khusus untuk sistem perbendaharaan, atau menjadi bagian dari sistem yang lebih luas dan
dijelaskan melalui rantai nilai yang dimilikinya:
- Sistem informasi
secara tradisional menjadi tanggung jawab dari departemen teknologi informasi (TI) dalam
pemerintahan. Namun secara global terdapat tren penyediaan layanan TI oleh sumberdaya
perusahaan swasta.
- Audit Internal
biasanya dilakukan oleh unit audit internal dalam perbendaharaan dalam kementrian atau
lembaga
- Kerangka hukum dan kelembagaan
untuk manajemen anggaran merupakan tanggung jawab pemerintah. Undang-undang dan
peraturan baru biasanya disiapkan oleh departemen anggaran dan perbendaharaan
Kementerian Keuangan. Banyak perbendaharaan mencakup semua
keuangan pemerintah pusat, namun dibeberapa negara juga mencakup keuangan di luar
perbendaharaan.
Fungsi-fungsi yang disebutkan di atas biasanya dapat dibagi lagi dalam subfungsi dan kegiatan.
Dalam kenyatannya analisis rantai sering dibawa ke tingkat subfungsi
Di beberapa negara, semua fungsi yang dijelaskan dalam rantai nilai perbendaharaan dikelola
dalam satu institusi. Disisi lain, fungsi tersebut dapat ditangani oleh organisasi berbeda di dalam
dan di luar sektor pemerintah. Ada beberapa faktor yang memengaruhi keputusan tersebut.
Faktor-faktor ini tercermin dalam estimasi nilai
tambah dari berbagai fungsi berbeda atau mengaturnya dengan cara tertentu, namun penyebab
yang mendasarinya mungkin cukup kompleks.
A. Gambaran
Praktik yang baik untuk manajemen anggaran dan desain perbendaharaan dijelaskan dalam
banyak sumber. Namun perbedaan prioritas dan kapasitas ekonomi menimbulkan perbedaan
persepsi mengenai praktik yang baik dan tujuan realistis yang dapat dicapai setiap kelompok
negara. Tabel 1 menyajikan beberapa hipotesis praktik desain perbendaharaan yang baik
berdasarkan perbedaan prioritas dan kapasitas antar negara.
• Negara berkembang perlu fokus pada kontrol fiskal dan keuangan. Negara ini memiliki
kapasitas domestik yang lemah dalam manajemen keuangan modern, oleh karena itu perlu
memanfaatkan skala dan cakupan ekonomi. Pada umumnya sistem perbendaharaan modern
belum mampu diperkenalkan sepenuhnya dalam waktu dekat, dan diperlukan tindakan
sementara yang lebih sederhana. Perlu ada prioritas penanganan masalah utama dan
Pemerintah daerah biasanya memiliki kapasitas yang lebih lemah dibanding pemerintah pusat.
• Transisi/ekonomi yang mulai muncul, negara ini juga perlu memberi perhatian dalam
memastikan kontrol fiskal dan disiplin keuangan. Masalah yang terjadi mungkin cukup kompleks,
namun kapasitas untuk manajemen fiskal lebih bervariasi dibanding negara berkembang dengan
beberapa bidang yang cukup memiliki kapasitas. Negara ini cukup mampu mengembangkan dan
memperkenalkan sistem manajemen yang komprehensif. Pemerintah daerah cenderung
memiliki tingkat otonomi dan kemandirian yang lebih tinggi dibanding negara berkembang,
dengan kapasitas manajemen fiskal yang cukup tinggi. Beberapa negara ini mungkin dekat
dengan status ekonomi berkembang atau ekonomi yang stabil.
• Ekonomi maju dianggap telah mampu mengatasi permasalahan dalam upaya pengendalian.
Negara ini mampu memprioritaskan efisiensi dan efektivitas suatu tujuan, dengan manajemen
keuangan dan kondisi pasar yang berkembang baik bagi layanan keuangan. Desentralisasi dan
dekonsentrasi kekuasaan biasanya tersebar luas di pemerintah pusat dan level dibawahnya.
B. ALASAN
Terdapat perbedaan penting dalam sistem desain perbendaharaan yang efektif di berbagai
negara dengan keadaan yang berbeda. Perbedaan tersebut terkait dengan ruang lingkup sistem
perbendaharaan, terutama tingkat kontrol terpusat atas berbagai fungsi. Perbedaan tersebut
akan dijelaskan lebih lanjut oleh perbedaan prioritas dan tujuan.
Dalam ekonomi berkembang dan transisi, diperlukan sistem yang matang bagi perencanaan
keuangan terperinci sektor pemerintah dan organisasi. Negara-negara ini sering menghadapi
kendala likuiditas akut dan pinjaman jangka pendek bisa sangat mahal. Perencanaan keuangan
membentuk dasar stabil dan terprediksi dalam rilis anggaran dan otorisasi komitmen atau
pembayaran untuk menghindari tunggakan dan pola pengeluaran yang tidak efisien serta
manajemen kas dan utang yang efisien. Pada negara ekonomi stabil, di mana tidak ada tekanan
kendala likuiditas dan kontrol pelaksanaan anggaran yang terbatas, perencanaan keuangan
dapat lebih fokus.