Anda di halaman 1dari 1

1. Secara konseptual, apa perbedaan antara kewajiban dengan ekuitas !

Jawab : Kewajiban adalah pengorbanan sumber ekonomi masa datang


sedangkan Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan
setelah dikurangi semua kewajiban.
2. Jelaskan perbedaan konsep pelaporan modal antara The Entity Theory
dan The Proprietory Theory!

Jawab : Menurut The Entity Theory, entity dianggap sebagai sesuatu yang
terpisah dan berada dari pihak yang menanamkan modal ke dalam
perusahaan dan unit usaha itulah yang menjadi pusat perhatian dan
menyajikan informasi yang harus dilayani, bukan pemilik. Sedangkan
menurut The Proprietory Theory entity itu dianggap sebagai agen,
perwakilan,wakalah atau penugasan dari pengusaha atau pemilik. Oleh
karena itu, proprietor ( pemilik ) merupakan pusat perhatian yang akan
dilayani oleh informasi akuntansi, yang di gambarkan dalam
pelaksanaan pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan.

3. Dapatkah biaya dikatakan sebagai penurunan ekuitas!

Jawab : Definisi APB dan IAI secara eksplisit menyebutkan bahawa penurunan
aset akhirnya akan mengubah ekuitas atau menurunkan ekuitas.
Pendefinisian ini sebenarnya menegaskan bahwa akuntansi menganut
konsep kesatuan usaha sehingga ekuitas secara konseptual adalah utang
perusahaan kepada pemilik. Oleh karena itu, turunnya aset sebagai
biaya harus mengakibatkan turunnya ekuitas. Bila ekuitas akhirnya
tidak terpengaruh, jelas turunya aset bukan karena biaya. Fasb
memasukkan karakteristik ini dalam definisinya karena makna operasi
sentral mengandung pengertian sebagai proses penciptaan laba. Maka
dapat disimpulkan dari gagasan di atas bahwa pendefinisian biaya
sebagai penurunan ekuitas kurang cepat.

4. Jelaskan laporan nilai tambah (Value Added) sebagai pelengkap laporan


keuangan!

Jawab : 1. Laporan Nilai Nilai Tambah memepunyai dua pendekatan yaitu


:Additive methode dan Subractive methode,dua pendekatan ini
dipraktekkan secara umum dinegara –negara
Jerman,Prancis,Inggris,Australia ,walaupun standar yang baku belum
mengaturnya.

2.Untuk Entitas syariah di Indonesia penerapan Laporan Nilai tambah


mutlak dilakukan karena sangat sesuai dengan syariat Islam yaitu
Prinsip Kebenaran dan Kejujuran,Prinsip Keadilan dan Prinsip
Pertanggungjawaban.akan tetapi karena ketiadaan standar yang
mengatur dan mengharuskannya ,maka penerapan Laporan Nilai
Tambah belum lazim dilaksanakan di Indonesia .

3.Untuk sementara sambil menunggu Dewan Standar Akuntansi


menetapkan pelaksanaan penerapan laporan Akuntnasi Syariah yang
didalamnya termasuk penerapanLlaporan Nilai Tambah dapat
disarankan penerapan Laporan Nilai Tambah diterapkan sebagai
pendamping Laporan Laba-Rugi Entitas Syariah, artinya disamping
Laporan Laba –Rugi dibuat juga Laporan Nilai Tambah.Mengenai
Publikasinya diserahkan kepada Entitas syariah yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai