Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN PENGEMBANGAN INSTALASI PENGOLAHAN

AIR BAKU PDAM GIRI TIRTA DI BENDUNG GERAK SEMBAYAT


KEC. BUNGAH KAB. GRESIK

Adhinda Dwi Putra Ramadhani1, Tri Budi Prayogo2, Very Dermawan2


1)
Mahasiswa Program Sarjana Teknik Pengairan Universitas Brawijaya
2)
Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia
Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Indonesia
e-mail: adhindadwiputra@gmail.com

ABSTRAK: Kebutuhan air sangat penting bagi semua makhluk hidup, salah satunya adalah air permukaan.
Air permukaan tidak bisa langsung di konsumsi tetapi harus melalui pengolahan terlebih dahulu. Salah satu
instalasi pengolahan air baku di PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik saat ini yang berada di Legundi dan
Krikilan Kecamatan Driyorejo kapasitas sudah maksimal dan hanya bisa melayani 11 kecamatan. Saat ini di
Kabupaten Gresik ada 5 kecamatan yang belum terlayani oleh PDAM Gresik, yaitu Kec. Bungah, Sidayu,
Panceng, Dukun dan Ujungpangkah. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan baru untuk peningkatan
kapasitas. PDAM Gresik merencanakan pengembangan instalasi pengolahan air pada kecamatan bungah
tepatnya berada pada Bendung Gerak Sembayat. Pada perhitungan studi ini didapatkan kebutuhan air sebesar
840 liter/detik dan kapasitas pengolahan sebesar 924 liter/detik pada tahun 2036. Air baku berasal dari sungai
Bengawan Solo bagian hilir. Sistem pengaliran air dari intake ke proses pengolahan dilakukan dengan bantuan
pompa. Perencanaan yang akan digunakan adalah bak pengumpul, aerasi, koagulasi, flokulasi, flotasi,
sedimentasi, filtasi. Perencanaan ini dilengkapi dengan rumah pembubuh tawas, kaporit, kapur serta saluran
penguras dan bak sirkulasi.

Kata kunci: Instalasi pengolahan air, Bak unit, Batas baku mutu kualitas air.

Abstract : The needs water are very important for all living creatures, which one of them is surface water.
Surface water can not be consumed directly, it must be processed first. One of the water treatment plants in
PDAM Giri Tirta Gresik regency that located in Legundi and Krikilan, Driyorejo district, has a maximum
capacity and can only serve 11 districts. Currently in Gresik regency there are 5 districts that have not been
served by PDAM Gresik, such as Bungah, Sidayu, Panceng, Dukun, and Ujungpangkah. Therefore, there is a
need for new development to increase capacity. PDAM Gresik is planning the development of water treatment
plant in Bungah sub-district, located at Sembayat Barrage. In this study obtained the water requirement is 840
l/s and processing capacity is 924 l/s in 2036. The sources of raw water us from the downstream of Bengawan
Solo river. The water instalation system is consist of sluice gate as intake and pump to deliver water from
intake to water treatment plant. Planning of water treatment consist of tub reservoir, aeration, coagulation,
flocculation, flotation, sedimentation, and filtration. This plan is equipped with alum house, chlorine, lime, and
drainage and circulation tub.
Keywords: Water treatment plant, Tub unit, Water quality standard limit
PENDAHULUAN Data Pendukung Studi
Air merupakan sumber daya alam 1. Data analisa kualitas air .
salah satu faktor yang sangat penting 2. Data teknis tampungan dan inlet
dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Water Treatment Plant (WTP) pada
Pada Pasal 6 ayat (1) Undang Undang Bendung Gerak Sembayat.
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 3. Data Topografi.
tentang Sumber Daya Air. Mengingat 4. Data kebutuhan air domestik, non
pentingnya kebutuhan akan air bersih, domestik, dan kehilangan air.
maka sangatlah wajar apabila sektor air 5. Data jumlah penduduk 5 tahun yaitu
bersih mendapatkan prioritas penanganan 2012-2016
utama karena menyangkut kehidupan 6. Data rencana tata ruang wilayah
orang banyak. (RTRW) Kab. Gresik
Mengingat pentingnnya kebutuhan
air bagi manusia perlu ada pemanfaatan Langkah - langkah Studi
air sebagai air bersih, khususnya pada Adapun langkah - langkah pengerjaan
pengambilan air di sungai harus ada studi ini adalah sebagai berikut:
pengolahan dahulu. Dalam melakukan 1. Melakukan pengumpulan data - data
proses pengolahan tersebut dibutuhkan sekunder berupa data teknis, data
suatu instalasi yang sesuai kuantitas, pendukung lainnya dan data primer
kualitas dan kontinuitas. yang digunakan dalam merencanakan
Dalam hal ini PDAM Giri Tirta instalasi pengolahan air baku.
merencanakan pengembangan kapasitas 2. Survei lokasi studi.
instalasi pengolahan air baku yang baru 3. Melakukan uji laboratorium kualitas
didaerah Kec. Bungah di Bendung Gerak air.
Sembayat, untuk melayani air baku pada 5 4. Mengolah data dan memproyeksikan
Kecamatan yang belum terlayani di Kab. penduduk sampai tahun 2036
Gresik. 5. Menghitung kebutuhan air bersih
sampai 2036.
METODOLOGI PENELITIAN 6. Menganalisis pemilihan bak unit
sesuai kualitas air yang digunakan.
7. Perencanaan bangunan pada instalasi
pengolahan air baku.
8. Menghitung kebutuhan penambahan
bahan kimia.
9. Menghitung efisiensi removal pada
parameter melebihi batas baku mutu.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
Setelah menghitung pertumbuhan
proyeksi penduduk lalu menentukan
Gambar 1. Peta Bendung Gerak Sembayat metode pilihan dengan perhitungan uji
Sumber: Google Maps (2017) kesesuaian proyeksi dengan standar
Lokasi perencanaan masuk pada Desa deviasi dan korelasi, Metode yang
Sidomukti, Kec. Bungah Kab. Gresik. Ibu digunakan didapatkan metode aritmatik
kota Kabupaten Gresik 20 km sebelah dengan jumlah proyeksi di 5 kecamatan
utara Kota Surabaya, dengan luas wilayah sampai tahun 2036 sebesar 321502 jiwa.
1.191,25 km2 yang tebagi dalam 18
Kecamatan dan terdiri dari 3320 desa.
Proyeksi Pertumbuhan Daerah Rencana Tabel 1. Kebutuhan Air Baku Tahun
85000
Rencana di 5 Kecamatan Kab. Gresik.
80000 Kebutuhan Air Baku Tahun Rencana di 5 Kecamatan Kab.
JUMLAH PENDUDUK (JIWA)

75000 Gresik
70000 No. Uraian Satuan Tahun
65000
60000 2036
55000
50000
1 Jumlah Penduduk Jiwa 321502
45000 2 Tingkat Pelayanan % 90%
40000
3 Penduduk Terlayani Jiwa 289352
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
TAHUN 4 % Pelayanan dr pend. % 100
terlayani
Bungah Sidayu Ujungpangkah
Sambungan Rumah (SR) % 80%
Dukun Panceng Hidran Umum (HU) % 20%
5 Penduduk Dilayani
Gambar 2. Grafik Laju Pertumbuhan Sambungan Rumah (SR) Jiwa 231482
Penduduk Metode Aritmatik Hidran Umum (HU) Jiwa 57870
Sumber: Hasil Perhitungan, 2017 6 Kebutuhan Pemakaian Air
Sambungan Rumah (SR) lt/org/hr 120

Kebutuhan Air Hidran Umum (HU) lt/org/hr 20

Perhitungan proyeksi kebutuhan 7 Kebutuhan Air Domestik lt/dtk 334,898

air baku pada daerah rencana Kabupaten 8 Kebutuhan Non Domestik % 15%

Gresik ini berdasarkan, Kebutuhan Air Non lt/dtk 50,235


Domestik
1. Domestik, non domestik dan industri. Sub Jumlah Kebutuhan lt/dtk 385,133
Berdasarkan data-data dari instansi 9 Kehilangan air % 20%
PDAM kabupaten Gresik, kebutuhan air Kehilangan air lt/dtk 77,027
sebesar 120 liter/org/hari. Menurut 10 Total Kebutuhan air rata - lt/dtk 462,160
(permen PU, 2007) SPAM Tingkat rata
m3/hari 39930,59
pelayanan air untuk kebutuhan non 11 Kebutuhan hari lt/dtk 531,484
maksimum (1,15)
domestik sebesar 15% dari total
kebutuhan domestik. (Dirjen Cipta Karya Sumber: Hasil Perhitungan, 2017
Dinas PU tahun 1996) Kebutuhan air Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
industri di daerah rencana dipakai 0,2 (RTRW) kab. Gresik, daerah kecamatan
liter/detik/ha. rencana khusunya Kecamatan, Panceng,
2. Fluktuasi Kebutuhan Air. Dukun, dan Sidayu ada peruntukan untuk
Besarnya kebutuhan atau pemakaian industri. Pada perhitungan kebutuhan air
air ada daerah rencana berbeda pada industri didapatkan 307,3 liter/detik.
setiap jamnya, hal ini dikarenakan 1. Kebutuhan air sampai tahun 2036
terjadinya fluktuasi pada setiap jamnya = Kebutuhan hari maksimum + kebutuhan
yang dipengaruhi oleh faktor pemakaian air industri.
dari konsumen. Dalam hal ini kebutuhan = 531,484 + 307,3
jam punyak menggunakan kebutuhan hari = 838,784 liter/detik
maksimum = 1,15 x Total Kebutuhan hari = 0,8387 m3/detik = 0,84 m3/dtk
rata-rata.
3. Kehilangan air. Intake
Perencanaan instalasi pengolahan air Intake di bagun pada sumber air
ini perlu di perhatikan kehilangan air baku dengan bertujuan untuk mengambil
dalam perencanaan ini. Oleh karena itu air baku dari sumbernya yang kemudian
kehilangan air ini menggunakan nilai akan dialiri menuju instalasi pengolahan.
20% sebagai acuan kehilangan air dalam Kapasitas intake harus dapat memenuhi
perencanaan ini. jumlah kebutuhan hari maksimum harian
sepanjang periode perencanaan.
1. Penyaringan
Penyaring adalah unit mekanis yang Dari perhitungan volume pada bak
berfungsi menyisihkan benda-benda yang pengumpul yaitu 83,16 m3 dengan
kasar, seperti batangan kayu sehingga dimensi bak panjang 5 meter dan lebar 6
tidak mengganggu unit kinerja selanjutnya meter.
(Sutrisno, 2010). Data perencanaan:
• Jumlah penyaring, = 2 buah Pompa
• Elevasi muka air NWL = + 0,700 Pompa menggunakan 2 oprasional
• Lebar saluran = 2,5 m dan 1 cadangan. Menurut (SNI 6774,
• Tinggi saluran = 2,7 m 2008) kapasitas pompa air baku (10-20)%
• Tinggi air dari dasar sal. = 2,4 m NWL lebih besar dari kapasitas rencana. Maka
Dari perhitungan didapatkan tinggi setiap pompa memiliki kapasitas 0,462
tekan sebesar 0,372 cm. Maka tinggi air m3/dtk. Besaran daya setiap pompa
sesudah penyaring 2,396 m. didapatkan sebesar 35,123 kW. NPSH
(net positif section head) tersedia 7,270 m
2. Pintu Air > NPSH diperlukan 6,33 m, maka pompa
Pintu air untuk mengatur jumlah aman dari kavitasi (Sularso, Haruo T.,
aliran air yang akan masuk ke saluran pipa 2000)
pembawa menuju ke intalasi pengolahan Pompa menggunakan jenis pompa
air baku. Kebutuhan air untuk kapasitas senrifulgal aliran aksial dengan tipe
pengolahan sebesar 924 liter/detik. Yamei dari china dengan model FJX400
- Debit perencanaan, Q = 0,924 m3/det kapasitas 1200-1800 m3/h.
- Saluran intake ada 2 buah maka Q =
0,462 m3/dtk Bak Unit Aerasi
- Lebar saluran = 2,5 meter Bak aerasi digunakan untk mereduksi
- Elevasi normal = + 0.700 parameter besi (Fe), Mangan (Mn) dan
- Elevasi dasar sal. = - 1,700 Beleran (H2S) yg melebihi batas baku
Dari perhitungan didapatkan tinggi mutu, dengan waktu 10 efisiensi removal
bukaan pintu sebesar 7,5 cm. mencapai 90% (Sugiharto, 1987). Dengan
Tabel 2. Perbandingan tinggi muka air di debit 0,462 m3/dtk dan waktu retensi 10
hulu menit didapatkan volume 277,2 m3.
Tinggi a1 a2 a3 a4 a5 a6 Dimensi bak panjang 8 meter, lebar 8
Air di
No
Hulu
0,01 0,03 0,05 0,075 0,09 0,11 meter dan tinggi 4,8 meter. Contoh
(h1) Q (m3/dt) perhitungan erisiensi removal pada besi.
1 0 0 0 0 0 0 0 Penurunan Fe:
2 0,5 0,03 0,08 0,14 0,21 0,25 0,31 Konsentras1 Fe x efisiensi removal
3 1 0,04 0,12 0,20 0,30 0,36 0,44 = 1,03 mg/l x 90%
4 1,5 0,05 0,15 0,24 0,36 0,44 0,53 = 0,927 mg/l
5 2 0,06 0,17 0,28 0,42 0,50 0,62 Hasil pengolahan:
6 2,4 0,06 0,18 0,31 0,46 0,55 0,67
Konsentrasi Fe-penurunan Fe
7 3 0,07 0,21 0,34 0,51 0,62 0,75
= 1,03 mg/l-0,927 mg/l
Sumber: Hasil Perhitungan, 2017 = 0,103 mg/l
3. Bak Pengumpul Tabel 3 Hasil Rekapitulasi Pengolahan
Sebagai fungsi untuk menampung air Bak Aerasi
sebelum masuk pada pengolahan lanjuan. Parameter Batas Hasil Sisa Syarat
Baku Pengolahan Pengolahan memenuhi
Data Perencanaan: Mutu mg/lt
• Debit perencanaan, Q = 0,924 m3/det (mg/lt)
Fe 0,3 0,103 - Sudah
• Jumlah bak, n = 1 buah Mn 0,1 0,0102 - Sudah
• Waktu detensi, td = 90 detik H2S 0,002 0,087 0,0085 Belum

(Ishibhasi, 1978) Sumber: Hasil Perhitungan, 2017


Bak Unit Koagulasi Perhitungan tenaga pedal dapat
Bak koagulasi menggunakan dihitung menggunakan persamaan dari
dengan sistem terjunan. Dari perhitungan (SNI 6774, 2008):
volume bak koagulasi sebesar 9,24 m3, 𝐾
p = 𝑔𝑐 . 𝜌 . n3 . D5 (1)
didapatkan panjang 3 meter, lebar 2 meter
tinggi 2,9 meter. Untuk nilai gradien dengan:
dengan hasil 764 > dari 750 maka • P : tenaga yang diperlukan (g.m/dtk)
memenuhi (SNI 6774, 2008). • n : putaran sumbu 1-5 (rpm)
Bak unit koagulasi di tambahakan • gc : faktor konversi newon (cm/dtk)
dengan bahan kimia berupa tawas, • D : diameter (cm)
pembubuhan dilakukan selama 8 jam • 𝜌 : massa jenis air (g/cm3)
sekali. Kebutuhan tawas setiap harinya • k : faktor exsperimen 1,0-5,0
665,28 kg/hari dengan menggunakan dari perhitungan daya didapatkan sebesar
tabung pengaduk dan pembubuh, dengan - 4,6388 kW kompartemen 1
diameter 2 meter. - 3,812 kW komparemen 2
Tabel 4. Efisiensi Removal Pengolahan - 2,982 kW kompatemen 3
Unit Koagulasi Perbandingan luas paddle dengan luas bak
Parameter Efisiensi Removal yaitu 1: 5,330 sesuai dengan kriteria pada
(%) (SNI 6774, 2008).
Kekeruhan 25
Tabel 6. Efisiensi Removal Pengolahan
BOD 25
COD 25 Unit Flokulasi
Fosfat - Parameter Efisiensi Removal
Nitrit - (%)
Kekeruhan 45
BOD 45
Sumber: Degreemont, (1991) dan Metcalf COD 45
Eddy, (2004) Fosfat -
Hasil efisiensi removal parameter Tembaga -
yang melebihi batas baku mutu bisa dilihat Nitrit -
pada Tabel 5.
Tabel 5. Rekapitulasi Efisiensi Removal Sumber: Degreemont, (1991) dan Metcalf
Bak Unit Koagulasi Eddy, (2004)
Parameter Batas hasil Sisa Syarat Hasil efisiensi removal parameter
Baku pengolahan pengolahn memenuhi
Mutu unit (mg/lt) yang bisa dilihat pada Tabel 7.
(mg/lt) koagulasi
(mg/lt)
Tabel 7. Rekapitulasi Efisiensi Removal
Kekeruhan 5 57 52 Belum Bak Unit Flokulasi
BOD 2 18,75 16,75 Belum Parameter Batas hasil Sisa Syarat
COD 10 27 17 Belum Baku pengolahan pengolahn memenuhi
Fosfat 0,2 - - Belum Mutu unit (mg/lt)
Nitrit 0,06 - - Belum (mg/lt) flokulasi
(mg/lt)
Sumber: Hasil Perhitungan, 2017 Kekeruhan 5 28,6 23,6 Belum
BOD 2 9,22 7,22 Belum
COD 10 9,35 - Sudah
Bak Flokulasi Fosfat 0,2 - - Belum
Nitrit 0,06 - - Belum
Pada kajian ini menggunakan sistem
mekanis yaitu dengan bantuan pedal, agar Sumber: Hasil Perhitungan, 2017
pembentukan flok lebih cepat. Karena Bak Unit Flotasi
menururt (SNI 6774, 2008) kapasitas Flotasi merupakan suatu proses
maksimum 1-50 liter/detik maka bak pegolahan air baik pengolahan air bersih
dibagi 10 unit dengan debit 46 liter/detik, maupun air limbah, yang dipakai untuk
maka volume bak didapatkan 96,6 m3 pemisahan partikel solid dan cairan dari
dengan waku retensi dan 3 kompartemen. fase cairan dengan menggunakan prinsip
Sehingga dimensi dengan panjang 15 proses pengapungan.
meter, lebar 4 meter dan tinggi 2,54 meter.
Flotasi menggunakan dengan sistem - Kecepatan melalui plate : 0,0007
dissolved air flotation. Volume bak unit m/dtk
flotasi didapatkan 96,6 m3 dengan waktu Tabel 8. Efisiensi Parameter Bak Unit
retensi 35 menit, maka panjang 14 meter, Sedimentasi
lebar 4 meter dan tinggi h1 1,84 meter dan Parameter (mg/l) Efisiensi removal (%)

h2 1,05 meter, untuk lebih jelasnya dapat TSS 50


dilihat pada gambar 3.
BOD 30

COD 30

Kekeruhan 50

Sumber: Degreemont, 1991 & Metcalf


Gambar 3. Bak Uni Flotasi Eddy, 2004
Sumber: Said, (2012) Hasil efisiensi removal parameter
yang melebihi batas baku mutu bisa dilihat
Bak Unit Sedimentasi pada Tabel 9.
Proses sedimentasi secara umum Tabel 9. Rekapitulasi Efisiensi Removal
diartikan sebagai proses pengendapan, Bak Unit Sedimentasi
karena gaya gravitasi dan mengakibatkan Parameter Batas hasil Sisa Syarat
Baku pengolahan pengolahn memenuhi
partikel yang mempunyai berat jenis lebih Mutu unit (mg/lt)
besar dari berat jenis air yang akan (mg/lt) Sedimentasi
(mg/lt)
mengendap ke bawah dasar permukaan. Kekeruhan 5 11,2 6,2 Belum
Pada bak unit sedimentasi menggunakan BOD 2 5,04 3,04 Belum

tipe bak persegi aliran horizontal.


Sumber: Hasil Perhitungan, 2017

Bak Unit Filtrasi


Filtrasi digunakan pada pengolahan
untuk menyaring air yang sebelumnya
sudah terkoagulasi dan mengendap untuk
menghasilakan air minum dengan kualitas
yang baik. jumlah bak di hitung
menggunakan rumus dari (SNI 6774,
Gambar 4: Bak Unit Sedimentasi 2008),
Sumber: Hamer, (1977) N = 12 . Q0,5 (2)
Dengan waktu retensi sebesar 2 jam didapatkan 8 buah filtrasi dengan debit
volume dari bak sedimentasi didapatkan 0,462 m3/dtk dan luas 29,3 m2 jadi dimensi
331,2 m3 dengan debit 46 l/dtk. Panjang bak panjang 5 m dan lebar 5,8 m serta
30 m dan lebar 4 m, tinggi air h1 4 m dan tinggi 3,38 meter.
h2 1,96 m. Sistem yang digunakan adalah
Untuk meningkatkan efisiensi pada gravitasi. Perencanaan ini menggunakan
pengendapan, maka bak unit sedimentasi dengan kriteria (SNI 6774, 2008) yaitu:
dilengkapi plate sttler, hasil perhitungan ▪ Kecepatan penyaring 7 m/jam
didapatkan: ▪ Sistem pencucian dengan surface
- Jarak plate settler (w) : 0,2 meter wash
- ketebalan plate : 0,05 meter ▪ Media penyaring, pasir dan antrasit.
- Lebar plate settler (L) : 1,88 meter presentase luas nozzle terhadap luas
- Tinggi plate (h) : 1 meter filtrasi didapatkan 4,3 % dan lebih dari 4
- Kemiringan plate : 600 bidang % sesuai dengan kriteria. Perhitungan
horizontal kehilangan tekanan dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan dari (Huisman, Desinfeksi yang di pakai adalah
1986, p.73): bahan kimia berupa kaporit. Dari hasil
µ (1−𝑃)2 𝑉𝑓 perhitungan didapatkan kebutuhan kaporit
Io = 180 . 𝑔 . . 𝑑^2 (3)
𝑃^3 sebesar 139,7 kg/hari dengan debit sebesar
dengan: 924 l/dtk dengan menggunakan tabung
• Io : Kehilangan tekanan saat filtrasi pengaduk dan pembubuh, diameter 2
(m) meter. Pembubuhan dilakukan 8 jam
• µ : Kekentalan kinematik (m2/s) sekali, daya untuk membangkitkan pompa
• g : Percepatan gravitasi (9,81) didapat 0,0134 kW.
• P : porositas media:
- untuk pasir p: 0,38 Netralisasi
- untuk kerikil p: 0,40 Netralisasi sebagai salah satu fungsi
• d :Diameter butiran media untuk menghasilkan air yang agresif.
penyaring (m) Dalam netralisasi ini bahan kmia yang
• Vf : Kecepatan filtrasi (m/s) akan dipakai adalah kapur. Kebutuhan
Dari perhitungan kehilangan tekan kapur sebesar 210,64 kg/hari dengan debit
pada filtrasi di dapatkan nilai total sebesar sebesar 924 l/dtk dan menggunakan
0,524 m. tabung pengaduk dan pembubuh
Tabel 10. Efisiensi Parameter Bak Filtrasi bediameter 2 meter.
Parameter (mg/l) Efisiensi removal (%) Pembubuhan dilakukan 8 jam
TSS 60
sekali, daya untuk membangkitkan pompa
didapat 0,019 kW.
BOD 50

COD 50
Bak Unit Tampungan (Reservoir)
Bak unit reservoir direncanakan
Kekeruhan 60 menggunakan 2 bak dengan debit masing
Tembaga -
Hidrogen Sulfida - 0,426 m3/detik melalui pipa berdiameter 1
Sumber: Degreemont, (1991) & Metcalf meter. Waktu retensi untuk bak reservoir
Eddy, (2004) sebesar 4 jam (Darmasetiawan, 2001).
Hasil efisiensi removal parameter Sehingga volume untuk 1 tampungan
yang melebihi batas baku mutu bisa dilihat sebesar 6652,8 m3 dan dimensi didapatkan
pada Tabel 11. sebesar panjang 56 meter, lebar 20 meter
Tabel 11. Rekapitulasi Efisiensi Removal dan tinggi 7 meter.
Bak Unit Filtrasi
Parameter Batas hasil Sisa Keterangan KESIMPULAN DAN SARAN
Baku pengolahan pengolahn
Mutu unit (mg/lt) Kesimpulan
(mg/lt) flokulasi
(mg/lt)
Dari hasil perhitungan dan analisa
Kekeruhan 5 2,48 - Memenuhi yang dilakukan sebelumnya di dapatkan
BOD 2 1,52 - Memenuhi
beberapa hasil diantaranya :
1. Jumlah pertambahan penduduk pada
Sumber: Hasil Perhitungan, 2017 tahun 2036 di 5 kecamatan akan
meningkat menjadi 321.502 ribu jiwa
Desinfeksi dari jumlah penduduk 280.723 jiwa di
Unit desinfeksi bertujuan untuk tahun 2016. Metode yang dipilih
membunuh mikroganisme serta patogen. menggunakan metode aritmatik
Mikroganisme tersisih dari air secara 2. Perhitungan kebutuhan air sampai
bertahap selama proses pengendapan, tahun 2036 pada daerah rencana
penambahan senyawa kimia, dan filtrasi. adalah sebesar 840 liter/detik. Karena
Sistem pembubuhan desinfeksi dilakukan pada pengolahan menggunakan 2
dengan bantuan pompa. pompa untuk mengalirkan air intake
ke pengolahan selanjutnya sesuai dapat selalu dipantau agar pengolahan
(SNI 6774, 2008) kapasitas pompa air tetap berlangsung dengan efisien
ditambah 10% dari kapasitas rencana mengingat sumber air baku adalah
maka menjadi 924 liter/detik. sumber yang berasal dari muara
3. Pemilihan unit sistem yang akan sungai bengawan solo.
dibangun dengan dasar kualitas air 2. Dalam proses pengoprasian di
yang telah di uji laboratorium sesuaikan dengan standar operasional
menggunakan bak pengumpul, bak yang berlaku begitu pula dengan
aerasi dengan sistem upflow, bak proses pemeliharaannya.
koagulasi dengan sistem terjunan, bak 3. Dalam kaitannya dengan perencanaan
flokulasi dengan sistem pedal aliran bangunan instalasi pengolahan air ini,
horizontal, bak flotasi dengan sistem masyarakat memiliki posisi sebagai
dissolvell air flotation (DAF), bak pemakai air dan penanggung beban
sedimentasi dengan menggunakan biaya atas banyaknya air yang di
sistem rectangular, dan bak filtrasi manfaatkan, sudah selakyaknya pula
dengan sitem gravitasi. perencanaan ini dipertimbangkan
4. Berdasarkan pada perhitungan yang tentang informasi yang berkaitan
dikerjakan didaptkan volume dari langsung pembangunan pengolahan
masing-masing bak unit pengolahan air ini. Sebagai contoh, informasi
yaitu, yang diperlukan yaitu tingginya minat
▪ Bak pengumpul : 83,16 m3 masyarakat untuk menggunakan air
▪ Bak aerasi : 277,2 m3 minum dari PDAM serta juga tingkat
▪ Bak koagulasi : 9,24 m3 kemampuan membayar tangunggan
▪ Bak flokulasi : 96,6 m3 beban dalam membayar biaya atas
▪ Bak flotasi : 96,6 m3 jumlah air yang digunakan.
▪ Bak sedimentasi : 331,2 m3 4. Karena kesederhanaan cakupan data,
▪ Bak filtrasi : 68,44 m3 analisis, dan metode yang digunakan
▪ Bak tampungan : 6652,8 m3 maka hasil dari penelitian sebaiknya
Dari hasil sampel air yang di ambil digunakan sebagai bahan studi atau
pada tanggal 26 mei 2017 didapatkan penelitian berikutnya, sehingga pada
beberapa parameter yang melebihi batas nantinya akan diperoleh hasil yang
baku mutu untuk kriteria pengolahan air. lebih baik.
Beberapa parameter yang sudah tereduksi
dengan beberapa pendekatan literatur Daftar Pustaka
yang ada, parameter yg sudah tereduksi Darmasetiawan, Martin. (2001). Teori dan
diantaranya, Besi (Fe) 1,03 mg/l menjadi Perencanaan Instalasi Pengolahan
0,103 mg/l, Mangan (Mn) 0,102 mg/l Air. Bandung: Yayan Suryono
menjadi 0,0102 mg/l, Kekeruhan 76 Departemen Pekerjaan Umum, (1996).
menjadi 2,48, COD 36 mg/l menjadi 9,35 Analisis Kebutuhan Air Bersih,
mg/l, BOD 25 mg/l menjadi 1,52 mg/l. Jakarta: Direktorat Jenderal Cipta
Karya
Saran Degremount. (1991). Water Treatment
Untuk menunjang pada keberhasilan Hand Books, Sixth Edition. France :
perencanaan instalasi pengolahan air yang Lavosier Publishing
baru, ada beberapa saran yang dapat di Huisman, L. (1986). Sedimentation and
rekomendasikan dalam studi ini di Flotation Mechanis Filtration. Delft:
antaranya: Technisch Universitiet.
1. Perlunya di lakukan pengamatan Metcalf & Eddy. (1991). Wastewater
terkait kualitas air sumber secara Engineering: Collection, Treatment,
berkala, sehingga kualitas air baku
Disposal. New York: McGraw-Hill Instalasi Pengolahan Air. Badan
Book Company Standardisasi Nasioanal.
Menteri Pekerjaan Umum. (2007). Sularso & Haruo Tahara. (2000). Pompa
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Kompresor. Jakarta: Prad
No. 18/PRT/M/2007 Tentamg Paramita
Penyelenggaraan Pengembangan Sutrisno, Totok C. Dkk. (2010). Teknologi
Sistem Penyedian Air Minum. Jakarta: Penyediaan Air Bersih. Jakarta:
Departemen Pekerjaan Umum. Renika Cipta.
Standar Nasional Indonesia 6774. (2008). Sugiharto. (1987). Dasar-dasar
Tata Cara Perencanaan Unit Paket Pengelolaan Air Limbah, Jakarta:
Universitas Indonesia Press.

Anda mungkin juga menyukai