Anda di halaman 1dari 16

Meta Arimbi Yustriaputri

1505 100 033

Dosen Pembimbing:
D rer. nat.
Dr. t Maya
M Sh
Shovitri,
it i M
M.Si.
Si
Nengah Dwianita Kuswytasari, S.Si.,M.Si
Latar Belakang
• Kandungan logam berat di
bawah ambang batas
• Hara makro dan mikro tinggi
• Kadar garam tinggi 38 - 40 0/00

• Bakteri nitrifikasi yang diisolasi dari


• Wijayanti (2008), menemukan tempat dengan suhu tinggi (75°C)
empatt genus bbakteri
kt i nitrifikasi
it ifik i memiliki pertumbuhan optimum pada
suhu 50°C (Lebedeva, et al., 2005)
yaitu Nitrosomonas,
• Pada salinitas 300/00 bakteri nitrifikasi
Nitrosococcus, Nitrospina, dan masih memperlihatkan pertumbuhan
Nitrobacter. (T k 2000)
(Tak,
 Perumusan Masalah
g
Bagaimana p g
pengaruh suhu dan salinitas terhadapp kurva
pertumbuhan isolat bakteri nitrifikasi Nitrosomonas,
Nitrosococcus, Nitrobacter dan Nitrospina yang diisolasi
dari lumpur Lapindo Sidoarjo.
Sidoarjo

 Batasan Masalah
Pengaruh suhu dan salinitas terhadap kurva
pertumbuhan keempat genus bakteri nitrifikasi tersebut
di
diamati
ti pada
d pH
H 7.
7
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh suhu dan salinitas
terhadap kurva pertumbuhan isolat bakteri nitrifikasi
Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter dan
Nitrospina dari lumpur Lapindo Sidoarjo.
Sidoarjo

Manfaat Penelitian
U t k melengkapi
Untuk l k i kkarakter
kt suhu
h d dan salinitas
li it d darii
bakteri nitrifikasi Nitrosomonas, Nitrosococcus,
Nitrobacter dan Nitrospina dari lumpur Lapindo
Sidoarjo.
Bagan Alir Metodologi
Isolat Wijayanti
(2008)

Subkultur

Purifikasi

Salinitas

Isolat murni Kurva


Pertumbuhan

Suhu
Isolat dari Wijayanti (2008)

- ASA (bakteri pengoksidasi ammonium)


- nA ((bakteri pengoksidasi
p g nitrit))
- Inkubasi suhu 37°C 3 x 24 jam

Biakan bakteri
nitrifikasi *

Back
Biakan bakteri nitrifikasi*

Koloni Terpisah
Back
Rancangan Suhu (ºC ) Salinitas (0/00 )

1 50 10
2 30 10
3 57 25
4 50 40
5 30 40

1.Perlakuan 6 40 0
7 50 40
8 40 50
9 40 25
10 50 10
11 40 25
12 40 25
13 30 40
14 30 10
15 30 10
16 30 10
17 30 10
18 30 10
19 30 10
20 23 25
2. Aktivasi

Isolat Murni

- Aktivasi
- Inkubasi suhu sesuai dengan perlakuan masing-masing
selama
l 3 x 24 jam
j
- Dilakukan sebanyak tiga kali secara berturutan

Isolat Aktif
3. Kurva Pertumbuhan

Isolat Aktif

- Inokulasi isolat ke dalam 50 ml media spesifik


- Inkubasi dengan goyangan 100/110 rpm
- Diambil 1 ml kemudian diencerkan dengan 9 ml akuades steril, dan
divorteks selama 2 detik
- Diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 400 nm
(Guerrero, 1997)
- Pengamatan
P t jamj ke
k 0 - 98 untuk
t kbbakteri
kt i pengoksidasi
k id i ammonium
i
dan untuk bakteri pengoksidasi nitrit dari jam ke 0 - 100

Hasil
Hasil dan Pembahasan
Kurva Pertumbuhan Nitrosomonas

0.9 t 57 - S 25
0.8
t 50 - S 40
0.7
Kerapatan Optik
k

t 50 - S 10
0.6
0.5 t 40 - S 50
0.4 t 40 - S 25
0.3 t 40 - S 0
02
0.2 t 30 - S 40
0.1
t 30 - S 10
0
t 23 - S 25
0 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 91 98
Waktu (jam)

Gambar 4 1 Kurva Pertumbuhan Nitrosomonas dengan kombinasi perlakuan t (suhu) 


Gambar 4.1
dalam °C dan S (salinitas) dalam 0/00 pada λ = 400 nm
Kurva Pertumbuhan Nitrosococcus

09
0.9 t 57 - S 25
0.8 t 50 - S 40
0.7
Optik

t 50 - S 10
0.6
Kerapatan O

t 40 - S 50
0.5
t 40 - S 25
0.4
t 40 - S 0
0.3
t 30 - S 40
K

02
0.2
t 30 - S 10
0.1
t 23 - S 25
0
0 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 91 98
Waktu (jam)

G b  
Gambar 4.2 K
Kurva Pertumbuhan Nitrosococcus
 P b h  Ni d
dengan kombinasi perlakuan t (suhu) 
 k bi i  l k    ( h ) 
0
dalam °C dan S (salinitas) dalam  /00 pada λ = 400 nm
Kurva Pertumbuhan Nitrobacter

0.9
0 9 t 57 - S 25
0.8 t 50 - S 40
Optik

0.7 t 50 - S 10
0.6
Kerapatan O

t 40 - S 50
0.5
t 40 - S 25
0.4
t 40 - S 0
0.3
t 30 - S 40
K

02
0.2
t 30 - S 10
0.1
t 23 - S 25
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Waktu (jam)

Gambar 4.3 Kurva Pertumbuhan Nitrobacter dengan kombinasi perlakuan t (suhu) 


dalam °C dan S (salinitas) dalam 0/00 pada λ = 400 nm
Kurva Pertumbuhan Nitrospina

0.8 t 57 - S 25
0.7 t 50 - S 40
Optik

0.6 t 50 - S 10
0.5 t 40 - S 50
Kerapatan

0.4 t 40 - S 25
0.3 t 40 - S 0
0.2 t 30 - S 40
K

0.1
t 30 - S 10
0
t 23 - S 25
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Waktu (jam)

Gambar 4.4
4 4 Kurva Pertumbuhan Nitrospina
p dengan kombinasi perlakuan t (suhu) 
g p ( )
0
dalam °C dan S (salinitas) dalam  /00 pada λ = 400 nm
Kesimpulan
 Suhu dan salinitas berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri
Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter, dan Nitrospina yang diisolasi
dari lumpur
p Lapindo
p Sidoarjo
j
 Kombinasi perlakuan t 40°C – S 00/00 merupakan kondisi optimum untuk
pertumbuhan Nitrosomonas dan Nitrosococcus dengan kerapatan optik
masing-masing
g g 0.78 dan 0.61
 Kombinasi perlakuan t 40°C – S 250/00 merupakan kondisi optimum
untuk pertumbuhan Nitrobacter dan Nitrospina dengan kerapatan optik
masing-masing
g g 0.77 dan 0.72
 Bakteri Nitrobacter dan Nitrospina lebih tahan terhadap perlakuan suhu
serta salinitas tinggi dibandingkan bakteri Nitrosomonas dan
Nitrosococcus
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai karakter
bakteri Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter, dan
Nitrospina terhadap suhu dan salinitas menggunakan
media lumpur Lapindo untuk mengetahui pola
pertumbuhannya di lapangan.
lapangan

Anda mungkin juga menyukai