakan hal yang penting yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan manusia. Maka dari itu manusia melakukan aktifitas untuk mencari nafkah dengan
melakukan kegiatan ekonomi, untuk tercapainya suatu kebutuhan. Banyak jenis aktifitas
manusia dalam memenuhi kebutuhannya seperti, seperti bekerja, sekolah, hiburan dan lain
sebagainya.

30
DAFTAR PUSTAKA

http://cahyasmara.blogspot.com/2017/03/makalah-ips-tentang-aktifitas-manusia.html
Alimul Hidayat, A.Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konse dan
Proses Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta
Mubarak, WI & Chayatin N. 2007. Buku Ajar kebutuhan Dasar Manusia : Teori & plikasi
dalam praktik. Jakarta. EGC

31

Anda mungkin juga menyukai