Anda di halaman 1dari 6

PERSALINAN NYAMAN

dengan ENDORPHIN MASSAGE


Evidance Based Midwifery
Mira Sri Rahayu
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Email: Mirasrirahayu1@gmail.com

Proses persalinan identik dengan rasa nyeri yang akan dijalani. Secara
fisiologis nyeri terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi sebagai upaya
membuka servik dan mendorong kepala bayi kearah panggul. Nyeri pada
persalinan kala I merupakan proses fisiologis yang disebabkan oleh proses
dilatasi servik, hipoksia otot uterus saat kontraksi, iskemia korpus uteri dan
peregangan segmen bawah rahim dan kompresi saraf di servik (Bandiyah, 2009,
p.81).

Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan

hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Hormon ini dapat

menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan vasokonstriksi pembuluh

darah. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kontraksi uterus, penurunan

sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, serta

timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls nyeri bertambah banyak

(Sumarah, 2009, p.4).

Nyeri persalinan juga dapat, menyebabkan timbulnya hiperventilasi sehingga

kebutuhan oksigen meningkat, kenaikan tekanan darah, dan berkurangnya

motilitas usus serta vesika urinaria. Keadaan ini akan merangsang peningkatan

katekolamin yang dapat menyebabkan gangguan pada kekuatan kontraksi uterus


sehingga terjadi inersia uteri yang dapat berakibat kematian ibu saat melahirkan

(Llewllyn, 2001,p.70).

Salah satu cara penatalaksanaan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri

persalinan dengan endorphine massage. Endorphin Massage merupakan sebuah

terapi sentuhan/pijatan ringan yang cukup penting diberikan pada wanita hamil, di

waktu menjelang hingga saatnya melahirkan. Hal ini disebabkan karena pijatan

merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa Endorphin yang merupakan pereda

rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman (Kuswandi, 2011, p.53).

Selama ini endorphin sudah dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya.

Beberapa diantaranya adalah, mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks,

mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap, mengendalikan perasaan stres,

serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Endorphin dalam tubuh bisa dipicu

munculnya melalui berbagai kegiatan, seperti pernapasan yang dalam dan

relaksasi, serta meditasi (Kuswandi, 2011,p.59).

Endorphin massage adalah suatu metode sentuhan ringan yang pertama kali

dikembangkan oleh Constance Palinsky dan digunakan untuk mengelola rasa

sakit. Teknik ini bisa dipakai untuk mengurangi rasa tidak nyaman selama proses

persalinan dan meningkatkan relaksasi dengan memicu perasaan nyaman melalui

permukaan kulit. Teknik sentuhan ringan juga membantu menormalkan denyut

jantung dan tekanan darah. Teknik sentuhan ringan ini mencakup pemijatan ringan

yang bisa membuat bulu-bulu halus di permukaan kulit berdiri. Sejumlah


penelitian membuktikan bahwa teknik ini meningkatkan pelepasan hormon

endorphin dan oksitosin (Aprillia, 2010).


Endorphin berasal dari kata endogenous dan morphine, molekul protein yang

diproduksi sel-sel dari sistem saraf dan beberapa bagian tubuh bekerja bersama

reseptor sedative yang berguna untuk mengurangi stress dan menghilangkan rasa

sakit. Reseptor analgesik ini diproduksi di spinal cord (simpul saraf tulang

belakang hingga tulang ekor) dan ujung saraf (Aprillia, 2010).


Endorphin dapat diproduksi tubuh secara alami saat tubuh melakukan

aktivitas seperti meditasi, pernapasan dalam, makan makanan pedas, dan

akupuntur (Aprillia, 2010).


1. Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi dari endorphin massage ini adalah orang yang sedang

mengalami stress dan nyeri, seperti ibu hamil yang sudah memasuki usia

kehamilan 36 minggu. Pada usia ini, massage yang dilakukan akan

merangsang lepasnya hormon endorphin dan oksitosin yang bisa memicu

kontraksi (Aprillia, 2010).


Kontraindikasi dari endorphin massage adalah :
a. Adanya bengkak atau tumor.
b. Adanya hematoma atau memar.
c. Suhu panas pada kulit.
d. Adanya penyakit kulit.
e. Pada kehamilan : usia awal kehamilan atau usia kehamilan belum aterm,

ketuban pecah dini, kehamilan resiko tinggi, kelainan kontraksi uterus

(Astuti & Masruroh, 2013).


2. Metode
Teknik sentuhan ringan ini bisa dilakukan siapa saja yang mendampingi

tapi idealnya dilakukan oleh pasangan orang yang bersangkutan. Jika untuk

ibu hamil, hal ini dapat mempererat hubungan antara suami, istri dan janin

yang akan dilahirkan.


Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan endorphin massage

untuk ibu hamil menurut Aprillia (2010), yaitu :


a. Anjurkan ibu hamil untuk mengambil posisi senyaman mungkin, bisa

sambil duduk atau berbaring miring. Anjurkan suami untuk duduk di

samping atau di belakang ibu hamil.


b. Anjurkan ibu hamil untuk bernapas dalam sambil memejamkan mata.

Setelah itu, biarkan suami mulai memberikan sentuhan ringan

permukaan bagian luar lengan ibu hamil, mulai dari tangan sampai

lengan bawah. Belaian ini sangat lembut dan dilakukan dengan jari-

jemari atau ujung-ujung jari.


c. Setelah kira-kira lima menit, lakukan pada lengan yang satunya.

Walaupun sentuhan ringan ini dilakukan di kedua lengan, ibu hamil

akan merasakan efeknya di seluruh tubuhnya.

d. Teknik sentuhan ringan ini sangat efektif jika dilakukan di bagian

punggung. Caranya adalah :


1) Anjurkan ibu hamil untuk berbaring miring atau duduk. Dimulai dari

leher, pijat ringan membentuk huruf "v" ke arah luar menuju sisi

tulang rusuk ibu hamil. Lalu bimbing agar pijatan-pijatan ini terus

turun kebawah dan ke belakang.


2) Anjurkan ibu hamil untuk rileks dan merasakan sensasinya. Saat

melakukan sentuhan ringan tersebut, anjurkan suami untuk

menyentuh perut istri dari belakang untuk beberapa menit, dan


merasakan gerakan janin bersama dengan istri sambil mengucapkan

niat atau afirmasi positif. Suami dapat memperkuat efek

menegangkan dengan mengucap kata-kata yang menentramkan saat

ia memijat istri dengan lembut.


3) Setelah melakukan Endorphin massage anjurkan suami untuk

memeluk istri sehingga tercipta suasana yang menenangkan.

4) Teknik ini juga bisa diterapkan di bagian tubuh yang lain termasuk

telapak tangan, leher, bahu, dan paha.


Endorphin massage juga dapat diaplikasikan pada ibu bersalin untuk

mengurangi rasa nyeri pada saat kontraksi dan dapat memberikan rasa nyaman.

Seperti yang diaplikasikan pada Ny.M 23 tahun G1P0A0 hamil 40-41 minggu

inpartu kala I fase laten di BPM Bd. Hj Nendah Surtinah S.Tr.Keb S.Sos.S

Anda mungkin juga menyukai