Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama
periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada
suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode
tertentu.
Sumber : (Rayi dwiky putra. Teori Permintaan, Penawaran serta Keseimbangan. 20 Maret 2016.
http://keripiku.blogspot.co.id/2012/03/teori-permintaan-dan-penawaran-serta.html).
a. Selera
Apabila selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi maka akan diikuti dengan jumlah
barang dan jasa yang diminta akan mengalami peningkatan, demikian sebaliknya. Contohnya:
permintaan terhadap telepon genggam.
b. Pendapatan konsumen
Apabila pendapatan konsumen semakin tinggi akan diikuti daya beli konsumen yang kuat dan mampu
untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar, demikian sebaliknya.
Konsumen akan cenderung mencari barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah untuk
dijadikan alternatif penggunaan. Contohnya: bila harga tiket pesawat Jakarta-Surabaya sama harganya
dengan tiket kereta api, maka konsumen cenderung akan memilih pesawat sebagai alat transportasi.
Contoh lain: untuk seorang pelajar bila harga pulpen lebih mahal dari pensil, maka ia akan cenderung
untuk membeli pensil.
Keduanya merupakan kombinasi barang yang sifatnya saling melengkapi. Contoh: kompor dengan
minyak tanah, karena harga minyak tanah mengalami kenaikan maka orang beralih menggunakan
bahan bakar minyak tanah dan beralih ke bahan bakar gas.
Apabila konsumen menduga harga barang akan terus mengalami kenaikan di masa datang, maka
konsumen cenderung untuk menambah jumlah barang yang dibelinya. Contoh: Pada saat krisis
ekonomi, ketika konsumen memperkirakan harga-harga sembako esok hari akan melambung tinggi,
maka mereka akan memborong sembako tersebut hari ini.
Bila suatu barang atau jasa sangat dibutuhkan secara mendesak dan dirasakan pokok oleh konsumen,
maka jumlah permintaan akan mengalami peningkatan. Contoh: kebutuhan akan bahan pokok beras,
konsumen bersedia membeli dalam jumlah harga tinggi, walaupun pemerintah sudah menetapkan
harga pokok.
Sumber : (Valian Putra Yuda, Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan. 2 April 2016.
http://valiantputrayuda.blogspot.co.id/2013/06/bab-2-faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html).
HUKUM PERMINTAAN
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif
antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang
diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian
hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan
sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku
jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap). Semua terjadi karena
semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga
terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun
bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau
diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan
konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
Sumber : Tri Waluy. Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran. 26 Maret 2016.
http://ekonomilmu.blogspot.co.id/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html).
Pada dasarnya ada 3 (tiga) alasan yang menerangkan hukum permintaan, yaitu :
Apabila suatu harga barang naik maka dengan uang yang sama orang akan mengurangi jumlah barang
yang akan dibeli. Sebaliknya, jika harga barang turun dengan anggaran yang sama orang bisa
membeli barang yang banyak.
Jika haga suatu bang naik maka orang akan mencari barang lain yang harganya lebih murah tetapi
fungsinya sama. Pencarian barang lain itu merupakan subtitusi.
Tinggi rendahnya harga yang tersedia dibayar konsumen untuk barang tertentu mencerminkan
kegunaaan atau kepuasan dari barang tersebut. Makin banyak dari satu macam barang yang dimiliki,
maka semakin redah penghargaan teradap barang tersebut. Ini dinamakan Law of diminishing
marginal utility.
Sumber : (Noeroel Izzati. Teori Permintaan dalam ekonomi Islam. 2 April 2016 .
http://tjoetnyakkkk.blogspot.co.id/2011/01/teori-permintaan-dalam-ekonomi-
islam.html).
4. KURVA PERMINTAAN
Akibat dari adanya hukum permintaan tersebut kurva permintaan menjadi miring dari kiri atas ke
kanan bawah, sehingga kurva permintaan dikatakan mempunyai kemiringan negatif, karena variable –
variable yang bekerja dalam pemintaan bekerjanya berlawanan arah. Kurva permintaan tidak mungkin
menyentuh sumbu P karena berapapun harganya pasti ada konsumen yang bersedia untuk membeli
barang yang dihasilkan.
Berikut contoh permintaan, Ada seseorang yang ingin membeli buah jeruk, berikut tabel harga jeruk
beserta permintaan jeruknya :
Dari tabel di atas bisa dibuat grafik. Kurva permintaan ini memiliki kemiringan (slope) negatif atau
bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta
bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus).
Sumber : Tri Waluy. Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran. 26 Maret 2016.
http://ekonomilmu.blogspot.co.id/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html).
PERGESERAN PERMINTAAN
Pergeseran permintaan adalah perubahan jumlah barang/jasa yang dibeli lebih banyak/lebih sedikit
yang terjadi sebagai akibat pengaruh berbagai factor lain selain harga. Kenaikan permintaan adalah
maningkatnya jumlah barang/jasa yang dibeli sebagai akibat turunnya harga, sedangkan penurunan
permintaan adalah penurunan pembelian akibat kenaikan harga.
Tri Waluy. Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran. 26 Maret 2016.
http://ekonomilmu.blogspot.co.id/2013/01/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html).
FUNGSI PERMINTAAN
Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang
diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. fungsi permintaan adalah suatu kajian
matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga. fungsi permintaan
mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga suatu barang naik maka permintaan akan barang
tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan akan barang
tersebut meningkat. jadi hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan
yang terbalik, sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif.
Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai beriut :
dimana :
b = ∆Qd / ∆Pd
Pembahasan :
Dari soal diatas diperoleh data :
P1 = Rp. 5.000 Q1 = 1000 Kg
P2 = Rp. 7.000 Q2 = 600 Kg
untuk menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis melalui dua titik,
yakni :
y - y1 x - x1
------ = --------
y2 - y1 x2 - x1
P - P1 Q - Q1
------- = --------
P2 - P1 Q2 - Q1
P - 5.000 Q - 1000
-------------------- = ------------------
P - 5.000 Q - 1000
----------------- = ----------------
2.000 - 400
Q = 2000 - 0,2P
Sumber :(Tri Waluy. Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran. 26 Maret 2016.
http://ekonomilmu.blogspot.co.id/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html).
Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain berdasarkan daya beli dan
jumlah subjek pendukung.
Permintaan menurut Daya Beli
Permintaan Effect merupakan permintaan masyaraka terhadap suatu barang atau jasa yang disertai
dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada jenis permintaan ini seorang konsumen memang
membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
Permintaan Potensial adalah permintaan masyarakat terhadapap barang atau jasa sebenarnya memiliki
kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut.
Contohnya : pak Luki sebenernya mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia
belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas
Permintaan Absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai
denga daya beli. Pada permintaan absolute konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk
membeli barang yang diinginkan. Contoh : Hendra ingin membeli sepatu olahraga akan tetapi uang
yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra
untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan
atau individu atau permintaan secara keseluruhan pada konsumen di pasar.
Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah
yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti
bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh : Barang
yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas
yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang
ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya), dan contoh
lainnya yang sejenis.
Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari
prosentase perubahan harga. Permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk
kebutuhan. Contoh : Beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras
sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun
cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun
konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras
memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang). Contoh lainnya yang sejenis adalah bensin. Jika harga
bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini
karena kita tetap membutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya turun, kita juga
tidak mungkin bepergian terus menerus demi menikmati penurunan harga tersebut. Karakteristik
produk yang seperti ini mengakibatkan permintaan menjadi tidak elastis.
Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase
perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja
pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah
menemukan barang penggantinya.
Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar
sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan
menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh :
Produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat
komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat
yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda.