Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga sehat dan sejahtera dengan kualitas hidup yang baik, diantaranya dari segi ibu dan
anak, adalah merupakan pertimbangan yang penting. Telah hampir satu abad kita berupaya agar
dapat menolong ibu melahirkan dengan baik dan mendapatkan anak yang sehat. Kita dituntut
untuk mampu dan dapat memberikan kontribusi dalam bidang obstetri dan ginekologi, terutama
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menurunkan angka kelahiran, kematian ibu
dan kematian anak. Semua ini secara bertahap dapat kita lihat hasilnya, untuk itu perlu adanya
peningkatan sistem informasi dan komunikasi secara terus menerus.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan pelayanan kesehatan maternal
yang efektif pada kehamilan, persalinan, nifas dengan komplikasi sehingga angka kematian dan
kesakitan dapat dikurangi. Dalam melaksanakan upaya tersebut diperlukan SDM yang
mempunyai kemampuan untuk memberikan pelayanan yang optimal dan bukti acuan yang
disepakati oleh semua pihak.
Konsep perawatan pasca melahirkan yang dikembangkan pada persalinan normal
sebenarnya mengkuti pola tradisional yang dikemas secara modern yaitu mobilisasi dini,
rooming in, pemberian ASI awal. Pola ini melalui penelitian terbukti mempunyai keuntungan
bagi ibu maupun bayinya. Dalam pengawasan setelah melahirkan, dokter/bidan yang merawat
akan datang setiap hari atau setiap saat untuk memberikan petunjuk perawatan.
Pemeriksaan pada masa nifas tidak banyak mendapat perhatian ibu, karena sudah dirasa
baik dan selanjutnya semua berjalan lancar. Pemeriksaan kala nifas sebenarnya sangat penting
dilakukan untuk mendapatkan penjelasan yang berharga dari dokter/bidan yang menolong
persalinan itu. Diantara masalah penting tersebut adalah melakukan evaluasi secara menyeluruh
tentang alat kelamin dan mulut rahim yang mungkin masih luka akibat proses persalinan.
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu
maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60 % kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah
persalinan dan 50 % kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. (Sarwono, 2002:122-
123)
Mengingat masa nifas adalah masa transisi dimana ibu mengalami perubahan-perubahan
sehingga diperlukan dukungan baik dari petugas maupun keluarga segera setelah kelahiran,
pengalaman dramatis wanita berhubungan dengan perubahan anatomi dan psikologi sebagai
transisi ke keadaan sebelum hamil. Secara psikologis wanita mengalami proses menuju
tercapainya menjadi seorang ibu yang dipengaruhi oleh kepercayaan individu dan kebudayaan.
Pelayanan kesehatan profesional yang baik mendukung wanita melewati masa ini dengan
mengembalikan kemampuan wanita untuk merawat bayinya. Pengaruh kebudayaan yang baik
sangat penting untuk wanita dan keluarganya, dapat meningkatkan konseling dan penilaian fisik
dan psikologis.

B. TUJUAN PENULISAN
1. TUJUAN UMUM
Mampu memberikan Asuhan keperawatan pada Ny.R dengan masa nifas di ruang
Poned Puskesmas Cililin Kab Bandung Barat.

2. TUJUAN KHUSUS
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, diharapkan penulis mampu :
a. Mampu melakukan pengkajian selama memberikan Asuhan keperawatan pada Ny.R
dengan masa nifas di ruang Poned Puskesmas Cililin Kab Bandung Barat.
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan selama memberikan Asuhan keperawatan
pada Ny.R dengan masa nifas di ruang Poned Puskesmas Cililin Kab Bandung Barat.
c. Mampu merumuskan rencana tindakan keperawatan selama memberikan Asuhan
keperawatan pada Ny.R dengan masa nifas di ruang Poned Puskesmas Cililin Kab
Bandung Barat.
d. Mampu melakukan tindakan keperawatan selama memberikan Asuhan keperawatan
pada Ny.R dengan masa nifas di ruang Poned Puskesmas Cililin Kab Bandung Barat.
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan selama memberikan Asuhan keperawatan pada
Ny.R dengan masa nifas di ruang Poned Puskesmas Cililin Kab Bandung Barat.
C. Metode penulisan
Metode penulisan yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus,
dimna menggambarkan gangguan kebutuhan kebersihan dan perawatan diri serta melakukan
pendekatan proses keperawatan secara langsung. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah:
1. Anamnesa, yaitu dengan melakukan pengumpulan data subyektif secara langsung dari
pasien
2. Observasi atau pengamatan, yaitu melakukan pengumpulan data obyektif mengenai
kondisi kesehatan yang tampak pada pasien.
3. Studi dokumentasi dimana mengumpulkan data klien dari catatan keperawatan.
4. Studi kepustakaan, dengan menggunakan beberapa literature buku dan situs website
dengan refrensi dan melakukan pendekatan proses keperawatan secara langsung.

D. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan laporan ini dibagi atas:
BAB I pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, meotode penulisan
dan sistematika penulisan.
Bab II Tujuan teoritis terdiri dari definisi, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
personal hygine, macam-macam gangguan yang mungkin dapat terjadi. Konsep asuhan
keperawatan, pengkajian, keperawatan dan intervensi.
Bab III tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian analisa data, daftar asuhan
keperawatan, rencana asuhan keperawatan, catatan keperawatan atau implmentasi, dan
evaluasi.
Bab IV pembahasan antara terori dan kasus yang didapatkan dilapangan.
Bab V penutup yang berisi tentang kesimpulan, dan saran yang menunjang dari kasus
yang di angkat.

Anda mungkin juga menyukai