Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

Varian anatomi pada jantung dapat menjadi hal yang meragukan dalam
diagnostik. Pada jantung sering terjadi salah tafsir anatomi normal varian sebagai
suatu hal yang patologis, sehingga dapat memiliki dampak besar pada asesmen
klinis dan pengobatan.
Pemeriksaan ekokardiografi merupakan prosedur rutin yang digunakan
dalam membantu menegakkan diagnosis pada penyakit kardiovaskular. Oleh
karena itu, mengetahui varian anatomi normal dan patologis pada jantung secara
ekokardiografi merupakan suatu hal yang penting. Selain itu, temuan pada
ekokardiografi harus selalu dievaluasi dan dihubungkan dengan klinis pasien.
Dari studi di salah satu pusat medis di Milwaukee, Amerika Serikat selama
periode 1 tahun, terdapat 5 pasien dari 235 sampel pasien acak yang dilakukan
pemeriksaan ekokardiografi mengalami kesalahan diagnosis yang mengakibatkan
pada penatalaksanaan yang tidak tepat. Kesalahan yang sering terjadi di pusat
medis tersebut adalah overdiagnosis defek septum atrium dan foramen ovale paten.1

Pada referat ini akan dibahas varian anatomi pada jantung, baik dari atrium,
ventrikel, septum, maupun perikardium. Secara ekokardiografi, beberapa anatomi
jantung terlihat sama, tetapi sebenarnya varian anatomi tersebut mempunyai ciri
khas masing-masing.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Variasi Anatomi di Atrium Kanan

2.1.1 Jaringan Chiari


Jaringan Chiari merupakan sisa embrional di atrium kanan, sebagian besar
ditandai oleh jaringan retikular yang terletak dekat dengan vena cava inferior dan
sinus koroner. Jaringan ini menghubungkan dengan struktur atrium kanan lainnya.
Secara embrional, bagian kanan dari sinus venosus bergabung ke dalam dinding
atrium kanan dan kemudian akan menghilang antara minggu kehamilan 9-15
minggu. Jaringan Chiari muncul ketika ada kegagalan resorpsi dari sinus venosus
sisi kanan tersebut.2
Secara epidemiologi, angka penemuan jaringan Chiari dalam spesimen
otopsi adalah sekitar 2-3%. Jaringan Chiari dideskripsikan untuk pertama kalinya
oleh ahli patologi Austria, Hans Chiari pada tahun 1897.2
Struktur jaringan Chiari tampak seperti gerakan cambuk yang mengikuti
siklus jantung dan terbatas berada di dekat vena cava inferior (IVC) dan septum
interatrial (IAS). Parameter ekokardiografi lain, seperti bilik dan katup tampak
normal, begitu juga dengan fungsi sistolik dan diastolik yang normal.2

Gambar 1. A. Tampak Jaringan Chiari (pada tanda panah) di Atrium Kanan. B. Tampak jaringan
Chiari dan hubungannya dengan Inferior Vena Cava pada posisi Pandangan RV inflow. 4

2
Gambar 2. Tampak Jaringan Chiari pada transesofageal ekokardiografi 3

2.1.2 Katup Eustachius


Katup Eustachius juga dikenal sebagai valvula vena cava inferior. Dalam
kehidupan janin, katup ini mengarahkan darah yang telah dioksigenasi dari vena
cava inferior melalui foramen ovale ke dalam sirkulasi sistemik. Secara anatomi,
katup ini adalah lipatan muskulo-membran semilunar yang meluas ke posterior
limbus fossa ovalis.3
Katup Eustachius paling baik diidentifikasi dari posisi pandangan subkostal
secara ekokardiografi yang menggambarkan vena cava inferior yang memasuki
atrium kanan. Katup ini tampak bergerak sebagian dan melekat pada rim anterior
vena cava inferior. Selain itu, pada posisi pandangan parasternal shortaxis, katup
Eustachian dapat divisualisasikan di samping masuknya vena cava inferior ke
atrium kanan. Dalam posisi tampilan four chamber apikal, pangkal katup dapat
dilihat melintang di atrium kanan. 3
Kadang-kadang, katup Eustachian yang menonjol dapat membagi atrium
kanan menjadi dua ruang yang membuat penampakan seperti cor triatriatum dexter.
Kondisi seperti ini secara hemodinamik tidak berpengaruh signifikan pada
kebanyakan orang dewasa karena septasi oleh katup Eustachian umumnya tidak
lengkap.3

3
Gambar 3. A. Tampak katup Eustachian(pada tanda panah) di posisi pandangan 4 chamber. B. Pada
posisi pandangan inflow ventrikel kanan C. Posisi pandangan bicaval.4

Gambar 4. Katup Eustachian pada Posisi Pandangan Inflow Ventrikel Kanan di transtorakal
ekokardiografi3

2.1.3 Katup Thebesian


Sinus koroner, saluran vena utama jantung, bermuara di atrium kanan
melalui pembukaan sebagian oleh katup yang tidak kompeten, yaitu katup
thebesian, dinamai oleh Adam Christian Thebesius. Katup thebesian dapat dilihat
sebagai flap endokard semilunar atau semisirkular yang divisualisasikan paling baik
dalam pandangan inflow pada jantung kanan. Pada transesofageal ekokardiografi,
katup thebesian paling baik dilihat dengan memposisikan probe transesofageal
ekokardiografi di perhubungan gastroesofageal di mana dapat sinus koroner yang
berhubungan dengan atrium kanan.3

4
Gambar 5. Katup Thebesian pada Perhubungan Gastroesofageal3

2.1.4 Crista Terminalis


Crista terminalis adalah jaringan fibromuskular yang memisahkan sinus
venarum dan atrium kanan. Secara internal, ia meluas dari vena cava superior
(SVC) ke inferior vena cava (IVC) sepanjang dinding lateral atrium kanan. Crista
terminalis yang menonjol mungkin dapat diragukan sebagai tumor atrium kanan
pada ekokardiografi transtorakal. Temuan ekokardiografi sugestif crista terminalis
yang menonjol adalah massa nodular dengan ekogenisitas yang sama dengan
miokardium yang berdekatan, lokasi terletak pada dinding posterolateral atrium
kanan dekat superior vena cava, tampak menghubungkan superior vena cava dan
inferior vena cava, dan terjadi perubahan ukuran menjadi lebih tebal atau lebih
besar selama fase sistolik. Posisi pandangan bicaval pada transesofageal
ekokardiografi adalah posisi yang terbaik untuk memvisualisasikan crista
terminalis.4

Gambar 6. Crista Terminalis memanjang menyeberangi Atrium Kanan hingga Vena Cava Inferior3

5
Gambar 7.A.B. Jaringan Chiari (pada tanda panah)4

2.1.5 Trombus di Atrium Kanan


Pembentukan trombus kurang umum terjadi di atrium kanan dibandingkan
dengan atrium kiri. Trombus jantung kanan paling sering berasal dari embolisasi
yang berasal dari sumber vena perifer. Trombus ini dapat terperangkap dalam
aparatus katup trikuspid atau trabekula ventrikel kanan. Trombosis di jantung kanan
biasanya iatrogenik. Benda asing seperti kateter vaskular yang berada di dalam
tubuh, pacu jantung, dan katup trikuspid prostetik merupakan faktor predisposisi
terbentuknya trombus. Kondisi seperti infark ventrikel kanan atau kardiomiopati
ventrikel kanan aritmogenik yang menyebabkan dilatasi ventrikel kanan dan
disfungsi sistolik adalah penyebab langka trombosis.5
Trombus juga dapat terbentuk di atrium kanan pada pasien dengan fibrilasi
atrium atau keadaan hiperkoagulasi. Berbeda dengan atrial apendage kiri, apendage
atrium kanan lebih luas dan kurang jelas dalam penampilan. Anatomi yang dangkal
dari atrium kanan membuatnya menjadi lokasi yang kurang memungkinkan untuk
pembentukan trombus. Trombus terjadi pada 3-6% pada atrium kanan dan 15-20%
atrium kiri pada pasien dengan fibrilasi atrium. Mayoritas pasien dengan trombus
di atrium kanan juga terdapat trombus di atrium kiri. Trombus di jantung kanan bisa
menjadi terinfeksi atau menyebabkan emboli paru. Ekokardiografi transtorakal dan
ekokardiografi transesofageal dapat menunjukkan disfungsi ventrikel kanan,
regurgitasi trikuspid, dan pendorongan septum atrium kiri pada pasien dengan
tromboemboli paru. Namun, visualisasi langsung dari trombus yang terletak di
arteri pulmonalis atau terperangkap di atrium kanan jarang terjadi.5
Namun, apendage atrium kanan jarang terlihat oleh transtorakal
ekokardiografi. Sebaliknya, atrium kanan atau apendage atrium kanan mudah
divisualisasikan oleh transesofageal ekokardiografi. Gambar trombus di atrium
kanan dapat diperoleh dari tampilan 4 chamber atau bicaval pada pertengahan
6
esofagus. Trombus harus dibedakan dari katup eustachian atau jaringan Chiari,
yang merupakan sisa dari sinus venosus kanan yang berdekatan dengan vena cava
inferior. Yang pertama sebagian besar dilihat sebagai struktur yang tipis, bergerak,
dan linier, sedangkan jaringan Chiari adalah kerangka besar dan beruntutan
memanjang melintasi atrium kanan ke dinding atasnya dan septum atrium. Tidak
seperti trombus, struktur ini tidak melewati katup trikuspid selama fase diastolik.5

Gambar 8. Trombus Atrium Kanan(pada tanda panah) pada Posisi Pandangan Parasternal Short
Axis5

2.1.6 Tumor di Atrium Kanan


Tumor atrium kanan perlu untuk dibedakan dari varian anatomi lain.
Myxoma adalah tumor primer yang paling umum terjadi di atrium kanan.
Ekokardiografi, myxoma muncul sebagai massa globular atau bulat dengan
permukaan tidak rata dan ekogenisitas yang heterogen. Myxoma biasanya timbul
dari septum interatrial di sekitar fossa ovalis. Tumor metastatik termasuk hepatoma,
kanker sel ginjal, dan sarkoma dari organ pelvis yang mencapai atrium kanan
sampai vena cava inferior juga dapat dilihat pada ekokardiografi.4

Gambar 9. Myxoma pada Atrium Kanan6

7
Tabel 1. Perbandingan Variasi Anatomi pada Atrium Kanan secara Ekokardiografi. 2,3,4,5

Jaringan Katup Katup Thebesian Crista Trombus Tumor


Chiari Eustachian Terminalis

Ekokardiografi Gerakan Posisi pandangan Paling baik dilihat Massa nodular Gambar Massa globular
seperti cambuk parasternal dengan posisi dengan trombus di atau bulat dengan
mengikuti shortaxis , katup probe ekogenisitas yang atrium kanan permukaan tidak
siklus jantung eustachian dapat transesofageal sama dengan dapat rata dan
dan terbatas di divisualisasikan ekokardiografi di miokardium yang diperoleh dari ekogenisitas yang
dekat vena di samping perhubungan berdekatan, tampilan 4 heterogen
cava inferior masuknya vena gastroesofageal di lokasi berada di chamber atau
(IVC) dan cava inferior ke mana terlihat sinus dinding bicaval pada
septum atrium kanan koroner yang posterolateral pertengahan
interatrial berhubungan atrium kanan esofagus
(IAS) dengan atrium dekat superior
kanan vena cava

Keterangan Sisa embrional Sisa embrional Sisa embrional Jaringan Trombosis di Myxoma adalah
di atrium katup kanan katup sinus fibromuskular jantung kanan tumor primer
kanan sinus venosus koronarius yang memisahkan biasanya yang paling
sinus venarum iatrogenik umum terjadi di
dan atrium kanan atrium kanan

2.2 Variasi Anatomi pada Septum Atrium


2.2.1 Aneurisma septum atrium
Aneurisma septum atrium adalah deformitas septum interatrial yang
terlokalisir atau bisa lebih luas. Umumnya aneurisma septum atrium adalah
deformitas lokal dari septum interatrial dan terjadi pada tingkat fossa ovalis tetapi
dapat juga melibatkan seluruh septum atrium. Aneurisma septum atrium pada
umumnya disebabkan karena kelainan bawaan. Prevalensi aneurisma septum
atrium bervariasi tetapi perkiraan studi tingkat ekokardiografi transtorakal antara
0,08% dan 1,2%. Dalam seri otopsi besar, prevalensi yang dilaporkan adalah 1% .
Studi yang lebih baru dengan ekokardiografi transesofageal menunjukkan
prevalensi aneurisma septum atrium antara 2% dan 10%.7
Pada ekokardiografi, tampak tonjolan septum interatrial berlebihan di luar
bidang septum atrium. Osilasi sepanjang siklus jantung atau pernapasan sering
terjadi. Aneurisma septum atrium yang menonjol dapat tampak sebagai massa
kistik, tetapi diagnosis jarang sulit dilakukan terutama bila dilihat dengan bantuan
8
transesofageal ekokardiografi. Aneurisma septum atrium diketahui berhubungan
dengan aritmia atrium dan stroke iskemik. Aneurisma septum atrium sering disertai
dengan patent foramen ovale.4

Gambar 10. Klasifikasi aneurisma septum atrium7

A B

Gambar 11. A. Aneurisma septum atrium tipe 1 R, B. Aneurisma septum atrium tipe 2 L 6

9
Gambar 12. Aneurisma septum atrium tipe 3 RL7

Gambar 13. Aneurisma septum atrium tipe 4 LR7

Gambar 14. Aneurisma septum atrium tipe 57

2.2.2 Hipertrofi Lipomatosa


Hipertrofi lipomatosa dari septum interatrial adalah tumor jinak ditandai
sebagai massa jaringan lemak yang tidak dienkapsulasi yang menginfiltrasi septum
atrium. Meskipun pernah digambarkan sebagai temuan yang relatif jarang, dengan
meluasnya penggunaan ekokardiografi, kini hipertrofi lipomatosa semakin dikenal
dan harus dipertimbangkan sebagai bagian dari diagnosis banding untuk setiap
tumor jantung atrium. Karena sebagian besar pasien dengan kondisi ini tetap
asimptomatik, sebagian besar kasus umumnya dijumpai sebagai temuan insidental
pada saat pencitraan jantung, pembedahan, atau nekropsi. Variasi anatomi ini tidak
familiar oleh sebagian besar klinisi dan dengan demikian dapat dengan mudah

10
disalahtafsirkan sebagai lesi ganas yang kemudian mengarah pada pengangkatan
lesi tersebut.4
Fyke et al telah menyarankan kriteria untuk mendiagnosis hipertrofi
lipomatosa dengan ketebalan septum atrium 15 mm atau lebih, hipertrofi ini
menghasilkan tampilan dua lobus pada fossa ovalis dan juga penyebab lain dari
penebalan atrium sudah disingkirkan. Temuan ini paling baik didiagnosis dalam
pandangan 4 chamber subkostal. Diagnosis banding terdiri dari penyebab lain
penebalan septum atrium seperti amiloid.3

Gambar 15. Hipertrofi Lipomatosa di Septum Atrial pada Ekokardiografi Transtorakal 8

Gambar 16. Hipertrofi Lipomatosa di Septum Atrial pada Ekokardiografi Transesofageal 8

Tabel 2. Perbandingan Variasi Anatomi pada Septal Atrium secara Ekokardiografi. 3,4,7
11
Aneurisma septum atrium Hipertrofi Lipomatosa

Ekokardiografi tampak tonjolan septum ketebalan septum atrium 15 mm


interatrial berlebihan di luar atau lebih, penyebab lain dari
bidang septum atrium penebalan atrium sudah
disingkirkan

Keterangan Deformitas septum interatrial Tumor jinak ditandai sebagai


(IAS) yang terlokalisir atau bisa massa jaringan lemak yang tidak
lebih luas dienkapsulasi yang
menginfiltrasi septum atrium

2.3 Variasi Anatomi pada Atrium Kiri


2.3.1 Coumadin Ridge
Coumadin Ridge adalah variasi anatomi pada jantung berbentuk otot yang
membentang antara appendage atrium kiri hingga keluarnya vena pulmonal
superior. Struktur ini bisa terlihat seperti trombus. Evaluasi struktur ini dengan
ekokardiografi transesofageal pada posisi pandangan dua chamber midesophageal
90 derajat dan membandingkan hubungan struktur ini dengan anatomi di sekitarnya,
dapat mengkonfirmasi diagnosis.3

Gambar 17. Coumadin Ridge pada Ekokardiografi Transtorakal 9

2.4 Variasi Anatomi pada Ventrikel Kanan


2.4.1 Moderator band, Trombus, dan Tumor

12
Moderator band adalah bentuk trabekulasi yang menonjol dari ventrikel
kanan yang meluas dari pangkal otot papiler anterior ke septum interventrikular,
yang berisi cabang bundel kanan. Struktur ini ada pada mayoritas orang dewasa
normal. Pada ekokardiografi, moderator band tampak dengan ekogenisitas tinggi
yang menghubungkan interventrikular septum yang lebih bawah dan otot papiler
anterior.4
Pada ekokardiografi, posisi pandangan parasternal long axis dapat terlihat
moderator band yang menghubungkan septum ventrikel ke dinding septum.10

Gambar 18. Moderator band pada Ventrikel Kanan4

Trombus dapat hadir pada kegagalan ventrikel kanan, endokarditis


eosinofilik, infark miokard yang melibatkan arteri koroner kanan, dan
kardiomiopati ventrikel kanan dengan aneurisma. Oleh karena trrombus sering
terjadi pada distal ventrikel kanan dan banyaknya trabekulasi yang biasanya ada di
rongga ventrikel kanan bagian distal, hal ini dapat mempersulit untuk didiagnosis
karena trombus berukuran kecil. Evaluasi yang cermat dengan beberapa pencitraan
diperlukan untuk kasus yang dicurigai bisa terbentuknya, misalnya kasus dengan
disfungsi ventrikel kanan.4
Untuk tumor, pada ventrikel kanan paling sering muncul rhabdomyoma dan
tumor metastatik. Tumor dapat menyebabkan kegagalan ventrikel kanan dengan
invasi langsung dan infiltrasi pada miokard.4

13
Gambar 19. Trombus pada Ventrikel Kanan5

Tabel 3. Perbandingan Moderator band dengan Trombus secara Ekokardiografi4,5,10

Moderator band Trombus

Ekokardiografi Tampak dengan Tampak seperti massa,


ekogenisitas tinggi yang biasanya tidak terdapat
menghubungkan hubungan dengan struktur
interventrkular septum sekitarnya
yang lebih bawah dan otot
papiler anterior

Keterangan Trabekulasi yang menonjol Trombus dapat hadir pada


dari ventrikel kanan yang kegagalan ventrikel kanan,
meluas dari pangkal otot endokarditis eosinofilik,
papiler anterior ke septum infark miokard yang
interventrikular melibatkan arteri koroner
kanan, dan kardiomiopati
ventrikel kanan dengan
aneurisma

2.5 Variasi Anatomi Ventrikel Kiri


2.5.1 False tendon ventrikel kiri
False tendon ventrikel kiri adalah suatu struktur fibromuskular yang
melintasi rongga ventrikel kiri dan umumnya dianggap jinak. Studi bayi
menunjukkan prevalensi tinggi (78%) dari false tendon ventrikel kiri pada
ekokardiografi. Struktur ini dapat mengandung jaringan konduksi (serat Purkinje)
dan telah diidentifikasi sebagai sumber aritmia ventrikel.11
Pasien dengan false tendon ventrikel kiri kecenderungan memiliki gagal
jantung, dilatasi LV, dan dua kali lebih mungkin untuk memiliki regurgitasi mitral

14
moderat dibandingkan dengan pasien usia dan jenis kelamin yang sama tanpa false
tendon ventrikel kiri.11
Pada ekokardiografi, false tendon ventrikel kiri tampak seperti struktur yang
melewati rongga ventrikel kiri, yang posisinya bisa melintang, longitudinal, sagital
tunggal maupun ganda. Struktur muskular menjadi lebih pendek dan lebih tebal
pada fase sistolik, dan sebaliknya pada fase diastolik. Manipulasi transduser dengan
rotasi dan angulasi untuk mendapatkan beberapa pandangan pada posisi yang sama
dapat terlihat pada kedua sisi struktur ini ada bagian ruang bebas.4

Gambar 20. False tendon ventrikel kiri pada transtorakal ekokardiografi11

2.5.2 Trombus pada Ventrikel Kiri


Trombus ventrikel kiri adalah salah satu komplikasi yang paling sering
terjadi dari infark miokard. Pasien dengan fungsi ventrikel kiri yang rendah lebih
rentan terhadap kondisi stasis dan pembentukan trombus. Trombus pada ventrikel
kiri terlihat lebih sering pada pasien dengan ventrikel yang mengalami dilatasi.
Sebaliknya, pada infark miokard inferior dan reperfusi koroner yang berhasil
berhubungan dengan insidens trombus ventrikel yang lebih rendah.5
Trombus biasanya memiliki ekogenisitas yang lebih tinggi yang lebih
tinggi daripada miokardium yang berdekatan.4

Tabel 4. Variasi Anatomi pada Ventrikel Kiri secara Ekokardiografi 4,5,11

False tendon ventrikel kiri Trombus pada Ventrikel


Kiri
Ekokardiografi Struktur muskular yang Memiliki ekogenisitas
melintang ventrikel kiri yang lebih tinggi yang
menjadi lebih pendek dan lebih tinggi daripada
lebih tebal pada fase

15
sistolik, dan sebaliknya miokardium yang
pada fase diastolik. berdekatan
Keterangan False tendon ventrikel kiri Pasien dengan fungsi LV
adalah suatu struktur yang rendah lebih rentan
fibromuskular yang terhadap kondisi stasis dan
melintasi rongga ventrikel pembentukan trombus
kiri dan umumnya
dianggap jinak

2.6 Variasi Anatomi pada Katup Aorta


2.6.1 Lambl's Excrescences
Lambl's excrescences adalah struktur berbentuk filamen halus pada katup
jantung. Adanya struktur ini meningkat seiring bertambahnya usia dan dianggap
sebagai perubahan degeneratif pada permukaan katup. Katup yang biasa ada
struktur ini adalah katup aorta. Masih kontroversial, jika struktur ini dapat menjadi
tempat tumbuh bakteri yang baik atau penyebab dari emboli sistemik. Struktur ini
dilaporkan didapatkan melalui ekokardiografi transesofageal pada 39% pasien usia
lanjut dengan stroke karena emboli kardiogenik.12
Pada ekokardiografi, strukutur ini tampak seperti benang seluler yang
sangat tipis, halus.4 Ukuran struktur ini mempunyai tebal <1 mm dan panjang > 10
mm dan bergerak secara independen. Diagnosis banding untuk struktur ini dapat
berupa artefak pencitraan pada ekokardiografi, vegetasi, trombus dan
fibroelastoma. Pencitraan ekokardiografi transesofageal dengan berbagai posisi
pandangan dapat menyingkirkan artefak pencitraan. Diagnosis vegetasi juga dapat
disingkirkan bila tidak ada temuan inflamasi dan riwayat infeksi endokarditis.12

Gambar 21. A. Lambl's Excrescences pada posisi pandangan parasternal long axis B. Lambl's
Excrescences pada posisi pandangan parasternal short axis4

16
2.6.2 Fibroelastoma papiler
Fibroelastoma papiler adalah jenis tumor jinak ketiga yang paling umum
pada tumor jantung. Sebelumnya fibroelastoma papiler sebelumnya ditemukan
secara kebetulan saat otopsi atau selama operasi jantung. Dengan adanya
ekokardiografi, semakin sering struktur ini ditemukan. Banyak dari laporan yang
menunjukkan bahwa struktur ini dapat menyebabkan trombus.13
Pada ekokardiografi, tampak seperti tumor seluler kecil dengan permukaan
seperti daun yang menempel di sisi katup. Merupakan hal yang menantang untuk
membedakan fibroelastoma papiler dengan Lambl's excrescence, karena mereka
mirip baik secara ekokardiografi dan patologis.4 Akan tetapi ada terdapat perbedaan
pada tangkai ujung kedua struktur ini. Pada tangkai ujung proximal fibroelastoma
tampak lebih lebar dibanding tangkai ujung proximal Lambl's excrescence.12

Gambar 22. Fibroelastoma pada Aorta4

Gambar 23. Perbandingan Lambl’s excrescence, fibroelastoma papiler, dan vegetasi. 4

2.7 Variasi Anatomi pada Perikardium


2.7.1 Sinus Perikardial
Perikardium adalah ruang yang terbentuk antara perikardium viseral dan
parietal. Biasanya berisi sejumlah kecil cairan untuk melumasi gerakan jantung.
17
Perikardium viseral melingkupi permukaan jantung dan segmen proksimal
pembuluh darah besar, dan kemudian, merefleksikan sebagai lapisan dalam dari
perikaradium parietal. Di perikardium ini terbentuk sinus perikardial. Sinus
perikardial ini saling terhubung satu sama lain.4
Hal ini dapat diragukan dengan periannular abses. Untuk membedakannya,
dapat dilihat secara klinis, misalnya pasien juga dengan infektif endokarditis.4

Gambar 24. A. Sinus Perikardial (tanda bintang) B: Periannular abses (tanda bintang) karena
endokarditis infektif pada pasien dengan katup aorta prostetik. Ao: ascending aorta, AVR: aortic
valve replacement,, LA: Left atrium4

2.7.2 Jaringan Adiposa Epikardial


Jaringan adiposa epikardial sering tampak seperti ruang bebas pada
ekokardiografi. Hal ini dapat disalahartikan dengan efusi perikard. Infiltrasi lemak
yang berlebihan cenderung terjadi pada pasien tua, obesitas, dan diabetes, terutama
pada wanita.4 Dari beberapa penelitian jaringan adiposa epkardial juga berkaitan
dengan sindrom metabolik.14
Perbedaan secara ekokardiografi jaringan adiposa dengan cairan
berdasarkan pada ekogenisitas, tekstur, mobilitas, dan lokasi. Ruang bebas yang
tampak pada ekokardiografi dan terletak di anterior cenderung menjadi endapan
lemak epikardial daripada efusi perikardial. Jaringan adiposa kurang bergerak
daripada cairan perikardial, lapisan epikardial dan perikardial sekitarnya bergerak
kurang bebas dalam kasus infiltrasi lemak. Jantung bergerak seperti "berayun" pada
efusi perikardial moderat atau lebih, tetapi tidak dalam ruang yang dipenuhi lemak.
Terakhir, jaringan adiposa lebih tinggi ekogenisitasnya dibanding cairan. 4

18
Gambar 25. A: Jaringan Adiposa Epikardial (tanda bintang) biasa berada pada lokasi anterior dan
tampak tekstur granular B: Efusi perikard (tanda bintang) tampak tampilan ruang bebas eko yang
biasanya dominan pada posterior dan jantung tampak bebas bergerak. Ao: ascending aorta,
LA:left atrium, LV: left ventricle, RV: right ventricle.4

2.7.3 Efusi Perikard


Pada efusi perikard dapat memiliki etiologi yang berbeda, biasanya sulit
untuk membuat penilaian kualitatif karakteristik cairan yang tepat hanya dengan
sinyal ekokardiografi. Penilaian kualitatif dapat dilakukan dengan menentukan
apakah efusi perikard global atau terlokalisasi, transudatif, eksudatif, atau
mengandung darah atau fibrin pembekuan. Fibrin dan eksudat piogenik dapat
membentuk efusi perikard yang terlokalisasi. Kepadatan ekogenisitas dapat terlihat
pada eksudat yang kompleks. 15
Hemoperikardium mudah dikenali dengan ekokardiografi dengan adanya
tampak fibrin dan gumpalan darah. Di sisi lain, transudat biasanya akan
memberikan gambaran sinusoid yang khas dalam M-mode pada ekokardiografi
yang dapat membantu membedakan dengan eksudat kompleks. Namun demikian,
penilaian klinis lengkap yang dsertai tes laboratorium dan pencitraan harus selalu
dipertimbangkan untuk menemukan kondisi yang mendasari.15

Gambar 26. Jaringan Adiposa Epikardial pada transtorakal ekokardiografi 12

19
A B

Gambar 27. A.Efusi Perikard padatranstorakal ekokardiografi pada posisi pandangan 3 chamber
mode 2D B. Efusi Perikard pada transtorakal ekokardiografi pada M-mode15

Gambar 28. Efusi Perikard dengan Eksudat pada transtorakal ekokardiografi 16

Tabel 5. Variasi Anatomi pada Perikardium secara Ekokardiografi4,14,15

Jaringan adiposa epikardial Efusi Perikard

Ekokardiografi Jaringan adiposa lebih Jantung bergerak seperti


tinggi ekoogenisitasnya "berayun" pada efusi
dibanding cairan perikardial moderat atau
lebih

20
21
BAB III
KESIMPULAN

Diagnosis banding dari variasi anatomi pada jantung seringkali meragukan


antara satu sama yang lain walaupun kualitas dan teknik pencitraan dalam
ekokardiografi sangat berkembang saat ini. Pengetahuan tentang varian anatomi
akan memandu interpretasi yang tepat dari temuan ekokardiografi. Pengulangan
pemeriksaan ekokardiografi secara berkala dapat membantu untuk mendiagnosis
lebih tepat.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. Jan FM, Thompson E, Sagar K. moderated Session 2: impact of Physician


Training on Interpretation of Echocardiograms and Health Care Costs. Journal of
the American Society of Echocardiography. 2010 May 1;23(5):B47.

2. Hirschfeld DS, Schiller N. Localization of aortic valve vegetations by


echocardiography. Circulation. 1976 Feb 1;53(2):280-5.

3. George A, Parameswaran A, Nekkanti R, Lurito K, Movahed A. Normal


anatomic variants on transthoracic echocardiogram. Echocardiography. 2009
Oct;26(9):1109-17.

4. Kim MJ, Jung HO. Anatomic variants mimicking pathology on


echocardiography: differential diagnosis. Journal of cardiovascular ultrasound.
2013 Sep 1;21(3):103-12.

5. Turhan S, Ozcan OU, Erol C. Imaging of intracardiac thrombus.TheCzech


SocietyofCardiology.2013 Apr 1;55(2):e176-83.

6. Kaul P, Paniagua R, Balaji S, Batin P. Large mass in right atrium after CABG–
myxoma, adrenal metastasis or in-transit thrombus?. Br J Cardiol 2013;20:79

7. Jatav RK, Kumbhare MB, Surender T, Rachan C, Krishna TV. Atrial septal
aneurysm in adult patients: spectrum of clinical, echocardiographic presentation
and to propose a new classification on the basis of trans-thoracic-two-dimensional
echocardiography. International Journal of Research in Medical Sciences. 2017 Jan
23;2(2):708-17.

8. Nadra I, Dawson D, Schmitz SA, Punjabi PP, Nihoyannopoulos P. Lipomatous


hypertrophy of the interatrial septum: a commonly misdiagnosed mass often
leading to unnecessary cardiac surgery. Heart. 2004 Dec 1;90(12):e66-.

9. Lodhi AM, Nguyen T, Bianco C, Movahed A. Coumadin ridge: An incidental


finding of a left atrial pseudotumor on transthoracic echocardiography. World
Journal of Clinical Cases: WJCC. 2015 Sep 16;3(9):831.

23
10. Ho SY, Nihoyannopoulos P. Anatomy, echocardiography, and normal right
ventricular dimensions. Heart. 2006 Apr 1;92(suppl 1):i2-13.

11. Hall ME, Halinski JA, Skelton TN, Campbell WF, McMullan MR, Long RC,
Alexander MN, Pollard JD, Hall JE, Fox ER, Winniford MD. Left ventricular false
tendons are associated with left ventricular dilation and impaired systolic and
diastolic function. The American journal of the medical sciences. 2017 Sep
1;354(3):278-84.

12. Nakahira J, Sawai T, Katsumata T, Imanaka H, Minami T. Lambl’s Excrescence


on aortic valve detected by transesophageal echocardiography. Anesthesia &
Analgesia. 2008 Jun 1;106(6):1639-40.

13. Hicks KA, Kovach JA, Frishberg DP, Wiley TM, Gurczak PB, Vernalis MN.
Echocardiographic evaluation of papillary fibroelastoma: a case report and review
of the literature. Journal of the American Society of Echocardiography. 1996 May
1;9(3):353-60.

14. Meenakshi K, Rajendran M, Srikumar S, Chidambaram S. Epicardial fat


thickness: A surrogate marker of coronary artery disease–Assessment by
echocardiography. Indian Heart Journal. 2016 May 1;68(3):336-41.

15. Pérez-Casares A, Cesar S, Brunet-Garcia L, Sanchez-de-Toledo J.


Echocardiographic evaluation of pericardial effusion and cardiac tamponade.
Frontiers in pediatrics. 2017 Apr 24;5:79.

16. George S, Salama AL, Uthaman B, Cherian G. Echocardiography in


differentiating tuberculous from chronic idiopathic pericardial effusion. Heart.
2004 Nov 1;90(11):1338-9.

24
25

Anda mungkin juga menyukai