Isolasi Sosial
Disusun Oleh :
Ahmad Fadilah
Ipah Nurhapit
Novia Nursoleha
Siti Masroh
I. Definisi
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan
orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins,1993).
Menurut Carpenito (2001), Menarik diri adalah suatu usaha untuk
menghindari interaksi dengan orang lain dan kemudian menghindari
berhubungan, ini merupakan pertahanan terhadap stresor dan ansietas !ang
berhubungan dengan suatu stresor atau ancaman.Terjadinya perilaku menarik diri
dipengaruhi oleh faktor predisposisi dan faktor presipitasi. faktor perkembangan
dan sosial budaya merupakan faktor predisposisi terjadinya perilaku menarik diri.
Kegagalan perkembangan dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak
percaya orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap hubungan
dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu merumuskan
keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan menimbulkan perilaku tidak ingin
berkomunikasi dengan orang lain, menghindar dariorang lain, lebih men!ukai
berdiam diri sendiri, kegiatan sehari hari hampir terabaikan.
III. E
Isolasi sosial menarik diri sering disebabkan oleh karena kurangnya rasa
percaya pada orang lain, perasaan panik, regresi ke tahap perkembangan
sebelumnya, waham, sukar berinteraksi dimasa lampau, perkembangan ego yang
lemah serta represi rasa takut (Townsend, M.C,1998:152). Menurut Stuart, G.W
& Sundeen, S,J (1998 : 345) Isolasi sosial disebabkan oleh gangguan konsep
dirirendah.Gangguan konsep diri:harga diri rendah adalah penilaian pribadi
terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku
memenuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1998 :227).
Menurut Townsend (1998:189) harga diri rendah merupakan evaluasi diri
dari perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif baik langsung
maupun tidak langsung. Pendapat senada dikemukan oleh Carpenito, L.J
(1998:352) bahwa harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu
mengalami evaluasi diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan diri.
III. Etiologi
Faktor perkembangan biologi dan sosiokultural merupakan faktor
presdisposisi terjadi perilaku menarik diri, kegagalan perkembangan dapat
mengakibatkan individu tidak percaya diri,tidak percaya pada orang lain,
ragu,takut salah,pesimis,putus asa terhadap hubungan dengan orang lain,tidak
mampu merumuskan kegiatan dan merasa tertekan.keadaan ini menimbulkan
prilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain,menghindar dari orang
lain,menyukai berdiam diri sendiri,kegiatan sehari-hari hampir terabaikan. Faktor
sosiokultural dan psikologis merupakan faktor presipitasi pada umumnya
mencangkup kejadian kehidupan yang penuh stress seperti kehilangan yang
mempengaruhi kemampuan individu yang berhubungan dengan orang lain
menyebabkan ansietas. Faktor sosiokultural dapat ditimbulkan oleh menurunnya
stabilitas unit keluarga,berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupannya
merupakan ansietas,misalnya karena dirawat di Rs, faktor psikologis dapat
menimbulkan ansietas tinggi karena tuntutan untuk berpisah dengan orang terekat
atau kegagaglan orang lain untuk memenuhi kebutuhan.
IV. Tanda dan Gejala dari Isolasi Sosial
Menurut Budi Anna &Keliat (1998), tanda dan gejala Isolasi Sosial: MD
adalah sebagai berikut:
a. Apatis
b. ekspresi sedih
c. Aspek tumpul
d. Menghindar dari orang lain (menyendiri)
e. Komunikasi kurang dan tidak ada.
f. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat
g. Tidak ada kontak mataK
h. klien sering menunduk
i. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas
j. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan atau
pergi jika diajak bercakap-cakap
k. Tidak melakukan kegiatan seharil
l. Sering tidur, posisi tidur klien seperti posisi tidur janin
m. Sedangkan Tanda dan Gejala menurut Townsend,1998 :
n. Sedih, afek tumpul
o. Menjadi tidak komunikatif
p. Asyik dengan pikirannya sendiri
q. Meminta untuk sendirian
r. Mengekspresikan perasaan kesendirian/penolakan
s. Disfungsi interaksi dengan teman sebaya, keluarga, orang lain.
X. Penatalaksanaan Umum
Keperawatan : terapi kelompok dan terapi lingkungan
Farmakologi : pemberian obat anti depresi, anti ansietas,anti psikotik,anti mania
XIII. Gambar
XIV. Pemeriksaan Diagnostik
Aspek Medik
Terapi yang diterima klien bisa berupa therapy farmakologi ECT,
Psikomotor,therapy okopasional, TAK , dan rehabilitas.