Anda di halaman 1dari 4

Negara kita yaitu indonesia beserta negara ASEAN lainnya sudah membentuk sebuah program yaitu

MEA (Masayarakat Eknomi ASEAN). Masyarakat Ekonomi Asean atau yag sering disebut dengan MEA
adalah sebuah kegiatan perekonomin yang bertujuan untuk mengurangi hambatan – hambatan
perdagangan bebas dikawasan ASEAN. Negara Indonesia pada saat Pemerintahan Presiden Indonesia ke
– 6 yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani perjanjian tersebut dan ikut berpartsispasi
dalam MEA yang akan berlangsung pada tahun 2015. Hal tersebut dilakukan karena dalam ekspor dan
impor barang dan jasa akan dapat dilaksanakan lebih mudah tanpa hambatan – hambatan yang begitu
rumit. Degan adanaya hal tersebut persaingan perdagangan barang dan jasa di ASEAn akan sangat
kompetitif.

Bagi Indonesia ini mrupakan salah satu kesempatan bagus untuk meningkatkan perekonomian indoesia.
Penanaman modal asing di perdagangan bebas ini sangat membantu untuk meningkatkan
perekonomian indonesia. Karena akan banyak sekali investor yang mengembangkan bsnisinya di
Inonesia. Melalui MEA ini akan meningkatkan sumber daya manusia yang semakin terampil karena
tuntutan yang akan membutuh kan banyak sdm. Kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat karena
lapagan pekerjaan akan semain luas dan tersebar dimana – mana. Pekerja indonesia yang memilik
keterampilan bahasa asing put dapat bekerja di negara – negara ASEAN. Tak hanya keterampilan
bahasa, soft skill dan kemampuan – kemampuan yang dibutuh kan untuk bersaing dengan negara lain
sangat diperlukan. Masyarakat indonesai juga dapa membuat usaha – usaha yang dapat memunyai nilai
jual yang tak kalah dari negara di ASEAN lainnya. Usaha tersebut harus lah kreatif dan inovatif sehingga
memiliki nilai jual yang tinggi. Perindustian pun aka meningkat secara bertahap di Indonesia.

Kreativitas akan menjadi aktivitas ekonomi mendatang, menggantikan fokus kini pada informasi.
Menurut sejarah, agrikultur, perindustrian, dan informasi adalah merupakan hal yang dominan dalam
aktivitas ekonomi manusia. Prediksinya menempatkan kreativitas dalam paradigma kategori historis
yang membentuk sejarah ekonomi manusia dari sejak permulaan waktu. Maka, seperti halnya revolusi
industri menggantikan agrikultur sebagai aktivitas ekonomi dominan, kreativitas pun akan menggantikan
abad informasi sebagai fokus dominan ekonomi global (Nomura Research Center)[4].

Ekonomi kreatif sendiri didefinisikan dalam beberapa poin berikut:

 Ekonomi Kreatif adalah konsep yang berkembang berdasarkan aset kreatif yang berpotensi
membantu pertumbuhan ekonomi.

 Ekonomi kreatif mampu meningkatkan pemasukan bagi masyarakat, menciptakan lapangan


pekerjaan dan nilai ekonomi yang berasal dari kegiatan ekspor yang dalam waktu bersamaan
juga membantu mempromosikan keragaman sosial-budaya serta mengembangkan sumber daya
manusia.

 Kemudian Ekonomi Kreatif juga mampu menguatkan aspek-aspek ekonomi, kebudayaan dan
sosial yang mampu berinteraksi baik dengan teknologi, kegiatan intelektual serta tujuan
pariwisata.
 Ekonomi kreatif merupakan aktivitas ekonomi berbasis ilmu pengetahuan (knowledge-based
economy) dengan dimensi pengembangan hubungan lintas sektoral baik di level makro maupun
mikro di dalam aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

 Di jantung ekonomi kreatif terdapat industri kreatif.

Namun tidak semudah itu untuk bersaing dengan negara – negeara ASEAN di MEA. Bagaimana jika
pemerntah dan masayaraka indonesia tidak siap dalam menghdap MEA? Resiko sangat besar menanti
Bangsa indonesia jika pemerintah dan masyaarakat indonesai tidak siap. Indonesia akan kebanjiran
prodk – produk luar yang akan memuat produk – produk inonesia semakin taka ada harganya. Dengan
pendidikan dan skill ya minim membuat ketenagakerjaan di indoensia pun masih kalah saing dengan
tenaga kerja dar negara lain seperti singapur, malaysia, thailand, yang membuat indonesia berada di
peringkat ke 4 diasean. Dari data yang dilansir Tempo, jumalah tenaga kerja Indonesia pada Februari
2014 sebesar 125,3 juta orang dengan jumlah pekerja 11,2 orang. Namun, ini tidak dapat diimbangi
dengan kualitas pendidikan yang dimiliki oleh pekerjanya. Mayoritas tenaga kerja Indonesia masih
berpendidikan sekolah dasar dan lebih banyak bekerja di sektor informal. lalu, hal apa yang dapat
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat indonesa dapat bersaing secara ompetitif di MEA?

Sebenarnya saya sebagai salah satu dari rakyat Indonesia sangat prihatin mengetahui bahwa banyak
aset penting dan strategis semakin dikuasai asing, dan juga sumber daya alamnya dikeruk semena-mena
oleh perusahaan-perusahaan asing, seperti :

1. Semua hasil tambang dirampas oleh Negara lain. Walaupun sudah berkepala tujuh, Indonesia
bisa dikatakan masih terjajah. Baik terjajah segi ekonomi atau yang lainnya. Sebagai contoh
PT.Freeport, PT.Newmont Nusa Tenggara dan beberapa perusahaan asing lain yang merajai
emas Papua adalah perusahaan asing milik Amerika Serikat. Total cadangan emas di indoensia
sebesar 3000 (tiga ribu) ton. Dan untuk sumber dayanya sekitar 6000 (enam ribu) ton. Dari
jumlah yang sangat besar itu, sebagaian besar diantaranya ada di Papua. Dibutuhkan waktu
bertahun-tahun hingga puluhan tahun untuk bisa mengeksplorasi seluruh cadangan emas yang
ada di Papua. Jika potensi cadangan emas dan logam mulia lainnya bisa dikelola oleh
pemerintah, dengan program yang baik dan kebijakan yang tepat, maka tentunya bisa
memakmurkan rakyat Papua dan Indonesia secara keseluruhan.
2. Pulau-pulau di privatisasi. Indonesia memang merupakan negara yang dikelilingi banyak pulau.
Dari sabang hingga merauke ada banyak pulau-pulau indah yang memiliki keistimewaan
tersendiri bahkan keindahan alamnya sangat menakjubkan. Keindahan kepulauan di Indonesia
ini membuat banyak negara asing meliriknya dan bahkan sampai ada yang menguasai kepulauan
yang menyimpan banyak kekayaan alam dan dijadikannya sebagai tempat wisata yang saat ini
banyak di kunjungi. Ada pulau Anambas yang merupakan salah satu pulau milik Indonesia yang
mulai dikuasai oleh asing. Pulau ini sedang dibangun sector pariwisata tingkat internasional oleh
investor asal Austalia, Prancis dan AS.
3. Perbankan. Seperti yang kita ketahui bersama belakangan ini, bahwa investor asing semakin
agresif memasuki pasar saham industri keuangan Indonesia yang dinilai semakin menjanjikan.
Kepemilikan asing pada saham perbankan cukup tinggi, setidaknya saat ini jumlah bank asing
yang ada di insonesia 10 bank, 14 bank campuran dan bank swasta nasional yang dimiliki asing
19 bank. Hasilnya pun akan semakin terlihat bahwa ketergantungan Indonesia terhadap bank
asing semakin tinggi, terbukti dengan 52% kredit dan 56% dana pihak ketiga dikuasai asing. Hal
ini memang merugikan Indonesia sendiri bila dibiarkan tetap terjadi, karena sudah pasti dengan
banyaknya modal asing tersebut, mobilisasi dana masyarakat dan eksploitasi daya beli kelas
menengah lewat kredit konsumtif, revenuenya juga akan dinikmati oleh pihak-pihak asing
tersebut.

Hal ini tidak terlepas juga dari lemahnya pemimpin di negeri ini serta lemahnya kesadaran masyarakat
akibat dari pendidikan yang juga rendah.

Pemerintah RI harus terus meningkatkan komitmennya dalam mendukung optimalisasi daya saing guna
memacu produktivitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, terutama dalam hal-hal dasar di
antaranya, pengembangan industry, pertanian, kelautan dan perikanan, energi, infrastruktur,
pengembangan perbankan, usaha mikro, kecil dan menengah, kesehatan, kewirausahaan, dan
perkoperasian.

Kita patut bersyukur upaya untuk terus meningkatkan daya saing secara bertahap di Indonesia telah
menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, meskipun harus diakui masih terdapat berbagai
kekurangan yang menjadi tugas bersama untuk terus memperbaikinya. Beberapa faktor yang harus
diperhatikan oleh pemerintah dalam menghadapi MEA 2015 diantarannya:

 Pendidikan Tinggi; tidak dapat dielakkan pentingnya pendidikan bagi kemajuan sebuah negara,
dengan masyarakat yang terdidik dapat membantu Indonesia untuk menjadi lebih produktif,
lebih inovatif dan lebih mampu meningkatkan daya saing dengan negara lain.

 Tehnologi; Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, tentunya memerlukan
begitu banyak hal yang berhubungan dengan teknologi. Untuk sekarang bisa dikatakan dalam
semua bidang dari pertanian, infrastruktur, dan kewirausahaan membutuhkan tehnologi untuk
mendukung perkembangan negara.

 Birokrasi yang baik; Hal ini penting karena untuk saat ini masih belum kondusifnya dukungan
birokrasi dalam mengoptimalkan peningkatan daya saing, terutama terkait dengan
mengembangkan kemudahan berbisnis yang sebagai salah satu barometer utama daya saing
negara. Kapasitas kelembagaan birokrasi bukan hanya mencakup institusi yang efektif dan
efisien, namun juga jajaran staf birokrasi yang berkualitas dan regulasi yang kondusif.
Sumber ;

http://iyakan.com/indonesia-sudah-dikuasai/2185

http://www.beastudiindonesia.net/old/id/pena-negarawa/637-ekonomi-kreatif-meningkatkan-
daya-saing-indonesia-dalam-menghadapi-mea-2015

Anda mungkin juga menyukai