Anda di halaman 1dari 10

1.

5 ANALISIS FASB NO 116

(Financial Accounting Stadards Board atau Dewan Standar Akuntansi Keuangan)

“AKUNTANSI UNTUK SUMBANGAN YANG DITERIMA DAN SUMBANGN YANG


DIBUAT”

Pernyataan Dewan Standar Akuntans Keuangan No. 116 “Akuntansi untuk Sumbangan yang
Diterima dan Sumbangan yang Dibuat” mencakup seluruh entitas yang menerima atau
membuat sumbangan.

Beberapa definisi kunci yang ada dalam pernyataan ini adalah :


 Sumbangan – suatu transfer kas atau aktiva lain yang tidak mengikat untuk entitas
lembaga nonprofit atau penyelesaian atau pembatalan utang dari transfer timbal balik
secara sukarela oleh entitas lainnya yang bertindak atas nama pemilik.
 Komitmen untuk Memberikan – suatu penyataan tertulis atau lisan untuk memberikan
sumbangan secara tunai atau dalam bentuk aktiva lainnya.
 Kondisi yang Ditentukan Donor (Donatur) – suatu kejadian tidak pasti atau di masa
yang akan datang memiliki kegagalan yang mengakibatkan pengembalian aktiva yang
telah ditransfer untuk orang yang memberikan piutang atau melepaskan orang yang
memberikan piutang dari suatu kewajiban untuk memberikan aktiva.
 Batasan yang Ditentukan Donatur – suatu batasan dan ketentuan dalam penggunaan
aktiva sumbangan. Pembatasan ini dapat dijadikan batasan sebagaimana untuk tujuan,
waktu, atau keduanya.

Sumbangan yang diterima: termasuk piutang-piutang yang tidak mengikat, sebaiknya diakui
sebagai penerimaan pada saat ditrima. Untuk tujuan Laporan Posisi Keuangan, piutang
tersebut sebaiknya dicatat sebagai penambahan pada aktiva atau pengurangan pada pasiva
dan sebagai salah satu bantuan yang dibatasi atau penerimaan yang tidak dibatasi.
 Sumbangan tanpa pembatasan yang ditentukan oleh donatur, dilaporkan sebagai bantuan
yang tidak dibatasi dan menambah aktiva bersih yang tidak dibatasi.
 Bantuan dengan batasan yang ditentukan oleh doantru dilaprkan sebagai bantuan yang
dibatasi, kecuali batasan ini dipenuhi pada periode pelapran yang sama.
 Penerimaan dari piutang yang tidak mengikat untuk melakukan pembayaran di masa
mendatatng pada umumnya dilaporkan sebagai bantuan yang dibatasi. Pada umumnya,
realisasi piutang yang tidak mengikat untuk memberikan uang di masa mendatang akan
disajikan sebagai suatu tambahan pada aktiva bersih terikat temporer.
 Sumbangan terikat sebaiknya dilaprkan sebagai aktiva bersih terikat permanen atau aktiva
bersih terikat temporer.
 Sumbangan aktiva jangka panjang, tanpa ketentuan berapa lama aktiva yang diberikan
harus digunakan, dilaporkan sebagai sumbangan terikat jika hal itu adalah suatu kebijakan
akuntansi yayasan untuk mengyatakan ikatan waktu yang berakhir pada umur manfaat
dari aktiva yang diberikan.
 Sumbangan dengan kondisi yang ditentukan oleh donatur, diakui sebagai aktiva dan
dicatat sebagai tambahan dapat dibayar kembali, sehingga kondisi dipenuhi pada waktu
penerimaan diakui.
 Jasa yang diberikan diakui saat jasa yang diterima membuat atau menambah akiva
nonkeuangan atau memerlukan keahlian khusus yang diberikan oleh individu yang
memiliki keahlian tersebut.
 Sumbangan, sebagaimana aturan umum, diukur menurut nilai wajar pada saat (tanggal
penerimaan). Untuk jasa yang diberikan,nilai wajar mungkin ditentukan berdsarkan nilai
wajar jasa yang diteima tau nilai wajr aktia penambahan aktia hasil dari jasa tersebut.
 Piutang-piutang yang tidak mengikat untuk memberikan uang (kas) sebaiknya dinilai
pada nilai saat ini dari perkiraan arus kas di masa mendatang, dengan tambahan bunga
berikutnya yang diakui sebagai pendapatan sumbangan.
 Berakhirnya batasan yang ditentukan oleh donatur sebaiknya digambarkan ketika waktu
yang ditetapkan telah lewat atau tujuan yang ditetapkan telah terpenuhi. Berakhirnya
batasan yang ditentukan donatur dilaporkan sebagai penggolongan ulang(antara tidak
terikat dan terikat temporer) dan dilaporkan secara terpisah dari transaksi operasional
lainnya.
 Sumbangan kerja atau seni atau item kumpulan barangkali diakui dan ditulis secara jelas
jika kondisi tertetu dipenuhi.

Pencatatan mengenai Keuntungan Bersih atas Acara Penggalangan Dana

Dalam software akuntansi tidak menjelaskan secara rinci perubahan anggara untuk
pengeluaran, penerimaan dan pembiayaan yang terjadi dalam acara penggalangan dana,
namun hanya mengungkapkan satu pos yakni pos akuntansi.

Yayasan harus mempertanggungjawabkan acara penggalian dana dalam formulir


tahunan karena penerimaan dan pengeluaran dari acara penggalian dana dapat mengubah
posisi keuangan yayasan.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 45


PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NONPROFIT

LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NONPROFIT


Laporan keuangan organisasi nonprofit seperti yayasan meliputi laporan posisi
keuangan pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk
suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan

LAPORAN POSISI KEUANGAN


Klasifikasi aktiva dan kewajiban
Informasi mengenai likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut:
a) Menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas dan kewajiban berdasarkan
tanggal jatuh tempo.
b) Mengelompokkan aktiva ke dalam bagian lancer dan tidak lancar, serta
kewajiban ke dalam bagian jangka pendek dan jangka panjang.
c) Mengungkapkan informasi mengenai likuidasi aktiva atau saat jatuh tempo
kewajiban termasuk pembatasan penggunaan aktiva pada catatan atas laporan
keuangan.
Klasifikasi Aktiva Bersih Terikat atau Tidak Terikat
Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah setiap kelompok aktiva bersih
berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu terikat secara
permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat
Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer
akan diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan
atau catatan atas laporan keuangan.

LAPORAN AKTIVITAS
Tujuan dan Fokus Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas difokuskan pada yayasan secara keseluruhan dan
menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva
dalam laporan aktivitas akam tercermin pada aktiva bersih dalam laporan posisi
keuangan.
Perubahan Kelompok Aktiva Bersih
Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih yang terikat
permanen, terikat temporer, dan tidak terikat selama suatu periode.
Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan, dan Kerugian
Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih
tidak terikat, kecuali penggunaannya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan
beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat.
Sementara itu, sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak
terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, tergantung pada tindakannya ada
tidaknya pembatasan. Jika sumbangan terikat yang pembatasnya tidak berlaku lagi
dalam periode yang sama, maka dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat
sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.
Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari
investasi dan aktiva lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau pengurangan aktiva
bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaanya dibatasi
Informasi Mengenai Pendapatan dan Beban
Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto,
namun demikian, pendapatan investasi dapat disajikan secara netto dengan syarat
beban-beban terkait, seperti beban penitipan dan beban penasihat investasi,
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Informasi Mengenai Pemberian Jasa
Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan
informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok
program jasa utama dan aktivitas pendukung.

LAPORAN ARUS KAS


Tujuan Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2 tentang laporan arus kas
dengan tambahan berikut ini:
a) Aktivitas pembiayaan:
(1) Penerimaan kas dari penyumbang yang pengggunaannya dibatasi untuk jangka
panjang.
(2) Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaanya
dibatasi untuk perolehan, pembangunan, dan pemeliharaan aktiva tetap, atau
peningkatan dana abadi (endowment).
(3) Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
b) Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: seperti
sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.

TANGGAL BERLAKU EFEKTIF


Pernyataan ini berlaku efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang
mencakup periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2000.
Penerapan lebih dini sangat dianjurkan.

1.6 PENGENDALIAN KEUANGAN


A. Pengembangan Sistem Pengendalian Akuntansi

Langkah pertama dalam sistem pengendalian akuntansi yang efektif adalah


mengidentifikasi bidang dimana penyalahgunaan atau kesalahan-kesalahan mungkin terjadi.
Beberapa akuntan dapat memberikan checklist (daftar pengecekan) atas bidang dan
pertanyaan tentang waktu perencanaan sistem. “Price Waterhouse’s Booklet, Effective
Internal Accounting Control for Nonprofit Organizations: A Guide for Directors and
Management”, memasukkan bidang dan tujuan pengembangan sistem pengendalian
akuntansi yang efektif, seperti:

Penerimaan Kas, untuk memastikan bahwa seluruh kas telah diterima, didepositokan secara
cepat, dicatat dengan sesuai, direkonsiliasi, dan dipertahankan menurut prosedur keamanan
yang memadai.

Pengeluaran Kas, untuk memastikan bahwa semua pembayaran kas hanya dilakukan atas
kewenangan pengelola yang tepat, untuk tujuan aktivitas yang valid, dan dicatat secara tepat.

Kas Kecil (petty cash), untuk memastikan bahwa kas kecil dan dana kerja lainnya dibayar
hanya untuk tujuan yang tepat, disimpan secara aman, dan dicatat secara tepat.

Gaji, untuk memastikan bahwa pembayaran gaji hanya dibuat atas kewenangan yang tepat
untuk karyawan yang berhak serta dicatat secara tepat dan berhubungan dengan persyaratan
yang sah (seperti setoran pajak gaji).

Hibah, Sumbangan, dan Warisan, untuk memastikan bahwa semua hiba, sumbangan, dan
warisan diterima serta dicatat secara tepat dan memenuhi syarat-syarat yang berlaku

Aktiva Tetap, untuk mamastikan bahwa aktiva tetap diperoleh dan diatur oleh otorisasi yang
tepat, dijaga dengan aman, dan dicatat secara tepat.

Sistem pengendalian akuntansi juga diperlukan untuk memastikan pencatatan yang


tepat atas barang yang didermakan, sumbangan dan penerimaan lainnya. Laporan keuangan
dan pengembalian informasi harus dicatat secara akurat dan tepat waktu, dan memenuhi
peraturan pemerintah lainnya.

Untuk mencapai tujuan ini yayasan perlu menetapkan prosedur yang jelas untuk
menangani per bidang, termasuk sistem check and balance. Prinsip ini disebut sebagai
pemisahan tugas, dimana tugas dapat dibagi di antara staf dan sukarelawan yang dibayar.
Misalnya, dalam yayasan yang kecil, direktur menyetujui pembayaran sekaligus dan
menandatangani cek yang disiapkan oleh kasir atau manajer kantor. Sementara itu bendahara
akan meninjau pembayaran tersebut dengan disertai dokumen bulanan, menyiapkan
rekonsiliasi bank, dan meninjau ulang cek-cek yang dibatalkan.

Di samping itu ada juga hal-hal umum yang memerlukan perhatian pengelola yaitu:

Pengeluaran cek, jumlah tanda tangan pada cek, jumlah rupiah yang memerlukan
persetujuan atau tanda tangan pengurus pada cek, yang mengakui pembayaran, serta
komitmen keuangan.

Setoran, bagaimana pembayaran yang dilakukan secara tunai akan ditandatangani dan
sebagainya.

Transfer, jika dan kapan dana umum dapat dipinjam dari dana terikat dan sebagainya

Persetujuan rencana dan komitmen sebelum dilaksanakan, anggaran tahunan dan


perbandingan periodik antara laporan keuangan dengan jumlah, sewa, persetujuan pinjaman,
dan komitmen utama lainnya yang dianggarkan

Kebijakan-kebijakan personalia, yaitu tingkat gaji, liburan, lembur, waktu pengganti,


keuntungan, uang pesangon, dan persoalan personalia lainnya.

B. Manual Prosedur Akuntansi

Kebijakan dan prosedur untuk menangani transaksi keuangan didokumentasikan


dalam Manual Prosedur Akuntansi, dimana tugas-tugas administrasi dan siapa yang
bertanggung jawab atas masing-masing tugas tersebut dijelaskan. Manual tersebut merupakan
gambaran yang sederhana tentang penanganan fungsi seperti pembayaran tagihan, setoran
kas, dan transfer uang. Revisi atas Manual Prosedur Akuntansi biasanya dilakukan untuk
mengevaluasi efektivitas pengendalian yang ada.

C. Mempertahankan Pengendalian yang Efektif


Pelaksana biasanya bertanggung jawab atas pengawasan pelaksanaan kebijakan dan
prosedur yang ada. Dengan pensyaratan yang rici dari lembaga donor, sebaiknya harus ada
satu orang yang memahami dan memonitor peraturan khusus serta faktor pemenuhannya.

Surat manajemen merupakan indikator kualitas pengendalian sistem akuntansi dan


bagian dokumen audit yang menyebutkan kelemahan signifikan dari sistem yayasan atau
pelaksanaanya. Dengan surat manajemen tersebut pengelola diminta untuk melakukan
perubahan sesuai dengan rekomendasi yang diajukan auditor. Dengan membandingkan surat
manajemen dari tahun ke tahun, pengelola akan memiliki mekanisme pengawasan tentang
penjagaan keuangan dan ketaatan atas kebijakan keuangan.

D. Pengendalian Internal yang Dibutuhkan untuk Pembayaran Kas

Tujuannya adalah untuk memastikan ketepatan otorisasi pembayaran kas, keakurasian


pencatatan transaksi, dan pencapaian tujuan yayasan.

Pemisahan Tugas

Pemisahan tugas berarti penanganan transaksi keuangan oleh lebih dari satu orang
sejak dari awal hingga akhir. Namun dalam yayasan yang kecil, prinsip ini akan sulit
dipraktekkan. Secara umum, diperlukan satu petugas untuk menandatangani cek dan satu
orang lagi untuk meninjau ulang pembayaran, laporan bank, dan membatalkan cek secara
bulanan.

Otorisasi dan Proses Pembayaran

Kebijakan mengenai siapa petugas pengesahan pembayaran perlu ditentukan. Dalam


berbagai yayasan, pengurus merupakan orang yang bertanggungjawab atas pembayaran uang.
Namun diperlukan kebijakan khusus untuk mengesahkan belanja dalam jumlah yang
signifikan seperti pembelian komputer atau aktiva lain. Jadi kesepakatan formal merupakan
hal yang penting dalam mendefinisikan belanja yang signifikan. Seluruh pembayaran
sebaiknya disertai dengan dokumentasi yang memadai, seperti kwitansi atau faktur.

Pengelolaan Dana Terbatas

Sumbangan terikat adalah bentuk penerimaan yang unik bagi yayasan. Uang yang
telah dibatasi penggunaannya oleh donor untuk hal-hal khusus sebaiknya hanya digunakan
untuk tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Namun, sebagian besar yayasan tergoda untuk
meminjam dana terbatas dalam menghadapi kekurangan kas. Jadi larangan untuk meminjam
perlu diberlakukan guna menjaga kepercayaan, karena hilangnya kepercayaan dapat berarti
penarikan kembali hibah yang telah diberikan. Pada akhirnya, peranan pengelola adalah
memastikan pemenuhan kewajiban yayasan kepada pihak donor. Oleh karena itu, alam kasus
pinjaman terhadap dana terbatas, manajemen harus menetapkan kebijakan pinjaman.

Penandatanganan Cek

Pengesahan cek merupakan titik kritis. Dalam beberapa kasus, mungkin saja
ddiperlukan dua tanda tangan pada cek, terutama untuk pembelian di atas jumlah yang
ditentukan, yang jumlahnya akan bervariasi sesuai dengan anggaran; Jumlah
penandatanganan yang sah sebaiknya djadikan patokan minimal. Tujuan pengendalian
internal ini adalah untuk memastikan siapa yang membayar, seberapa besar jumlah
pembayaran, dan kapan pembayaran tagihan dilakukan. Jika lebih dari satu penandatanganan
tidak tersedia secara reguler, maka pembukuan rekening cek kas kecil perlu dilakukan.

Checklist Pengendalian Akuntansi Internal

Perlu dibuat pertanyaan-pertanyaan yang mencerminkan pengendalian akuntansi atas


pembayaran tagihan. Daftar tagihan ini akan digunakan untuk meninjau ulang pengendalian
akuntansi.

Apakah Pengendalian Internal diperlukan untuk Gaji?

Tujuan pengendalian internal atas gaji adalah untuk memastikan bahwa pengeluaran
gaji hanya dibuat oleh otorisasi yang tepat untuk karyawan yang berhak, dicatat secara tepat
dan persyaratan hukum yang terkait dipenuhi.

Setiap karyawan memiliki file pribadi/gaji yang berisi gaji terbaru, keuntungan, status
pekerjaan, dan informasi tentang pemotongan pajak serta tanggal awal masuk kerja dan
tanggal berhenti. Manual personalia sebaiknya menggambarkan kebijakan yayasan mengenai
libur, hari besar, dan cuti sakit.

Presensi adalah alat dokumentasi jam kerja karyawan. Presensi juga dapat dirancang
untuk menggabungkan informasi tentang libur, cuti sakit, dan libur hari raya. Donor dari
pihak pemerintah seringkali emmerlukan presensi untuk memberikan hibah atau kontrak.
Presensi biasanya diajukan oleh karyawan kepada supervisor.
Cek gaji sebaiknya ditulis di dalm pembukuan sesuai dengan prosedur pengeluaran
kas. Pemisahan tugas dalam fungsi gaji ditujukan untuk:

a. Meninjau ulang daftar gaji dan posting gaji ke buku besar


b. Meninjau ulang pemotongan pajak terkait gaji, setoran, dan pelaporan
c. Mendistribusikan ringkasan pajak akhir tahun kepada para karyawan

Beberapa yayasan memilih memisahkan rekening cek untuk gaji dengan tujuan menerbitkan
cek pembayaran dan membayar pemotongan pajak pemerintah serta pajak lainnya yang
terkait dengan gaji.

Kertas kerja arus kas

Kertas kerja ini dapat digunakan untuk menyiapkan Laporan Arus Kas dengan mengikuti
langkah-langkah sbb:

Langkah 1 Menentukan Arus Kas Operasional

Memulai dengan pendapatan bersih dan menambahkan item-item nonkas.

Menentukan perubahan pada seluruh akun neraca yang terkait dnegan operasi
harian.

Langkah 2 Menentukan Arus Kas Investasi

Menentukan perubahan pada seluruh aktiva bisnis jangka panjang

Langkah 3 Menentukan Arus Kas Pembiayaan

Menentukan perubahan pada seluruh pinjaman, akun aktiva bersih

Langkah 4 Menambah tiga komponen secara bersama-sama untuk menjumlah


Total Arus Kas

Tambahkan saldo pada awal periode untuk mendapatkan saldo pada akhir periode, jika tidak,
suatu kesalahan telah dibuat. Cek kembali perhitungan dan berikan tanda +/- untuk masing-
masing perubahan akun neraca.

Anda mungkin juga menyukai