Anda di halaman 1dari 5

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang telah saya lakukan:

1. Pada tahun 2014, melakukan kegiatan baksos donor darah. Kegiatan ini
merupakan kerjasama antara Fakultas Sains dengan Unit Donor Darah (UDD)
kota Palopo. Kegiatan dilaksanakan di lapangan kampus Universitas
Cokroaminoto Palopo selama 1 (satu) hari. Kegiatan ini dilatar belakangi oleh
ketersediaan darah pada UDD yang minim, sementara kebutuhan darah di
Kota Palopo khususnya terus meningkat. Kelangkaan ini menjadi masalah
yang dialami oleh pihak UDD yang disampaikan kepada pimpinan Fakultas
Sains untuk dipecahkan bersama. Kegiatan tersebut melibatkan seluruh dosen
dan mahasiswa yang memenuhi syarat sebagai pendonor yang baik. Dalam
kegiatan pula, dilakukan sosialisasi pimpinan Fakultas Sains dan pimpinan
UDD tentang betapa pentingnya berbagi. Dalam kegiatan ini, saya terlibat
sebagai anggota.
2. Pada tahun 2015, saya melakukan pelatihan penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran Fisika bagi guru-guru Fisika di Kabupaten Luwu. Kegiatan
tersebut merupakan kerjasama Program Studi Fisika dengan Dinas
Pendidikan Kabupaten Luwu. Kegiatan diselenggarakan di SMKN 1 Belopa
dengan melibatkan seluruh guru Fisika se-Luwu. Latar belakang
dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah tersedianya alat-alat peraga
praktikum pada laboratorium MIPA namun tidak termanfaatkan dengan baik.
Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan guru dalam memperagakan
alat-alat yang ada pada laboratorium MIPA. Sehingga Program Studi Fisika
mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam kegiatan
ini, saya terlibat sebagai anggota namun berperan memberikan demo kepada
guru-guru tentang penggunaan beberapa alat praktikum dalam bidang Fisika.
Selain pelatihan penggunaan alat peraga. Kegiatan ini merupakan salah satu
kegiatan pengabdian yang lolos hibah UNCP 2015. Pada tahun 2015 saya
juga melakukan pelatihan pembuatan peta bagi aparatur desa se-Kabupaten
Luwu yang dilaksanakan di Suli. Kegiatan ini dilatar belakangi oleh bidang
keilmuan saya yaitu geofisika dan masalah yang dihadapi beberapa desa
tentang batas wilayah desa. Batas wilayah desa, seringkali dianggap masalah
kecil namun berdampak besar. Tiadk jarang kerusuhan yang terjadi antar desa
disebabkan oleh tidak jelasnya batas antar desa utamanya Kabupaten Luwu.
Sehingga Program Studi Fisika UNCP bekerja sama dengan Dinas Tata Kota
melakukan kegiatan tersebut yang dilaksanakan dalam 2 (hari) di Suli.
Kegiatan melibatkan seluruh desa yang ada di Kabupaten Suli dan setiap desa
mengirimkan peserta utusan (aparat) sebanyak 2 (dua) orang. Dalam kegiatan
ini saya memberikan mengajarkan peserta untuk menggunakan software
ArGis dalam pembuatan peta. Pada kegiatan ini saya terlibat sebagai ketua
pelaksana.
3. Pada tahun 2016, saya melakukan pelatihan tes golongan darah bagi
masyarakat yang dilaksanakan di Desa Suli Barat. Pelatihan ini dilatar
belakangi oleh bidang keilmuan saya yaitu Saintis dan banyaknya masyarakat
Desa Suli yang kesulitan mengetahui golongan darahnya dengan alasan
pembayaran yang tidak terjangkau. Sementara tes golongan darah hanyalah
tes sederhan yang bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja tanpa
sebuah keraguan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari di kantor
Desa Suli Barat dengan melibatkan seluruh masyarakat Desa Suli Barat baik
yang telah mengetahui golongan darahnya maupun yang tidak. Selain
kegiatan pelatihan dilakukan juga tes golongan darah pada masyarakat yang
belum mengetahui jenis golongan darahnya. Dalam kegiatan ini, saya
memberikan kesadaran betapa pentingnya mengetahui jenis golongan darah.
Pada kegiatan ini saya terlibat sebagai ketua pelaksana. Kegiatan pengabdian
lainnya pada tahun 2016, saya melakukan kegiatan yang sama seperti tahun
2015 yaitu pembuatan peta, namu kali ini difokuskan pada mahasiswa se-
Kota Palopo. Harapannya adalah mahasiswa mampu mentransfer dan
menyebarluaskan ilmunya dalam menggunakan software ArGis. Pada
kegiatan ini saya terlibat sebagai ketua pelaksana. Selain itu, pada tahun 2016
juga dilakukan pengabdian dengan judul Pelatihan Penggunaan Alat Peraga
Dalam Pembelajaran MIPA Bagi Siswa SMA Negeri 1 Walenrang.
Dilaksanakan di SMA Negeri 1 Walenrang dengan melibatkan perwakilan
masing-masing kelas I, II, III sebanyak 2 (dua) orang untuk tiap mata
pelajaran. Pelatihan ini dibagi dalam 4 (empat) mata pelajaran yaitu Fisika,
Biologi, Kimia, dan Matematika. Kegiatan dilaksanakan pada masing-masing
laboratorium dengan didampingi oleh 2 (dua) orang dosen dan 2 (dua) orang
mahasiswa. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian yang
lolos hibah UNCP 2016. Pada kegiatan ini, saya terlibat sebagai ketua
pelaksana.
4. Pada tahun 2017, dilakukan pengabdian dengan judul Pelatihan Analisis dan
Permodelan Data Geofisika Se-Sulawesi. Kegiatan ini dilaksanakan di
Auditorium Universitas Tadulako dengan melibatkan dosen dan mahasiswa
dari berbagai universitas di Sulawesi. Kegiatan ini merupakan kegiatan saya
sebagai pengurus Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), berlangsung
selama 3 (tiga) hari. Dalam kegiatan ini saya berperan sebagai ketua
pelaksana. Tahun 2017 juga dilakukan pengabdian dengan judul Bimbingan
OSN Bidang Fisika Bagi Siswa SMA Negeri 6 Palopo (mendapatkan dana
dari SMAN 6 Palopo). Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Program
Studi Fisika dengan SMAN 6 Palopo yang berlangsung sejak bulan Oktober
2017 hingga Januari 2018. Dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) orang dosen pada
3 (tiga) bidang mata pelajaran Fisika yang berbeda diantaranya Fisika,
Kebumian dan Astronomi. Bimbingan dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kali
dalam seminggu di SMAN 6 Palopo. Pada kegiatan ini saya berperan sebagai
ketua pelaksana.
5. Pada tahun 2018, melakukan pengabdian dengan judul IbM ...................
Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari di Kabupaten Sengkang.
Melibatkan guru-guru Geografi Se-Kabupaten Sengkang. Kegiatan ini
merupakan salah satu kegiatan pengabdian yang lolos hibah Dikti tahun 2018.
Pada kegiatan ini saya terlibat sebagai anggota pelaksana sekaligus pemateri
pelatihan.

Halaman 11
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah saya lakukan berdampak
besar terhadap diri saya. Dengan berbagai pengabdian yang telah saya
lakukan maka jejaring saya dalam pengembangan diri terbuka lebih besar.
Pintu kerjasama dengan berbagai instansi terkait juga terbuka lebar.
Contohnya saja kegiatan pelatihan alat peraga yang dilakukan pada tahun
2015 di Belopa memberi jalan untuk melakukan kegiatan-kegiatan serupa di
daerah berbeda karena mendapat dukungan dari pemerintah Dinas Pendidikan
dan Pengajaran. Terihat dari keberlanjutan kegiatan ini pada tahun 2016 di
Kabupaten Walenrang, karena kegiatan ini mampu memberi dampak signikan
terhadap guru dan siswa pada penggunaan alat peraga yang tersedia sekolah
masing-masing. Dampak nyata dari ini adalah beberapa siswa tempat
pelatihan masuk dan terdaftar menjadi mahasiswa pada Program Studi Fisika.
Selain itu dampak yang tak kalah pentingnya dirasakan oleh masyarakat pada
kegiatan pelatihan tes golongan darah yang mulai dilaksanakan pada tahun
2014. Sejak tahun 2014, kegiatan ini dirasa berdampak besar terhadap
masyarakat utamanya bagi masyarakat yang belum mengetahui golongan
darahnya. Pada Isian D4, saya hanya menuliskan kegiatan serupa sebanyak 2
(dua) tahun yaitu 2014 dan 2016. Namun nyatanya, kegiatan sering kali
dilakukan bersama dengan kegiatan lainnya. Misalnya saja, pada tahun 2015
pelatihan yang sama dilakukan di 2 (dua) kecamatan yang berbeda yaitu di
Kecamatan Malangke Barat dan Kecamatan Kalaena. Pelatihan ini
dimasukkan pada kegiatan KKN UNCP. Lalu pada tahun 2017 juga
dilakukan pelatihan serupa di Kota Palopo dirangkaikan dengan perayaan hari
pendidikan nasional. Begitu besar dampak nyata dari kegiatan ini sehingga
terus dilakukan tiap tahun. Selanjutnya dampak perubahan ketiga yang ini
saya tuliskan yaitu pelatihan pembuatan peta. Kegiatan ini tidak hanya
berdampak bagi peserta pelatihan namun juga pelaksana kegiatan. Setelah
melakukan kegiatan tersebut, mahasiswa yang terlibat pada pelaksana
kegiatan tersebut menjadi lebih mahir dalam membuat peta, sehingga
mahasiswa Fisika sering kali menjadi tutor bagi mahasiswa-mahasiswa diluar
Program Studi Fisika.
Dampak perubahan lain yang saya rasakan sebagai pelaksana kegiatan adalah
kegiatan PKM tersebut membuka informasi kepada berbagai pihak terkait
tentang bidang keahlian saya, sehingga saya sering mendapat tawaran untuk
menjadi pembicara terkait bidang tersebut. Contohnya pada tahun 2015, saya
menjadi pembicara pada Workshop Geofisika dengan membahas materi
pemetaan daerah potensi mineral. Pada tahun 2016 juga sebagai pembicara
pada Workshop Sensor dan Transduser. Kegiatan tersebut menjadi motivasi
besar buat saya untuk selalu melakukan pengembangan diri secara terus-
menerus.

Halaman 12
Berbicara masalah kegiatan pengabdian, maka banyak elemen yang terlibat
didalamnya sebagai mitra, salah satunya adalah masyarakat. Tanpa dukungan
dari masyarakat, maka kegiatan pengabdian sekecil apapun tidak dapat
terlaksana. Dukungan masyarakat begitu dibutuhkan dalam pelaksanaan
tersebut. Dukungan masyarakat dalam berbagai kegiatan pengabdian yang
telah dilaksanakan terlihat begitu besar. Contohnya pada kegiatan Tes
Golongan darah yang dilakukan, masyarakat berfungsi sebagai peserta yang
aktif dalam pelaksanaan ini. Dukungan keaktifan itu ter;ihat dari antusias
masyarakat dalam menyebarkan informasi kegiatan tersebut, sehingga peserta
yang hadir terbilang dalam jumlah yang besar. Pada kegiatan ini, dukungan
juga hadir dari pemerintah setempat dengan memfasilitasi tempat kegiatan
dan konsumsi bagi peserta kegiatan. Khususnya yang dilakukan di
Kecamatan Suli Barat, Kecamatan Malangke Barat dan Kecamatan Kalaena.
Tanpa dukungan tersebut maka kegiatan pengabdian tidak dapat terlaksana
dengan baik. Kegiatan lain yang mendapat perhatian dan dukungan besar dari
masyarakat yaitu pelatihan pembuatan peta. Dukungan tersebut diperlihatkan
dengan antusias masyarakat dalam melakukan kegiatan pengabdian
masyarakat. Masyarakat tak henti-hentinya untuk memberikan pertanyaan
pada hal-hal yang mereka tidak pahami. Kegiatan ini medapat dukungan
penuh dari pemerintah setempat berupa penyediaan tempat kegiatan,
perlengkapan yang digunakan seperti LCD dan proyektor. Pelaksanaan
kegiatan-kegiatan seperti ini sangat diinginkan oleh masyarakat terlihat dari
angket yang diisi oleh masyarakat sebagai peserta. Angket diberikan saat
kegiatan telah sesuai sebagai evaluasi kegiatan dan hasilnya adalah 80%
masyarakat menginginkan untuk keberlanjutan kegiatan baik pada kegiatan
baik pada kegiatan pelatihan tes golongan darah maupun pada pelatihan
pembuatan peta.
Kegiatan lain yang mendapat dukungan dari masyarakat yaitu pelatihan alat-
alat laboratorium, pelatihan ini dianggap sangat bermanfaat agar penggunaan
alat-alat peraga laboratorium bisa tepat pakai. Dukungan juga terlihat dari
keinginan besar peserta kegiatan untuk melanjutkan kegiatan tersebut secara
berkala tiap tahunnya. Guru dan siswa dalam hal ini sebagai masyarakat yang
menjadi objek langsung yang merasakan manfaat kegiatan tersebut. Sehingga
kegiatan ini direncanakan untuk terus dilanjutkan. Dukungan yang lain dari
kegiatan ini datang dari hadirnya kepala sekolah yang terlibat dan kepala
Dinas Pendidikan dan Pengajaran. Terlihat dari hadirnya kepala dinas pada
dua kegiatan pelatihan alat laboratorium tersebut untuk mebuka kegiatan dan
dukungan kepala sekolah ditandai dengan kesedian memfasilitasi alat-alat
laboratorium, memfasilitasi ruangan dan menyediakan konsumsi saat
pelatihan.

Halaman 13
Komunikasi menentukan hasil yang akan dicapai. Komunikasi yang baik
akan memberikan hasil yang baik, sebaliknya komunikasi yang kurang baik
akan memberikan hasil yang kurang baik pula. Dalam kegiatan pengabdian,
komunikasi ibarat pintu untuk masuk dalam rumah. Komunikasi menjadi hal
pertama yang dilakukan saat akan melakukan kegiatan pengabdian. Seperti
halnya pada beberapa kegiatan pengabdian yang saya lakukan dalam hal ini
berperan sebagai ketua pelaksana. Contoh pada kegiatan pembuatan peta bagi
aparatur Desa se-Kabupaten Luwu, hal pertama yang saya lakukan adalah
melakukan komunikasi kepada Kepala Dinas Tata Kota, lalu selanjutnya
melakukan komunikasi kepada camat se-Kabupaten Luwu dan diteruskan
pada kepada desa yang akan diundang. Negoisasi pelaksanaan ini
berlangsung cukup lama, dikarenakan padatnya kegiatan dan susahnya
mencocokkan waktu antar desa. Tentu ini bukanlah hal yang mudah,
diperlukan kemampuan untuk berkomunikasi yang baik dalam
menyampaikan tujuan sehingga dapat diterima berbagai pihak. Selanjutnya
pada kegiatan pelatihan analisis dan pemodelan Geofisika Se-Sulawesi.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang melibatkan dosen dan mahasiswa se-
Sulawesi. Sebagai ketua pelaksana, tentu ini bukan pekerjaan yang mudah
buat saya. Kemampuan komunikasi sangat dibutuhkan agar kegiatan ini dapat
terlaksana. Olehnya itu, belajar dari berbagai pengalaman saya dan
pengalaman beberapa dosen senior saya serta teman-teman sejawat, maka
kemampuan saya dalam mengkomunikasikan kegiatan ini harus benar-benar
baik agar dapat diterima dan dapat dilaksanakan. Akhirnya dengan selalu
belajar memacu kemampuan berkomunikasi, maka kegiatan ini dapat
terlaksana dengan baik hingga selesai.
Selain saat akan melakukan kegiatan PKM, komunikasi juga sangat
dibutuhkan saat sedang dilaksanakan kegiatan PKM. Saya melakukan
komunikasi yang baik kepada rekan-rekan tim pelaksana agar kegiatan dapat
terlaksana sesuai yang telah ditargetkan, lalu saya juga melakukan
komunikasi yang baik kepada para peserta pelatihan agar tidak ada kesalahan
informasi yang diterima oleh peserta. Hal ini saya lakukan pada berbagai
kegiatan PKM saya seperti Pelatihan Peragaan alat-alat peraga, pelatihan
pembuatan peta, pelatihan tes golongan darah dan pelatihan analisis dan
pemodelan geofisika. Komunikasi yang baik sangat diperlukan saat
pemberian pelatihan. Dalam memberikan materi pelatihan saya memilih kata-
kata yang mudah dipahami oleh peserta. Contohnya pada pelatihan
pembuatan peta, banyak sekali kata dalam bahasa pemograman yang harus
saya terjemahkan sendiri ke peserta agar mudah dipahami, misalnya kata
digitasi, raster, polygon, vector, dan sebagainya, saya seringkali menjelaskan
tiap kata yang dianggap sulit dengan menunjukkan langsung pada gambar.
Sehingga tujuan materi tersampaikan dengan baik.

Halaman 14

Anda mungkin juga menyukai