Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian dan Definisi Akuntansi


Akuntansi merupakan bahasa dunia usaha. Pernyataan ini bukanlah sekedar tanpa arti.
Dapat dikatakan bahwa akuntansi merupakan ilmu yang paling lekat dengan berbagai bisnis
dan juga badan pemerintah dan organisasi nirlaba.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke
dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi
digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan
sehingga disebut sebagai bahasa bisnis. American Accounting Asociation mendefinisikan
akuntansi sebagai suatu proes mengidentifikasi, megukur, dan mengkomunikasikan informasi
ekonomi sebagai dasar pertimbangan dan pengambilan keputusan oleh para pengguna
informasi keuangan tersebut. Pengertian akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan
peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna
dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut
(Suwardjono:5:1996). Dari pengertian tersebut dapat menunjukkan bahwa akuntansi
merupakan seni. Hal ini merujuk kepada pengetahuan yang isi dan sturukturnya disesuaian
dengan kebijaksanaan dan kebutuhan, hal ini mengakibatkan akuntansi bukanlah ilmu pasti.

B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari
laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang
terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan uang.. Informasi
mengenai keuangan sangat dibutuhkan khusunya oleh pihak manajer atau manajemen untuk
membuat keputusan suatu organisasi

C. Prinsip–prinsip akuntansi

Prinsip akuntansi yang diterima secara umum(Generally accepted accounting principles –


GAAP) merupakan standar yang dipergunakan untuk menentukan sumber prinsip akuntansi
dan kerangka kerja bagaimana pemilihan prinsip yang akan digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan

Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam pencatatan transaksi yaitu:

o Prinsip Biaya Historis. Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan


dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Yang dimaksud dengan harga perolehan
adalah harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak yang tersangkut dalam
transaksi. Walaupun tedapat kesulitan sampai saat ini prinsip biaya historis masih tetap
berlaku karena data biaya historis ini dianggap paling objektif. Secara umum, pengguna
laporan keuangan lebih memilih menggunakan biaya historis karena memberikan tolak ukur
yang dapat dipercaya untuk mengukur tren historis. Akan tetapi, informasi nilai wajar
mungkin lebih berguna bagi jenis aktiva dan kewajiban tertentu serta dalam industri tertentu

o Prinsip Pengakuan dan Pendapatan merupakan istilah yang luas, dimana di dalam
pendapatan termasuk juga pendapatan bunga, sewa, laba, penjualan aktiva dal lain-lain.
Biasanya pendapatan diakui pada saat terjadinya penjualan barang dan jasa. Pendapatan
dikatakan telah direalisasi jika produk, barang dagang, atau aktiva lainnya telah
dipertukarkan dengan kas atau klaim atas kas. Pendapatan dikatakan dapat direalisasi apabila
aktiva yang diterima atau dipegang dapat segera dikonversi menjadi kas apabila dapat dijual
atau dipertukarkan dalam pasar aktif pada harga yang dapat ditentukan dengan mudah tanpa
biaya yang signifikan

o Prinsip Penandingan Prinsip Penandingan, yang dimaksud dengan prinsip


penandingan adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya
tersebut. Ini berguna untuk menentukan besar penghasilan bersih setiap periode. Kesulitan
prinsip ini, contoh: biaya administrasi dan umum tidak dapat dihubungkan dengan
pendapatan perusahaan. Salah satu akibat dari prinsip ini adalah digunakannya dasar waktu
dalam pembebanan biaya.

o Prinsip Konsistensi Prinsip Konsistensi, bertujuan agar laporan keuangan dapat


dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang
digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun,
sehingga bila terdapat peebedaan antara suatu pos dalam dua periode, dapat segera diketahui
bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yang berbeda.

o Prinsip Pengungkapan Penuh. merupakan prinsip pengungkapan penuh adalah


menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Karena informasi yang
disajikan itu merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam suatu periode dan juga
saldo-saldo dari rekening tertentu. Pengungkapan penuh (full disclosure) mengharuskan
laporan keuangan dirancang dan disusun untuk menggambarkan secara akurat kejadian-
kejadian ekonomi yang telah memengaruhi perusahaan selama periode berjalan dan supaya
mengandung informasi yang mencukupi guna membuatnya berguna dan tidak menyesatkan
bagi investor. Prinsip pengungkapan penuh mengimplikasikan bahwa tidak ada informasi
atau substansi atau kepentingan bagi kebanyakan investor yang akan dihilangkan atau
disembunyikan

D. Laporan Dasar Akuntansi


Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan
perubahan moodal, dan laporan neraca pada suatu neraca pada suatu perusahaan atau
organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan,
nama laporan, dan tanggal peyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan
orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan juga yang bersifat suatu waktu
tertentu saja.
Terdapat 3 (tiga) cabang akuntansi yaitu:

1. Akuntansi keuangan

Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak ekstern
seperti investor, kreditor, dan Bapepam.

2. Akuntansi manajemen

Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak intern
organisasi atau manajemen.

3. Akuntansi Pemerintah

Adalah cabang akuntansi yang memproses transaksi-transaksi keuangan pemerintah


yang menghasilkan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN/APBD kepada rakyat melalui lembaga legislatif serta untuk
kepentingan pihak-pihak yang terkait.

Kita tidak akan lepas apabila kita belajar akuntansi, DEBET dan KREDIT ini adalah
konsep yang luar biasa, Untuk memahami konsep debet dan kredit sebaiknya dimulai dari
ilustrasi transaksi sehari-hari pada diri sendiri.

Untuk memahami konsep debet dan kredit, yang harus kita lakukan adalah :
1. Pertama-tama kita harus mengetahui bahwa transaksi dari akuntansi hanya melibatkan 5
(lima) unsur transaksi, yaitu:
 Aset (harta),
 Kewajiban (utang),
 Ekuitas/Modal (capital),
 Pendapatan
 dan Biaya/Beban.

Aset adalah semua kekayaan yang kita miliki, baik yang ada pada diri sendiri maupun
tagihan pada pihak lain, aset yang kita miliki dapat berasal dari usaha sendiri ataupun
pinjaman dari pihak lain tidak termasuk aset dari sewa
Kewajiban adalah suatu komitmen kita untuk membayar kepada pihak lain sebagai akibat
pinjaman yang kita terima
Modal adalah penyertaan atau pemberian dari diri sendiri atau pihak lain untuk memulai
usaha atau dalam rangka menambah usaha.
Pendapatan adalah penerimaan atas penyerahan jasa atau barang
Biaya/Beban adalah pengeluaran aset atau aset yang akan dikeluarkan sehubungan dengan
jasa yang kita terima atau pengeluaran atas kegiatan usaha yang kita lakukan

E. Pihak-Pihak yang Berkepentingan


Pihak- pihak yang berkepentingan dalam akuntansi dapat digolongkan mnjadi dua yaitu :
a. Pihak Internal
Pihak yang menyelenggarakan usaha dan berhubungan langsung dengan perusahaan. Pihak –
pihak internal antara lain :
1. Manajemen puncak
2. Manajer divisi
3. Staf akuntansi
4. Karyawan

b. Pihak Eksternal
Pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tetapi tidak terlibat secara langsung dalam
membuat berbagai keputusan dan kebijakan operasional perusahaan. Pihak – pihak eksternal
antara lain :
1. Investor / pemilik
2. Kreditor
3. Pelanggan
4. Pemasok
5. Pemerintah
6. Masyarakat umum
7. Prinsip akuntansi

F. Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :


1. Neraca.
Neraca dapat disusun dalam dua bentuk : yaitu bentuk skontro dan bentuk staffel.
Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelah
menyebelah. Sedangkan bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu
menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya.
Perbedaan neraca bentuk staffel dengan skontro adalah bentuk staffel disusun secara vertikal.
Harta pada bagian atas dan utang dengan modal pada bagian bawah. Sedangkan bentuk
skontro, harta aktiva pada sisi kiri, utang dan modal pada sisi kanan.

2. Laporan laba rugi.


Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan
beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi bersih.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari :
a. Penghasilan (Income), ada dua macam penghasilan yaitu :
1. Pendapatan (revenues) , yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan
aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda, seperti penjualan barang
dagangan, penghasilan jasa, pendapatan bunga, pendapatan deviden, royaltis, dan sewa.
2. Keuntungan (Gains), yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan
mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin
misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan
jumlah aktiva jangka panjang.
b. Beban (expense), dapat terdiri dari :
1. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa yang
biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan, aktiva
tetap, yang meliputi misalnya harga pokok penjualan, gaji dan upah, penyusutan.
2. Kerugian , yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang
timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi.

3. Laporan perubahan ekuitas.


Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan keuangan yang menunjukan perubahan
ekuitas selama satu periode. Laporan perubahan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada
neraca saldo setelah disesuaikan di tambah laba bersih selama satu periode dikurangi dengan
pengambilan prive.
4. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa.
5. Laporan arus kas atau laporan arus dana. Laporan arus kas (Inggris: cash flow
statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk
dan keluar uang (kas) perusahaan.
6. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan.

Tujuan Laporan Keuangan


Menurut standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

G. Kualitas informasi akuntansi

Laporan keuangan yang baik adalah laporan yang memiliki suatu kualitas, adapun
kualitas-kualitas yang baik sebagai berikut :
1. Ketelitian (accuracy). Informasi harus bebas dari kesalahan dan bias karena kesalahan
dan bias dapat mengurangi nilai informasi.
2. Bentuk (form). Informasi harus disajikan dalam format yang paling sesuai dengan
permintaan pemakainya.
3. Tempat (place). Informasi mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi tersimpan
dalam bentuk yang mudah diperoleh kembali pada saat dibutuhkan.
4. Ketepatwaktuan (timeliness). Informasi akan mempunyai nilai yang tinggi kalau
informasi tersebut tidak basi.
5. Relevansi (relevancy). Informasi akan mempunyai nilai yang tinggi kalau informasi
tersebut berkaitan dengan tujuan diperolehnya informasi tersebut.
6. Reliabilitas (reliability). Informasi akan berkurang nilainya kalau orang yang
menggunakan informasi meragukan keterandalan (reliabilitas) informasi tersebut.
(Suwardjono:10:1996)

H. Etika Profesi Akuntansi

Kepercayaan masyarakat , pemerintah , dan dunia usaha atas laporan-laporan akuntan


guna pengambilan keputusan tidak hanya ditentukan oleh keahliannya, tetapi juga
indenpesinya serta intergritas moral para akuntan. Bila seseoang akuntan melakukan suatu
tindakan yang tidak terpuji maka hal tesebut dapat menimbulkan ketidakpercayaan
masyarakat pada profesi akuntan, dan itu akan berakibat dapat merendahlan profesi akuntan
ada umumnya.

Seorang akuntan harus melakukan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan standar


berdasarkan spesifikasinya, maka dapat diaktakan akuntan sudah ada pada jalur yang benar.
Walaupun demikian stadar-standar di atas adalah hasil atau buatan manusiiasehinngga celah-
celah untuk melakukan perbuatan tidak etis masih memungkinkan untuk terjadi.

Anda mungkin juga menyukai