DINAS
UPTD PUSKESMAS
KESEHATAN
GORANG-GARENG TAJI
KABUPATEN
No. Kode : P/SOP/Persalinan/007/I/2016 Ditetapkan Oleh
MAGETAN
Terbitan : 2016 Kepala UPTD Puskesmas
II. Pelaksanaan
1. Memakai APD dan cuci tangan
2. Mendekatkan alat dan memakai sarung tangan steril
3. Pastikan anestesi di daerah anestesi yang akan dijahitsudah bereaksi
dengan baik
4. Lakukan inspeksi untuk malihat robekan dan menilai keadaan luka,
dekatkan tepi laserasi untuk menentukan bagaimana menjahitnya menjadi
satu dengan mudah
5. Buat jahitan pertama 1cm diatas (proximal ujung laserasi) di bagian dalam
vagina kemudian ikatkan dengan simpul mati, potong ujung benang yang
bebas (ujung benang tanpa jarum)hingga tersisa 1cm
6. Lanjutkan penjahitan mukosa vagina dengan teknik jelujur jahit ke bawah ke
arah cincin hymen sampai jarum ke dalam mukosa vagina lalu ke bawah
cincin hymen sampai jarum ada di bawah laserasi
7. Teruskan jahit jaringan subcutis kanan dan kiri kearah atas hingga tepat di
muka lingkaran hymen
8. Ikat benang dengan membuat simpul mati di dalam vagina, potong ujung
benang dan sisakan kurang lebih 1,5cm
9. Ulangi pemeriksaan vagina dengan lembut untuk memastikan bahwa tidak
ada kasa atau peralatan yang tertinggal di dalam
10. Masukkan jari kelingking ke dalam anus untuk memastikan apakah anus
terjahit atau tidak
11. Bersihkan daerah genetalia dengan lembut dan air DTT dan keringkan
12. Bantu ibu ke posisi yang nyaman
13. Bereskan alat-alat dan rendam kedalaman larutan klorin 0,5%, lepas sarung
tangan
14. Cuci tangan dan melepas APD
15. Nasehati ibu untuk menjaga perineum tetap bersih dan kering anjurkan
kontrol 1 minggu lagi atau jika ada keluhan
4. Bagan Alir * )
Memakai APD dan cuci tangan
Mulai
Mencuci tangan dan memakai APD Mendekatkan alat dan memakai sarung
tangan steril
Selesai
PENJAHITAN DERAJAT II
II. Pelaksanaan
1. Memakai APD dan cuci tangan
2. Mendekatkan alat dan memakai sarung
tangan steril
3. Pastikan anestesi di daerah anestesi
yang akan dijahitsudah bereaksi dengan
baik
4. Lakukan inspeksi untuk malihat robekan
dan menilai keadaan luka, dekatkan tepi
laserasi untuk menentukan bagaimana
menjahitnya menjadi satu dengan
mudah
5. Buat jahitan pertama 1cm diatas
(proximal ujung laserasi) di bagian
dalam vagina kemudian ikatkan dengan
simpul mati, potong ujung benang yang
bebas (ujung benang tanpa
jarum)hingga tersisa 1cm
6. Lanjutkan penjahitan mukosa vagina
dengan teknik jelujur jahit ke bawah ke
arah cincin hymen sampai jarum ke
dalam mukosa vagina lalu ke bawah
cincin hymen sampai jarum ada di
bawah laserasi
7. Teruskan jahit jaringan subcutis kanan
dan kiri kearah atas hingga tepat di
muka lingkaran hymen
8. Ikat benang dengan membuat simpul
mati di dalam vagina, potong ujung
benang dan sisakan kurang lebih 1,5cm
9. Ulangi pemeriksaan vagina dengan
lembut untuk memastikan bahwa tidak
ada kasa atau peralatan yang tertinggal
di dalam
10. Masukkan jari kelingking ke dalam anus
untuk memastikan apakah anus terjahit
atau tidak
11. Bersihkan daerah genetalia dengan
lembut dan air DTT dan keringkan
12. Bantu ibu ke posisi yang nyaman
13. Bereskan alat-alat dan rendam
kedalaman larutan klorin 0,5%, lepas
sarung tangan
14. Cuci tangan dan melepas APD
15. Nasehati ibu untuk menjaga perineum
tetap bersih dan kering anjurkan kontrol
1 minggu lagi atau jika ada keluhan
(..........................................)
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl :
SOP
PENJAHITAN LASERASI DERAJAT II
Penanggung Jawab
Disiapkan Diperiksa Disyahkan
Koordinator ................ Ketua Akreditasi Kepala Puskesmas
SISWANTO, AMK . dr. ERLIK MARNOWATI
NIP. 19730306 200312 1 007
NIP. 19581019 199011 1 001