PENYULUHAN KESEHATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi saat ini umumnya masih banyak gaya hidup
masyarakat yang masih belum memahami tentang pentingnya kesehatan. Mereka
pada umumnya mengkonsumsi segala jenis makanan, seperti : makanan tinggi
lemak dan kolesterol tanpa diimbangi dengan olahraga atau aktifitas fisik untuk
membakar lemak dan gaya hidup yang salah, seperti : kebiasaan merokok dan
minum - minuman keras ataupun mengkonsumsi narkoba yang kesemuanya itu
dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Diantara masalah
kesehatan tersebut akan mengakibatkan timbulnya penyakit Reumatik, Diabetes
Mellitus, Jantung, Ginjal dan sebagainya. Dari berbagai penyakit diatas
diantaranya adalah Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus adalah sekelompok
kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau
hiperglikemia. (Smeltzer C, Suzanne, 2001)
Diabetes Mellitus mempunyai dua tipe yang pertama Diabetes Mellitus
tipe I (IDDM) yaitu diabetes mellitus yang tergantung insulin dan yang kedua
Diabetes mellitus tipe II (NIDDM) yaitu diabetes mellitus yang tidak tergantung
insulin. Diabetes mellitus tipe I biasanya terjadi pada usia kurang dari 30 tahun
dengan persentase 5% - 10% dari seluruh penderita diabetes mellitus. Sedangkan
pada kasus diabetes mellitus tipe II sering ditemukan pada usia lebih dari 30
tahun dengan persentase 90% - 95% seluruh penderita diabetes mellitus, obesitas
80% dan non obesitas 20% (Smeltzer C. Suzanne, 2001). Menurut riset,
penderita diabetes mellitus di Indonesia mencapai 12 juta jiwa atau 5% dari
seluruh penduduk. Sekitar 30% dari penderita mengalami kebutaan akibat
komplikasi retinopati dan 10% harus menjalani amputasi. Berdasarkan dari data
Riskesda 2007, pada kelompok umur 65-74 tahun mencapai 2,4 %, dan pada
kelompok umur 75 tahun keatas adalah 2,2%.
Diabetes mellitus perlu mendapat perhatian dan penanganan yang baik
oleh perawat. Secara Promotif seperti memberikan penyuluhan kesehatan
tentang Diabetes Mellitus, kemudian dengan preventif yaitu dengan cara
menerapkan gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga dan tidak merokok.
Selain itu perawat juga berperan secara kuratif dan rehabilitatif seperti
pengontrolan kadar gula darah, melakukan perawatan luka dan mengatur diet
makanan yang harus dimakan sehingga tidak terjadi peningkatan kadar gula
darah. Maka dari itu perawat memberikan penyuluhan kesehatan tentang
manajemen Diabetes Mellitus pada keluarga An. J.
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, keluarga dapat mengetahui
tentang manajemen diabetes mellitus.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit, diharapkan keluarga
dapat:
1. Menjelaskan Pengertian Diabetes Mellitus
2. Menyebutkan Tipe Diabetes Mellitus
3. Menyebutkan Penyebab Diabetes Mellitus
4. Menyebutkan Faktor Resiko Diabetes Mellitus
5. Menyebutkan Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
6. Menjelaskan Manajemen Diabetes Millitus
C. METODE
Penyuluhan ini menggunakan metode, antara lain :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. MEDIA
Media yang diperlukankan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah :
1. Leaflet
E. MATERI (terlampir)
1. Pengertian Diabetes Mellitus
2. Tipe Diabetes Mellitus
3. Penyebab Diabetes Mellitus
4. Faktor Resiko Diabetes Mellitus
5. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
6. Manajemen Diabetes Mellitus
G. KEGIATAN PENYULUHAN
NO KEGIATAN RESPON KELUARGA WAKTU
1. Pendahuluan 5 menit
a. Menyampaikan salam a. Membalas Salam
b. Menjelaskan maksud dan tujuan b. Memperhatikan
c. Menyampaikan kontrak waktu c. Memberikan respon
d. Mengkaji pengetahuan audiens
2. Penyampaian Materi 30 menit
a. Menjelaskan materi tentang a. Memperhatikan
1. Pengertian Diabetes penjelasan
Mellitus
2. Tipe Diabetes Mellitus
3. Penyebab Diabetes Mellitus
4. Faktor Resiko Diabetes
Mellitus
5. Tanda dan Gejala Diabetes
Mellitus
6. Manajemen Diabetes
Mellitus
b. Memberikan pertanyaan peserta b. Menanyakan hal yang
penyuluh yang berkaitan belum jelas
c. Menjawab pertanyaan peserta c. Memperhatikan jawaban
penyuluh yang berkaitan dengan yang telah disampaikan
materi yang belum jelas
3. Penutup 10 menit
a. Tanya jawab (evaluasi) a. Keluarga menjawab
pertanyaan
b. Menyimpulkan hasil materi b. Memperhatikan
c. Mengakhiri kegiatan (salam) c. Menjawab salam
H. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Membuat preplanning sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Membuat kontrak waktu dengan keluarga
c. Menyiapkan media dan perlengkapan
d. Mempersiapkan setting sesuai dengan preplanning.
e. Melaksanakan penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Presentator menyampaikan materi tentang Manajemen Diabetes Militus
pada keluarga.
b. Keluarga menanggapi positif pelaksanaan kegiatan.
c. Keluarga hadir dalam acara penyuluhan
d. Melakukan evaluasi
e. Penutup
3. Evaluasi Hasil
a. 80% keluarga mengetahui pengertian penyakit Diabetes Melitus
b. 80% keluarga mengetahui tentang tipe Diabetes Mellitus
c. 80% keluarga mampu menyebutkan penyebab penyakit Diabetes Mellitus
d. 80% keluarga mampu menyebutkan faktor resiko penyakit Diabetes
Melitus
e. 80% keluarga mampu menyebutkan tanda dan gelaja penyakit Diabetes
Mellitus
f. 80% keluarga mampu menyebutkan manajemen penyakit Diabetes
Mellitus dengan pola hidup sehat
LAMPIRAN MATERI
DIABETES MELLITUS
A. DEFINISI
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan
hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolism karbohidrat,
lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau
penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan komplikasi
kronis mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati. (Yuliana elin, 2009)
Diabetes meletus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang di
tandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat
kerusakan pada sekresi insulin, keja insulin, atau keduanya. Tiga komplikasi
akut utama diabetes terkait ketidak seimbangan kadar glukosa yang berlangsung
dalam jangka waktu pendek ialah hipoglikemia, ketoasidosis diabetik (DKA)
dan sindrom nonketorik hiperosmolar hiperglikmik. Hiperglikemia jangka
panjang dapat berperan menyebabkan komplikasi microvaskuler kronok
(penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neuropatik, Diabetes juga dikaikan
dengan peingkatan insidensi penyakit makrovaskuler, seperti penyakit arteri
koroner (infark miakard), penyakit serebos faskular (stroke), dan penyakit
vaskular parifer. (Smeltzer, C. Suzane, 2013)
Jadi dapat disimpulkan, diabetes melitus adalah penyakit sistemik yang
dikarenakan adanya gangguan metabolisme yang ditandai dengan meningkatnya
kadar gula darah akibat abnormalitas sekresi insulin ataupun kerja insulin dalam
tubuh.
B. TIPE DIABETES
1. Tipe 1 (Dulu Dulu disebut dengan Diabetes Militus Tergantung Insulin)
a. Sekitar 5% sampai 10% pasien mengalami diabetes tipe 1. Tipe ini di
tandai dengan destruksi sel-sel beta pankreas akibat faktor genetis,
imonologis, dan mungkin juga lingkungan (mis., virus). Injeksi insulin
diperlukan untuk mengontrol kadar glukosa darah.
b. Awitan diabetes tipe 1 terjadi secara mendadak, biasanya sebelum umur
30 tahun.
2. Tipe 2 (Dulu Disebut dengan Diabetea Melitus Tak-Tergantung Insulin)
a. Sekitar 90% sampai 95% pasien menyandang diabetes menyandang
diabetes tipe 2 tipe ini disebabkan oleh penurunan sensivitas terhadap
insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah insulin yang di
produksi.
b. Pertam-tama, diabetes tipe 2 ditangani dengan diet dan olah raga, dan dan
juga dengan agens hipoglemik oral sesui kebutuhan.
c. Diabetes tipe dua paling sering dialami oleh pasien di atas usia 30 tahun
dan pasien yang obes.
C. ETIOLOGI
1. Diabetes Mellitus tipe I
Diabetes yang tergantung insulin ditandai dengan penghancuran sel – sel beta
pancreas yang disebabkan oleh :
d. Faktor genetic penderita tidak mewarisi diabetes tipe itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetic kearah
terjadinya diabetes tipe I.
e. Faktor imunologi (autoimun)
f. Faktor lingkungan : virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
autoimun yang menimbulkan estruksi sel beta.
2. Diabetes Mellitus tipe II
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin. Faktor
resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe II : usia,
obesitas, riwayat, dan keluarga.(Nurarif, A.H dan H. Kusuma, 2013)
D. FAKTOR RESIKO
Faktor resiko Diabetes Mellitus antara lain :
1. Usia diatas 40 tahun
2. Kegemukan (Obesitas)
3. Hipertensi (TD : > 140/90 mmHg)
4. Adanya riwayat keluarga dengan Diabetes Mellitus
5. Riwayat kadar gula abnormal
6. Riwayat penyakit jantung koroner
E. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klini Diabetes Mellitus antara lain :
1. Poliuria, polidpsia, dan polifagia.
2. Keletihan dan kelemahan, perubahan pandangan secara mendadak, sensasi
kesemutan atau kebas di tangan atau kaki, kulit kering, lesi kulit atau luka
yang lambat sembuh, atau infeksi berulang.
3. Awitan diabetes tipe 1 dapat di sertai dengan penurunan berat badan
mendadak atau mual, mutah, atau nyeri lambung.
4. Diabetes tipe 2 di sebabakan olehintoleransi glikosa yang progresif dan
berlangsung perlahan dan (bertahun tahun) dan mengakitbatkan komplikasi
jangka panjang apabila diabetes tidak terdeteksi selama bertahun-tahun (mis.,
penyakit mata, neuropatiparifer, penyakit vaskular parifer). Komplikasi dapat
munculsebelum diagnosa sebenarnya ditegakkan.
5. Tanda dan kejala ketoasidosis diabetes (DKA) mencakup nyeri abdomen,
mualmutah, hiperventilasi dan nafas berbau buah. DKA yang tidak tertangani
dapat menyebabkan perubahan tingkat kesadaran, koma, dan
kematian.(Smetzer, C. Suzane, 2013)
F. MANAJEMEN
Di dalam literatur, manajemen diri (self-management) juga disebut dengan
perawatan diri (self-care) telah didefinisikan dalam beberapa cara tergantung
pada fokus disiplin (yaitu, sosiologi, fisiologi, ekologi, medis, atau terkait dengan
perawatan atau promosi kesehatan) (Weiler & Crist, 2007). Manajemen diri
mengacu pada pelaksanaan tugas-tugas dimana seseorang harus berusaha untuk
hidup dengan baik dengan satu atau lebih kondisi kronis. Tugas ini juga ternasuk
dalam mendapatkan kepercayaan untuk menangani manajemen medis,
manajemen peran, dan manajemen emosional.
1. Manajemen Diri pada Diabetes
b. Mengkonsumsi berbagai buah dan sayuran segar setiap hari, hindari jus
buah, mengkonsumsi produk susu rendah lemak dan minuman kedelai
yang diperkaya dengan kalsium, mengkonsumsi ikan setidaknya dua kali
perminggu, gunakan alternatif pengganti daging seperti kacang-kacangan,
kedelai dan tahu, dan batasi mengkonsumsi produk olahan.
h. Latihan fisik
i. Medikasi
k. Perawatan kaki
ADA . 2009. dalam CPG on Management T2DM. (diambil pada10 januari 2016,
http/www.self.management.jurnal.pdf.com)
Caterson, 2005: Nair 2007. Dalam ADA. (diambil pada 10 januari 2016,
www.self.management.jurnal.pdf.com)
Garber et al., 2002. Dalam jurnal vartholm & Nylander, 2010. (diambil pada 10
januari 2016, www.medikasi-untuk-pasien-DM-jurnal-keperawatan-pdf.com)
Hirsch et al, 2008. Self care management Diabetes Militus.(diambil pada 8 januari
2016 dalam jurnal penelitian penerapan self care management keperawatan untuk
pasien DM)
Smeltzer S.C. 2014. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Brunner Suddarth.
Diterjemahkan oleh Kuncoro, et.al.. 2014. ed.8. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran . EGC.
Weiler & Crist, 2007. Dalam ADA. (diambil pada 10 januari 2016,
www.self.management.jurnal.pdf.com)