Anda di halaman 1dari 10

PENILAIAN BERBASIS KARAKTER

Disusun Guna Memenuhi Tugas Presentasi Kelompok 6


Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran Pai
Dosen Pengampu : Achmad Ali Fikri, M. Pd.

Disusun Oleh :
1. M. Faiz Romdhoni (1710110356)
2. Nita Hayu Kuniarti (1710110358)
3. Aina Khunaifah (1710110378)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) KUDUS


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebagaimana diamanahkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2013, tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
penilaian memiliki arti penting yaitu sebagai alat untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik. Lebih jauh lagi secara makro dalam kerangka
evaluasi pendidikan, hasil dari penilaian ini merupakan salah satu alat untuk
mengendalikan, menjamin, dan menetapkan mutu pendidikan terhadap
berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan sebagai bentuk pertanggung jawaban penyelenggaraan
pendidikan.
Dari peraturan pemerintah tersebut di atas, kompetensi sikap
merupakan bagian dari penilaian yang menjadi alasan utama perubahan
kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi
Kurikulum 2013 (Kurtilas). Seperti yang kita ketahui dalam dokumen
Kurtilas tidak ditemukan istilah karakter tapi yang ditemukan adalah istilah
kompetensi sikap. Berdasarkan beberapa alasan di atas maka dalam proses
pembelajaran perlu adanya sebuah penilaian berbasis karakter yang bertujuan
untuk bahan evaluasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
B. Rumuan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka pemakalah membuat
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian penilaian berbasis kompetensi ?
2. Apa saja tujuan dan fungsi penilaian berbasis kompetensi ?
3. Apa saja prinsip penilaian berbasis kaarakter ?
4. Apa saja Instrumen penilaian berbasis karakter ?
5. Bagaimana mekanisme dan prosedur penilaian berbasis karakter ?
6. Bagaimana pelaksanaan penilaian berbasis karakter ?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian penilaian berbasis kompetensi
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi penilaian berbasis kompetensi
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip penilaian berbasis kaarakter
4. Untuk mengetahui Instrumen penilaian berbasis karakter
5. Untuk mengetahui mekanisme dan prosedur penilaian berbasis
karakter
6. Untuk mengetahui pelaksanaan penilaian berbasis karakter
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian Berbasis Kompetensi

Penilaian merupakan suatu proses, yang menurut cronboach adalah proses


pengumpulan data dan penggunaan informasi yang dipergunakan sebagai
dasar pembuatan keputusan tentang program pendidikan. Keputusan adalah
pilihan diantara berbagai arah tindakan. Jadi, penialaian menurut cronboach
memiliki komponen pengumpulan informasi dan pembuatan
keputusan. Penilaian adalah kegiatan untuk menentukan pencapaian hasil
pembelajaran.1

Kata “karakter” mempunyai banyak sekali definisi dari para ahli. Menurut
Poerwadarminta, kata karakter berarti tabiat, watak sifat-sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain.
Pembentukan karakter juga tidak lepas dari peran guru, karena segala sesuatu
yang dilakukan oleh guru mampu mempengaruhi karakter peserta didik.
Karakter terbentuk dari tiga macam bagian yang saling berkaitan yakni
pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral. Jadi, penilaian
berbasis karakter adalah penilaian yang mencari capaian hasil belajar yang
berorientasi pada dua aspek yaitu aspek afektif dan psikomotor.2

B. Tujuan Dan Fungsi Penilaian Berbasis Kompetensi

Tujuan penilaian berbasis karakter hampir sama dengan tujuan evaluasi,


karena keduanya sama-sama bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Adapun tujuan penilaian tersebut yaitu

1. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam
suatu kurun waktu
proses belajar tertentu.
2. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok
kelasnya.

3. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.

1 Amirullah Syarbani, buku pintar pendidikan karakter (jakarta: As@prima Pustaka, 2012) hlm 13
2 Thomas Lickona , pendidikan karakter panduan mendidik siswa menjadi pintar dan
baik,(Bandung: Nusa Media, 2008) hlm 72
4. Untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan
kapasitas afektifnya.

5. Dan untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode
mengajar yang telah di gunakan guru dalam proses mengajar-belajar (PMB).

Disamping memiliki tujuan, penilaian berbasis karakter juga memiliki fungsi


yaitu

1. sebagai bahan pertimbangan pengembangan hasil belajar.


2. untuk membentuk tiga macam bagian yang saling berkaitan yakni
pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral.Sehubungan
dengan tujuannya penilaiannya ini maka yang menjadi sasaran penilaian
kawasan afektif adalah perilaku anak didik, bukan pengetahuannya.3
C. Prinsip Penilaian Berbasis Kaarakter

1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi


faktor subjektivitas penilai.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasa
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.4

D. Instrumen Penilaian Berbasis Karakter

Pendidik melakukan penilaian karakter/kompetensi sikap melalui beberapa


tekhnik seperti di bawah ini:

1. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara


berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung

3 Muhibbin Syah, psikologi belajar, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2013.) hlm 198-199
4 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak didik dalam interaksi edukatif ( jakarta: PT rieneka
Cipta,2005) hlm 248
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
2. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian diri.
3. Penilaian antarpeserta didik/ penilaian teman sejawat (peer evaluation)
merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
4. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

E. Mekanisme Dan Prosedur Penilaian Berbasis Karakter

1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah


dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau
lembaga mandiri.
2. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,
ujian sekolah, dan ujian nasional.
3. Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
4. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.
Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan
dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua
dan pemerintah.5

F. Pelaksanaan Penilaian dan Pelaporan Berbasis Karakter

Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik yang dilakukan


secara berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam
membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah
menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian
sesuai dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman
penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.
2. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan
penelusuran dan diakhiri dengan nontes untuk penilaian sikap.
Penelusuran dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk
mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat
kemampuan peserta didik.
3. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan
mengacu pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran
yang diintegrasikan dalam tema tersebut.
4. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui
kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik
disertai balikan (feedback) berupa komentar yang mendidik
(penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan
untuk perbaikan pembelajaran.

5 http://kumpulanmakalahnuni2016.blogspot.com/2016/04/sistem-penilaian-pendidikan-
karakter.html di akses pada tanggal 07 oktober 2019
Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk deskripsi sikap,
untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial. Laporan
hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala
sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang
ditentukan. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh
semua pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan
dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.6

6
http://kumpulanmakalahnuni2016.blogspot.com/2016/04/sistem-penilaian-pendidikan-
karakter.html diakses pada tanggal 07 oktober 2019
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa:


Penilaian karakter atau sikap adalah serangkaian kegiatan untuk
memperoleh informasi tentang baik buruknya perilaku siswa yang dituangkan
dalam instrument observasi, jurnal, dan penilaian diri.
Penilaian bertujuan untuk menjamin: perencanaan penilaian peserta didik
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip- prinsip
penilaian; pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka,
edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan pelaporan
hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.
DAFTAR PUSTAKA

Syarbani Amirullah, buku pintar pendidikan karakter (jakarta: Asaprima Pustaka,


2012)

Lickona Thomas , Pendidikan Karakter Panduan Mendidik Siswa Menjadi Pintar


Dan Baik,(Bandung: Nusa Media, 2008)

Syah Muhibbin, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2013.)

Djamarah Syaiful Bahri, Guru dan Anak didik dalam interaksi edukatif ( jakarta:
PT rieneka Cipta,2005)

http://kumpulanmakalahnuni2016.blogspot.com/2016/04/sistem-penilaian-pendidikan-
karakter.html di akses pada tanggal 07 oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai