Anda di halaman 1dari 36

Kode/No :

SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI


Revisi :
Tanggal :
MANUAL MUTU
Halaman: dari

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR KOPETENSI KELULUSAN


SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI

PROSES PENANGGUNGJAWAB TANGGAL


Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Ratna Restapaty, M.Pd Kepala PPMI

2. Pemeriksaan Dita Ayulia Dwi Sandi, S.Farm. M.Sc, Apt Waket I STF

3. Persetujuan Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

4. Pengendalian Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

5. Pengendalian Dita Ayulia Dwi Sandi, S.Farm. M.Sc, Apt Waket I STF
1. Visi & Misi STF Visi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari:
Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul dalam menghasilkan
tenagakefarmasian yang profesional dan berkarakter serta
dibutuhkan masyarakat.

Misi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari:


STF Borneo Lestari mempunyai misi :

1. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di


bidang kefarmasian.
2. Mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat bagi dosen
melalui pemanfaatan sumber daya alam Kalimantan.
3. Menghasilkan tenaga kefarmasian yang profesional, berkarakter dan
memiliki daya saing .
4. Penguatan tata kelola yang mendukung peningkatan mutu dan
memiliki daya saing.

5. Menjalin kerjasama dengan lembaga dan organisasi profesi untuk


kemajuan dan pengembangan Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari.

1. Pemantauan atau monitoring: mengamati suatu proses atau suatu kegiatan


2. Definisi Istilah dengan maksud untuk mengetahui apakah proses atau kegiatan tersebut
berjalan sesuai dengan apa yang diharuskan dalam isi standar.

2. Pemeriksaan: mengecek atau mengaudit secara detil semua aspek dari


penyelenggaraan pendidik-an yang dilakukan secara berkala, untuk menco-
cokkan apakah semua aspek penyelenggaraan pendidikan tersebut telah
berjalan sesuai dengan isi standar.
3. Tujuan Manual Manual pengendalian sebagai acuan dalam mengendalikan standar
kompetensi lulusan, sehingga dapat menjadi pedoman bagi dosen,
tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam aktivitas akademik
sehingga menghasilkan tenaga kefarmasian yang profesional,
berkarakter dan memiliki daya saing.

4. Luas lingkup manual dan 1. merancang standar kompetensi kelulusan olah pikir untuk
fungsinya menghasilkan standar tentang hal apa yang dibutuhkan dalam SPMI.
Kegiatan ini dapat berupa elaborasi / menjabarkan 8 standar nasional
pendidikan menjadi berbagai standar lain yang mengatur berbagai
aspek secara lebih rinci.
2. merumuskan standar kompetensi kelulusan menuliskan isi setiap
standar ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan
menggunakan rumus Audience, Behaviour, Competence, dan Degree
3. menetapkan standar kompetensi kelulusan tindakan berupa
persetujuan dan pengesahan standar sehingga standar dinyatakan
berlaku.

5. Langkah langkah Prosedur


1. PPMI dan Tim Lakukan pemantauan secara periodik, misalnya
harian, mingguan, bulanan, atau semesteran terhadap pelaksanaan
isi standar dalam semua aspek kegiatan penyelenggaraan
pendidikan.
2. PPMI dan Tim mencatat atau mendokumentasikan semua temuan
berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau sejenisnya dari
penyelenggaraan pendidikan yang tidak sesuai dengan isi standar
kompetensi kelulusan.
3. PPMI dan Tim, memantau terus menerus efek dari tindakan korektif
tersebut, misal: apakah kemudian penyelenggaraan pendidikan
kembali berjalan sesuai dengan isi standar kompetensi kelulusan.
4. PPMI dan Tim melaporkan hasil dari pengendalian standar
kompetensi kelulusan itu kepada pimpinan unit kerja dan pimpinan
universitas, disertai saran atau rekomendasi.
5. PPMI dan Tim mengambil tindakan korektif terhadap setiap
pelanggaran atau penyimpangan dari isi standar kompetensi
kelulusan dan mencatat atau mendokumentasikan semua tindakan
korektif yang diambil.
6. PPMI dan Tim catat pula bila ditemukan ketidak-lengkapan dokumen
seperti prosedur kerja, formulir, dsbnya dari setiap standar
kompetensi kelulusan yang telah dilaksanakan.
7. PPMI dan Tim Buat laporan tertulis secara periodik tentang semua
hal yang menyangkut pengendalian standar kompetensi kelulusan
seperti diuraikan di atas.
6. Kualifikasi pejabat/ 1. Waket I Bid. Akdemik STF Borneo Lestari
petugas yang menjalankan
prosedu 2. Waket III Bid Kemahasiswaan
3. Kaprodi S-1 STF Borneo Lestari
4. Kaprodi D3 STF Borneo Lestari.

7. Catatan 1. Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen


tertulis berupa prosudur / SOP audit.
2. Sofare Tracer Studi yang di isis mahasiswa ketika mengambil ijzah,
formulir evaluasi diri.
3. Panduan PPMI.

8. Reperensi 1. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia


nomor 49 tahun 2014 pasal 5 tentang Standar Kompetensi lulusan.
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2014
Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012
Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
4. Statuta, Renstra STF Borneo lestari.
5. Peraturan Akdemik STF Borneo Lestari
6. Kurikulum STF Borneo Lestari

9. Verifikasi Manual pengendalian mutu kompetensi lulusan ini dilaksanakan


setelah melalui proses pengendalian draft, musyawarah,
pemeriksaan, dan revisi.
Kode/No :
SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI
Revisi :
Tanggal :
MANUAL MUTU
Halaman: dari

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR II ISI PEMBELAJARAN


SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI

PROSES PENANGGUNGJAWAB TANGGAL


Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Ratna Restapaty, M.Pd Kepala PPMI

2. Pemeriksaan Dita Ayulia Dwi Sandi, S.Farm. M.Sc, Apt Waket I STF

3. Persetujuan Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

4. Pengendalian Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

5. Pengendalian Dita Ayulia Dwi Sandi, S.Farm. M.Sc, Apt Waket I STF
1. Visi & Misi STF Visi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari:
Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul dalam
menghasilkan tenaga kefarmasian yang profesional dan
berkarakter serta dibutuhkan masyarakat.

Misi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari:


STF Borneo Lestari mempunyai misi :

1. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran


di bidang kefarmasian.
2. Mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat bagi
dosen melalui pemanfaatan sumber daya alam kalimantan.
3. Menghasilkan tenaga kefarmasian yang profesional,
berkarakter dan memiliki daya saing .
4. Penguatan tata kelola yang mendukung peningkatan mutu dan
memiliki daya saing.

5. Menjalin kerjasama dengan lembaga dan organisasi profesi


untuk kemajuan dan pengembangan Sekolah Tinggi Farmasi
Borneo Lestari.
2. Definisi Istilah 1. Pemantauan atau monitoring: mengamati suatu proses atau
suatu kegiatan dengan maksud untuk mengetahui apakah
proses atau kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan apa
yang diharuskan dalam isi standar pembelajaran.
2. Pemeriksaan: mengecek atau mengaudit secara detil semua aspek
dari penyelenggaraan pendidik-an yang dilakukan secara berkala,
untuk menco-cokkan apakah semua aspek penyelenggaraan
pendidikan tersebut telah berjalan sesuai dengan isi standar
pembelajaran.

Manual pengendalian isi pembelajaran ini dirancang sebagai


3. Tujuan
Manual acuan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam
mencapai kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan materi
pembelajaran. Manual pengendalian mutu isi/kurikulum disusun
sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
Republik Indonesia nomor 49 tahun 2014 pasal 8 dan 9 tentang
Standar Isi Pembelajaran.
4. Luas lingkup 1. merancang standar kompetensi kelulusan olah pikir untuk
prosedur menghasilkan standar tentang hal apa yang dibutuhkan
dalam SPMI. Kegiatan ini dapat berupa elaborasi /
menjabarkan 8 standar nasional pendidikan menjadi
berbagai standar lain yang mengatur berbagai aspek secara
lebih rinci.
2. merumuskan standar kompetensi kelulusan menuliskan isi
setiap standar ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan
utuh dengan menggunakan rumus Audience, Behaviour,
Competence, dan Degree
3. menetapkan standar kompetensi kelulusan tindakan berupa
persetujuan dan pengesahan standar sehingga standar
dinyatakan berlaku.

1. PPMI dan tim dalam menyusun buku manual dan standar isi
pembelajaran dan melakukan pencarian literatur mencakup
5. Langkah-langkah
peraturan perundang-undangan terbaru yang sesuai dengan
prosedur
standart isi pembelajaran.

2. Tim menyusun draf butir butir standar isi pembelajaran dan


Waket I melakukan pemeriksaan dengan pengeditan dan
verifikasi dokumen.

3. Tempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam


penetapan standar PPMI dan Tim menyelenggarakan rapat
atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan
tersebut, dengan mengundang pejabat struktural yang
terkait dan dosen.

4. Program Studi S1 dan Program Studi D3 menentukan


kedalaman dan keluasan materi pembelajaran yang
tersusun dalam bahan kajian yang terstruktur dalam bentuk
matakuliah.

5. PPMI dan Tim melenggarakan rapat atau forum diskusi


untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut, dengan
mengundang pejabat struktural yang terkait dan dosen,
Program Studi S1 dan Program Studi D3 menyusun
kalender akademik dan pedoman akademik STF Borneo
Lestari.

6. Tim melakukan audit tentang standar isi pembelajaran yang


dilaksanakan oleh pemangku kepentingan.

7. Tim menempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam


penetapan standar kompensi pembelajaran.
6. Kualifikasi 1. Waket I STF Borneo Lestari
pejabat/ petugas 2. Kaprodi S-1 STF Borneo Lestari
yang
menjalankan 3. Kaprodi D3 STF Borneo Lestari
prosedur 4. Dosen

Untuk melengkapi manual ini, dibuthkan ketersediaan dokumen


tertulis berupa :
7. Catatan
1. Daftar peraturan perundang-undangan dibidang akademik
atau yang berkaitan dengan akademik
2. Ketersediaan peraturan no 1
3. Kuisyoner untuk evaluasi pembelajaran
4. Formuler atau template standart

8. Referensi 1. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik


Indonesia nomor 49 tahun 2014 pasal 8 dan 9 tentang
Standar Isi Pembelajaran.
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50
Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan.
3. Statuta, Renstra STF Borneo lestari.
4. Peraturan Akdemik STF Borneo Lestari
5. Peraturan KKNI
9. Verifikasi
Manual pengendalian isi pembelajaran ini dilaksanakan
setelah melalui proses pengendalian draft, uji publik,
pemeriksaan, dan revisi
Kode/No :
SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI
Revisi :
Tanggal :
MANUAL MUTU
Halaman: dari

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI

PROSES PENANGGUNGJAWAB TANGGAL


Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Ratna Restapaty, M.Pd Kepala PPMI

2. Pemeriksaan Dita Ayulia Dwi Sandi, S.Farm. M.Sc, Apt Waket I STF

3. Persetujuan Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

4. Pengendalian Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

5. Pengendalian Dita Ayulia Dwi Sandi, S.Farm. M.Sc, Apt Waket I STF
1. Visi & Misi STF Visi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari:
Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul dalam menghasilkan
tenaga kefarmasian yang profesional dan berkarakter serta
dibutuhkan masyarakat.

Misi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari:


STF Borneo Lestari mempunyai misi :

1. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan dan


pembelajaran di bidang kefarmasian.
2. Mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat
bagi dosen melalui pemanfaatan sumber daya alam
kalimantan.
3. Menghasilkan tenaga kefarmasian yang profesional,
berkarakter dan memiliki daya saing .
4. Penguatan tata kelola yang mendukung peningkatan mutu
dan memiliki daya saing.

5. Menjalin kerjasama dengan lembaga dan organisasi profesi


untuk kemajuan dan pengembangan Sekolah Tinggi Farmasi
Borneo Lestari..
2. Definisi Istilah
1. Pemantauan atau monitoring: mengamati suatu proses atau
suatu kegiatan dengan maksud untuk mengetahui apakah
proses atau kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan apa
yang diharuskan dalam isi standar.
2. Pemeriksaan: mengecek atau mengaudit secara detil semua aspek
dari penyelenggaraan pendidik-an yang dilakukan secara berkala,
untuk menco-cokkan apakah semua aspek penyelenggaraan
pendidikan tersebut telah berjalan sesuai dengan isi standar.
6. Saintifik adalah proses pembelajaran yang mengutamakan
pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik
yang berdasarkan sistem nilai, norma dan kaidah IPTEK,
agama dan kebangsaan.
7. Kontekstual adalah proses pembelajaran yang disesuaikan
dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam
ranah keahlian.
8. Tematik adalah proses pembelajaran yang disesuaikan
dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan
dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.
9. Kolaboratif adalah proses pembelajaran bersama yang
melibatkan intraksi antar individu pembelajar untuk
menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
10. Student center learning adalah proses pembelajaran yang
mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas,
kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta megembangkan
kemandirian dalam mencari dan mmenemukan pengetahuan.
3. Tujuan prosedur Manual pengendalian mutu proses pembelajaran disusun sebagai
acuan pembelajaran dengan tujuan untuk memperoleh capaian
pembelajaran . Manual pengendalian proses pembelajaran
dilaksanakan sesuai dengan Peraturan menteri pendidikan dan
kebudayaan Republik Indonesia nomor 49 tahun 2014 pasal 10
s/d 17 tentang Standar proses Pembelajaran.

4. Luas Lingkup Semua program studi dan pelaksana pendidikan (Ketua program

Prosedur studi, waket I dan dosen) wajib menyusun dan merumuskan


kriteria minimal tentang pelaksanaan proses pembelajaran yakni
karakteristik, perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran
dan beban belajar mahasiswa. Standar lain yang berhubungan
dengan standar proses, yakni standar dosen dan tenaga
kependidikan, standar kemahasiswaan, standar isi (kurikulum),
standar suasana akademik, standar penilai, standar kompetensi
lulusan, standar prasarana dan sarana.
5. Langkah-langkah 1. PPMI dan tim dalam menyusun buku manual dan standar dan
prosedur melakukan pencarian literatur mencakup peraturan perundang-
undangan terbaru yang sesuai dengan stadart proses
pembelajaran.

2. Tim menyusun draf butir butir standar proses pembelajaran


dan Waket I melakukan pemeriksaan dokumen.

3. Tim mengusulkan draf kepada Ketua STF untuk disetujui dan


ditetapkan sebagai standar proses pembelajaran

4. Waket 1, Bid. Akademik, Program Studi S1, Program Studi D3


mensosialisasikan standar proses pembelajaran yang sudah
ditetapkan masing-masing Ketua Program Studi dengan
kepada seluruh dosen dan tenaga kependidikan.

5. Waket 1, Bid. Akademik, Program Studi S1, Program Studi D3,


menyusun kegiatan perencanaan proses pembelajaran dalam
setiap semester (Road Map, RPS, Kontrak kuliah) sesuai
dengan karakteristik pembelajaran dan beban
matakuliah.sehingga kegiatan kulikuler wajib dapat tercapai
secara sistematis dan terstruktur.

6. Dosen Pembimbing Akademik melaksanakan proses


pembimbingan akademik bagi mahasiswa minimal 2 (dua) kali
dalam setiap semester. Jumlah maksimum mahasiswa yang
berada dalam pembimbingan akademik setiap Dosen
Pembimbing Akademik adalah 40 orang.

7. Waket 1, Bid. Akademik, Program Studi S1, Program Studi D3


menentukan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan
beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan
kredit semester (sks).

8. Fakultas menerbitkan jadwal Pembimbingan Akademik untuk


setiap Dosen Pembimbing Akademik minimal 3 (tiga) bulan
sebelum Pembimbingan Akademik dilaksanakan, dan
menyiapkan semua berkas hasil studi mahasiswa ke dalam file
masing-masing mahasiswa untuk
6. Catatan Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa
:

1. Daftar peraturan perundang-undangan dibidang pembelajaran atau


yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
2. Ketersediaan peraturan no 1
3. Kuisyoner untuk evaluasi pembelajaran
4. Formuler atau template standart

7. Kualifikasi 1. Waket I STF Borneo Lestari


pejabat/ petugas 2. Kaprodi S-1 STF Borneo Lestari
yang
menjalankan 3. Kaprodi D3 STF Borneo Lestari
prosedur 4. BAAK dan staf TU
5. Dosen

8. Referensi 1. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik


Indonesia nomor 49 tahun 2014 pasal 10 sampai 17 tentang
Standar Proses Pembelajaran.
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun
2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
3. Statuta, Renstra STF Borneo lestari.
4. Peraturan Akdemik STF Borneo Lestari
5. Kurikulum STF Borneo Lestari.

Manual pengendalian mutu proses pembelajaran ini dilaksnakan


9. Verifikasi setelah melalui proses pengendalian draft, uji publik, pemeriksaan,
dan revisi
Kode/No :
SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI
Revisi :
Tanggal :
MANUAL MUTU
Halaman: dari

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI

PROSES PENANGGUNGJAWAB TANGGAL


Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Ratna Restapaty, M.Pd Kepala PPMI

2. Pemeriksaan Dita Ayulia Dwi Sandi, S.Farm. M.Sc, Apt Waket I STF

3. Persetujuan Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

4. Pengendalian Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

5. Pengendalian Dita Ayulia Dwi Sandi, S.Farm. M.Sc, Apt Waket I STF
1. Visi & Misi Visi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari:
STF
Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul dalam menghasilkan
tenaga kefarmasian yang profesional dan berkarakter serta
dibutuhkan masyarakat.

Misi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari:


STF Borneo Lestari mempunyai misi :

1. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di


bidang kefarmasian.
2. Mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat bagi
dosen melalui pemanfaatan sumber daya alam kalimantan.
3. Menghasilkan tenaga kefarmasian yang profesional, berkarakter
dan memiliki daya saing .
4. Penguatan tata kelola yang mendukung peningkatan mutu dan
memiliki daya saing.

5. Menjalin kerjasama dengan lembaga dan organisasi profesi


untuk kemajuan dan pengembangan Sekolah Tinggi Farmasi
Borneo Lestari.

1. Pemantauan atau monitoring: mengamati suatu proses atau


2. Definisi Istilah suatu kegiatan dengan maksud untuk mengetahui apakah proses
atau kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan apa yang
diharuskan dalam isi standar.
2. Pemeriksaan: mengecek atau mengaudit secara detil semua
aspek dari penyelenggaraan pendidik-an yang dilakukan secara
berkala, untuk menco-cokkan apakah semua aspek
penyelenggaraan pendidikan tersebut telah berjalan sesuai
dengan isi standar.
3. Akuntabel adalah penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan
prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah,
dan dipahami oleh mahasiswa
4. Transparan adalah penilaian yang prosedur dan hasil
penilaianya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.

3. Tujuan Manual pengendalian mutu penilaian pembelajaran ditentukan


prosedur
sebagai acuan pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa untuk pencapaian KKNI. Manual pengendalian
proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Peraturan
menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor
49 tahun 2014 pasal 18 s/d 24 tentang Standar penilaian
pembelajaran.

4. Luas Lingkup
Prosedur Semua program studi dan pelaksana pendidikan (Ketua program
studi, waket I dan dosen) wajib merumuskan dan melaksanakan
kriteria minimal tentang penilaian pembelajaran. Penilaian
proses dan hasil belajar mencakup prinsip penilaian, teknik dan
instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian,
pelaksanaan, pelaporan penilaian dan kelulusan mahasiswa.

5. Langkah- 1. PPMI dan Tim Lakukan pemantauan secara periodik, misalnya


langkah prosedur harian, mingguan, bulanan, atau semesteran terhadap
pelaksanaan isi standar dalam semua aspek kegiatan
penyelenggaraan pendidikan.
2. PPMI dan Tim mencatat atau mendokumentasikan semua
temuan berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau
sejenisnya dari penyelenggaraan pendidikan yang tidak sesuai
dengan isi standar kompetensi kelulusan.
3. PPMI dan Tim, memantau terus menerus efek dari tindakan
korektif tersebut, misal: apakah kemudian penyelenggaraan
pendidikan kembali berjalan sesuai dengan isi standar
kompetensi kelulusan.
4. PPMI dan Tim melaporkan hasil dari pengendalian standar
kompetensi kelulusan itu kepada pimpinan unit kerja dan
pimpinan universitas, disertai saran atau rekomendasi
5. PPMI dan Tim mengambil tindakan korektif terhadap setiap
pelanggaran atau penyimpangan dari isi standar kompetensi
kelulusan dan mencatat atau mendokumentasikan semua
tindakan korektif yang diambil.
6. PPMI dan Tim catat pula bila ditemukan ketidak-lengkapan
dokumen seperti prosedur kerja, formulir, dsbnya dari setiap
standar kompetensi kelulusan yang telah dilaksanakan.
7. PPMI dan Tim Buat laporan tertulis secara periodik tentang
semua hal yang menyangkut pengendalian standar kompetensi
kelulusan seperti diuraikan di atas.
6. catatan Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis
berupa :

1. Daftar peraturan perundang-undangan dibidang peneilaian


pembelajaran atau yang berkaitan dengan proses penilaian
pembelajaran
2. Ketersediaan peraturan no 1
3. Kuisyoner untuk evaluasi pembelajaran
4. Formuler atau template standart

1. Waket I STF Borneo Lestari


7. Kualifikasi pejabat/
petugas yang 2. Waket II STF Borneo Lestari
menjalankan
3. Waket III STF Borneo Lestari
prosedur
4. Kaprodi S-1 STF Borneo Lestari
5. Kaprodi D3 STF Borneo Lestari
6. BAAK
7. Dosen

8. Referensi 1. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik


Indonesia nomor 49 tahun 2014 pasal 18 s/d 24 tentang
Standar penilaian Pembelajaran.
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun
2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
3. Statuta, Renstra STF Borneo lestari.
4. Peraturan Akdemik STF Borneo Lestari
5. Kurikulum STF Borles

9. Verifikasi
Manual pengendalian mutu penilaian Pembelajaran ini
dilaksnakan setelah melalui proses pengendalian draft, uji
publik, pemeriksaan, dan revisi
Kode/No :
SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI
Revisi :
Tanggal :
MANUAL MUTU
Halaman: dari

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI

PROSES PENANGGUNGJAWAB TANGGAL


Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Ratna Restapaty, M.Pd Kepala PPMI

2. Pemeriksaan Sari Wahyunita, S.Farm. Apt Waket II STF

3. Persetujuan Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

4. Pengendalian Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

5. Pengendalian Sari Wahyunita, S.Farm. Apt Waket II STF


1. Visi & Misi STF Visi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari:
Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul dalam menghasilkan
tenaga kefarmasian yang profesional dan berkarakter serta
dibutuhkan masyarakat.

Misi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari:


STF Borneo Lestari mempunyai misi :

1. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran


di bidang kefarmasian.
2. Mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat bagi
dosen melalui pemanfaatan sumber daya alam kalimantan.
3. Menghasilkan tenaga kefarmasian yang profesional,
berkarakter dan memiliki daya saing .
4. Penguatan tata kelola yang mendukung peningkatan mutu dan
memiliki daya saing.

5. Menjalin kerjasama dengan lembaga dan organisasi profesi


untuk kemajuan dan pengembangan Sekolah Tinggi Farmasi
Borneo Lestari.

2. Definisi Istilah 1. Pemantauan atau monitoring: mengamati suatu proses


atau suatu kegiatan dengan maksud untuk mengetahui
apakah proses atau kegiatan tersebut berjalan sesuai
dengan apa yang diharuskan dalam isi standar.
2. Pemeriksaan: mengecek atau mengaudit secara detil semua
aspek dari penyelenggaraan pendidik-an yang dilakukan secara
berkala, untuk menco-cokkan apakah semua aspek
penyelenggaraan pendidikan tersebut telah berjalan sesuai
dengan isi standar.
3. Tujuan Manual pengendalian mutu dosen dan tenaga kependidikan
prosedur
ditentukan sebagai acuan pelaksanaan aktivitas akademik.
Manual pengendalian dosen dan tenaga kependidikan
dilaksanakan sesuai dengan Peraturan menteri pendidikan dan
kebudayaan Republik Indonesia nomor 49 tahun 2014 pasal
26 s/d 29 tentang Standar dosen dan tenaga kependidikan.
4. Luas Lingkup
Prosedur. Waket II. Bid Keuangan dan Kepegawaian merumuskan
kualifikasi akademik dan kompetensi yang harus dipenuhi
dosen dan tenaga kependidikan sehingga proses pendidikan di
STF sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Hal
tersebut diterapkan untuk pemenuhan pembelajaran lulusan
sesuai dengan KKNI.

5. Langkah- 1. PPMI dan Tim Lakukan pemantauan secara periodik,


langkah misalnya harian, mingguan, bulanan, atau semesteran
prosedur
terhadap pelaksanaan isi standar dalam semua aspek
kegiatan penyelenggaraan pendidikan.

2. PPMI dan Tim mencatat atau mendokumentasikan semua


temuan berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau
sejenisnya dari penyelenggaraan pendidikan yang tidak
sesuai dengan isi standar kompetensi kelulusan.

3. PPMI dan Tim, memantau terus menerus efek dari tindakan


korektif tersebut, misal: apakah kemudian penyelenggaraan
pendidikan kembali berjalan sesuai dengan isi standar
kompetensi kelulusan.

4. PPMI dan Tim melaporkan hasil dari pengendalian standar


kompetensi kelulusan itu kepada pimpinan unit kerja dan
pimpinan universitas, disertai saran atau rekomendasi.

5. PPMI dan Tim mengambil tindakan korektif terhadap setiap


pelanggaran atau penyimpangan dari isi standar kompetensi
kelulusan dan mencatat atau mendokumentasikan semua
tindakan korektif yang diambil.
6. PPMI dan Tim catat pula bila ditemukan ketidak-lengkapan
dokumen seperti prosedur kerja, formulir, dsbnya dari
setiap standar kompetensi kelulusan yang telah
dilaksanakan.
7. PPMI dan Tim Buat laporan tertulis secara periodik tentang
semua hal yang menyangkut pengendalian standar
kompetensi kelulusan seperti diuraikan di atas.

6. Kualifikasi 1. Waket I STF Borneo Lestari


pejabat/ 2. Waket II STF Borneo Lestari
petugas yang 3. Dosen dan tenaga kependidikan
menjalankan
prosedur

7. Catatan Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen


tertulis berupa :

1. Daftar peraturan perundang-undangan dibidang dosen dan


ketenaga kependidikan atau yang berkaitan dengan
kepegawaian.
2. Ketersediaan peraturan no 1
3. Kuisyoner untuk evaluasi pembelajaran
4. Formuler atau template standart

8. Referensi
1. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik
Indonesia nomor 49 tahun 2014 pasal 25 s/d 29 tentang
Standar dosen dan tenaga kependidikan
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun
2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
3. Statuta, Renstra STF Borneo lestari.
4. Peraturan Beban Kerja dosen
5. Panduan angka kredit
6. Peraturan KKNI

9. Verifikasi Manual pengendalian mutu dosen dan tenaga kependidikan ini


dilaksanakan setelah melalui proses pengendalian draft, uji
publik, pemeriksaan, dan revisi
Kode/No :
SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI
Revisi :
Tanggal :
MANUAL MUTU
Halaman: dari

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN


SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI

PROSES PENANGGUNGJAWAB TANGGAL


Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Ratna Restapaty, M.Pd Kepala PPMI

2. Pemeriksaan Sari Wahyunita, S.Farm.Apt Waket II STF

3. Persetujuan Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

4. Pengendalian Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

5. Pengendalian Sari Wahyunita, S.Farm.Apt Waket II STF


1. Visi & Misi STF Visi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari:
Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul dalam menghasilkan
tenaga kefarmasian yang profesional dan berkarakter serta
dibutuhkan masyarakat.

Misi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari:


STF Borneo Lestari mempunyai misi :

1. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan dan


pembelajaran di bidang kefarmasian.
2. Mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat
bagi dosen melalui pemanfaatan sumber daya alam
kalimantan.
3. Menghasilkan tenaga kefarmasian yang profesional,
berkarakter dan memiliki daya saing .
4. Penguatan tata kelola yang mendukung peningkatan mutu
dan memiliki daya saing.

5. Menjalin kerjasama dengan lembaga dan organisasi profesi


untuk kemajuan dan pengembangan Sekolah Tinggi Farmasi
Borneo Lestari.

1. Pemantauan atau monitoring: mengamati suatu proses atau


2. Definisi Istilah
suatu kegiatan dengan maksud untuk mengetahui apakah
proses atau kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan apa yang
diharuskan dalam isi standar.
2. Pemeriksaan: mengecek atau mengaudit secara detil semua
aspek dari penyelenggaraan pendidik-an yang dilakukan secara
berkala, untuk menco-cokkan apakah semua aspek
penyelenggaraan pendidikan tersebut telah berjalan sesuai
dengan isi standar.
3. Tujuan prosedur Manual pengendalian sarana dan prasaran ditentukan sebagai
acuan pelaksanaan aktivitas akademik. Manual sarana dan
prasaran dilaksanakan sesuai dengan Peraturan menteri
pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 49 tahun
2014 pasal 30 s/d 36 tentang Standar sarana dan prasarana.

4. Luas Lingkup Prosedur Pengendalian mutu sarana dan prasarana yang berkaitan dengan
proses pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat
yang sesuai dengan Standar Nasional Perguruan Tinggi. Sarana
dan prasarana yang dimaksud SNPT yakni perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku, sarana TIK, instrumen
eksperimen, sarana olahraga, sarana berkesenian, sarana fasilitas
umum, bahan habis pakai dan sarana pemeliharaan, keselamatan
dan keamanan.

5. Langkah-langkah 1. PPMI dan Tim Lakukan pemantauan secara periodik,


prosedur misalnya harian, mingguan, bulanan, atau semesteran
terhadap pelaksanaan isi standar dalam semua aspek
kegiatan penyelenggaraan pendidikan.

2. PPMI dan Tim mencatat atau mendokumentasikan semua


temuan berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau
sejenisnya dari penyelenggaraan pendidikan yang tidak
sesuai dengan isi standar kompetensi kelulusan.

3. PPMI dan Tim, memantau terus menerus efek dari tindakan


korektif tersebut, misal: apakah kemudian penyelenggaraan
pendidikan kembali berjalan sesuai dengan isi standar
kompetensi kelulusan.

4. PPMI dan Tim melaporkan hasil dari pengendalian standar


kompetensi kelulusan itu kepada pimpinan unit kerja dan
pimpinan universitas, disertai saran atau rekomendasi.

5. PPMI dan Tim mengambil tindakan korektif terhadap setiap


pelanggaran atau penyimpangan dari isi standar
kompetensi kelulusan dan mencatat atau
mendokumentasikan semua tindakan korektif yang diambil.
6. PPMI dan Tim catat pula bila ditemukan ketidak-lengkapan
dokumen seperti prosedur kerja, formulir, dsbnya dari setiap
standar kompetensi kelulusan yang telah dilaksanakan.
7. PPMI dan Tim Buat laporan tertulis secara periodik tentang
semua hal yang menyangkut pengendalian standar kompetensi
kelulusan seperti diuraikan di atas.

6. Kualifikasi pejabat/
petugas yang 1. Waket I STF Borneo Lestari
menjalankan
2. Waket II STF Borneo Lestari
prosedur
3. Waket III STF Borneo Lestari
4. Kaprodi S-1
5. Kaprodi D3
6. BAAK

7. Catatan
Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis
berupa :

1. Ketersediaan peraturan no 1
2. Kuisyoner untuk evaluasi sarana dan prasarana
pembelajaran
3. Formuler atau template standart

8. Referensi 1. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik


Indonesia nomor 49 tahun 2014 pasal 30 s/d 36 tentang
Standar saran dan prasarana.
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun
2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
3. Statuta, Renstra STF Borneo lestari.
4. Peraturan Akademik

9. Verifikasi Manual pengendalian mutu sarana dan prasarana ini


dilaksanakan setelah melalui proses pengendalian draft, uji
publik, pemeriksaan, dan revisi
Kode/No :
SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI
Revisi :
Tanggal :
MANUAL MUTU
Halaman: dari

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI

PROSES PENANGGUNGJAWAB TANGGAL


Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Ratna Restapaty, M.Pd Kepala PPMI

2. Pemeriksaan Dita Ayulia Dwi Sandi, S.Farm. M.Sc, Apt Waket I STF

3. Persetujuan Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

4. Pengendalian Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

5. Pengendalian Dita Ayulia Dwi Sandi, S.Farm. M.Sc, Apt Waket I STF
1. Visi & Misi STF Visi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari
Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul dalam menghasilkan tenaga
kefarmasian yang profesional dan berkarakter serta dibutuhkan
masyarakat.

Misi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari:


STF Borneo Lestari mempunyai misi :

1. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di


bidang kefarmasian.
2. Mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat bagi
dosen melalui pemanfaatan sumber daya alam kalimantan.
3. Menghasilkan tenaga kefarmasian yang profesional, berkarakter
dan memiliki daya saing .
4. Penguatan tata kelola yang mendukung peningkatan mutu dan
memiliki daya saing.

5. Menjalin kerjasama dengan lembaga dan organisasi profesi untuk


kemajuan dan pengembangan Sekolah Tinggi Farmasi Borneo
Lestari.

1. Pemantauan atau monitoring: mengamati suatu proses atau suatu


2. Definisi Istilah
kegiatan dengan maksud untuk mengetahui apakah proses atau
kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan apa yang diharuskan dalam
isi standar.
2. Pemeriksaan: mengecek atau mengaudit secara detil semua aspek
dari penyelenggaraan pendidik-an yang dilakukan secara berkala,
untuk menco-cokkan apakah semua aspek penyelenggaraan
pendidikan tersebut telah berjalan sesuai dengan isi standar.

3. Tujuan prosedur Manual pengendalian pengelolaan pembelajaran ditentukan sebagai


acuan pelaksanaan proses aktivitas akademik. Manual pengelolaan
pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Peraturan menteri
pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 49 tahun 2014
pasal 37 dan 38 tentang Standar pengelolaan pembelajaran
4. Luas Lingkup Pengendalian mutu pengelolaan pembelajaran mengacu pada 5
Prosedur. komponen standar (standar kompetensi lulusan, standar isi, standar
proses, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar SARPRAS
pembelajaran) yang berkaitan dengan kewajiban program studi dan
kewajiban Perguruan Tinggi yang sesuai pada Standar Nasional
Perguruan Tinggi.

5. Langkah-langkah 1. PPMI dan Tim Lakukan pemantauan secara periodik, misalnya

prosedur harian, mingguan, bulanan, atau semesteran terhadap


pelaksanaan isi standar dalam semua aspek kegiatan
penyelenggaraan pendidikan.
2. PPMI dan Tim mencatat atau mendokumentasikan semua temuan
berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau sejenisnya dari
penyelenggaraan pendidikan yang tidak sesuai dengan isi standar
kompetensi kelulusan.
3. PPMI dan Tim, memantau terus menerus efek dari tindakan
korektif tersebut, misal: apakah kemudian penyelenggaraan
pendidikan kembali berjalan sesuai dengan isi standar kompetensi
kelulusan.
4. PPMI dan Tim melaporkan hasil dari pengendalian standar
kompetensi kelulusan itu kepada pimpinan unit kerja dan
pimpinan universitas, disertai saran atau rekomendasi.
5. PPMI dan Tim mengambil tindakan korektif terhadap setiap
pelanggaran atau penyimpangan dari isi standar kompetensi
kelulusan dan mencatat atau mendokumentasikan semua
tindakan korektif yang diambil.
6. PPMI dan Tim catat pula bila ditemukan ketidak-lengkapan
dokumen seperti prosedur kerja, formulir, dsbnya dari setiap
standar kompetensi kelulusan yang telah dilaksanakan.
7. PPMI dan Tim Buat laporan tertulis secara periodik tentang semua
hal yang menyangkut pengendalian standar kompetensi kelulusan
seperti diuraikan di atas.
1.
2.
6. Kualifikasi pejabat/ 1. Waket I, Bid Akademik STF Borneo Lestari
petugas yang 2. Waket II, Bid. Keuangan dan Kepegawaian STF Borneo Lestari
menjalankan 3. Waket III, Bid. Kemahasiswaan dan kerjasama
prosedur 4. Kaprodi S-1
5. Kaprodi D3
6. BAAK 1. e
7. Dosen r
e
7. Catatan Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:

1. Ketersediaan peraturan no 1
2. Kuisyoner untuk evaluasi pembelajaran
3. Formuler atau template standart

8. Referensi
1. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia
nomor 49 tahun 2014 pasal 37 dan 38 tentang Standar saran dan
prasarana.
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2014
Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
3. Statuta, Renstra STF Borneo lestari.
4. Dokumen Kurikulum

9. Verifikasi Manual pengendalian pengelolaan pembelajaran ini dilaksanakan setelah


melalui proses pengendalian draft, uji publik, pemeriksaan, dan revisi
Kode/No :
SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI
Revisi :
Tanggal :
MANUAL MUTU
Halaman: dari

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN


SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI

PROSES PENANGGUNGJAWAB TANGGAL


Nama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumusan Ratna Restapaty, M.Pd Kepala PPMI

2. Pemeriksaan Sari Wahyunita, S.Farm, Apt Waket II STF

3. Persetujuan Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

4. Pengendalian Satrio Wibowo Rahmatullah, S.Farm. M.Sc, Apt Ketua STF

5. Pengendalian Sari Wahyunita, S.Farm, Apt Waket II STF


1. Visi & Misi STF Visi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari:
Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul dalam menghasilkan
tenaga kefarmasian yang profesional dan berkarakter serta
dibutuhkan masyarakat.

Misi Sekolah Tinggi Farmasi Borneo Lestari:


STF Borneo Lestari mempunyai misi :

1. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di


bidang kefarmasian.
2. Mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat bagi dosen
melalui pemanfaatan sumber daya alam kalimantan.
3. Menghasilkan tenaga kefarmasian yang profesional, berkarakter dan
memiliki daya saing .
4. Penguatan tata kelola yang mendukung peningkatan mutu dan
memiliki daya saing.

5. Menjalin kerjasama dengan lembaga dan organisasi profesi untuk


kemajuan dan pengembangan Sekolah Tinggi Farmasi Borneo
Lestari..

1. Pemantauan atau monitoring: mengamati suatu proses atau suatu


2. Definisi Istilah
kegiatan dengan maksud untuk mengetahui apakah proses atau
kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan apa yang diharuskan dalam
isi standar.
2. Pemeriksaan: mengecek atau mengaudit secara detil semua aspek
dari penyelenggaraan pendidik-an yang dilakukan secara berkala,
untuk menco-cokkan apakah semua aspek penyelenggaraan
pendidikan tersebut telah berjalan sesuai dengan isi standar.

3. Tujuan Prosedur Untuk merancang, merumuskan dan mengendalikanstandar


pembiayaan pembelajaran untuk acuan dalam pengelolaan
keuangan dalam aktivitas akademik di STF Borneo Lestari.
4. Luas lingkup Pengendalian manual mutu pembiayaan tidak hanya diperuntukan
prosedur
untuk kegiatan pembelajaran dan aktivitas akademik, melainkan
untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta
untuk kesejahteraan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

1. PPMI dan Tim Lakukan pemantauan secara periodik, misalnya harian,


5. Langkah-langkah
prosedur mingguan, bulanan, atau semesteran terhadap pelaksanaan isi standar
dalam semua aspek kegiatan penyelenggaraan pendidikan.

2. PPMI dan Tim mencatat atau mendokumentasikan semua temuan berupa


penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau sejenisnya dari penyelenggaraan
pendidikan yang tidak sesuai dengan isi standar kompetensi kelulusan.

3. PPMI dan Tim, memantau terus menerus efek dari tindakan korektif
tersebut, misal: apakah kemudian penyelenggaraan pendidikan kembali
berjalan sesuai dengan isi standar kompetensi kelulusan.

4. PPMI dan Tim melaporkan hasil dari pengendalian standar kompetensi


kelulusan itu kepada pimpinan unit kerja dan pimpinan universitas, disertai
saran atau rekomendasi.

5. PPMI dan Tim mengambil tindakan korektif terhadap setiap pelanggaran


atau penyimpangan dari isi standar kompetensi kelulusan dan mencatat
atau mendokumentasikan semua tindakan korektif yang diambil.Waket II,
Bid. Keuangan dan kepegawaian mengendalikan pelaporan pengguna
anggaran setiap unit yang kemudian dilaporkan kepada Yayasan Borneo
Lestari melalui Ketua STF Borneo Lestari

6. PPMI dan Tim catat pula bila ditemukan ketidak-lengkapan dokumen


seperti prosedur kerja, formulir, dsbnya dari setiap standar kompetensi
kelulusan yang telah dilaksanakan.

7. PPMI dan Tim Buat laporan tertulis secara periodik tentang semua hal yang
menyangkut pengendalian standar kompetensi kelulusan seperti diuraikan
di atas.
6. Kualifikasi pejabat/ 1. Waket I Bid. Akdemik STF Borneo Lestari
petugas yang
2. Waket II Bid Keuangan dan Kepegawaian
menjalankan
prosedur 3. Kapordi S1
4. Kaprodi D3
5. Kepala BAAK

7. Catatan Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa :

1. Ketersediaan peraturan no 1
2. Kuisyoner untuk evaluasi pembiayaan pembelajaran
3. Formuler atau template standart
8. Referensi
1. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik
Indonesia nomor 49 tahun 2014 pasal 5 tentang Standar
Kompetensi lulusan.
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2014
Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012
Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
4. Statuta, Renstra STF Borneo lestari.
5. Peraturan Akdemik STF Borneo Lestari
6. Peraturan pembiayaan Yayasan Borneo Lestari
9. Verifikasi

Manual pengendalian mutu pembiayaan ini dilaksanakan setelah


melalui proses pengendalian draft, musyawarah, pemeriksaan, dan
revisi.

Anda mungkin juga menyukai