Anda di halaman 1dari 2

PACARAN DAN HUKUM ALLAH

( Kisah Nyata )

Entah darimana aku harus memulai kisah ini, Ini adalah sebuah cerita cinta sepasang kekasih
muda yag lupa akan Hukum tuhannya.
Awalnya kami menjalin keakraban hanya sebatas teman kecil, dimana aku hanya anak ingusan
yang ditipkan orang tuaku pada nenekku, Pada saat itu usiaku 10-12 tahun, Ibunya Adalah orang
terpandang di desa kami, Ibunya adalah seorang muslimah sejati, semua orang kenal namanya, beliau
orang yang taat beragama, sedangkan Aku berbanding terbalik dengannya, aku berasal dari keluarga
yang tidak berada, dan keluarga ku pun tidak begitu dikenal, aku dan keluargaku seakan tersisih di
tempat itu.
Pada usia yang masih kanak-kanak gadis kecil nan imut yang beranjak dewasa itu memiliki rasa
terhadapku, tapi kami hanya anak-anak kala itu, dia memberikanku sebuah cincin kenangan pada saat
ibuku datang menjemputku untuk membawaku pulang ke kota, sempat beberapa kali dia mencoba
menghubungiku melalui sms dan telephon, Hingga akhirnya aku mendengar kabar, ibunya mengirim
dia ke sebuah pondok pesantren Ternama, disana dia belajar ilmu agama, dia menjadi Anak yang
sangat patuh pada orang tua, memiliki Ilmu agama yang tinggi. Kemudian gadis baik ini pulang dan
menetap di desa dimana kami dulu mulai mengenal rasa cinta.
Pada saat itu umurku menganjak pada usia 19 tahun, aku sedang bekerja di luar kota, jauh
dari keluargaku dan jauh sebelum kisah cinta kami dimulai, Aku mendapatkan pesan Undangan
memalui Fb, yang tak lain temanku dan temannya gadis kecil itu dulu, aku di undang ke pesta
pernikahannya, aku datang, dan disana aku kembali dipertemukan dengan gadis itu, yang dulu pernah
kudambakan, sontak batinku terkaget kagum akan dirinya, wajahnya terlihat putih, cantik, bersih dan
bercahaya layaknya muslimah sejati. Setelah itu dimulailah kisah cinta yang indah dan rumit ini.
Aku mulai jatuh cinta padanya, ke-Anggunan dan kepribadiannya membuatku luluh tak
berdaya di hadapannya, Awal mula hubungan kami di mulai dari chattingan, pada saat itu aku yang
tertarik akan keindahan ciptaan Rabbku mencoba mendekatinya melalui seorang teman, karena aku
malu, merasa tidak pantas dan tidak layak untuk bertemu dengan ciptaan Tuhan yang sempurna itu,
setelah mendapatkan nomor kontak BBM dan WA nya, kami mulai sering bercanda, tertawa dan saling
berbagi cerita bersama, Aku mulai merasa nyaman dan begitupun dia, setiap hari yang ku lalui terasa
begitu indah, setiap pagi kami saling menyapa dengankata dan bahasa cinta yang romantis melalui
chattingan dan telpon.
Seiring berjalannya waktu rasa kagumku akan dirinya tumbuh mejadi sebuah rasa cinta yang
begitu besar terhadapnya, akupun mulai mencoba memberanikan diri untuk mengungkapkan
perasaan ini, pada saat itu batinku bergejolak, hatiku riuh seakan semuanya berhenti sejenak,
perlahan-lahan kata cinta itu mulai keluar dari bibirku, Iya aku mengatakan cinta padanya, sejenak dia
terdiam pikirku dalam hati “ Aku hanya manusia hina, berani-beraninya aku mengungkapkan perasaan
ini padanya yang sangat sempurna”. Tak kusangka , Cintaku terbalaskan olehnya.
Entah kenapa semua terasa luar biasa ketika aku mendapatkan cintanya, kami mulai sangat
akrab, sehari tanpa kabar kami merasa terluka, tak jarang pula kami mengumbar kemesraan melalui
status dan puisi romantis di dinding Facebook, ya kami merasa bahagia, kami merasa Cinta kami akan
abadi, seiring berjalannya waktu, semua keluargaku dan keluarganya telah mengetahui hubungan ini,
entah apa yang mengacaukan pikiran dan hati ibuku sampai beliau berkata, “ Anakku carilah yang mau
hidup dengan Kita, carilah Orang yang bersedia menerima kekurangan kita “, Karena cinta yang begitu
besar dan keyakinan yang kukuh didalam hati, Aku mengesampingkan Nasehat ibuku, Aku berkata
pada ibu, “Bu, aku sudah dewasa biarlah aku yang memilih kebahagianku dan bersama siapa aku akan
bahagia”, Ibuku terdiam membisu dia tak berkata, dan aku pergi meninggalkannya.
Keyakinan, Cinta, Harapan dan Kasih sayang yang tulus dari hati semua kucurahkan pada
wanita sempurna ciptaan Rabbku itu, Kami sangat yakin akan dapat bahagia bersama, semakin hari
cinta dan rasa sayangku padanya tumbuh semakin besar, Hingga pada suatu hari dia berkata padaku,
“ Bang ibuku tidak setuju dengan hubungan Kita, dia ingin menjodohkanku dengan seorang Pria yang
megah, yang mapan dan berilmu Agama tinggi “ Sontak hatiku terkejut dan batinku tersiksa degan
perkataannya, Lalu aku mulai menenangkan diri dan menjawab perkataannya “ Sayang, semua ibu
ingin yang terbaik Untuk Anaknya, dia pasti ingin kamu bahagia bersama lelaki pilihannya “, Aku
dengannya mulai melupakan masalah itu, waktu terus berlalu, detik, menit dan jam pun terlewati,
hingga menahun kami pertahankan cinta itu, hingga menahun kami yakin kelak kami akan bersama.
Seiring berjalannya waktu kami merasa tak akan dapat dipisahkan lagi kami merasa sangat bahagia
bersama.
Tanpa kusadari, dia berpura-pura bahagia dengan hubungan ini, ternyata selama ini dia
menyimpan luka mendalam dihatinya, Ibu, orang tua yang sangat di cintainya terus saja
menyalahkannya, terus saja menghukumnya karena hubungan kami, Iya, aku mulai sadar ini
kesalahanku, Karena keegoisan dan rasa cintaku padanya, aku berusaha menganggap ini semua baik-
baik saja, Sekuta tenaga aku berusaha meyakinkannya, nanti suau hari ibumu akan setuju dengan
hubungan ini, ibumu akan merestui hubungan kita, ibumu akan mengizinkan kita menikah dan kita
akan bahagia bursama, begitupun dengan keluargaku, aku berusaha meyakinkan mereka semua
bahwa kami tidak akan terpisah, bahwa kami akan tetap bersama sampai ajal menjemput.
dari situlah hubungan yang rumit ini dimulai, hari-hariku dibayangi ketakutan akan kehilangan
karena rasa cintaku yang begitu besar padanya, begitu pula sebaliknya, dia wanita muslimah sang
pujaan hati juga merasakan hal yang sama seperti apa yang kurasakan, Kami sama sekali tidak ingin
dipisahkan, kemudian dia mulai mendesakku untuk segera menikahinya, Lalu aku putuskan untuk
berhenti kuliah dan bekerja diluar kota agar aku dan dia dapat segera bersama, kami menjalin
hubungan jarak jauh, meskipun jarak yang sangat jauh kami sama-sama berkomitmen utuk setia dan
tetap berjuang agar dapat segera bersama.
Aku sangat ingin menikahinya pada waktu itu, aku salut akan perjuangannya dalam menjaga
dan mempersiapkan dirinya menjadi istriku, dia mulai mengenakan cadar agar tidak ada lelaki lain
yang menikmati wajah cantiknya, agar lelaki lain menjauhinya, namun kenya
Yang aku tahu saat itu, hari-harinya di penuhi ketakutan, di penuhi tekanan yang ia terima dari
keluarga dan orang tuanya, Tapi aku salut, dia tetap berusaha mempertahankan hubungan kami, dy
tetap berusaha tabah dengan semua yang dia rasakan, dia tetap ingin bahagia bersamaku, begitu pula
denganku yang tak perduli akan cacian dan hinaan dari keluarganya, Aku berusaha menutupi itu
semua dari keluargaku, Aku berusaha merahasiakannya seakan semua baik-baik saja.
Hari-hari yang dialaminya, wanita sempurna itu semakin berat, dia terus tersiksa, batinnya
terus terluka, dia menerima semua hinaan dari orang tuanya hanya untukku, dia bertahan untukku,
dia bertahan untuk kebahagiaanku, dia korbankan kebahagiaannya untuk kebahagianku.
Sementara itu semua terjadi, aku terus berusaha meyakinkan hatinya, aku terus berusaha
untuk menenangkan hati dan pikirannya, sampai suatu hari dia berkata padaku, “ bang, bagaimana
jika mamak adek tidak mengizinkan kita menikah sampai kapanpun “, untuk menenangkan hatinya
aku kembali berkata, “ Kita tunggu saja sayang, InshaAllah nanti mamak adek akan menerima abang
sebagai menantunya

Anda mungkin juga menyukai