Anjur Puji
Anjur Puji
OLEH
NIM :
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Pembedahanatauoperasiadalahsegalatindakanpengobatanyang
menggunakancarainvasifdenganmembukaataumenampilkanbagiantubuhyang
akanditangani,
umumnyadilakukandenganmembuatsayatanyangdiakhiridenganpenutupan dan
penjahitanluka.Pembedahandilakukankarenabeberapaalasan, sepertidiagnostik
menjadi salah
satualasanpasienuntuktidakinginbergerakataumelakukanmobilisasidini.
pada posisi tertentu pasca operasi akan mempengaruhi luka operasi yang masih
belum sembuh yang baru saja selesai dikerjakan. Padahal tidak sepenuhnya
nyeri dapat ditahan dan keseimbangan tubuh tidak lagi menjadi gangguan, dengan
bergerak, masa pemulihan untuk mencapai level kondisi seperti pra pembedahan
penyembuhan luka pasca operasi. Mobilisasi dini merupakan gerakan yang segera
dilakukan pasca operasi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan
otot-otot perut aar tidak kaku dan mengurangi rasa sakit sehingga dapat
Secara psikolois mobilisasi akan memberikan kepercayaan pada pasien bahwa dia
mulai merasa sembuh (Brunner & Suddarth, 2002 dikutip dalam Anggraini,
2013).
Akibat yang mendasar pada pasien pasca operasi pembedahan yang tidak
melakukan mobilisasi dini yaitu proses penyembuhan luka lebih lambat sehingga
perawatan di rumah sakit lebih lama dan kemungkinan akan terjadi komplikasi
pasca operasi seperti pneumonia hipostatis, peritonitis, atau abses (Smelltzer dan
2013).Pasienpascaoperasidiharapkandapatmelakukanmobilisasisesegeramungkinu
menurunkaninsidenkomplikasipascaoperasi.Mobilisasidinidimaksudkansebagaiup
ayauntukmempercepatpenyembuhandarisuatucederaataupenyakittertentu yang
banyak pasien post operasi yang di rawat di ruang tersebut diantaranya post
operasi apediktomi, hernioraphy, open ginjal. Dari hasil observasi selama dinas d
ruangan bedah selama 7 hari, pasien-pasien post operasi diberikan edukasi tentang
mobilisasi dini, namun tidak dilakukan pengontrolan setiap saat sesuai
mobilisasi dini yang dilakukan secara bertahap dan terkontrol dapat memberikan
manfaat dan pengaruh bagi penyembuhan luka pasien post operasi. Maka dari itu,
dengan adanya hal tersebut, saya tertarik untuk menganalisis jurnal mengenai
1.2. Tujuan
1.2.1. TujuanUmum
Untukmengetahuipengaruhtindakanmobilisasidiniterhadappenyembuh
1.2.2. TujuanKhusus
a. Untukmengetahuitindakanmobilisasidini
c. Untukmenganalisispengaruhtindakanmobilisasidiniterhadappenye
1.3. Manfaat
a. ManfaatPraktis
Menambahwawasan dan
pengetahuantentangpengaruhtindakanmobilisasidiniterhadappenyembuhan
masukan yang
berkaitandenganlingkungankerjasehinggadapatmeningkatkanderajatkesehata
n pada kritis.
b. ManfaatTeoritis
Penelitianinidiharapkandapatmenjadisuatukajian dan
pembuktianteoritisbahwaterdapatpengaruhtindakanmobilisasidiniterhadappe
2.1. MetodePencarian
yaitusebagaiberikut :
2.2. KonsepTentangTinjauanTeori
a. Definisi Mobilisasi
dilakukansetelahoperasidimulaidarilatihanringandiatastempattidursampaide
2018).
Mobilisasidinimerupakansuatuaspek yangterpentingpada
fungsifisiologiskarenahalituesensialuntukmempertahankankemandirian.
Konsepmobilisasidinisebenarnyaadalah
untukmencegahkomplikasipaskaoperasi. Dari
Keduadefinisitersebutdapatdisimpulkanbahwamobilisasidiniadalahsuatuupa
yamempertahankankemandiriansedinimungkindengancaramembimbingpend
post/pascaoperasi.
b. Tujuan Mobilisasi
Tujuanmobilisasiadalahmempertahankanfungsitubuh,
memperlancarperedarandarah, membantupernapasanmenjadilebihbaik,
mengembalikanaktivitastertentusehinggapasiendapatkembali normal
memenuhikebutuhangerakharian,
2018).
c. Manfaat Mobilisasi
1. Sistemrespiratori
meningkatkanpengembangandiafragmajikamengubahposisipasien 2 jam
sekali.
2. Sistemkardiovaskuler
Meningkatkancurahjantung, memperbaikikontraksimiokardial,
L/mnt.
3. Sistem metabolic
Meningkatkanlajumetabolisme basal
dimanaapabilapasienmelakukanaktivitasberatmakakecepatanmetabolisme
meningkatkanpemecahantrigliserida, meningkatkanmotilitaslambung,
sertameningkatkanproduksipanastubuh.
4. Menurunkaninsidenkomplikasi
dapatmengakibatkankulitmenjadimerahataubahkanlecet.
5. Sistemmuskuloskeletal
memperbaikitoleransiototuntuklatihan, mengurangikehilangantulang,
a. Mobilisasipenuhadalahkemampuanseseoranguntukbergeraksecarape
sensorikmerupakanfungsimobilitaspenuh yang
mengontrolseluruhtubuhseseorang
b. Mobilisasisebagianadalahkemampuanseseoranguntukbergeraktetapia
dabatasangeraksehinggatidakdapatbergerakbebaskarenadipengaruhi
Mobilisasisebagiandibagimenjadiduayaitu :
a) Mobilitassebagiantemporeradalahkemampuanindividuuntukberg
sistemmuskuloskeletal.
b) Mobilitassebagianpermanenadalahkemampuanindividuuntukberg
e. TahapanMobilisasi Dini
pasiendianjurkanuntukberdiridisampingtempattidur dan
ajarkanuntukberjalandisampingtempattidur.
4. Level 4 :Tahapterakhirpasiendapatberjalansecaramandiri.
MenurutKasdu (2013)
mobilisasidinidilakukansecarabertahapberikutiniakandijelaskantahapmobilis
asidiniantaralain :
kaki.
Kebanyakan
daripasienmasihmempunyaikekhawatirankalautubuhdigerakkan pada
posisitertentupascaoperasiakanmempengaruhilukaoperasi yang masih belum
rasa nyeri dapat ditahan dan keseimbangan tubuh tidak lagi menjadi
seperti pra pembedahan dapat dipersingkat. Dan tentu ini akan mengurangi
Dengan bergerak, hal ini akan mencegah kekakuan otot dan sendi
Pada saat awal, pergerakan fisik bisa dilakukan di atas tempat tidur
dengan menggerakkan tangan dan kaki yang bisa ditekuk atau diluruskan,
mengkontraksikan otot-otot dalam keadaan statis maupun dinamis termasuk
sampai 24 jam berikutnya atau bahkan lebih awal lagi badansudah bisa
toilet atau kamar mandi dengan posisi infus yang tetap terjaga.
sekitar luka operasi, bisa juga oleh beberapa selang yang berhubungan
tube), drainage tube, kabel monitor dan lain-lain. Perangkat ini pastilah
terhadap tulangwajah, kasus THT, mata dan lain-lain, setelah sadar baik,
keleluasaan untuk bergerak sejak dua kali 24 jam pasca operasi. Apalagi
ketat. Masa dan cara mobilisasinya tentu sudah diatur dan dikerjakan oleh
f. KontraindikasiMobilisasi Dini
kontraindikasipasienuntukmobilisasidiniadalah:
1. Tekanandarahtinggi
sebelumnyamemilikitekanandarah normal
bisamenyebabkanpembuluhdarah di otakmengalamipenciutanmendadak.
3. Penyakitsistemikataudemam
Mobilisasidilakukandenganbertahapsesuaidenganpulihnyakeadaanatau
mengalirmenyebabkansemakinbanyaktrombosittertimbun pada
masa yang
terbentukdaritrombositakanterlepasdaridindingpembuluhtetapikemudiand
g. HambatanMelaksanakanMobilisasi
adabeberapahambatandalammelaksanakanmobilisasi, diantaranya :
kelelahan.
2. Kurangnyatenagakesehatanuntukmembantu dan
membimbingpasienketikamelakukanmobilisasi.
3. Kurangnyapengetahuan dan
kesadaranpasiententangpentingnyamelakukanmobilisasi post
pembedahan.
2.2.2. Proses Penyembuhan Luka
Penyembuhanlukadimulaisejakterjadinyacidera pada
tubuh,lukamemilikitepiberlawanan, misalnyalukaoperasi,
Untukmempercepatpenyembuhanlukaoperasisebaiknyadijaga agar
tidakterkena air.
Untukitupenderitadisarankantidakmandi,cukupmenyeka.Tidaksedikitpenderitakan
sehinggadapatmenyebabkanvasodilatsidaripembuluhdarahsekelilingmas
ihutuhsertameningkatkannyapenyediaandaerahtersebut,
sehinggamenyebabkanmerah
danhangat.Permiabilitaskapilerdarahmeningkat dan cairan yang
yangtinggihidupnyasingkatsaja dan
penyembuhandapatberjalanterustanpakeberadaanseltersebut.
membentukjaringan-jaringanuntuksel-sel yangbermagrasi.
Fibrolastmelakukansintesiskolagendan mukopolisakarida.
darah.
3.1. Hasil
Author Judul Metode
Reni Prima Gusti, PengaruhMobilisasi Eksperimen Hasilpenelitianmenunjukkanterdapa
(2016). Dini Pasien Pasca Semu (Quasi perbedaanpenyembuhanluka
Operasi Abdomen Experiment), operasiabdomenantarakelompok
Terhadap Posttest only yangtidakmelakukanmobilisasidinis
Penyembuhan Luka Control melakukanmobilisasidinisesuaipros
dan Fungsi Group 0.000. tidakterdapatperbedaanpad
Pernafasan Design antarakelompokkontroldenganperla
dan terdapatperbedaanbermaknap
antara
kelompokkontroldenganperlakuanu
Uchi Wulan Sari, Efektivitas Eksperimen Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa
Edy Siswantoro, Mobilisasi Dini Semu (Quasi pada kelompokintervensimeng
Puteri Indah Terhadap Experiment), 90,9%. Padapenyembuhan
Dwipayanti, (2015). Penyembuhan Luka Posttest only kelompokkontroldidaptkanpenyemb
Post Operasi Hernia Control signifikan p = 0,008antaramobi
Inguinalis Group daripenelitianiniadanyapengaruhmo
Design operasi.
Wira Ditya, Asril Hubungan Mobilisasi Cross Hasil penelitianmenunjukkanterdap
Zahari, Dini dengan Sectional danproses penyembuhanlu
Afriwardi,(2016). Penyembuhan Luka Study Pasienmobilisasidinidenganpenyem
pada Pasien Pasca (77,8%) dan
Laparatomi di Respondentanpamobilisasidinideng
Bangsal Bedah Pria 3responden (23,1%),sedangkan
dan Wanita RSUP Berdasarkanhasilpenelitian,dapatdis
Dr. M. Djamil mobilisasidinidenganproses penyem
Padang. bangsalbedahpriadan anita RSUP D
Julio F.FioreJr.PhD, The effect of early Experimental Four studies in abdominal surgery
PetruNiculiseanuMD, mobilizationprotocols And Control observational prospective study) an
TaraLandryMLIS, onpostoperative Groups. observationalretrospective study)
BersonAugustinBSc, outcomes evaluating postoperative complicat
Liane S.FeldmanMD, followingabdominal 4 studies evaluating duration of
(2015). and thoracic surgery: intervention group. One
A systematic review functionreportedifferences in favo
evaluating performance-based ou
intervention group. One of 5 studie
differences in favor of the intervent
KellyRothman, MS, The Impact of Early Cross- Patients who experienced nausea an
BSN, RN, CPN, Ambulation in the sectional had a longer mean time toambulate
CynthiaGarvan, PhD, Pediatric study hours, respectively;p< .0001). Pa
and Adalynn Neu, Postoperative narcotics, and nonnarcotic
PhD, RN, FAAN, Appendectomy analgesics had a mean time to
(2016). Patient respectively (p= .0661). TheSpearm
stay and time to ambulatewas .47.
early ambulation has a significant
being taught in basic nursing educa
this nursing-driven interventionis n
surgical specialty unit may lead to
targeted audience for future educati
3.2. Pembahasan
Pada penelitian yang dilakukan oleh Reni Prima Gusti pada tahun
pasien, 20 pasien dalam bedah mayor, dan 20 pasien dalam bedah minor.
Masing-masing kelompok pasien bedah mayor dan bedah minor tersebut
operasi abdomen yang baik. Sesuai teori yang diungkapkan oleh Kozier dan
Rodt (2008) dalam jurnal ini, mobilisasi yang dilakukan akan memperlancar
dapat dilakukanpada hari ke-3 dan pengangkatan jahitan selang seling sudah
bisa dilakukanpada hari ke-7 dan hari ke-14 jahitan sudahdapat dilepas
semua walaupun dari indeks masa tubuh klien ada 2 orang yang kurus
sedangkan pada kelompok minor rata-rata pasien sudah dapat pulang pada
hari, dan selanjutnya untuk hari terakhir peneliti mengobservasi luka. Hasil
baik dengan dilakukannya mobilisasi dini. Pada pasien post operasi yang
luka. Semakin dini mobilisasi yang dilakukan maka semakin baik proses
penyembuhan lukanya. Sedangkan pada responden kontrol yang tidak
proses penyembuhan lukanya tidak baik. Hal ini juga dipengaruhioleh faktor
lain, yaitu usia.Semakin tua seseorang, maka akan semakin lama dalam
mengevaluasihasilberbasiskinerjamelaporkanperbedaan yang
mendukungkelompokintervensi.
Kualitasmetodologisecarakeseluruhanburuk.
Pada penelitian yang dilakukan Kelly Rothman, MS, BSN, RN, CPN,
Cynthia Garvan, PhD, and Adalynn Neu, PhD, RN, FAAN tahun 2016
meanwaktuuntukambulasidalampopulasipasienususbuntupascaoperasianak
untukmengidentifikasihubunganantarawaktu rata-rata
studipenelitianinimenunjukkanbahwaambulasidinimemilikidampak yang
Meskipunambulasidiajarkandalampendidikankeperawatandasarsebagaihal
masa depan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari
penelitiandiatasmenyatakanbahwaterdapatpengaruhtindakanmobilisasidinite
ketidakmampuanseseoranguntukbergerakdenganbebas.
4.2. Saran
bahanbacaantentangKeperawatanMedikal Bedah.
b. BagiPerawat
Diharapkananalisisjurnalinidapatdijadikansebagaibahanmasukanbagip
erawatdalamtindakanmandirikeperawatanyaitutindakanmobilisasidiniterh
c. BagiRumahSakit
Diharapkananalisisjurnalinidapatmenjadimasukanrumah sakit
atauinstitusilainnyadalampenggunaanintervensikeperawatanyaitutindakan
DAFTAR PUSTAKA