Anda di halaman 1dari 5

Rancang Bangun Prototipe Super Komputer Mini Dengan Kluster Raspberry Pi

WILSON LISAN
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Super komputer adalah komputer paralel yang digunakan untuk komputasi
tinggi, yang tidak bisa diselesaikan dengan komputasi biasa seperti pemodelan atom,
molekul, fusi nuklir, dan jaringan tubuh manusia. Dewasa ini mulai banyak penelitian
dan riset ilmiah yang membutuhkan komputasi super komputer baik tingkat institusi
penelitian ataupun perguruan tinggi. Pembangunan super komputer membutuhkan
biaya yang sangat besar, konsumsi daya yang sangat besar, infrastruktur untuk menaruh
super komputer, sistem pendingin yang kompleks, pembangunan sistem operasi, dan
sebagainya. Indonesia sendiri baru mampu membangun super komputer skala ‘kecil’
seperti yang terdapat pada LIPI (GRID LIPI situs Bandung dan Cibinong).
Salah satu teknik membangun super komputer adalah metode kluster, dimana
komputer paralel dibangun berdasarkan arsitektur Distributed Memory System dan
berkomunikasi dalam jaringan LAN. Metode kluster menjadi populer sejak dibuatnya
Message Passing Software seperti PVM dan MPI yang memampukan komputer paralel
berkomunikasi dalam ranah jaringan LAN. Metode kluster menjadi metode ‘murah’
untuk membangun super komputer apalagi PVM dan MPI bersifat open source
sehingga dapat digunakan dan dikembangkan oleh siapa saja. Dalam daftar TOP500
supercomputer, terdapat satu supercomputer berbasiskan kluster yang menempati
posisi 10 teratas yaitu IBM Sequoia, menunjukkan arsitektur kluster handal untuk
dipakai dalam sebuah super komputer.
Komputer paralel berbasiskan kluster selain super komputer telah banyak diuji
pada komputer PC biasa, namun tetap membutuhkan biaya dan konsumsi daya besar.
Pada tahun 2012 muncul komputer PC berukuran hanya sebesar kartu kredit bernama
Raspberry Pi. Raspberry Pi mempunyai ukuran yang kecil, hemat daya, murah, mampu

1
Rancang Bangun Prototipe Super Komputer Mini Dengan Kluster Raspberry Pi
WILSON LISAN
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2

melakukan komputasi sebagai unit prosesing untuk keperluan embedded


system. Karena terintegrasi dengan SoC (System on Chip), Raspberry Pi mampu
melakukan komputasi seperti layaknya komputer desktop. Salah satu pengembang
yang berhasil membuat kluster Raspberry Pi, Simon Cox dari Universitas
Southampton, melihat potensi besar Raspberry Pi sebagai high performance cluster
atau super komputer mini dari hasil analisis performa kluster Iridis-Pi yang terdiri dari
64 node Raspberry Pi Model B+. Terlebih saat ini Raspberry Pi telah berkembang
menjadi Model 2 yang mempunyai SoC ARM A7 quad-core, dan ketika skripsi ini di
tulis, Raspberry Pi mengembangkan model baru yaitu Model 3 yang mempunyai SoC
ARM Cortex A53.
Kluster Raspberry Pi membuka peluang untuk membangun ‘super komputer
mini’ dengan biaya per core yang murah, hemat daya, dan berukuran kecil. Selain
digunakan untuk keperluan komputasi paralel dan riset, kluster Raspberry Pi ini juga
dapat dipakai untuk keperluan edukasi, khususnya memperkenalkan arsitektur
komputer dan pemograman paralel kepada para pelajar Indonesia karena topik ini
sangat jarang disinggung pada pelajaran komputer di Indonesia. Tidak menutup
kemungkinan bahwa pelajar atau mahasiswa yang mengerti akan konsep komputer
paralel kelak akan membangun super komputer di Indonesia. Dari berbagai tujuan
diatas maka peneliti hendak membangun kluster berbasiskan Raspberry Pi yang akan
digunakan untuk keperluan super komputer mini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
Bagaimana mengembangkan arsitektur super komputer dengan menggunakan
konfigurasi kluster pada Raspberry Pi yang memperhatikan tingkat kinerja.

1.3 Batasan Masalah


Dalam pembuatan dan uji coba sistem ini, diberikan beberapa batasan masalah
sebagai berikut:
Rancang Bangun Prototipe Super Komputer Mini Dengan Kluster Raspberry Pi
WILSON LISAN
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
3

a) Node yang digunakan untuk membangun super komputer adalah Raspberry Pi


Model 2 B dengan kluster berjumlah 32 node dan satu head node.
b) Sistem Operasi yang digunakan adalah Rasbian Whezzy dengan protokol
kluster MPI (Message Passing Interface) menggunakan open source MPICH
3.1.4
c) Analisa data akan difokuskan pada performa floating point kluster
menggunakan benchmark HPL (High Performance Linpack) yang mempunyai
satuan FLOPS (Floating Point per second).
d) Analisa dari segi ergonomi selama penggunaan difokuskan pada suhu
operasional dan konsumsi daya.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah membuat prototipe super komputer dengan
konfigurasi kluster Raspberry Pi serta melakukan optimalisasi kinerja dengan
overclocking dan sistem pendingin yang baik. Berikutnya adalah melakukan analisa
mendalam terhadap performa melalui benchmark HPL dengan pendekatan hukum
Amdahl, pengukuran suhu operasional, dan pengukuran konsumsi daya.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah membuat prototipe super komputer mini
yang siap digunakan untuk komputasi paralel dan memfasilitasi keperluan riset yang
berhubungan dengan komputasi paralel. Kluster Raspberry Pi ini juga diharapkan
menjadi wadah untuk pembelajaran dan simulasi nyata tentang komputasi pararel yang
tertuang dalam kuliah Sistem Paralel (MIK 4609) prodi Elektronika dan Instrumentasi.

1.6 Metodologi Penulisan


Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menentukan permasalahan, tujuan penelitian, serta batasan masalah


dengan melakukan diskusi dengan dosen pembimbing dan rekan satu tim
berdasarkan pengalaman pembangunan Gamabox.
Rancang Bangun Prototipe Super Komputer Mini Dengan Kluster Raspberry Pi
WILSON LISAN
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
4

2. Studi Pustaka dengan mencari referensi yang sesuai dengan tujuan


perancangan melalui berbagai jurnal, artikel, dan paper untuk menentukan
rancangan yang akan dibuat sebagai solusi dari permasalahan.
3. Membuat rancangan sistem yang dapat diaplikasikan melalui tahap
pertama yaitu pemilihan dan pengumpulan spesifikasi perangkat keras
yang sesuai kemudian pembuatan Sistem Operasi yang siap untuk
menjalankan sistem kluster.
4. Membuat rancangan case yang akan digunakan untuk menaruh semua
perangkat keras kluster, termasuk perancangan sistem pendingin.
5. Penerapan sistem yang telah dirancang.
6. Melakukan pengujian sistem. Jika didapat sistem belum bekerja dengan
baik maka dilakukan perancangan ulang dengan memodifikasi rancang
sistem yang telah ada khususnya pada protokol kluster dan desain
perangkat keras.
7. Jika sistem telah bekerja sesuai dengan yang direncanakan maka dilakukan
berbagai pengujian yang telah dirancang sebelumnya untuk kemudian
dilakukan analisis dan penarikan kesimpulan.

1.7 Sistematika Laporan


Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang informasi hasil penelitian
yang disajikan dalam pustaka dan menghubungkannya dengan masalah
penelitian yang sedang diteliti.
Rancang Bangun Prototipe Super Komputer Mini Dengan Kluster Raspberry Pi
WILSON LISAN
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
5

BAB III DASAR TEORI


Pada bagian ini dijelaskan mengenai metode-metode yang digunakan serta
arsitektur sistem yang dibuat.
BAB IV RANCANGAN SISTEM
Pada bagian ini dijelaskan mengenai nama kluster yaitu Wisanggeni 01,
spesifikasi lengkap, rancang bangun arsitektur, desain case, dan rancangan
pengujian.
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi implementasi sistem kluster Wisanggeni 01 dari langkah-langkah
pembangunan kluster baik dalam perangkat keras maupun perangkat lunak,
penjelasan aturan benchmark, config.txt, hingga perakitan case dan hasil final.
BAB VI
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil semua proses pengujian serta
pembahasan hasil dan hubungan antar pengujian.
BAB VII PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran
pengembangan penelitian selanjut

Anda mungkin juga menyukai