Anda di halaman 1dari 2

FROM APRIL UNTUK RIAU BEBAS API

Akhir-akhir ini berbagai berita dan fenomena tentang kebakaran lahan cukup
menghebohkan dan membuat khawatir masyarakat riau khususnya. Dikarenakan kategori
kebakaran lahan tersebut sudah dibilang sangat darurat. Dikrenakan ulah tangan-tangan
masyarakat yang kurangnya pengetahuan tentang dampaknya atau perusahaan-perusahaan
pengelolaan kelapa sawit yang tidak bertanggung jawab dan senonoh dalam bertindak.
Karena kondisi tanah provinsi riau dikategorikan sebagai tanah gambut. Dimana
tanah gambut merupakan tanah yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang setengah membusuk
atau mengalami dekomposisi yang tidak sempurna, sehingga tanah gambut ini memiliki
kandungan bahan organik yang tinggi karena bahan bakunya adalah sisa-sisa dari tumbuhan
dan binatang yang telah mati.
Karena kondisi tanah gambut yang gambutnya dapat terbentuk sampai 15 cm yang
apabila dalam kondisi kering karena musim kemarau atau semacamnya akan menyebabkan
secara tidak alami akan sangat mudah terbakar.
Sebenarnya gambut memiliki fungsi ekologi yaitu daur karbon, iklim global,
hidrologi, perlindungan lingkungan, dan penyangga lingkungan. Kubah gambut juga mampu
mengalirkan air ke areal sekelilingnya. Dengan sifatnya yang seperti sponge gambut pastinya
dapat menyerap air yang berlebih yang secara kontinyu akan melepaskannya perlahan.
Maka dari itu perlu instrumen atau program sekiranya yang perlu dilakukan untuk
mengatasi kebakaran hutan ini karena kebakaran hutan ini sangat merugikan baik itu secara
ekosistem maupun secara ekonomi, yang mana mempengaruhi berbagai industry yang
menyebabkan kerugian hingga triliunan rupiah setaip tahunnya.
Salah satu program itu adalah program Desa Bebas Api APRIL. Dimana program ini
diluncurkan pada buln juli 2015 yang merupakan upaya perusahaan RAPP dalam pencegahan
kebakaran yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat wilayah riau
mengenai dampak buruk kebakaran lahan.
Saat ini program Desa Bebas Api sudah mencakup 77 desa disekitar area konsesi dan
mendukung upaya masyarakat untuk tidak memulai kebakaran. Program ini terdiri dari tiga
tahap program yang mendukung masyarakat meningkatkan kemampuan sosial dan ekonomi
tanpa menggunakan metode tradisional seperti membuka lahan dengan membakar yang
merusak ekosistem dan menyebabkan kerugian berkelanjutan nantinya. Yaitu terdiri dari
tahap:
 Tahap Pertama: Desa Peduli Api
Dalam tahap ini perusahaan memperkenalkan konsep bebas api dan memperkenalkan
inisiatif ini melalui berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran.
 Tahap Kedua: Desa Bebas Api
Tahap kedua merupakan tahap penting dari program ini. Tahap ini fokus pada upaya
melatih, memperlengkapi dan mendukung upaya desa dalam mengadopsi kebijakan
praktik pertanian masyarakat tanpa proses bakar membakar.
Selain itu APRIL juga memberikan bantuan kepada desa untuk mengadopsi praktik
pertanian yang cocok serta menyediakan alat untuk membuka lahan yang diperlukan
masyarkat.
 Tahap Ketiga: Desa Tangguh Api
Desa tangguh api merupakan tahap terakhir yang terdiri dari desa-desa yang sudah
lulus dari tahap desa bebas api selama dua tahun. Desa yang berada dalam tahap desa
tangguh api akan dilibatkan dengan tim pengelolaan kebakaran APRIL yang lebih
maju.
Saat ini ada sembilan desa tangguh api yang merupakan desa yang berhasil lanjut
ditahun 2017.
Jadi, kebakaran lahan di provinsi riau sebenarnya dapat diselesaikan dengan adanya
kegiatan sosialisasi ataupun pelatihan yang di laksanakan oleh perusahaan-perusahaan yang
berada di provinsi riau khususnya. Selain itu pemerintahpun ikut ambil andil dalam proses
pelaksanaan program-program bebas api seperti yang telah dilaksakan oleh PT. RAPP
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai