Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang dilakukan
sebagai upaya untuk memenuhi tujuan yang telah disepakati bersama. Dalam kegiatan itu tentunya
ada hal yang harus melengkapi sebagai prasyarat yang bisa memudahkan dalam menjalankan
kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal itu disebut sebagai proposal. Proposal dibuat sebagai
rancangan atau rencana terhadap kegiatan yang akan dijalankan nantinya walaupun terkadang dari
perencanaan tersebut masih ada beberapa yang nanti kemungkinan kurang sesuai dengan apa yang
dilakukan ketika dilapangan. Proposal sebagai rancangan atau rencana yang sudah tersusun rapi
akan sangat memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan dilakukan.
Selain sebagai rancangan suatu kegiatan proposal juga merupakan sebuah tulisan yang dibuat
oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si
pembaca (individu atau kelompok) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan
tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang
sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan
tujuan.
Tetapi juga perlu di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian
banyak tahap perencanaan. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai
perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya. Sehingga sebenarnya proposal
memang hanya sekedar rancangan yang tidak begitu mendetail terhadap pelaksanaan kegiatan
yang akan dilaksanakan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PROPOSAL


Proposal merupakan kategori khusus laporan yang menggabungkan pemberian informal dan
komunikasi yang persuasif. Proposal ini menawarkan persuasi terstruktur untuk penerima internal
dan eksternal.

2.2 MENERAPKAN TIGA LANGKAH PROSES MENULIS PROPOSAL


merencanakan menulis Menyelesaikan
-Menganalisis situsi : -Beradaptasi pada penerima : -Merevisi pesan
Perjealas masalah atau Bersikaplah sensitive Evaluasi isi pesan dan
peluang yang ada, tetapkan terhadap kebutuhan penerima tinjauan ulang keterbacaan
tujuan, kembangkan profil dengan sikap “Anda”, pesan tersebut, kemudian edit
penerima, dan kembangkan kesopanan, penekanan pada dan tulis ulang untuk
sebuah rencana kerja. sisi positif, dan bahasa yang kejelasan.
bebas bias. Bangunlah
-Mengumpulkan informasi : hubungan yang kuat dengan -Memproduksi pesan
Tentukan kebutuhan penerima penerima dengan membentuk Gunakan elemen desain yang
dan dapatkan informasi yang kredibilitas Anda dan efektif dan tata letak yang
diperlukan untuk memenuhi memproyeksikan citra sesuai agar tampilannya
kebutuhan itu, jika perlu perusahaan. Kendalikan gaya bersih dan profesional,
adakan proyek penelitian. Anda dengan nada dan suara gabungkan elemen tekstual
yang sesuai denfan situasi. dan grafis dengan mulus.
-Menyeleksi medium yang
tepat : -Menyusun pesan : -Mengoreksi pesan :
Pilihlah medium yang terbaik Pilihlah kata-kata kuat yang Tinjau ulang kesalahan tata
untuk mengirimkan pesan, akan membantu menciptakan letak, ejaan, dan mekanis.
pertimbangkan untuk kalimat yang efektif dan
menyampaikannya melalui alinea yang koheren di bagian -Mendistribusikan pesan
berbagai media.
pendahuluan, tubuh, dan Kirimkan pesan dengan
-Mengatur informasi : penutup proposal. menggunakan medium yang
Tetapkan gagasan utama, dipilih, pastikan semua
batasi ruang lingkup, pilihlah dokumen dan arsip yang
pendekatan langsung atau relevan didistribusikan
tidak langsung, dan buatlah dengan sukses.
garis besar isi dengan
menggunakan salah satu
model yang ada untuk
proposal

a. Mendefinisikan Tujuan
Laporan dan proposal analitis hampir selalu ditulis sebagai respons terhadap masalah atau
pengalaman yang dirasakan. Proposal harus dipandu dengan pernyataan tujuan yang jelas untuk
mmebantu memfokuskan pada pembuatan konsep pesan yang pesuasif. Contohnya :
Menjamin pendanaan anggaran modal tahun berikutnya bagi sistem pembawa barang yang baru
di gudang (proposal pendanaan)
Mendapatkan persetujuan manajemen dalam menreorganisasi besarnya penjualan di Amerika
Utara (proposal proyek umum)

b. Mengumpulkan informasi
Rendahnya volume informasi dalam kebanyakan proposal membuat dibutuhkannya
perencanaan yang cermat bahkan memerlukan proyek penelitian terpisah hanya untuk
mendapatkan data dan informasi yang diperlukan. Agar tetap berada dalam jadwal dan anggaran,
pastikan untuk meninjau ulang pernyataan tujuan yang diperlukan dan hanya informasi yang
diperlukan. Dalam beberapa kasus mungkin kita tidak dapat mengumpulkan semua informasi yang
diinginkan, jadi buatlah prioritas kebutuhan di bagian awal dan fokuskan pada pertanyaan paling
penting.

c. Menyeleksi medium yang tepat


Seleksilah medium berdasarkan pada kebutuhan penerima serta keuntungan dan kerugian
praktis dan pilihan yang tersedia. Selain criteria seleksi media umum pertimbangkan beberapa poin
. mulaiah dengam apa yang diketahui tentang ekspektasi penerima. Pada beberapa proposal
penerima mempunyai persyaratan media yang spesifik dan mungkin kita tidak mempunyai pilihan.
Apapun media yang dipilih, ingatlah bahwa pilihan media juga menyampaikan pesan. Sebagai
contoh sebuah proposal yang meminta investasi modal ventura sebesar $5 juta akan terlihat tidak
berkesan jika diasampaikan dalam dokumen word processor sederhana yang diformat dengan
kasar, yang kelihatannya dibuat dengan mesin ketik manual.

d. Mengorganisasi informasi
Panjang dan kerumitan proposal menuntut adanya tambahan penekanan pada pengorganisasian
yang jelas dan berorientasi pembaca. Ketika seorang penerima dianggap reseptif atau berpikiran
terbuka, gunakan pendekatan langsung. Mulailah dengan ringkasan dari temuan kunci,
kesimpulan, rekomendasi, atau proposal sesuai kasus. Ketika penerima bersikap skeptic dan
bermusuhan kita dapat menggunakan pendekatan tidak langsung.perkenalkan temuan lengkap dan
diskusikan semua detail pendukung sebelum mempresentasikan kesimpulan dan rekomendasi.
Pendekatan tidak langsung member kesempatan untuk membuktikan poin dan secara bertahap
mengatasi keberatan dari penerima.

e. Menyusun argumentasi
Ingatlah beberapa poin berikut ketika mengorganisasi proposal :
1. Pahami dan penuhi ekspektasi penerima : penerima tertentu mengaharapkan organisasi
yang spesifik, dan proposal mungkin ditolak jika tidak memenuhi tuntutan tersebut.
penerima yang lain member ruang untuk fleksibilitas selama proposal berisi kategori
informasi yang tepat.
2. Seleksi format yang tepat untuk tugas itu
3. Buatlah sesingkat mungkin
4. “Bicarakan” cara Anda melalui garis besar

2.3 MERENCANAKAN PROPOSAL


Meskipun format khusus untuk proposal tak terhitung jumlahnya, semua itu dapat
dikelompokkan dalam dua kategori umum :
1. Proposal internal : digunakan untuk meminta keputusan dari para manajer dalam organisasi,
proposal internal terdiri dari proposal pendanaan, yang meminta data dam dukungan
manajemen terhadap proyek baru, dan proposal proyek umum, yang meminta izin untuk
mengambil tindakan atas proyek khusus.
2. Proposal eksternal : digunakan untuk meminta keputusan dari pihak di luar organisasi, proposal
eksternal mencakup proposal investasi, yang meminta pendanaan dari investor eksternal
seperti para kapitalis ventura, proposal dana bantuan, yang meminta dana dari badan
pemerintah dan organisasi pemberi sponsor lainnya , dan proposal penjualan yang
menganjurkan solusi idividu pada calon pelanggan dan meminta keputusan pembelian.

Faktor paling penting dari perencanaan proposal adalah apakah penerima telah meminta kita
untuk meminta untuk memasukkan proposal. Proposal yang diminta umumnya disiapkan atas
permintaan pihak eksternal yang meminta sebuah produk atau jasa tetapi mereka juga diminta oleh
sumber internal seperti manajemen atau dewan komisaris. Proposal yang tidak diminta diprakarsai
oleh organisasi yang berusaha mendapatkan bisnis atau pendanaan tanpa undangan khusus dari
calon klien. Proposal seperti itu juga dapat diprakarsai oleh para karyawan atau manajer yang
berharap untuk meyakinkan pihak-pihak di dalam perusahaan untuk mengadopsi sebuah program
kebijakan atau gagasan. Dengan kata lain, dengan proposal yang tidak diminta, penulis mengambil
langkah pertama. Sekalipun demikian, proposal yang tidak diminta in seharusnya tidak menjadi
kejutan bagi pihak penerima. Menurut konsultan manajemen Alan Weiss, proposal harus menjadi
penyajian terakhir dari pembicaraan yang telah berlangsung dengan pihak penerima. Hal ini tidak
hanya membantu memastikan adanya penerimaan, tetapi juga member peluang untuk menggali
kebutuhan pihak penerima. Oleh karena itu, buatlah konsep proposal seputar mereka.

Strategi organisasional untuk proposal


Pilihan untuk struktur proposal bergantung apakah penerima mengharapkan proposal itu.
Pada umumnya, penerima akan lebih menerima proposal yang diminta, karena masalah dan solusi
sudah dikenali. Anda memasukkan proposal untuk solusi yang telah ditetapkan dalam RFP yang
dikeluarkan oleh calon klien dan menyusun proposal dengan menggunakan pendekatan langsung,
memfokuskan pada rekomendasi.
Bergantung pada keadaan dan hubungan anda dengan pihak penerima, endekatan tidak
langsung dapat menjadi pilihan yang lebih baik untuk proposal yang tidak diminta. Ketika menulis
proposal yang tidak diminta, pertama-tama anda harus meyakinkan penerima bahwa memang ada
masalah dan membangun kredibilitas jika anda tidak dikenal pembaca. Untuk meyakinkan
pembaca bahwa rekomendasi anda solid dan masuk akal, anda dapat membuka solusi untuk
masalah denagn menggunakan salah satu argumentasi logika. Ketika membuka solusi anda
memiliki dua tujuan yaitu membujuk pembaca untuk menerima gagasan anda dan memberi anda
kontrak, serta menguraikan secara mendetail syarat proposal anda.

Proposal yang efektif : contoh


Proposal yang baik menjelaskan mengapa sebuah proyek atau pengambilan tindakan
diperlkan, apa yang akan terlibat, berapa banyak biayanya, dan apa manfaatnya bagi pihak
penerima.
Contoh proposal internal oleh shandel cohen untuk sistem surat tanggapan otomatis. Dalam
proposal internal tersebut, shandel cohen menguraikan masalah dengan hati-hati dengan
keterangan yang positif dan menunjukan mengapa sebuah sistem baru diperlukan. Selain itu agar
proposal tersebut efektif, gunakan judul untuk menyoroti manfaat solusi. Kaitkan juga pembaca
pada solusi dengan menyoroti manfaat ekonomis dan operasional seperti mudah diterapkan,
terjangkau, hemat biaya,dan waktu, dan hasil yang terbukti.

2.4 MENULIS PROPOSAL


Dalam menulis proposal anda juga harus mengetaui bagaimana beradaptasi dengan penerima.
Ada tiga cara untuk beradaptasi dengan penerima yaitu :
a. Bersikaplah sensitive terhadap kebutuhan penerima. Proposal yang sangat teknis, rumit,
dan panjang dapat menjadi sangat menuntut bagi pembaca, sehingga sikap “anda” bahkan
mengambil kepentingan yang lebih besar dengan pesan yang panjang ini.selain itu berbagai
anggota penerima dapat mempunyai berbagai macam kebutuhan informasi yang berbeda-
beda. Dengan pra peninjauan, ringkasan, lampiran, dan elemen lainnya anda dapat
memenuhi kebutuhan penerima yang berbeda-beda yang membuat anda harus
merencanakan elemen ini diawal.
b. Membangun hubungan yang kuat dengan penerima. Untuk memeroleh kepercayaan
penerima, tetitilah setiap sisi topic, dan dokumentasikan temuan dengan sumber yang dapat
dipercaya. Juga sadarilah bahwa harapan yang terlalu tinggi pada penerima akan mengarah
pada masalah kredibilitas jika anda tidak dapat memberikan segala sesuatu yang
diharapkan setiap orang pada diri anda.
c. Mengendalikan gaya dan nada. Jika anda membuat nada yang terlalu informal, penerima
akn menolak pendekatan anda yang kasual ini. Sebaliknya jika membuatnya terlalu formal
sikap anda menjadi impersonal dan menjaga jarak, barangkali terlalu sulit untuk menjalin
hubungan kerja yang kuat dengan pihak lain. Tingkat formalitas anda berkaitan erat dengan
format, panjang, dan pengorganisaisan dokumen serta hubungan anda dengan penerima
berkomunikasi dengan orang-orang dnegan latar belakang budaya yang berbeda seringkali
harus lebih formal, karena dua alasan. Pertama, lingkungan bisnis diluar Amerika Serikat
secara umum cenderung lebih formal, dan formalitas tersebut harus tercermin dalam
komunikasi. Kedua, hal yang anda lakuka untuk membuat dokumen informal cenderung
menghasilkan terjemahan yang buruk atau gagal sama sekali dari satu budaya ke budaya
lain. Kebanyakan organisasi mengharapkan proposal bisnis yang berkesan rendah hati dan
tidak personal, sehingga nada anda akan sering menjadi formal.

2.5 MENYUSUN PROPOSAL


Sebagaimana dengan komunikasi bisnis tertulis lainnya, proposal memiiki 3 bagian utama yaitu :
i. Pendahuluan, merupakan bagian pertama dalam teks proposal pendahuluan yang efektif
setidaknya menjangkau empat hal sebagai berikut.
a. Memosisikan proposal pada konteks yang lebih luas dengan mengaitkannya pada
masalah atau penugasan.
b. Memerkenalkan subjek atau tujuan proposal dan mengindikasikan alasan mengapa
subjek itu penting.
c. Meninjau terlebih dahulu gagasan atau aura yang akan mencakupnya.
d. Menetapkan nada dokumen dan hubungan penulis dengan penerima.
ii. Isi, terdiri dari bab utama (dengan berbagai tingkat judul pada dokumen yang panjang).
Bagian ini menyajikan, menganalisis, dan mengintepretasikan informasi yang
dikumpulkan selama penyelidikan, dan mendukung rekomendasi atau kesimpulan yang
dibahas dalam dokumen. Isi ini mencakup bukti, informasi mendetail yang diperlukan
untuk mendukung kesimpulan dan rekomendasi.
iii. Penutup, bagian ini mempunyai empat fungsi diantaranya :
a. Menekankan poin utama
b. Meringkas manfaat bagi pembaca jika dokumen membutuhkan perubahan atau
beberapa tindakan lain
c. Mengingatkan pembaca bagaimana bagian utama informasi dalam laporan saling
berhubungan satu sama lain
d. Menyatukan semua item tindakan (jika ada) dan menunjukan tanggungjawab atas
setiap tindakan tersebut.
Penelitian menunjukan bahwa bagian akhir proposal akan memberi kesan yang kuat dalam jangka
panjang.

Membuat konsep isi proposal


Tujuan umum dari proposal apapun adalah untuk membujuk pembaca melakukan sesuatu
seperti membeli barang atau jasa, menddanai proyek, atau menerapkan program. Dengan
demikian, pendekatan penulisan anda dalam proposal serupa dengan yang digunakan dalam pesan
penjualan persuasive. Proposal anda harus menjual pada penerima mengenai gagasan, produk,
jasa, metode, dan perusahaan. Sebagaimana denganpesan persuasive apapun, anda menggunakan
rencana AIDA untuk menarik perhatian, membangun minat, menciptakan hasrat, dan memotivasi
tindakan.
Berikut beberapa strategi tambahan untuk memerkuat argumentasi:
o Tunjukan pengetahuan dan pengalaman anda dalam mengatasi masalah atau menyebutkan
peluang yang ada.
o Berikan informasi dan contoh yang konkret. Antusiasme dan maksud yang baik tidak akan
dapat menggantikan fakta kuat yang dituntut oleh pembaca. Hindari generalisasi yang samar-
samar dan tanpa pendukung. Nyatakan rencana anda dan berikan detail tentang bagaimana
pekerjaan itu akan ditangani. Informasi yang konkret akan dapat membujuk pembaca
sedangkan generalisasi tanpa dukungan tidak akan dapat membujuk para pembaca.
o Telitilah persaingan. Jika anda sedang bersaing dengan perusahaan lain untuk sebuah bisnis
pelanggan yang berpotensi, gunakan publikasi niaga dan internet untuk mengenali dengan
baik produk, jasa, dan harga dari perusahaan tersebut. Meskipun anda tidak sedang bersaing
dengan perusahaan lain, cari tahu alternative lain yang mungkin lebih dipilih enerima
dibandingkan proposal anda sehingga anda dapat menekankan mengapa solusi anda
merupakan pilihan yang optimal.
o Buktikan bahwa proposal anda berguna. Proposal itu haruss konsisten dengan keahlian
penerima.
o Gunakan sikap “Anda” dengan mengaitkan produk, jasa, atau personalia dengan kebutuhan
sesungguhnya dari pembaca, baik yang dinyatakan dalam RTP untuk proposal berdasarkan
permohonan ataupun ditemukan alam penyelidikan untuk proposal yang tidak berdasarkan
permohonan.
o Kemas proposal dengan menarik. Pastikan bahwa proposal ditulis dengan huruf yang
menarik, mengundang, dan dapat dibaca. Sejak awal para pembaca akan menilai kualitas
produk atau jasa dari proposal yang anda masukan.

Membuat Konsep Isi

Proposal mempunyai bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Isi setiap bagian diatur oleh
banyak variabel—yang peling penting adalah sumber proposal. Jika proposal bukan berdasarkan
permohonan, Anda memiliki kebebasan dalam hal lingkup dan pengorganisasian isi. Akan tetapi,
lingkup dan pengorganisasian dalam proposal berdasarkan permohonan biasanya diatur oleh
permintaan pembuaan proposal.

Tujuan dari proposal apapun adalah untuk membujuk pembaca untuk melakukan sesuau
seperti membeli barang atau jasa, mendanai proyek, atau menerapkan program. Dengan demikian,
proposal dibuat dengan cara yang sama dengan ketika membuat pesan persuasif, yaitu pendekatan
AIDA. Berikut ini adalah beberapa strategi tambahan untuk memperkuat argumen:
 Tunjukkan pengetahuan. Semua yang ditulis harus menunjukkan pembaca bahwa Anda
mempunyai pengetahuan dan pengalaman untuk mengatasi masalah atau menyebutkan
peluang yang digarisbesarkan dalam proposal.
 Berikan informasi dan contoh konkret. Nyatakan rencana Anda dan berikan detail tentang
bagaimana pekerjaan itu akan ditangani. Informasi yang konkret akan membujuk para
pembaca, sedangkan generalisai tanpa dukungan tidak dapat membujuk para pembaca.
 Telitilah persaingan. Jika Anda sedang bersaing dengan perusahaan lain untuk sebuah bisnis
pelanggan yang berpotensi, gunakan publikasi niaga dan internet untuk mengenali dengan
baik produk, jasa, dan harga dar perusahaan tersebut.
 Buktikan bahwa proposal Anda berguna. Proposal harus tepat dan mungkin dikerjakan oleh
penerima. Proposal itu harus konsisten dengan keahlian penerima.
 Gunakan sikap “Anda”. Kaitkan produk, jasa, atau personalia dengan kebutuhan sesunguhnya
dari pembaca, baik yang dinyatakan di RFP untuk proposal berdasarkan permohonan atau
ditentukan dalam penyelidikan untuk proposal yang tidak berdasarkan permohonan.
 Kemas propoal dengan baik. Pastikan bahwa proposal ditulis dengan huruf yang menarik,
mengundang, dan dapat dibaca.

Pendahuluan Proposal

Pendahuluan menyajikan dan meringkas masalah yang ingin Anda pecahkan (atau peluang
yang ingin Anda gali), beserta solusi yang Anda ajukan. Pendahuluan mengorientasi pembaca ke
seluruh isi teks. Jika proposal berdasarkan permohonan, pendahuluannya harus mengacu pada
RFP sehingga pembaca mengetahuai RFP mana yang Anda tanggapi. Jika proposal bukan
berdasarkan permohonan, pendahuluan harus menyebutkan setiap faktor yang mengantar Anda
untuk memasukkan proposal. Topik berikut ini biasanya tercakup dalam pendahuluan proposal:

 Latar belakang atau pernyataan masalah. Secara sekilas tinjaulah situasi pembaca dan tetapkan
kebutuhan untuk mengambil tindakan. Dalam proposal yang tidak diminta (unsolicited
proposal) bagian pendahuluan perlu meyakinkan para pembaca bahwa maslah atau peluang
memang ada.
 Solusi. Secara sekilas uraikan perubahan yang Anda ajukan dan tonjolkan poin penjualan
kunci Anda serta manfaatnya, memerlihatkan bagaimana proposal Anda akan membantu para
pembaca mencapai tujuan bisnis mereka.
 Lingkup. Menyatakan batasan proposal—apa yang akan Anda lakukan. Kadang-kadang
disebut “Delimitasi”.
 Pengorganisasian. Memberikan orientasi pembaca ke sisa proposal dan menarik perhatian
pada bagian utama dari informasi tersebut.

Isi Proposal

Isi proposal memeri detail lengkap tentang solusi yang diajukan dan menetapkan apa hasil
yang akan diantisipasi. Para pembaca memahami bahwa proposal merupakan pesan yang
persuasif, sehingga mereka bersedia untuk mngakomodasi tingkat penekanan promosional dalam
tulisan Anda—sepanjang hal itu profesional danmemfokuskan pada kebutuhan mereka.

Selain memberikan fakta dan bukti untuk mendukung kesimpulan, isi yang efektif mencakup
informasi berikut ini:

 Pendekatan yang diajukan. Untuk meyakinkan para pembaca bahwa proposal Anda
mempunyai manfaat, fokuskan pada kekuatan penawaran Anda dalam kaitannya dengan
kebutuhan pembaca. Tekankan manfaat produk, jasas, atau peluang investasi yang relevan
dengan kebutuhan pembaca, dan tunjukkan kelebihan apapun yang Anda miliki atas para
pesaing.
 Rencana kerja. Rencana kerja menunjukkan dengan tepat bagaimana Anda akan mencapai
solusi yang disajikan dalam proposal.
 Pernyataan kualifikasi. Uraikan pengalaman organisasi, personalia, dan fasilitas Anda—
semua dalam hubungannya dengan kebutuhan pembaca.

Dalam proposal informal, diskusi tentang beberapa atau semua elemen ini mungkin
disatukan dalam kelompok dan disajikan dalam format surat. Sedangkan dalam proposal formal,
diskusi elemen ini akan panjang dan cermat.

Penutup Proposal
Bagian terakhir dari proposal umumnya berisi ringkasan poin kunci, menekankan manfaat
yang akan disadari oleh para pembaca dari solusi Anda, meringkas manfaat pendekatan Anda,
menyatakan kembali mengapa Anda dan firma merupakan pihak yang tepat untuk memberikan
jasa atau menyediakan produk yang dibicarakan, dan meminta keputusan dari klien. Bagian
penutup merupakan kesempatan terakhir untuk membujuk pembaca agar menerima proposal
Anda. Dalam proposal formal maupun informal, buatlah bagian ini relatif singkat, tegas (tetapi
tidak terkesan kurang ajar dan kasar), dan meyakinkan.

Ketika Anda membuat konsep materi untuk bagian pendahuluan, isi, dan penutup dalam
laporan dan proposal, perhatikan dengan seksama kedua isu yang sering menimbulkan masalah
bagi para penulis baru, terutama dalam dokumen yang panjang, yaitu:

Menetapkan Perspektif Waktu yang Konsisten

Pergantian yang tidak dijelaskan dalam perspektif waktu dapat membingungkan para
pembaca dan mengarahkan mereka untuk memertanyakan pemikiran dibalik proposal.

Membantu Pembaca Menemukan Arah

Ketika Anda mulai menyusun naskah untuk proposal, ingatlah banhwa kebanyakan pembaca
tidak mengetahui bagaimana berbagai bagian dari proposal Anda berhubungan satu sama lain. Para
pakar pembuat laporan seperti Beth Uyenco memberi para pembaca dengan tinjauan awal atau
peta jalan dari struktur laporan, menjelaskan hubungan antara berbagai bagian. Bantuan
pengarahan (navigation) membantu para pembaca menghargai pengorganisasian pemikiran
Anda—dan membantu Anda menyampaikan pesan.

Unutk memberikan pemahaman keseluruhan struktur dokumen pada para pembaca dan menjaga
mereka tetap berada pada jalurnya ketika mereka membaca, pelajari cara menggunakan tiga
peralatan yang sangat membantu ini: judul, transisi yang mulus, serta tinjauan awal dan tinjauan
ulang.

Judul dan Hubungan

Judul (headings) merupakan judul singkat yang memberikan petunjuk pada para pembaca
mengenai isi bagian selanjutnya. Judul meningkatkan keterbacaan dokumen dan secara khusus
menjadi penanda yang berguna untuk menjelaskan kerangka kerja laporan. Juga, judul secara
visual menunjukkan perpindahan dari satu gagasan ke gagasan selanjutnya, dan ketika
menggunakan gabungan judul dan subjudul, Anda membantu para pembaca untuk melihat
hubungan antara subordinat dan gagasan utama. Selain itu pembaca yang sibuk dapat dengan cepat
memahami intisari dokumen hanya dengan membaca sekilas judulnya.

Transisi

Transisi merupakan kata-kata atau frase yang memertalikan gagasan dan memerlihatkan
bagaimana satu pemikiran dihubungkan dengan pemikiran yang lain. Penulis laporan yang baik
menggunakan transisi untuk membantu pembaca berpindah dari satu bagian dari laporan ke bagian
selanjutnya, dan dari poin kunci ke poin kunci dalam bagaian. Transisi yang efektif seperti ini
dapat membantu para pembaca meringkas dan mengingat apa yang sejauh ini telah mereka pelajari
serta memberi mereka kerangka kerja mental unutk memproses informasi baru.

Tinjauan awal dan Tinjauan Ulang

Tinjauan awal membantu para pembaca mempersiapkan diri untuk informasi berikutnya, dan
kajian ulang membantu mereka memeriksa dan menjelaskan apa yang baru saja mereka baca.
Tinjauan awal dan tinjauan ulang dapat ditulis dalam format kalimat, dalam bentuk daftar yang
disusun dengan simbol titik, atau gabungan keduanya. Keduanya efektif, tetapi simbol titik (bullet)
dapat meningkatkan keterbacaan dokumen Anda dengan adanya tambahan ruang putih pada desain
dokumen.

2.6 MENGGUNAKAN TEKNOLOGI UNTUK MEMBUAT PROPOSAL

Carilah cara memanfaatkan teknologi untuk mengurangi pekerjaan mekanis yang terlibat
dalam penulisan proposal panjang. Berikut ini adalah beberapa peralatan terpenting unutk
mengembangkan proposal:

 Template. Lebih dari sekedar memformat dokumen, template laporan dapat mengidentifikasi
bagian tertentu yang dibutuhkan oleh setiap jenis laporan. Template secara otomatis dapat
menyisipkan judul si setiap bagian, dengan memasukkan surat peringatan isi.
 Dokumen dihubungkan dan dilekatkan (linked and embedded documents).
 Bentuk elektronik.
 Dokumen elektronik
 Dokumen multimedia

DAFTAR PERIKSA: Menyusun Proposal Bisnis

A. Tinjau Dan Selaraskan Garis Besar Anda


 Sesuaikan judul sejajar dengan nada laporan.
 Pahami bagaimana bagian pendahuluan, isi, dan penutup bekerja bersama dalam menyampaikan
pesan.
B. Buatlah Konsep Isi Proposal
 Gunakan bagian pendahuluan untuk membahas latar belakang atau masalah, solusi, lingkup, dan
organisasi.
 Buatlah bagian isi untuk menjelaskan dengan persuasif manfaat pendekatan yang Anda ajukan.
 Gunakan bagian penutup untuk menekankan keuntungan pembaca dan meringkas kebaikan
pendekatan Anda.
C. Susunlah Kerangka Waktu yang Konsisten
 Hindari balik-balik dari tense ke tense
 Selidiki urutan kejadian secara kronologis
D. Bantulah Pembaca Menemukan Arah
 Memberikan judul untuk meningkatkan keterbacaan dan menjelaskan kerangka kerja gagasan
Anda.
 Menggunakan hyperlink online yang memungkinkan para pembaca dapat melompat dari satu
bagian ke bagian lain.
 Membuat transisi yang menyatukan gagasan dan memerlihatkan hubungannya satu sama lain.
 Meninjau awal toppik penting untuk membantu para pembaca memersiapkan diri untuk
menerima informasi baru.
 Meninjau informasi untuk membantu para pembaca menyerap setiap detail dan mengingat
gambaran besarnya dalam pikiran.
2.7 MENYELESAIKAN PROPOSAL

Setelah anda melakukan penelitian, perencanaan, dan menulis laporan atau proposal, dan
sekarang waktunya untuk menyelesaikanbagian akhir, mengemasinya, dan menyerahkannya
ketangan parapembaca. Sebagai contoh, konsultan manajemen secara rutinmenyiapkan dokumen
formal, baik proposal formal untuk meminta proyek baru maupun laporan formal untuk
menyampaikan hasil proyek itu pada klien. Meskipun beberapa laporan atau proposal tidak
memerlukan perbaikan yang sangat besar pada dokumen bersifat formal, tetapi banyak yang
menuntut begitu, sehingga baik untuk mengetahui setiap hal untuk memasukkan dan bagaimana
cara mempersiapkannya.

2.8 MEREVISI PROPOSAL

Proses merevisi membutuhkan waktu yang lebih Panjang , bergantung pada Panjang
dokumen. Dalam merevisi ini, akan dilakukan evaluasi dalam hal pengorganisasian , gaya dan
nada tulisan, untuk memastikan bahwa yang dikatakan sudahsesuai dengan urutan yang logis dan
dengan cara yang merespon para kebutuhan penerima. Kemudian, berusahalah untuk memperbaiki
keterbacaan laporan itu dengan membuat variasi Panjang kalimat, menjaga paragraph agar tetap
pendek, menggunakan daftar dan symbol titik, serta menambahkan judul dan sub judul. Teruslah
merevisi laporan hingga menjadi jelas, ringkas, dan bersifat mendesak.

2.9 MEMPRODUKSI PROPOSAL

Pada beberapa organisasi, anda dapat mengandalkan bantuan tenaga ahli desain dan
produksi, terutama untuk pembuatan laporan atau proposal yang penting dan bervisi tinggi. Anda
juga bisa meminta bantuan tenaga untuk pemasangan mesin dan distribusi. Namun, untuk
kebanyakan laporan dari banyak perusaan jaman sekarang yang minim staf, anda harus
mengandalkan pada diri sendiri hampir semua pekerjan produksi.
Kabar baiknya adalah perangkat komputer masa kini pada umumnya cukup mudah untuk
digunakan secara produktif oleh rata-rata pelaku bisnis. Rangkaian perangkat lunak seperti
Microsoft Office atau Sun StarOffice membuat anda dapat memproduksi laporan yang
memasukkan grafik, table, dan data spreadsheet, dan membuat catatan data base. Bahkan sekarang
ini, fitur laporan canggih seperti foto relative mudah, dan dengan hadirnya kamera digital berbiaya
rendah, scanner deskop warna, da printer warna yang murah dengan kualitas hasil yang hamper
setara dengan foto.

Kabar buruknya adalah computer yang selalu bertambah canggih meningkatkan harapan
penerima. Orang terpengaruh oleh kemasan, karena itu laporan yang dikemas cantik dengan grafik
berwarna akan membuat penerima terkesan dibandingkan laporan polos dan hanya diketik biasa,
meskipun kedua dokumen tersebut mengandung informasi yang sama. Persaingan bahkan lebih
ketat ketika laporan harus berhadapan dengan laporan elekrtonik yang berisi efek multimedia
danpenghubung hypertext. [ada beberapa kasus, mengirimkan CD-ROM yang berisi proposal
bisnis baru anda merupakan pilihan terbaik.

Komponen Proposal Formal

Tujuan proposal adalah membuat pembaca terkesan paada profesionalisme anda dam
membuat penawaran profesionalisme andan dan membuat penawaran dan perusahaan anda
menonjol. Konsekuensinya, proposan yang dituju untuk penerima eksternal, termasuk calon
pelanggan dan investor, hamper selalu bersifat formal. Untuk proyek yang lebih kecil dalam situasi
anda sudah memiliki hubungan kerja dengan penerima, proposal dapat tidak terlalu formal dan
melompati beberapa komponen yang diuraikan dibagian ini.

Proposal formal berisi banyak komponen yang sama dengan laporan formal lain.
Kebanyakan perbedaannya pada teks, meskipun beberapa bagian yang berhubungan dengan
pendahuluan juga berbeda. Dengan pengecualian pada lampiran yang sesuai dengan kebutuhan,
kebanyakan proposal memiliki sedikit bagian pelengkap. Sebagaimana biasa, jika anda merespon
pada sebuah RFP, ikutilah spesifikasinya hingga ke masalah surat, dengan memastikan
memasukkan semua yang diminta dan tidak memasukkan yang tidak diminta.
Bagian yang berhubungan dengan pendahuluan. Sampul, halaman judul khusus, halaman
judul, daftar isi, dan daftar ilustrasiditangani dengan cara yang sama dengan laporan formal lain.
Akan tetapi, tentu anda ingin menangani bagian yang berhubungan dengan pendahuluan dengan
cara yang sedikir berbeda, seperti Salinan RFP synopsis atau ringkasan eksekutif, dan surat
pengiriman.

Salinan RFP. Daripada memakai surat otorisasi , proposal yang formal mempunyai salinan
permohonan untuk proposal (RFP), yang merupakan surat atau memo yang meminta pembuatan
proposal atau penawaran untuk proyek tertentu. Jika mencakup spesifikasi yang mendetail, RFP
akan terlalu Panjang untuk dibukukan seperti proposal. Oleh karena itu, anda hanya dapat
memasukkan bagian pendahuluan RFP. Pilihan lainnya adalah menghilangkan bagian RFP dan
hanya merujuknya pada surat pengiriman. Namun, sebagaimana surat otorisasi untuk laporan
formal, jika cenderung ada keraguan atau kebingungan terhadap apa yang sesungguhnya sedang
ditanggapi oleh proposal, pastikan bahwa pembaca siap untuk mengakses ke spesifikasi yang
diuraikan dalam RFP.

Sinopsis atau ringkasan eksekutif. Meskipun anda memasukka sinipsis atau ringkasan eksekutif
untuk kenyamanan pembaca ketika proposal anda terlalu Panjang, komponen ini sering kali tidak
berguna dalam proposal firmal daripada ketika komponen tersebut dalam laporan formal. Jika
proposal tidak dibuat berdasarkan permintaan, surat pengiriman anda sudah menarik minat
pembaca, membuat synopsis atau ringkasan eksekutif tidak lagi memiliki arah. Ringkasan atau
sinopsis juga tidak terlalu penting jika proposal dibuat berdasarkan permintaan, karena pembaca
sudah berjanji untuk mempelajari proposal untuk menemukan rencana anda untuk memenuhi
aturan sebuah kontrak. Pendahuluan proposal dibuat berdasarkan permintaan yang berisi tinjauan
awal yang memadai dari isi proposal.

Surat pengiriman. Cara anda menangani surat pengiriman bergantung pada apakah proposal
dibuat berdasarkan permintaan atau tidak. Jika proposal dibuat berdasarkan permintaan, surat
pengiriman akan mengikuti pola untuk pesan kabar baik, menyoroti aspek pada proposal yang
memberi anda keunggulan kompetitif. Jika proposal tidak dibuat berdasarkan permintaan, surat
pengiriman akan mengikuti pola untuk pesan yang persuasif. Sutar tersebut harus bersifat
membujuk pembaca untuk meyakinkan bahwa anda memiliki sesuatu yang berharga untuk
ditawarkan, embuat mereka tidak merasa sia sia meluangkan waktu untuk membaca seluruh
proposal. Karena surat pengiriman mungkin merupakan satu satunya yang dibaca klien, isi surat
itu harus benar-benar meyakinkan. Akan terapi, ingatlah meskipun proposal yang dibuat tidak
berdasarkan permintaan tidak boleh menjadi sebuah kejutan bagi penerima: surat tersebut harus
menjadi hasil akhir dari dialog yang terus berlangsung, tentang apa yang dibutuhkan pihak lain.

Teks Proposal. Teks laporan disusun atas tiga bagian utama: pendahuluan, isi, dan penutup. Isi
dan kedalaman setiap bagian bergantung pada proposal, apakah dibuat berdasarkan permintaan
atau tidak, formal atau informal. Berikut ini adalah ulasan singkat tentang topik yang tercakup
dalam setiap bagian.

Pendahulua, bagian ini menyajikan dan meringkas masalah yang anda maksudkan untuk
diselesaikan dan solusi anda pada masalah itu, termasuk manfaat yang akan diterima oleh
pembaca.
Isi, bagian ini menjelaskan detail solusi yang lengkap: bagaimana pekerjaan akan
diselesaikan, bagaimana pekerjaan itu dipecah dengan tegas, metode apa yang digunakan
untuk melakukannya (termasuk peralatan, materi, dan personalia yang dibutuhkan) ketika
pekerjaan akan dimulai dan berakhir, berapa banyak biaya untuk seluruh pekerjaan
(termasuk pembagian yang mendetail, jika dibutuhkan atau diminta), dan mengapa
perusahaan anda, mendesak mereka untuk bertindak.

2.9 PROOFREAD TERHADAP PROPOSAL


Setelah selesai merangkai berbagai komponen, merevisi seluruh isi dokumen agar jelas dan
ringkas, dan mendesain dokumen untuk menjamin pembaca agar mudah memahami dan
mendapatkan pesan yang positif, maka telah mengkasilkan bentuk akhir dokumen. Sekarang perlu
mengkaji ulang dokumen itu secara menyeluruh untuk terakhir kalinya, dengan melihat konsistensi
kesalahan, dan komponen yang hilang. Membaca proof mampu menangkap kesalahan kecil yang
mungkin menghilangkan kredibilitas anda,dan kesalahan besar yang dapat menghancurkan karir
anda.

Proofread terhadap bagian teks laporan pada dasarnya sama sengan profreed terhadap
pesan bisnis mana saja. Namun, laporan sering memiliki unsur yang tidak dimasukkan ke pesan
lain, sehingga jangan lupa melakukan proofread tampilan laporan secara menyeluruh, dan pastikan
unsur-unsurnya ditempatkan dengan benar. Bila mungkin, mintalah orang yang belum pernah
terlibat pada teks itu sebelumnya untuk melakukan proofread terhadap laporan.

2.10 MENDISTRIBUSIKAN PROPOSAL

Untuk distribusi elektronik, kecuali bila penerima secara khusus memintafile word
processor, berikan dokumen dalam format PDF. Saat ini kebanyakan orang merasa Segan untuk
membuka file word processor, terutama yang berasal dari pihak luar, karena sifatnya yang rentan
terhadap virus dan kontaminasi lain. Terlebih lagi, dengan format PDF Anda dapat mengontrol
tampilan dokumen di komputer penerima, memastikan bahwa para pembaca melihat dokumen
Anda sesuai dengan yang diharapkan. Hal yang memalukan karena membuat laporan dengan
diagram atau tabel tertentu, ternyata semua itu tidak dapat tampil dengan baik di layar komputer
pembaca. PDF menampilkan dokumen persis seperti yang Anda formatkan di komputer. Selain
itu, membuat dokumen dalam bentuk file PDF yang dapat di-download dapat dilakukan secara
universal saat ini, jika hanya demi kenyamanan.

Jika perusahaan atau klien menginginkan Anda untuk mendistribusikan laporan melalui
sistem manajemen berbasis web, intranet, atau ekstranet, pastikan untuk mengupload file yang
tepat ke lokasi online yang tepat. Verifikasi juga tampilan laporan Anda di layar setelah dipasang;
pastikan bahwa graflk, diagram, link, dan elemen lain sudah pada tempatnya dan dioperasikan
dengan benar.
Segera setelah menyelesaikan laporan formal dan mengirimkannya kepada penerima,
secara alami Anda ingin mendapatkan respons yang positif, dan hal itu memang cukup sering
terjadi-tetapi tidak selalu demikian. Anda mungkin mendapatkan pujian setengah hati atau bahkan
tidak ada tindakan apapun terhadap kesimpulan dan rekomendasi Anda. Bahkan yang lebih buruk
lagi, Anda akan mendapatkan beberapa kritikan yang serius. Berusahalah untuk belajar dari
pengalaman ini. Kadang-kadang Anda tidak mendapatkan respons sama sekali. Jika tidak
mendengar apapun dari para pembaca dalam seminggu atau dua minggu, mungkin Anda dapat
dengan sopan menanyakan apakah laporan sudah diterima. (Beberapa RFP menjelaskan secara
mendetail kerangka waktu respons. Jika demikian, jangan mengusik penerima sebelum waktunya;
peluang Anda akan menjadi cacat.) Dengan harapan dapat menstimulasi respons, Anda dapat
mengajukan pertanyaan seputar laporan itu, seperti “Bagaimana menurut Anda reaksi akunting
terhadap kenaikan anggaran yang diajukan?“ Anda juga mengajukan diri untuk menjawab
pertanyaan apapun atau memberikan informasi tambahan. Untuk meninjau“ ulang gagasan yang
disajikan di bab ini, lihat “Daftar Periksa: Menyelesaikan Laporan dan Proposal Formal“.

2.11 MENULIS PEMOHONAN UNTUK PROPOSAL

Pada beberapa waktu dalam karir anda, anda akan menjadi orang yang menerima proposal.
Keterampilan yang telah anda kembangkan sebagai penulis laporan dan proposal akan membantu
anda memahami cara meminta sebuah proposal. RFP bukan sekedar sebuah permohonan,
melainkan laporan informasional yang memberikan kepada para calon pengaju tawaran, informasi
yang mereka perlukan untuk membuat proposal yang efektif.

Menulis RFP menuntut adanya pertimbangan yang seksama karena merupakan awal dari
sebuah proses yang mengarah kepada proposal, kontrak dan pada akhirnya penyampaian produk
atau kinerja jasa atau jasa. Dengan kata lain, kesalahan apapun pada tahap RFP dapat terjadi di
sepanjang proses yang sangat memusingkan setiap orang yang terlibat.

Isi yang spesifik dari RFP ini sangat bervariasi antara industry yang satu dengan yang lain,
tetapi semua RFP harus mencakup beberapa kombinasi elemen berikut ini:
 Latar Belakang Perusahaan. Berikan para calon pengaju tawaran beberapa informasi latar
belakang tentang organisasi Anda, prioritas bisnis Anda, dan informasi lain yang mungkin
mereka perlukan untuk memberi respons berdasarkan informasi itu.
 Deskripsi Proyek. Sebutkan permohonan Anda dalam konteks; apakah Anda mencari
Penawaran untuk pasokan atau jasa rutin, ataukah Anda membutuhkan sistem komputer
utama?
 kebutuhan proyek. Bagian kebutuhan proyek harus menyatakan semua yang Anda
harapkan dari calon vendor; jangan menyisakan apapun termasuk asumsi yang tidak
dikatakan. Akankah calon vendor yang menyediakan peralatan penting, ataukah Anda?
Akankah Anda mengharapkan vendor untuk bekerja berdasarkan aturan kerahasiaan,
seperti perjanjian larangan penyingkapan (nondisclosure agreement)? Siapakah yang akan
menanggung biaya bila ternyata lebih tinggi dari yang diharapkan? Apakah Anda akan
membutuhkan jasa atau bantuan yang terus-menerus? Sebagai contoh, jika meminta
proposal untuk proyek situs web korporat, Anda harus menetapkan segala sesuatu,
termasuk seberapa banyak pengalaman perusahaan dalam menangani situs web, jenis
desain dan kebutuhan teknis apakah yang Anda miliki, siapakah yang akan
mengembangkan isi situs web, serta jenis servis dan perawatan apakah yang akan diberikan
setelah situs terpasang. Sebagaimana yang bisa Anda bayangkan, detail kebutuhan Anda
dapat menghabiskan berlembar-lembar halaman dan mengharuskan adanya masukan dari
banyak ahli lingkup-subjek di seluruh perusahaan. Menyediakan informasi seperti ini
berarti banyak pekerjaan, tetapi sekali lagi, mengabaikan apapun pada tahap ini
kemungkinannya akan memicu terjadinya masalah cukup besar ketika proyek berjalan.
 Kriteria keputusan. Biarkan para pengaju tawaran mengetahui cara Anda mengambil
keputusan. Apakah kualitas lebih penting daripada biaya? Apakah Anda hanya
memertimbangkan jenis vendor tertentu ataukah hanya mereka yang menggunakan proses
atau teknologi tertentu? Apakah Anda akan menanggapi pengaju dari perusahaan yang
tidak pernah menangani jenis industri Anda? Iawaban dari pertanyaan seperti itu tidak
hanya membantu para pengaju dalam menentukan apakah mereka memang tepat untuk
proyek Anda, tetapi juga membantu mereka dalam membuat proposal yang sesuai dengan
kebutuhan.
 Kebutuhan proposal. Jelaskan dengan tepat apa yang ingin Anda lihat pada proposal itu
sendiri-bagian-bagian apa, media apa, berapa banyak salinan, dan sebagainya.
 Penyerahan dan informasi orang yang dapat dihubungi. RFP yang ditulis dengan
baik menjawab sebagian besar pertanyaan potensial. dan juga memberi tahu orangorang
kapan, di mana, dan bagaimana untuk merespons. Selain itu, RFP yang efektif selalu
memberikan kepada calon pengaju tawaran, nama orang dalam organisasi yang dapat
dihubungi yang dapat menjawab pertanyaan secara rinci.

Pendekatan yang cerdik dalam mengelola RFP dapat meminimalkan pekerjaan yang harus
dilakukan untuk setiap orang dan memaksimalkan keefektifan RFP.

Pertama, identifikasikan kriteria keputusan, kemudian carilah informasi yang Anda


butuhkan untuk mengukur kriteria itu. Jangan meminta para pengaju tawaran untuk menyerahkan
informasi tentang setiap aspek oprasional mereka jika detail seperti itu tidak relevan dengan
keputusan. Membuat tuntutan yang tidak beralasan seperti itu tidak adil bagi para pengaju tawaran,
akan menimbulkan kerumitan yang tak seharusnya ada pada proses tinjauan ulang Anda, dan
membuat beberapa pengaju yang menarik ragu-ragu untuk memberikan respons.

Kedua, untuk mendapatkan respons berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan bisnis unik
Anda, berikan banyak waktu bagi para pengaju tawaran untuk memberikan respon. Perusahaan
yang baik biasanya sibuk menanggapi RFP lain dan mengerjakan proyeklain. Oleh karena itu,
Anda tidak dapat mengharapkan mereka untuk meninggalkan semuanya demi memfokuskan pada
RFP Anda saja.

Ketiga, jika perusahaan menghasilkan banyak RFP, menelusuri proposal dapat menjadi
pekerjaan penuh waktu. Pertimbangkan untuk menetapkan sebuah sistem online untuk menelusuri
respons secara otomatis.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinciu ntuk suatu
kegiatan yang bersifat formal, dan untuk mendapat persetujuan maupun bantuan dari pihak lain.

Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut: 1. Ada pihak yang mengajukan. 2. Ada pihak yang
menyetujui. 3. Terdapat gambaran kegiatan secara umum. 4. Dibuat untuk meringkas kegiatan yang
akan dilakukan. 5. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.
Manfaat proposal adalah dapat mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut
dan menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut
yntuk meyakinkan para donatur/sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun
finansial dalam mewujudkan kegiatan tersebut.
Proposal dibuat bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si
pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan
tersebut lebih mendetail. Dan dari proposal tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang
sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan
tujuan.

Anda mungkin juga menyukai