Anda di halaman 1dari 24

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KADAR KOLESTEROL

Roykedona Lisa Triksi


102011207
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Terusan Arjuna Utara no. 6, Jakarta 11510
Email: roykedona@gmail.com

Abstrak
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan
pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Kolestrol dibutuhkan untuk
membentuk hormon, vitamin D, dan substansi untuk mencerna makanan. Kolesterol
diproduksi oleh tubuh terutama di hati. Selain itu juga kolesterol ditemukan di makanan
seperti kuning telur, daging merah, dan sebagainya. Nilai normal untuk total kolesterol
<200mg/dL. Kelebihan kolesterol berbahaya bagi tubuh karena dapat mempengaruhi jantung
dan pembuluh darah yang menyebabkan penyakit kardiovaskuler. Artikel ini meneliti tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan total kolesterol, antara lain rokok, IMT, jenis
kelamin, dan stres. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross-sectional dengan jumlah sampel 130. Didapatkan hasil bahwa faktor-faktor
yang diteliti tidak ada hubungan bermakna dengan total kolesterol karena semua faktor yang
diteliti memiliki nilai p lebih dari batas kemaknaan ( 0.05). Hal ini berbeda dari literatur
sebelumnya, kemungkinan terjadi kesalahan teknis selama penelitian dan pengisian data.

Kata kunci : IMT, jenis kelamin, kolesterol, rokok, stres

Abstract
Cholesterol is a waxy fat that is found in the membrane and circulated thorugh the body.
Cholesterol which is made by the body, especially heart, is needed to build hormones, vitamin
D, and substances to digest food. Moreover, cholesterol is also found in eggyolk, red meat,
etc. Normal values for total cholesterol is <200mg/dL. Hypercholeterol is dangerous for the
body because it can affect the heart and vascular that will cause cardiovascular disease. This
article is a research about whether smoking, body mass index, sex, and stress affect total
cholesterol.This research is done with descriptive method with cross sectional approached
with 130 samples. The results show that all factors do not affect total cholesterol. P value >
0.05 ( level of significance) for all factors. These results show difference with the literature,
maybe there are mistakes while inputing the datas.

Keywords: Body mass index, cholesterol, sex, stress, smoking

1
Pendahuluan
Kolesterol merupakan salah satu manifestasi dari masalah gizi lebih, yang perlu
mendapatkan perhatian karena prevalensi kolesterol meningkat dari tahun ke tahun, baik di
negara maju maupun negara yang sedang berkembang. 1 Kadar kolesterol tinggi merupakan
salah satu problema yang sangat serius karena merupakan salah satu faktor resiko yang paling
utama untuk terjadinya penyakit jantung pada seseorang masalah lainya ialah pada seseorang
yang tekanan darah tinggi dan perokok. Resiko penyakit jantung koroner sesuai dengan
peningkatan kadar kolesterol darah, jika ada faktor lain (hipertensi dan perokok) maka resiko
akan lebih besar.
Dalam hal ini kelebihan kolesterol dalam darah merupakan salah satu masalah besar
yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Kelebihan kolesterol dalam darah akan
mengakibatkan penyakit jantung dan stroke. 1
Penyakit jantung menempati posisi kelima terbesar penyebab kematian di Indonesia.
Penyakit jantung dan stroke terjadi karena adanya penyumbatan dan pengerasan dalam
pembuluh darah arteri yang disebut arteroskelorosis. Penyumbatan ini disebabkan oleh kadar
LDL (Low Density Lipoprotein) yang tinggi dalam darah. Low Density Lipoprotein (LDL)
disebut juga kolesterol jahat karena kolesterol dalam LDL mudah melekat pada pembuluh
darah yang akan menyebabkan penumpukan lemak yang lambat-laun akan mengeras
(membentuk plak) dan menyumbat pembuluh darah. Arteroskelorosis merupakan suatu
pengendapan kolesterol pada lapisan intima dan media dari arteri-arteri. Jika hal ini
berlangsung lama dapat menyebabkan penyumbatan pada arteri, sehingga menimbulkan
kekurangan aliran darah pada daerah distal dari arteri yang tersumbat oleh kolesterol.2
Kemudian dapat menyebabkan pembekuan darah kolesterol menjadi tinggi sehingga
menyebabkan kadar kolesterol meningkat.

Kerangka teori
Kolesterol merupakan komponen dari lemak. Kehadiran lemak dalam tubuh kita
sesungguhnya memiliki fungsi sebagai zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh di samping
zat gizi lainnya seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Sebagian besar kolesterol
yang beredar dalam tubuh manusia dihasilkan dari dalam tubuh, mencapai 80% dari total
kolesterol. Sisanya (20%) diperoleh dari makanan.3,4

2
Kolesterol sendiri memiliki beberapa jenis. Ada kolesterol LDL (Low Density
Lipoprotein) yang mengangkut paling banyak kolesterol di dalam darah. LDL sering disebut
sebagai kolesterol jahat, karena kadar LDL yang tinggi akan menyebabkan mengendapnya
kolesterol dalam arteri atau pembuluh darah.
Selain LDL, ada juga kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang mengangkut
kolesterol lebih sedikit. HDL sering disebut kolesterol baik, karena dapat membuang
kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah arteri kembali ke hati untuk diproses dan
dibuang. 5,6 Jadi HDL mampu mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi dari
aterosklerosis.
Manfaat Kolesterol
Kolesterol memiliki peranan penting dalam tubuh antara lain : 3
a. Kolesterol sebagai komponen lemak penting sebagai salah satu sumber tenaga
bagi tubuh selain karbohidrat dan protein.

b. Kolesterol mempunya peranan penting dalam produksi hormon seks, vitamin


D serta untuk fungsi otak dan saraf.
c. Kolesterol diperlukan untuk memelihara dinding sel dan fungsi tubuh lain.
Jenis – jenis Kolesterol
a. Terdapat berbagai macam kolesterol dalam darah yaitu Kolesterol baik yang biasa
disebut dengan High Densitas Lipoproteins ( HDL ) dan Kolesterol Jahat yaitu
Low Densitas Lipoproteins ( LDL ).
b. Kolesterol 80% dihasilkan dari dalam tubuh ( organ hati ) dan 20% sisanya dari
luar tubuh ( zat makanan ) untuk bermacam-macam fungsi dalam tubuh.
Dampak negatif dari peningkatan kadar kadar Kolesterol melebihi angka normal
a. Peningkatan kadar kolesterol jahat dalam darah dapat meningkatkan risiko
berbagai penyakit.Kolesterol yang tinggi akan berakumulasi didinding arteri
sehingga membentuk semacam plak yang menyebabkan dinding arteri menjadi
kaku dan rongga pembuluh darah menyempit. Proses ini dikenal dengan nama
“Atherosklerosis”. Atherosklerosis bisa terjadi pada arteri diotak, jantung, ginjal
dan organ vital lainnya, serta lengan dan tungkai.Jika atherosklerosis terjadi
didalam arteri yang menuju ke otak ( Arteri karotis ) maka bisa terjadi stroke, jika
terjadi didalam arteri yang menuju ke jantung ( Arteri Koroner ) bisa terjadi
serangan jantung. 7

3
b. Pola makan yang tidak seimbang salah satu penyebabnya.Makanan yang banyak
mengandung lemak jenuh dan kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kadar
kolesterol didalam darah. 2
c. Selain pola makan yang tidak seimbang, faktor keturunan, kelebihan berat badan,
kurangnya aktifitas fisik dan olahraga, komsumsi alkohol serta merokok
merupakan penyebab umum kolesterol tinggi, sementara kondidi penyakit yang
dapat memicu tingginya kolesterol darah adalah penyakit diabetes, penyakit ginjal
dan penyakit liver. 2
d. Trigliserida merupakan salah satu kolesterol jahat dalam tubuh yang bila
mengalami peningkatan melebihi kadar normal tubuh dapat menyebabkan
peningkatan risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah jantung dan otak.hal
ini terjadi bila bersamaan dengan tingginya kadar LDL dan rendahnya kadar
HDL.1
Faktor resiko
a. Faktor yang tidak dapat dikontrol8
Jenis kelamin.
Jenis kelamin juga merupakan faktor penyebab kolesterol tinggi. Sebelum menopause,
wanita cenderung memiliki kolesterol rendah dibanding laki-laki. Tetapi setelah
menopause, produksi kolesterol LDL pada wanita cenderung meningkat. Pada pria,
kolesterol akan mudah naik setelah umur 50 tahun. pada wanita, kolesterol akan mudah
untuk naik setelah menopause.
b. Faktor yang dapat dikontrol1,2
Merokok
Masyarakat awam sudah banyak mengetahui bahwa merokok bisa merusak paru-paru
karena asap yang diisap langsung masuk ke paru-paru, namun banyak orang tidak tahu bahwa
rokok ternyata juga bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh manusia. Beberapa situs
kesehatan disebutkan bahwa zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok, terutama nikotin,
dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol buruk
(LDL) dalam darah.
Pada kebanyakan orang yang merokok ditemukan bahwa kadar HDL-nya rendah.
Berarti pembentukan kolesterol baik yang bertugas membawa lemak dari jaringan ke hati
menjadi terganggu, sementara kebalikannya justru terjadi pada kadar LDL-nya. Pada orang

4
yang merokok ditemukan kadar LDL-nya tinggi, berarti lemak dari hati justru dibawa kembali
ke jaringan tubuh.
Bahan dasar rokok mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Dalam
satu batang rokok terdapat lebih kurang 4.000 jenis bahan kima, 40 persen di antaranya
beracun. Bahan kimia yang paling berbahaya terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon
monoksida, dan logam berat dalam asap rokok. Nikotin dalam rokok dapat mempercepat
proses penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan dan penyempitan ini
bisa terjadi pada pembuluh darah koroner, yang bertugas membawa oksigen ke jantung.
Selain memperburuk profil lemak atau kolesterol darah, rokok juga dapat meningkatkan
tekanan darah dan nadi.
Merokok juga dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah, memekatkan darah
sehingga mudah menggumpal, mengganggu irama jantung dan kekurangan oksigen karena
karbon monoksida ( CO ). Bila orang tetap merokok setelah pemberian obat penghancur
bekuan darah (dibalon), akibatnya dia bisa mengalami penyumbatan kembali. Kemungkinan
itu dua sampai empat kali lebih tinggi daripada pasien yang berhenti merokok. Masalah yang
menonjol pada kebiasaan merokok di Indonesia adalah pada jenis rokok yang diisap, yakni
rokok kretek. Jenis rokok ini mempunyai kadar tar dan nikotin lebih tinggi tiga sampai lima
kali dibandingkan dengan rokok filter.
Rokok juga bisa menimbulkan efek kecanduan pada orang-orang yang
mengonsumsinya, rokok memiliki efek yangsama dengan morfin, yaitu efek adiksi
(ketagihan) dan habituasi (ketergantungan).

Stress
Ketika seseorang menderita stres, tubuhnya bereaksi dan membangkitkan tanda
bahaya, sehingga memicu terjadinya beragam reaksi biokimia di dalam tubuh. Kadar
adrenalin dalam aliran darah meningkat. penggunaan energi dan reaksi tubuh mencapai titik
tertinggi, gula, kolesterol dan asam-asam lemak tersalurkan ke dalam aliran darah, tekanan
darah meningkat dan denyutnya mengalami percepatan. Ketika glukosa tersalurkan ke otak,
kadar kolesterol naik, dan semua ini memunculkan masalah bagi tubuh.

Indeks Massa Tubuh (IMT)


IMT merupakan suatu metode sederhana untuk memantau status gizi seseorang,
terutama yang berkaitan dengan peningkatan dan penurunan berat badan sehingga berat badan

5
normal dapat dipertahankan dan memungkinkan seseorang memiliki usia harapan hidup yang
lebih panjang. Seseorang dengan berat badan di bawah batas minimum (underweight atau
kekurusan) mempunyai resiko terhadap penyakit infeksi, sementara yang berada di atas batas
maksimum (overweight atau kegemukan) mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit
degeneratif.
Adapun rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut:

Dari nilai IMT ini dapat diperkirakan status kondisi tubuh seseorang, apakan kurus
(underweight), normal, gemuk (overweight), maupun obesitas. Berikut merupakan batasan-
batasan IMT terhadap berbagai status gizi secara umum.
Tabel 1. Ambang Batas IMT Tingkat Asia.

Obesitas berkaitan dengan peningkatan konsentrasi lipid dan lipoprotein dalam darah.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki berat badan di atas normal
cenderung mengalami peningkatan kadar kolesterol total, LDL dan trigliserida dibandingkan
dengan mereka yang berat badannya normal.

6
Kerangka konsep

Jenis Kelamin

Kadar kolesterol
Stress
IMT

Merokok

Metode
Pada penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian analitik
dengan menggunakan studi cross sectional. Analitik cross sectional yaitu diketahui dengan
jelas mana yang jadi faktor risiko ( independen) yaitu, IMT, jenis kelamin, stress, merokok
dengan faktor efek ( dependen) yaitu, Kadar kolesterol serta menjelas kaitannya hubungan
sebab akibatnya. Penelitian cross sectional ini, peneliti hanya mengobservasi fenomena pada
satu titik waktu tertentu. Penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif, ataupun eksplanatif,
penelitian cross-sectional mampu menjelaskan hubungan satu variabel dengan variabel lain
pada populasi yang diteliti, menguji keberlakuan suatu model atau rumusan hipotesis serta
tingkat perbedaan di antara kelompok sampling pada satu titik waktu tertentu. Namun
penelitian cross-sectional tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan dinamika perubahan
kondisi atau hubungan dari populasi yang diamatinya dalam periode waktu yang berbeda,
serta variabel dinamis yang mempengaruhinya.
Hasil Penelitian
A. Analisis Univariat
Tabel 1 menunjukkan nilai total kolesterol berkisar lebih sama dengan 200
mg/dl dengan rata-rata 237,16 mg/dl. Berdasarkan data sebagian besar memiliki kadar
kolesterol hiperkolesterol (93,8%) yaitu lebih sama dengan 200 mg/dl seperti terlihat
pada tabel berikut

7
Tabel 1. Distribusi frekuensi menurut total kolesterol
Total kolesterol n % Mean Min Max
Normal 8 6,2
Hiperkolesterol 122 93,8 237,16 167.00 309,00
Total 130 100,0
Keterangan:
Normal = <200 mg/dl
Hiperkolesterol = >=200 mg/dl
Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai total sampel yang merokok rata-rata 0,17.
Berdasarkan data ini 82,3% sampel tidak merokok sedangkan 17,7% pasien merokok.
Tabel 2. Distribusi frekuensi menurut rokok
Rokok N % Mean Min Max
Tidak 107 82,3 0,17 0,00 1,00
Ya 23 17,7
Total 337 100

Tabel 3 dibawah ini menjelaskan bahwa sebagian besar sampel memiliki


indeks massa tubuh normal, yaitu 60,8%, 14,6% sampel memiliki indeks massa tubuh
rendah, 24,6% sampel memiliki indeks massa tubuh lebih dari nilai normal
Tabel 3. Distribusi frekuensi menurut IMT
IMT n % Mean Min Max
Under weight 19 14,6 22,77 16,83 32,03
Normal weight 79 60,8
Over weight 32 24,6
Total 130 100
Keterangan:
Under weight = <18,5 kg
Normal weight = 18,5-25 kg
Over weight = >=25 kg

8
Tabel 4 dibawah ini menunjukkan bahwa 68,5% yaitu sebanyak 89 orang dari
130 sampel jenis kelamin laki-laki dan 31,5% sampel jenis kelamin perempuan.
Tabel 4. Distribusi frekuensi menurut jenis kelamin
Jenis kelamin N % Mean Min Max
Laki-laki 89 68,5 0.31 0.00 1,00
Wanita 41 31,5
Total 130 100

Tabel 5 dibawah ini menjelaskan bahwa 55,4% yaitu sebanyak 72 sampel dari
130 sampel stress, dan 44,6% sampel tidak stress.
Tabel 5. Distribusi frekuensi menurut stress
Stress N % Mean Min Max
Tidak 58 44,6 0,55 0.00 1,00
Ya 72 55,4
Total 130 100

Analisa bivariat
Tabel 1 dimana Ho dari tabel dibawah ini tidak ada perbedaan total kolestrol antara orang
merokok dengan tidak merokok. Karena hasil dari table ada 1 sel yang nilainya lebih dari
20% dan nilai expectednya kurang dari 5 tablenya 2 x 2 maka yang di baca Fisher. Hasil
fisher 0,631. 0,631> 0,05 dan Ho diterima.

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df (2-sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .313a 1 .576


Continuity Correctionb .007 1 .936
Likelihood Ratio .287 1 .592
Fisher's Exact Test .631 .430
Linear-by-Linear
.310 1 .578
Association
N of Valid Casesb 130

9
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,42.
b. Computed only for a 2x2 table

Tabel 2 menggunakan tes anova karena membandingkan variable 3 kategori terhadap variable
numerik kalau T test membandingkan variable 2 kategorik terhadap numerik oleh karena itu
memakai anova. Di mana Ho= tidak ada hubungan antara IMT dengan total kolesterol.
Dimana P 0,890 > 0,05 jadi Ho diterima
Total Kolestrol

Subset for
alpha = 0.05

IMT N 1

Tukey Under Weight 19 236.2105


HSDa Normal
79 236.3797
Weight

Over Weight 32 239.6562

Sig. .890

Means for groups in homogeneous subsets are


displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 31,075.
-
Table 3 dimana Ho dari tabel dibawah ini tidak ada perbedaan total kolestrol dengan jenis
kelamin. Karena hasil dari table ada 1 sel yang nilainya lebih dari 20% dan nilai expectednya
kurang dari 5 tablenya 2 x 2 maka yang di baca Fisher. Hasil fisher 1.000. 1.000> 0,05 dan
Ho diterima.

10
Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df (2-sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .169a 1 .681


Continuity Correctionb .000 1 .986
Likelihood Ratio .176 1 .675
Fisher's Exact Test 1.000 .511
Linear-by-Linear
.167 1 .682
Association
N of Valid Casesb 130

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,52.
b. Computed only for a 2x2 table

Table 4 dimana Ho dari tabel dibawah ini tidak ada perbedaan total kolestrol dengan stress.
Karena hasil dari table ada 1 sel yang nilainya lebih dari 20% dan nilai expectednya kurang
dari 5 tablenya 2 x 2 maka yang di baca Fisher. Hasil fisher 1.000. 1.000> 0,05 dan Ho
diterima.
Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df (2-sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .100a 1 .752


Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .099 1 .752
Fisher's Exact Test 1.000 .515
Linear-by-Linear
.099 1 .753
Association
N of Valid Casesb 130

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,57.
b. Computed only for a 2x2 table

11
Kesimpulan
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kadar kolesterol
dengan pola hidup merokok, indeks massa tubuh, jenis kelamin, dan stres.
Saran
Dari hasil penelitian yang didapatkan, peneliti menyarankan meskipun tidak ada
hubungan antara kadar kolesterol dengan pola hidup merokok, indeks massa tubuh, jenis
kelamin, dan stres, namun diharapkan masyarakat tetap menjaga pola hidup yang sehat
dengan cara tidak merokok, menjaga berat badan agar tidak kurang maupun berlebih, dan
menghindari stres sebisa mungkin. Karena hal tersebut mungkin saja tidak berpengaruh
pada kadar kolesterol tapi dapat mempengaruhi fungsi organ tubuh dan jalannya
metabolisme dalam tubuh.

12
Daftar pustaka
1. Tapan E. Kesehatan keluarga: penyakit degeneratif. Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
2005; 25-8.
2. Bull E. Simple guide: kolesterol. Jakarta: Erlangga, 2007; 18-9.
3. Djing OG, Krisnatuti D, Mahendra B, Nilawati S. Care yourself, kolesterol. Jakarta:
Penebar Plus, 2008; 18-24.
4. Budiarto E. Metodologi penelitian kedokteran: sebuah pengantar. Jakarta: EGC, 2004;
97-101.
5. Trisnadjaja D. Bebas kolesterol, demam berdarah dengan angkak. Jakarta: Niaga
Swadaya, 2006; 32.
6. Utami P. Solusi sehat mengatasi stroke. Jakarta: Agro Media Pustaka, 2009; 11.
7. Pedak M. Metode supernol menaklukan stress. Jakarta: Hikmah, 2009; 56.
8. Wijayakusuma HHM. Ramuan herbal penurun kolesterol. Jakarta: Pustaka Bunda, 2008;
5.

13
Lampiran

Frequencies

Statistics

Rokok

N Valid 130

Missing 0

Rokok

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak 107 82.3 82.3 82.3

Ya 23 17.7 17.7 100.0

Total 130 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

IMT

N Valid 130

Missing 0

Mean 22.7716

Median 22.6550

Mode 23.00

Std. Deviation 3.82165

Variance 14.605

Range 15.20

Sum 2960.31

Frequencies
14
Statistics

IMT

N Valid 130

Missing 0

IMT

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Under Weight 19 14.6 14.6 14.6

Normal Weight 79 60.8 60.8 75.4

Over Weight 32 24.6 24.6 100.0

Total 130 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

Jenis Kelamin

N Valid 130

Missing 0

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid laki - laki 89 68.5 68.5 68.5

wanita 41 31.5 31.5 100.0

Total 130 100.0 100.0

Frequencies

15
Statistics

Stress

N Valid 130

Missing 0

Stress

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak 58 44.6 44.6 44.6

Ya 72 55.4 55.4 100.0

Total 130 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

Total Kolestrol

N Valid 130

Missing 0

Mean 2.3716E2

Median 2.4000E2

Mode 200.00

Std. Deviation 2.93603E1

Variance 862.028

Range 142.00

Frequencies

Statistics

Kolestrol

N Valid 130

Missing 0

Mean .9385

16
Median 1.0000

Mode 1.00

Std. Deviation .24125

Variance .058

Range 1.00

Kolestrol

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Normal 8 6.2 6.2 6.2

Hiperkolestrol 122 93.8 93.8 100.0

Total 130 100.0 100.0

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Rokok * Kolestrol 130 100.0% 0 .0% 130 100.0%

Rokok * Kolestrol Crosstabulation

Kolestrol

Normal Hiperkolestrol Total

Rokok tidak Count 6 101 107

Expected Count 6.6 100.4 107.0

Ya Count 2 21 23

Expected Count 1.4 21.6 23.0

Total Count 8 122 130

Expected Count 8.0 122.0 130.0

17
Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .313a 1 .576

Continuity Correctionb .007 1 .936

Likelihood Ratio .287 1 .592

Fisher's Exact Test .631 .430

Linear-by-Linear Association .310 1 .578

N of Valid Casesb 130

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,42.

b. Computed only for a 2x2 table

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Stress * Kolestrol 130 100.0% 0 .0% 130 100.0%

Stress * Kolestrol Crosstabulation

Kolestrol

Normal Hiperkolestrol Total

Stress Tidak Count 4 54 58

Expected Count 3.6 54.4 58.0

Ya Count 4 68 72

Expected Count 4.4 67.6 72.0

Total Count 8 122 130

Expected Count 8.0 122.0 130.0

Chi-Square Tests
18
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .100a 1 .752

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .099 1 .752

Fisher's Exact Test 1.000 .515

Linear-by-Linear Association .099 1 .753

N of Valid Casesb 130

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,57.

b. Computed only for a 2x2 table

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jenis Kelamin * Kolestrol 130 100.0% 0 .0% 130 100.0%

Jenis Kelamin * Kolestrol Crosstabulation

Kolestrol

Normal Hiperkolestrol Total

Jenis Kelamin laki - laki Count 6 83 89

Expected Count 5.5 83.5 89.0

wanita Count 2 39 41

Expected Count 2.5 38.5 41.0

Total Count 8 122 130

Expected Count 8.0 122.0 130.0

19
Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .169a 1 .681

Continuity Correctionb .000 1 .986

Likelihood Ratio .176 1 .675

Fisher's Exact Test 1.000 .511

Linear-by-Linear Association .167 1 .682

N of Valid Casesb 130

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,52.

b. Computed only for a 2x2 table

Oneway

ANOVA

Total Kolestrol

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 264.623 2 132.312 .151 .860

Within Groups 110936.984 127 873.520

Total 111201.608 129

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable:Total Kolestrol

95% Confidence Interval


Mean Difference
(I) IMT (J) IMT (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD Under Weight Normal Weight -.16922 7.55195 1.000 -18.0787 17.7403

Over Weight -3.44572 8.55992 .915 -23.7456 16.8542

Normal Weight Under Weight .16922 7.55195 1.000 -17.7403 18.0787

Over Weight -3.27650 6.19312 .857 -17.9635 11.4105

20
Over Weight Under Weight 3.44572 8.55992 .915 -16.8542 23.7456

Normal Weight 3.27650 6.19312 .857 -11.4105 17.9635

Bonferroni Under Weight Normal Weight -.16922 7.55195 1.000 -18.4910 18.1526

Over Weight -3.44572 8.55992 1.000 -24.2130 17.3215

Normal Weight Under Weight .16922 7.55195 1.000 -18.1526 18.4910

Over Weight -3.27650 6.19312 1.000 -18.3017 11.7486

Over Weight Under Weight 3.44572 8.55992 1.000 -17.3215 24.2130

Normal Weight 3.27650 6.19312 1.000 -11.7486 18.3017

Homogeneous Subsets

Total Kolestrol

Subset for alpha =


0.05

IMT N 1

Tukey HSDa Under Weight 19 236.2105

Normal Weight 79 236.3797

Over Weight 32 239.6562

Sig. .890

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 31,075.

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Stress * Kolestrol 130 100.0% 0 .0% 130 100.0%

21
Stress * Kolestrol Crosstabulation

Kolestrol

Normal Hiperkolestrol Total

Stress Tidak Count 4 54 58

Expected Count 3.6 54.4 58.0

Ya Count 4 68 72

Expected Count 4.4 67.6 72.0

Total Count 8 122 130

Expected Count 8.0 122.0 130.0

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .100a 1 .752

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .099 1 .752

Fisher's Exact Test 1.000 .515

Linear-by-Linear Association .099 1 .753

N of Valid Casesb 130

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,57.

b. Computed only for a 2x2 table

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jenis Kelamin * Kolestrol 130 100.0% 0 .0% 130 100.0%

Jenis Kelamin * Kolestrol Crosstabulation

22
Kolestrol

Normal Hiperkolestrol Total

Jenis Kelamin laki - laki Count 6 83 89

Expected Count 5.5 83.5 89.0

wanita Count 2 39 41

Expected Count 2.5 38.5 41.0

Total Count 8 122 130

Expected Count 8.0 122.0 130.0

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .169a 1 .681

Continuity Correctionb .000 1 .986

Likelihood Ratio .176 1 .675

Fisher's Exact Test 1.000 .511

Linear-by-Linear Association .167 1 .682

N of Valid Casesb 130

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,52.

b. Computed only for a 2x2 table

23
24

Anda mungkin juga menyukai