Cover
Cover
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konjungtiva
a. Anatomi
7
8
b. Histologi
bulat atau oval yang mensekresi mukus yang diperlukan untuk dispersi
air mata. Sel-sel epitel basal berwarna lebih pekat dibandingkan sel-sel
2. Konjungtivitis
a. Definisi
yang paling ditemui adalah adanya kemerahan pada mata dan rasa
mengganjal saat menutup mata, selain itu gejala lain yang dapat timbul
clamidia, atau kontak dengan benda asing, misalnya kontak lensa. Pada
b. Epidemiologi
untuk mempengaruhi 20% dari penduduk setiap tahun dan sekitar satu
relatif kecil, sekitar 0,5% dari penderita penyakit mata yang berobat.
Oktober 1993.
c. Etiologi
3) Iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi udara lainnya; sinar
ultraviolet.
menyebabkan konjungtivitis.
dan udara. Dalam waktu 12 sampai 48 jam setelah infeksi mulai, mata
d. Patofisiologi
dengan konjungtiva dan sklera yang merah, edema, rasa nyeri dan
palpebra secara tetap akan mengalirkan air mata ke ductus air mata.
yang diikuti edema epitel, kematian sel dan eksfoliasi, hipertropi epitel
permukaan. Sel-sel ini kemudian bergabung dengan fibrin dan pus dari
Majmudar, 2010).
benda asing dan sensasi tergores, panas atau gatal. Sensasi ini
pembuluh darah yang hiperemi dan menambah jumlah air mata (More,
2009).
e. Klasifikasi konjungtivitis
1) Konjungtivitis bakteri
datang dengan keluhan mata merah, sekret pada mata dan iritasi
2) Konjungtivitis virus
Selain itu penyakit ini dapat juga disebabkan oleh virus Varicela
3) Konjungtivitis alergi
(Majmudar, 2010).
tepung sari, rumput, bulu hewan, dan disertai dengan rinitis alergi
2007).
4) Konjungtivitis jamur
ditandai dengan adanya bercak putih dan dapat timbul pada pasien
f. Gejala konjungtivitis
g. Prognosis
Namun jika penyakit pada radang mata tidak segera ditangani atau
B. Kerangka Konsep
KONJUNGTIVA
KONJUNGTIVITIS
C. Hipotesis
dengan di kota.