AGROKLIMATOLOGI
KEGIATAN PRAKTIKUM
PENGENALAN ALAT
PENENTUAN MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU
KLASIFIKASI IKLIM
Disusun Oleh kelompok 3 :
Karnila Wati C1011151037
Ahmad Indra Wijaya C1011181001
Randi C1011181022
Nabila C1011181027
AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
sudah memberikan karuniaNya pada kelompok kami dalam melaksanakan tugas
praktikum Agroklimatologi ini. Sehingga akhirnya tersusunlah laporan praktikum
yang sistematis. Hal ini kami lakukan untuk memenuhi tugas praktikum
Agroklimatologi. Dengan selesainya laporan praktikum Agroklimatologi ini,
maka tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua orang yang sudah
membantu kelompok kami. dan terima kasih juga untuk para pihak yang sudah
terlibat langsung. khususnya kami ucapkan kepada :
1. Kepada bapak Muhammad Pramulya, Sp.,M.Si selaku dosen pembimbing
kami.
2. Kepada para asisten dosen yang bersedia membimbing kami selama
praktikum.
3. Seluruh anggota kelompok yang sudah saling bahu membahu demi
terlaksananya tugas praktikum yang kami kerjakan ini.
Saya menyadari bahwa laporan yang saya buat ini masih jauh dari nilai sempurna,
maka dari itu saya akan menerima dengan senang hati setiap kritik dan saran yang
membangun. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan, semoga laporan
praktikum saya ini memberi manfaat untuk setiap pembaca dan juga menambah
ilmu bagi saya sendiri. Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A. Latar belakang..................................................................................................... 1
B. Tujuan praktikum............................................................................................ 3
BAB II ......................................................................................................................4
METODE KERJA....................................................................................................4
A. Waktu dan Tempat ......................................................................................... 4
B. Alat dan Bahan ............................................................................................... 4
C. Prosedur kerja ................................................................................................. 4
BAB III ....................................................................................................................6
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................6
A. Curah hujan .................................................................................................. 6
B. Suhu ........................................................................................................... 10
C. Penentuan musim hujan dan kemarau ........................................................ 14
BAB IV ..................................................................................................................18
KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................19
LAMPIRAN ...........................................................................................................20
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
pertanian. Selain hujan, unsur iklim lain yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman adalah suhu, angin, kelembaban dan sinar matahari.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah katulistiwa
termasuk wilayah yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan pola
curah hujan,kenaikan muka air laut, dan suhu udara, serta peningkatan kejadian
iklim ekstrim berupa banjir dan kekeringan merupakan beberapa dampak serius
perubahan iklim yang dihadapi Indonesia. Perubahan iklim akan menyebabkan:
(a) seluruh wilayah Indonesia mengalami kenaikan suhu udara, dengan laju yang
lebih rendah dibanding wilayah subtropis; (b) wilayah selatan Indonesia
mengalami penurunan curah hujan, sedangkan wilayah utara akan mengalami
peningkatan curah hujan.
Perubahan pola hujan tersebut menyebabkan berubahnya awal dan panjang
musim hujan. Di wilayah Indonesia bagian selatan, musim hujan yang makin
pendek akan menyulitkan upaya meningkatkan indeks pertanaman (IP) apa bila
tidak tersedia varietas yang berumur lebih pendek dan tanpa rehabilitasi jaringan
irigasi. Meningkatnya hujan pada musim hujan menyebabkan tingginya frekuensi
kejadian banjir, sedangkan menurunnya hujan pada musim kemarau akan
meningkatkan risiko kekekeringan.
Sebaliknya, di wilayah Indonesia bagian utara,meningkatnya hujan pada
musim hujan akan meningkatkan peluang indeks penanaman, namun kondisi
lahan tidak se baik di Jawa. Tren perubahan ini tentunya sangat berkaitan dengan
sektor pertanian.
Setiap tanaman pasti memerlukan air dalam siklus hidupnya, sedangkan
hujan merupakan sumber air utama bagi tanaman. Berubahnya pasokan air bagi
tanaman yg disebabkan oleh berubahnya kondisi hujan tentu saja akan
mempengaruhi siklus pertumbuhan tanaman, Inu merupakan contoh global
pengaruh ikliim terhadap tanaman. Di indonesia sendiri akibat dari perubahan
iklim, yaitu timbulnya fenomena El Nino dan La Nina. Fenomena perubahan
iklim ini menyebabkan menurunnya produksi kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit
bila tidak mendapatkan hujan dalam 3 bulan berturut-turut akan menyebabkan
terhambatnya proses pembungaan sehingga produksi kelapa sawit untuk jangka 6
sampai 18 bulan kemudian menurun. Selain itu produksi padi juga menurun akibat
dari kekeringan yang berkepanjangan atau terendam banjir. Akan tetapi pada saat
fenomea La Nina produksi padi malah meningkat untuk masa tanam musim ke
dua.
Strategi antisipasi dan teknologi adaptasi terhadap perubahan iklim
merupakan aspek kunci yang harus menjadi rencana strategis Departemen
Pertanian dalam rangka menyikapi perubahan iklim. Hal ini bertujuan untuk
mengembangkan pertanian yang tahan (resilience) terhadap variabilitas iklim saat
ini dan mendatang.Upaya yang sistematis dan terintegrasi,serta komitmen dan
tanggung jawab bersama yang kuat dari berbagai pemangku kepentingan sangat
diperlukan guna menyelamatkan sector pertanian.
2
B. Tujuan praktikum
3
BAB II
METODE KERJA
Waktu : Praktikum dilakukan pada setiap hari senin jam 13.00 Wib.
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu alat-alat klimatologi
seperti sesame dan dekagon sebagainya beserta alat tulis dan laptop untuk analisis.
Bahan
C. Prosedur kerja
4
Bagan prosedur pelaksanaan apraktikum Agroklimatologi
s
Pengenalan Alat Mengamati bentuk Memahami fungsi
alat-alat klimatologi alat tersebut
5
BAB III
A. Curah hujan
Curah hujan atau yang juga sering disebut presipitasi adalah jumlah air hujan
yang turun pada daerah tertentu dalam waktu tertentu. Curah Hujan juga dapat
dikatakan sebagai air hujan yang terkumpul di tempat datar yang tidak menguap,
tidak meresap dan tidak mengalir setelah hujan turun. Hujan terbentuk dari
kumpulan penguapan uap air (awan) yang jika mencapai titik jenuh akan kembali
turun ke bumi. Ketika berbicara tentang curah hujan, maka kita juga harus
membahas intensitas hujan. Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan dalam
satuan waktu tertentu. Apabila intensitasnya tinggi berarti hujan lebat, dan
intensitas juga dapat menjadi dasar dalam memperkirakan dampak hujan seperti
banjir, longsor dan efeknya terhadap makhluk hidup.
Untuk mengukur besarnya curah hujan, digunakan alat yang disebut penakar
hujan (rain gauge). Alat ini merupakan alat yang terdiri dari corong dan tabung
penampung. Curah hujan diukur dalam skala milimeter (mm) atau sentimeter
(cm).
Dari pengukuran curah hujan akan didapatkan beberapa data yang kemudian
diolah menjadi tiga jenis hasil pengukuran seperti berikut:
Jumlah curah hujan harian, yaitu hasil pengukuran hujan selama 24 jam.
Jumlah curah hujan bulanan, yaitu jumlah total curah hujan harian selama
sebulan.
Jumlah curah hujan tahunan, yaitu jumlah total curah hujan harian selama
12 bulan.
6
Gambar 1 Grafik curah hujan perbulan
Dan dari grafik di atas maka dapat kita ketahui bahwa menurut data selama 2007-
2016 dari bulan januari hingga desember diketahui bahwa curah hujan di
kabupaten mempawah termasuk dalam yang memiliki curah hujan tinggi. Dimana
selama tahun 2007 – 2016 diketahui bahwa naik turunnya curah hujan selalu
berubah ubah dengan sangat cepat. Pada bulan september sampai desember
dimana curah hujan sangat tinggi dan curah hujan terendah terjadi pada bulan
januari.
7
Dari grafik di atas dapat disimpulkan curah hujan rata-rata tahunan sangat
bervariasi .Fluktuasi rata rata curah hujan pertahun cendrung sama. Pada tahun
2010 terjadi peningkatan cukup tinggi dan kembali menurun pada tahun 2012.
Data menunjukkan bahwa selama satu tahun tersebut diperoleh bahwa lebih
banyak bulan basah dibanding bulan kering
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa curah hujan perminggu tertinggi
terjadi di bulan Juni dan mengalami penurunan terendah pada bulan agustus. Data
menunjukan bahwa selama 4 minggu dalam kurun satu bulan pada tahun 2007
diperoleh bahwa lebih banyak bulan kering dibanding bulan basah.
8
Dari tabel metode oldeman diatas menyatakan Bulan basah lebih banyak dari pada
bulan lembab. Pada tabel di atas ada 8 bulan basah dan ada 4 Bulan lembab,
Sehingga pada stasiun Meteorlogi Mempawah pada tahun 2007 hingga 2016
termasuk dalam iklim A1.
Pada tabel diatas Bulan basah lebih banyak dari pada Bulan kering. Jumlah Bulan
kering ada 12 dengan rerata 1,2 dan jumlah bulan basah ada 95 dengan rerata 9,5.
Jika rerata Bulan kering dibagi dengan jumlah rerata bulan basah maka hasilnya
adalah 0,126 dimana angka tersebut lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari 0,143
sehingga pada stasiun Meteorologi Mempawah masuk dalam kelas ikliim sangat
basah.
9
B. Suhu
Suhu merupakan salah satu unsur iklim yang mempunyai peranan
penting dalam kehidupan organisme dipermukaan bumi. Kondisi
permukaan bumi sangat bervariasi baik jenis maupun bentuk
permukaannya. Dengan adanya variasi tersebut maka penerimaan energi
matahari berbeda-beda . mengingat radiasi matahari merupakan radiasi
gelombang pendek yang sekitar 15% diserap langsung oleh atmosfer,
maka energi tersebut merupakan salah satu dari bagian energi yang akan
menentukan suhu dipermukaaan bumi.
Sebelum melangkah lebih jauh perlu dijelaskan tentang pengertian
dari 2 istilah yang berbeda tetapi sering dianggap sama,kedua istilah
tersebut adalah suhu dan panas. Dalam kenyataan sehari-hari jika
menyatakan suhu udara ataupun tubuh tidak berbeda bila menyatakan
panas. Sehubungan dengan kenyataan tersebut maka perlu dipisahkan
batasan-batasan dari masing-masing istilah tersebut.
Suhu adalah ukuran dari energi kinetik yang dihasilkan oleh
adanya aktivitas pergerakan molekul yang terkandung oleh suatu benda,
yang biasanya dinyatakan dalam satuan celcius, fahreinheit,reamur, dan
kelvin.
Panas adalah jumlah total dari energi kinetik yang dihasilkan oleh
aktivitas pergerakanmolekul yang teerkandung oleh suatu benda, yang
biasanya dinyatakan dalam satuan cal/watt/joule dll
10
Gambar 4 Grafik suhu minimum perbulan
Rata rata suhu minimum di setiap bulannya antara tahun 2007-2016 berada di
derajat yang berbeda, untuk bulan januari tahun 2007 hingga 2016 rata rata masih
stabil, begitu juga pada bulan februari, maret april, mei, juni hingga desember
pada tahun 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2014, 2015, dan 2016 masih
berada diangka yang stabil. Derajat meningkat tinggi pada bulan april pada tahun
2013 dan menurun pada titik terendah terjadi pada bulan september tahun 2013.
11
Suhu paling tinggi terjadi pada tahun 2010 yang berada di angka 24,4 Dan suhu
terendah terjadi pada tahun 2013 yang berada diangka 21,3.
Suhu maksimum meningkat tajam pada bulan April tahun 2013, dan suhu
menurun drasti pada bulan maret tahun 2009.
12
Suhu tertinggi terjadi pada tahun 2007, 2010,2011,2012 dan 2016 yang berada di
angka yang sama yaitu derajat 30, suhu mengalami penurunan pada tahun 2009
yang berada diangka 24,5.
peningkatan terjadi pada mei dan juni & penurunan pada september tahun 2013.
Sedangkan untuk bulan lain di tahun yang berbeda suhu masih stabil.
13
Pada tahun2007, 2009, 2010, 2011, 2014, 2015 dan 2016 suhu lebih cendrung stabil
artinya tidak ada yang mengalami peningkatan yang signifikan. suhu mengalami
penurunan pada tahun 2013.
14
Awal musim hujan atau kemarau di setiap daerah untuk setiap
tahunnya berbeda-beda tergantung pada faktor kondisi dan tatanan cuaca
lainnya dalam skala besar. Panjang musim pun di setiap daerah berbeda-
beda sesuai dengan letak geaografisnya, unsur cuaca/iklim Indonesia
mempunyai variasi musiman. Variasi musiman tersebut dapat jelas
terlihat pada curah hujan. Oleh karena itu di Indonesia dikenal dengan
musim hujan dan musim kemarau. Kedua musim tersebut dibedakan dari
banyaknya curah hujan. Pada umumnya sewaktu matahari berada di
belahan bumi selatan dari bulan Oktober sampai Maret , curah hujan akan
lebih banyak jika dibandingkan sewaktu matahari berada di belahan bumi
utara dari bulan April sampai september. Namun, di daerah-daerah
tertentu belum tentu demikian karena adanya faktor lokal.
15
bulan
tahun
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
2007 147,5 20,9 56,8 2 49,7 4,5 46 34,5 16 31,9 105,8 50,8 37,2 23,3 151,8 44,1 265,5 100,1
2008 45,4 0 149,1 32,3 1,9 4,2 54,2 188,2 3,5 31,6 149,3 121,8 2,1 2,4 262,7 137,9 36,8 24
2009 157,6 40,2 31,8 31,5 7 15,2 55,8 50,6 36 197,1 166,1 3,4 18,6 44,9 0 4,6 42,4 207,9
2010 59 14 30,7 36,1 197,6 31,1 8,6 124 24,9 26 16,7 70,8 110,2 25,5 85,3 190,7 197,9 60,6
2011 73,1 43,8 75,4 26,3 19,9 18,8 0 41 53,9 0,3 18,5 217,6 78,2 157,5 57,7 85,5 45,4 18,6
2012 50,6 80,1 53 18,9 55,3 40,9 141 40,8 72,6 30,9 40,6 120,3 3,2 13,4 182,7 50,5 0 4,2
2013 41,8 4,2 54,3 121,8 174,8 32,8 2,8 0,8 47,5 240,7 39,1 68,4 0 0 8,6 41,9 50,1 11,4
2014 42 12,3 0 0 0 1,1 10,7 46,3 38,1 29,7 0,3 45,9 124,3 31,8 89,6 133 19,5 9,4
2015 75,9 188,6 39,6 78,7 50,1 0 18,9 66,5 65,8 72,9 29,2 19,8 87,2 13,4 178 85,9 169,7 2,5
2016 106 119,3 90,6 77,1 164,4 51,3 139,4 23 72,8 18,3 84,1 27,9 235,9 159,9 329,8 3,1 275,2 32,6
Tabel 3 Data dasarian bulan Januari-Desember
16
Untuk tahun 2010 diawali musim kemarau pada awal januari hingga
minggu kedua bulan mei kemudian terjadi musim hujan pada minggu ketiga bulan
mei hingga Akhir bulan Desember.
Pada tahun 2011 terjadi musim kemarau pada awal januari hingga minggu
kedua bulan april, kemudian terjadi musim hujan pada akhir bulan april hingga
awal bulan juni, pada minggu kedua bulan juni terjadi musim kemarau hingga
akhir bulan september dan pada awal oktober hingga akhir desember terjadi
musim hujan.
Pada tahun 2012 terjadi musim kemarau yang begitu lama yakni pada awal
bulan januari hingga awal bulan oktober dan pada minggu kedua bulan oktober
terjadi musim hujan hingga akhir bulan desember. Selanjutnya pada tahun 2013 di
awali dengan musim hujan pada awal januari hingga minggu ke-2 februari yang
kemudian diikuti musim kemarau pada minggu ke-3 februari hingga akhir bulan
oktober dan pada awal september hingga akhir desember terjadi musim kemarau.
Pada tahun 2014 diawali dengan musim kemarau yang panjang pada awal
januari hingga awal agustus yang diikuti musim hujan pada minggu ke-2 agustus
hingga akhir desember. Untuk tahun 2015 pada awal januari hingga awal april
terjadi musim hujan kemudian terjadi musim kemarau pada minggu kee-2 april
hingga minggu ke-2 mei, pada akhir mei hingga minggu ke-2 juni terjadi musim
hujan kembali, selanjutnya terjadi musim kemarau pada akhir bulan juni hingga
minggu kedua bulan oktober. Untuk tahun 2016 terjadi musim hujan yang panjang
diawali pada bulan januari hingga awal bulan september kemudian terjadi musim
kemarau yang singkat pada minggu kedua bulan september hingga awal bulan
oktober dan pada minggu ke-2 bulan oktober hingga akhir bulan desember terjadi
musim hujan.
17
BAB IV
Kesimpulan
Suhu adalah ukuran dari energi kinetik yang dihasilkan oleh adanya
aktivitas pergerakan molekul yang terkandung oleh suatu benda, yang biasanya
dinyatakan dalam satuan celcius, fahreinheit,reamur, dan kelvin. Awal musim
didefinisikan sebagai dasarian awal mulainya musim. (BMKG) mengeluarkan
aturan bahwa untuk permulaan musim kemarau, jumlah curah hujan dalam satu
dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian
berikutnya. Sedangkan untuk permulaan musim hujan, jumlah curah hujan dalam
satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa
dasarian berikutnya
Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Zaki Alif. 2017. “Pengaruh Dosis Mikoriza Dan Pupuk Organik
Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Bawang Merah”. Skripsi. Fakultas
Pertanian, Agroteknologi, Universitas Muhammadiyah
Malang.
Gunarsih. 2001. Klimatologi pengaruh iklim terhadap tanah dan tanaman. Bina
Aksara: Jakarta
Irwan, D.Z. 2005. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Bumi
Aksara: Jakarta
Buckman Brady. 1982. Dasar Klimatologi. Jakarta: Erlangga
Benyamin, Lakitan. 1994. Dasar Dasar Klimatologi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
19
LAMPIRAN
Gambar 11 Decagon
20
Gambar 12 Sesame
21
Contoh Suhu minimum januari 2007
01/01/2007
01/01/2007 29,7 24,2
02/01/2007
02/01/2007 30,10 25
03/01/2007
03/01/2007 30,10 25,4
04/01/2007
04/01/2007 27 29,73
25 24,93
05/01/2007
05/01/2007 30,2 24,6
06/01/2007 30,1
06/01/2007 25,1
07/01/2007 30,9
07/01/2007 25,2
08/01/2007 31,5
08/01/2007
09/01/2007 34,1
24,8
09/01/2007
10/01/2007 31,6 24,2
10/01/2007
11/01/2007 31,5 25
31,33
11/01/2007
12/01/2007 30,8 25,1 24,56
12/01/2007
13/01/2007 29,5 24,6
13/01/2007
14/01/2007 30,3 23,6
15/01/2007
14/01/2007 30,8 24,6
16/01/2007
15/01/2007 30,8 24,4 29,7 31,1
17/01/2007
16/01/2007 32,1 24,8 24,49 24,1
18/01/2007 31,7 31,67
17/01/2007 25,4
19/01/2007 32,1
18/01/2007 24,9 24,69
20/01/2007 32,1
19/01/2007 24,4
21/01/2007 32,1
20/01/2007
22/01/2007 29,8
24,6
21/01/2007
23/01/2007 30,4 24,3
22/01/2007
24/01/2007 30 25,6
23/01/2007
25/01/2007 30,8 24,1
24/01/2007
26/01/2007 31,1 24,5
30,49
25/01/2007
27/01/2007 30,8 23,7
28/01/2007
26/01/2007 30 24,1
29/01/2007 29,4
23,99
27/01/2007 24,2
30/01/2007
28/01/2007 30,8 23,1
31/01/2007
29/01/2007 31,8 24,1
Tabel 4 Data suhu maksimum Januari 2007
30/01/2007 22,7
31/01/2007 23,8
22
01/01/2007 26,7
02/01/2007 26,90
03/01/2007 27,80
04/01/2007 25,60 27
05/01/2007 27,10
06/01/2007 27,40
07/01/2007 27,50
08/01/2007 27,60
09/01/2007 27,80
10/01/2007 27,90
11/01/2007 27,40 27,31
12/01/2007 26,80
13/01/2007 26,50
14/01/2007 27,2
15/01/2007 26,9
16/01/2007 27,3 26,78 26,9
17/01/2007 27,5
18/01/2007 27,7 27,27
19/01/2007 27,4
20/01/2007 27,1
21/01/2007 27
22/01/2007 26,2
23/01/2007 26,6
24/01/2007 26
25/01/2007 26,6
26/01/2007 27,4
26,39
27/01/2007 26,1
28/01/2007 25,2
29/01/2007 26,2
30/01/2007 26,3
31/01/2007 27,3
Tabel 5 Data shu rata rata Januari 2007
23
01/01/2007 82
02/01/2007 85
03/01/2007 76
04/01/2007 90 83,29
05/01/2007 83
06/01/2007 83
07/01/2007 84
08/01/2007 80
09/01/2007 79
10/01/2007 82
11/01/2007 85 82,43
12/01/2007 86
13/01/2007 84
14/01/2007 81
15/01/2007 84
16/01/2007 84 82,97 82,8
17/01/2007 82
18/01/2007 83 83,14
19/01/2007 81
20/01/2007 84
21/01/2007 84
22/01/2007 91
23/01/2007 84
24/01/2007 88
25/01/2007 81
26/01/2007 81
83
27/01/2007 87
28/01/2007 89
29/01/2007 80
30/01/2007 77
31/01/2007 72
Tabel 6 Data kelembaban rata rata Januari 2007
24
01/01/2007 97,3
02/01/2007 14,6
03/01/2007 5,8
04/01/2007 12,1 21,07
05/01/2007 16,2
147,50
06/01/2007 0
07/01/2007 1,5
08/01/2007 0
09/01/2007 0
10/01/2007 0
11/01/2007 0 1,57
12/01/2007 5,8
13/01/2007 0,2
14/01/2007 5
15/01/2007 6,9
20,90
16/01/2007 3 7,26 7,75
17/01/2007 0
18/01/2007 0 1,44
19/01/2007 0
20/01/2007 0
21/01/2007 0,2
22/01/2007 0
23/01/2007 0
24/01/2007 1
25/01/2007 21
26/01/2007 0 56,80
5,66
27/01/2007 3,5
28/01/2007 1,4
29/01/2007 27,3
30/01/2007 2,4
31/01/2007 0
Tabel 7 Data curah hujan Januari 2007
25
01/01/2007 2,2
02/01/2007 5,5
03/01/2007 5,19
04/01/2007 2,2 3,41
05/01/2007 1,6
06/01/2007 0
07/01/2007 6,7
08/01/2007 7,7
09/01/2007 3,5
10/01/2007 4,4
11/01/2007 8 4,47
12/01/2007 4,7
13/01/2007 5
14/01/2007 3,5
15/01/2007 4,6
16/01/2007 7,4 4,30 4,7
17/01/2007 7,8
18/01/2007 4,6 6,30
19/01/2007 7,2
20/01/2007 3
21/01/2007 7,7
22/01/2007 0
23/01/2007 2,8
24/01/2007 3
25/01/2007 2,7
26/01/2007 5,5
3,41
27/01/2007 2,6
28/01/2007 3,1
29/01/2007 0,8
30/01/2007 5,6
31/01/2007 8
26
01/01/2007 3
02/01/2007 3
03/01/2007 3
04/01/2007 3 2,86
05/01/2007 3
06/01/2007 3
07/01/2007 2
08/01/2007 2
09/01/2007 2
10/01/2007 2
11/01/2007 1 2,00
12/01/2007 2
13/01/2007 2
14/01/2007 3
15/01/2007 3
16/01/2007 2 2,26 2,0
17/01/2007 3
18/01/2007 2 2,29
19/01/2007 2
20/01/2007 2
21/01/2007 2
22/01/2007 0
23/01/2007 2
24/01/2007 2
25/01/2007 1
26/01/2007 2
2,00
27/01/2007 2
28/01/2007 2
29/01/2007 2
30/01/2007 3
31/01/2007 4
27
Kecepatan angin terbesar
01/01/2007 5
02/01/2007 5
03/01/2007 5
04/01/2007 5 4,86
05/01/2007 6
06/01/2007 4
07/01/2007 4
08/01/2007 3
09/01/2007 2
10/01/2007 3
11/01/2007 4 4,29
12/01/2007 3
13/01/2007 5
14/01/2007 10
15/01/2007 5
16/01/2007 5 4,03 3,7
17/01/2007 4
18/01/2007 3 3,86
19/01/2007 3
20/01/2007 3
21/01/2007 4
22/01/2007 4
23/01/2007 4
24/01/2007 4
25/01/2007 2
26/01/2007 3
3,40
27/01/2007 3
28/01/2007 3
29/01/2007 3
30/01/2007 4
31/01/2007 4
Tabel 10 Data kecepatan angin Januari 2007
28
01/01/2007 300
02/01/2007 330
03/01/2007 310
04/01/2007 280 302,86
05/01/2007 300
06/01/2007 350
07/01/2007 250
08/01/2007 260
09/01/2007 80
10/01/2007 300
11/01/2007 270 234,29
12/01/2007 270
13/01/2007 260
14/01/2007 200
15/01/2007 270
16/01/2007 270 228,06 225,7
17/01/2007 270
18/01/2007 360 257,14
19/01/2007 270
20/01/2007 90
21/01/2007 270
22/01/2007 360
23/01/2007 10
24/01/2007 360
25/01/2007 90
26/01/2007 270
151
27/01/2007 30
28/01/2007 20
29/01/2007 30
30/01/2007 330
31/01/2007 10
Tabel 11 Data arah angin saat kecepatan makasimum Januari 2007
29