Anda di halaman 1dari 2

Michael Bima Sakti.

S
2017-11-285
Manajemen Teknik (A)

LEAN SIX SIGMA


Konsep dasar Lean adalah suatu upaya terus menerus untuk menghilangkan pemborosan
atau waste dan meningkatkan nilai tambah (value added) produk barang atau jasa agar
memberikan nilai (customer value) kepada pelanggan (Vincent Gaspersz, 2007). Tujuan dari
konsep Lean adalah melakukan perbaikan secara terus-menerus (continous improvement)
terhadap waste yang terjadi dengan tujuan customer value akan meningkat. APICS Dictionary
(dalam Vincent Gaspersz, 2007) mendefinisikan bahwa Lean merupakan suatu filosofi bisnis
yang berlandaskan pada minimasi penggunaan sumber daya (termasuk waktu) dalam berbagai
macam aktifitas perusahaan. Dalam Lean kita akan memfokuskan diri pada identifikasi dan
eliminasi aktifitas yang dirasa tidak perlu (non-value adding activity) dalam keseluruhan sistem
yang ada di perusahaan tersebut sehingga aliran proses akan menjadi efektif, efisien dan
produktifitas akan meningkat.

Lean six sigma merupakan konsep tentang sistem bisnis yang pertama kali
dikembangkan di Amerika. Lean six sigma merupakan kombinasi dari konsep six sigma yang
diterapkan oleh Motorolla dengan konsep Lean yang diterapkan dalam sistem produksi Toyota.
Konsep Lean six sigma hingga saat ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal
ini terbukti dengan banyaknya perusahaan yang mulai mengimplementasikan pendekatan ini
sebagai salah satu strategi bisnis yang dirasa mampu untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dalam perusahaan tersebut.

Pendekatan Lean bertujuan untuk menghilangkan pemborosan (waste elimination),


memperlancar aliran material, produk dan informasi serta peningkatan terus-menerus
(continous improvement) disepanjang value stream. Dengan pendekatan Lean kita akan dapat
mendeskripsikan aktifitas yang termasuk value added activity ataupun non value added
activity. Dengan deskripsi tersebut kita akan dapat menghilangkan aktivitas yang dirasa tidak
perlu dan tidak memberi nilai tambah (non value added activity) serta membuat aktifitas yang
penting (value added) mengalir secara lancar disepanjang value stream.

Tujuan dari konsep six sigma adalah peningkatan kapabilitas proses, reduksi variansi
(variation reduction), pengendalian proses dan peningkatan secara terus menerus (continous
improvement) untuk mencapai kualitas yang baik dan mencapai zero defect disepanjang value
stream. Six sigma dapat dijadikan sebagai ukuran target kinerja suatu industri manufaktur
ataupun jasa. Six sigma juga dapat dianggap sebagai suatu strategi yang memungkinkan
perusahaan untuk melakukan peningkatan secara dramatik di tingkat bawah dan juga sebagai
pengendalian proses yang fokus terhadap pelanggan dan memperhatikan kemampuan proses
yang ada. Adapun elemen penting dalam six sigma antara lain :
1. Memproduksi hanya 3, 4 cacat untuk setiap satu juta kesempatan atau operasi (3,4
Defects Per Million Oportunities).
2. Alternatif peningkatan proses untuk mencapai tingkat kinerja enam sigma (six
sigma).

Pendekatan Lean Six Sigma sendiri merupakan penggabungan dari kekuatan dua
metode tersebut diatas. Dengan integrasi konsep tersebut diharapkan suatu industri akan
mampu menghasilkan produk atau jasa yang memiliki aliran proses yang efektif, efisien dan
memiliki tingkat defect rendah hingga target enam sigma tercapai. Lean six sigma dapat
didefinisikan sebagai suatu filosofi bisnis, pendekatan sistemik dan sistematis untuk
mengidentifikasi dan menghilangkan aktifitas yang tidak bernilai tambah melalui peningkatan
terus-menerus (continous improvement) secara radikal untuk mencapai kinerja enam sigma
atau six sigma

Harapannya dengan menerapkan konsep Lean Six Sifma di Mega Insurance, Mega
Insurance dapat memperbaiki keseluruhan proses bisnis menjadi lebih cepat dan efisien
sehingga ketika bisnis proses dapat diperbaiki dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan
memenangkan kompetisi bisnis di dunia industri asuransi.

Anda mungkin juga menyukai