Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKHIR KULIAH PRAKTEK LAPANGAN

ANALISIS PEMETAAN SOSIAL DAN ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK &


DESENTRALISASI

WILAYAH : BENDOSARI RW 5 KELURAHAN KUMPULREJO, KECAMATAN


ARGOMULYO, KOTA SALATIGA

Nama Anggota Kelompok :

Otenus Kiwak 352016023


Anderton Tuhuleruw 352016049
Obeth Kaigere 352017015
Enggar Ayunistyas 352017024
Edo Yan Putra Tarigan 352017029
Karol Wojtyila 352017030
Wahyu Septiana 352017034
Tiurma Faranita Dewi T 352017045
Ferry Christyan S 352017047
Priscila Bawedo 352017607
Marlon Gabriel P 352017611

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Analisis Pemetaan Sosial dan Analisis
Kebijakan Publik & Desentralisasi ini tepat pada waktunya. Tugas akhir ini kami sajikan
dalam bentuk makalah setelah kami melakukan live in selama 3 hari. Bahan penulisan
makalah ini berdasarkan hasil observasi serta beberapa sumber literature yang mendukung
penulisan laporan akhir ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan akhir ini sangat membutuhkan
bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak yang terkait. Maka izinkanlah kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Satya
Wacana.
2. Bapak Royke R. Siahainenia dan Bapak Kristianto Budi Pranyoto selaku dosen
mata kuliah Analisis Pemetaan Sosial.
3. Bapak Royke R. Siahainenia selaku dosen mata kuliah Analisis Kebijakan Publik
& Desentralisasi.
4. Lurah beserta para pejabat pemerintahan yang ada di Kelurahan Kumpulrejo,
Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.

Kami juga menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini tentu saja masih jauh dari kata
sempurna, oleh sebab itu kritik dan juga saran yang bersifat membangun sangat kami
butuhkan demi kesempurnaan penulisan diwaktu mendatang. Demikianlah kata pengantar
yang dapat kami sampaikan, sekian dan terima kasih.

Salatiga, Agustus 2019

Hormat kami,

Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kelurahan Kumpulrejo , Kecamatan Argomulyo memiliki beberapa dusun di


dalamnya. Dimana kelurahan ini tidak luput dari suatu permasalahan sosial . Bukan
hanya permasalahan, permukiman tersebut juga memiliki potensi- potensi yang dapat
dikembangkan, baik dalam sektor ekonomi,sosial budaya dan lain sebagainya.

Karena itulah, maka setiap potensi yang ada di daerah tersebut semestinya
dikembangkan hingga permasalahan-permasalahan sosial yang ada dapat
ditanggulangi dengan membuat kebijakan yang fleksibel, Khususnya untuk
menanggulangi permasalahan sosial hingga kebijakan untuk mengembangkan
potensi-potensi yang ada di daerah tersebut. Dengan hadirnya kebijakan pada setiap
sektor yang membutuhkan maka daerah tersebut memiliki modal untuk pembangunan
berkelanjutan yang akan datang .

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Mahasiswa mampu menganaisis permasalahan-permasalahan sosial yang ada di
kelurahan Kumpulrejo.
2. Mahasiswa mampu memberikan asumsi dan solusi terhadap permasalahan sosial yang
ada.
3. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH


Kumpulrejo, merupakan suatu wilayah tingkat kelurahan dan masuk ke dalam wilayah
Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jawa Tengah, kode pos 50734. Kelurahan Kumpulrejo
memiliki luas wilayah ± 629.030 ha, dari total luas wilayah tersebut yang digunakan untuk
permukiman sekitar 211.010 ha dan pertanian 418.020 ha. Topografi kelurahan Kumpulrejo,
terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi. Dataran rendah ini terletak di sebelah utara
sampai ke sebelah timur, sedangkan dataran tinggi di sebelah barat dan sebelah selatan.
Kelurahan Kumpulrejo ini terletak di ± 750 m di atas permukaan air laut, dan memiliki curah
hujan per tahun 2.583 mm, dengan suhu rata-rata ± 26ºC. Di kelurahan Kumpulrejo ini,
memiliki 10 dusun yaitu :

1. RW 1 Randuares, terdiri 8 dari RT


2. RW 2 Promasan, terdiri dari 5 RT
3. RW 3 Slumut, terdiri dari 2 RT
4. RW 4 Ngronggo, terdiri dari 5 RT
5. RW 5 Bendosari, terdiri dari 7 RT
6. RW 6 Tetep Wates, terdiri dari 5 RT
7. RW 7 Kenteng, terdiri dari 2 RT
8. RW 8 Salib Putih, terdiri dari 2 RT
9. RW 9 Ngemplak, terdiri dari 3 RT
10. RW 10 Belon, terdiri dari 3 RT

Adapun batas wilayah dari Kelurahan Kumpulrejo meliputi :

 Utara : Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo dan Kelurahan Mangunsari,


Kecamatan Sidomukti.
 Selatan : Desa Samirono, Kecamatan Getasan
 Drainase
Barat tidak
: Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan dan Kelurahan Dukuh, Kecamatan
berfungsi di RT Jalan tidak
Sidomukti
05/RW 05 dilengkapi dengan
 Timur : Kelurahan Randuasir, kecamatan Argomulyo
drainase dan
penerangan jalan
di RT 06/Rw 05

Drainase tidak
terawat di RT
01/RW 05 Jalan tidak
dilengkapi
penenerangan jalan
di RT 04/RW 05

Drainase tidak
terintegrasi di RT
BAB III Drainase digunakan
07/RW 05
sebagai tempat
PELAKSANAAN pembuangan kotoran
ternak di RT 02/RW 05
A. PETA MASALAH

Pembakaran sampah
di Rt 3/RW 5
Analisis masalah :

Berdasarkan peta masalah di atas, dapat diketahui bahwa di RW 5 Bendosari terdapat


berbagai macam permasalahan di tiap-tiap wilayah RT. Yang pertama mengaenai
permasalahan drainase di RT 1, dimana drainase di RT 1 ini tidak terawat, degan kondisi
drainase yang bangunannya rusak hingga pada pembangunan drainase yang kurang baik,
sehingga menyebabkan air tidak dapat mengalir secara baik menuju tempat yang lebih
rendah. Kedua, permasalahan drainase di RT 2, dimana drainase yang ada dijadikan tempat
untuk membuang kotoran ternak, akibatnya ketika turun hujan air tidak dapat mengalir secara
baik dan tersumbat oleh kotoran tersebut. Ketiga, permasalahan terkait dengan pembakaran
sampah di RT 3. Keempat, terikait permasalahan jalan yang tidak dilengkapi dengan
penerangan jalan di RT 4. Kelima, terkait dengan drainase di RT 5 yang kurang terawatt
sehingga tidak dapat berfungsi secara baik. Keenam, jalan di RT 6 tidak dilengkapi dengan
drainase dan juga penerangan jalan. Ketujuh, terkait dengan permasalahan drainase yang
tidak terintegrasi di RT 7.

B. PETA POTENSI

Analisis :

Berdasarkan peta potensi di atas, dapat diketahui bahwa di RT 3 RW 5 banyak sekali


warga yang memiliki usaha memasak, seperti cathering. Nah, hal ini apabila memdapatkan
perhatian serta ada bantuan secara materi dari pemerintah kelurahan Kumpulrejo, maka hal
ini bisa meningkatkan pendapatan ekonomi war di RW 5. Kemudian di RT 5 terdapatsanggar
seni lukis yang bernama Widoro Kandang, hasil dari karya ini ada yang bisa menembus
pasaran antar provinsi. Hanya saja saat ini, sanggar ini tidak lagi berjalan, padahal hal ini bisa
menunjang eksistensi RW 5. Di RT 7, terdapat potensi warung sego jagung, yang cukup
terkenal di Salatiga, dan sempat masuk ke berita Suara Merdeka. Serta terdapat potensi petani
kopi yang merupakan gabungan dari RT 5 dan RT 6.

C. PROFIL WILAYAH

PROFIL PERMASALAHAN PERMUKIMAN


Provinsi : JAWA TENGAH Luas Kumuh Ha
1,0
Kab/Kota : KOTA SALATIGA Jumlah Bangunan Unit
14
3,6
Kecamatan : ARGOMULYO Jumlah Penduduk Jiwa
12
1,4
Kelurahan : KUMPULREJO Jumlah KK KK
15
Luas 9
: 9,397 Ha Jumlah MBR KRT
Permukiman 47

KONDISI AWAL (BASELINE)


ASPEK KRITERIA
PROSEN
NUMERIK SATUAN NILAI
(%)
A. FISIK
a. Bangunan pada lokasi tidak memiliki
Unit 73.47% 3
keteraturan 745.00
1. Kondisi b. Bangunan memiliki kepadatan tidak
Ha 0.00% 0
Bangunan Hunian sesuai ketentuan -
c. Bangunan pada lokasi tidak memenuhi
Unit 74.65% 3
persyaratan teknis 757.00
a. Area tidak terlayani oleh jaringan jalan
lingkungan
Meter 7.95% 0
2. Kondisi Jalan 700.00
Lingkungan b. Area memiliki kualitas permukaan jalan
yang buruk
Meter -8.81% 0
(775.00)
a. Populasi tidak dapat mengakses air
3. Kondisi KK 18.23% 0
minum yang aman 258.00
Penyediaan Air
b. Populasi tidak terpenuhi kebutuhan air
Minum KK 18.23% 0
minum minimalnya 258.00
a. Area terjadi genangan > 30 cm, > 2 jam >
Ha 0.00% 0
2x setahun -
b. Area tidak tersedia drainase lingkungan Meter 39.44% 1
2,088.77
4. Kondisi
c. Drainase lingkungan tidak terhubung
Drainase Meter 0.02% 0
dengan hirarki di atasnya 1.00
Lingkungan
d. Area memiliki drainase lingkungan yang
Meter 0.02% 0
kotor dan berbau (tidak terpelihara) 1.00
e. Area memiliki kualitas konstruksi drainase
Meter 43.21% 1
lingkungan buruk 2,288.77
a. Area memiliki sistem air limbah yang
5. Kondisi KK 18.02% 0
tidak sesuai standar teknis 255.00
Pengelolaan Air
Limbah b. Area memiliki sarpras air limbah tidak
KK 18.02% 0
sesuai dengan persyaratan teknis 255.00
6. Kondisi a. Area memiliki sarpras pengelolaan
Pengelolaan persampahan yang tidak memenuhi KK 100.00% 5
persyaratan teknis
1,415.00
Persampahan
b. Area memiliki sistem persampahan tidak KK 77.60% 5
sesuai standar 1,098.00
c. Area memiliki sarpras persampahan yang
KK 100.00% 5
tidak terpelihara 1,415.00
a. Area tidak memiliki prasarana proteksi
Unit 57.40% 3
7. Kondisi kebakaran 582.00
Proteksi Kebakaran b. Area tidak memiliki sarana proteksi
Unit 100.00% 5
kebakaran 1,014.00
B. NON FISIK

1. Legalitas a. Bangunan hunian tidak memiliki IMB Unit 34.39%


348.71
Pendirian
b. Bangunan hunian tidak memiliki
Bangunan Unit 18.37%
SHM/HGB/Surat yang diakui Pemerintah 186.31
2. Kepadatan
jiwa/ha jiwa/Ha
Penduduk 384

SCORE
31
AWAL
KATEGORI KUMUH RINGAN

PROFIL PERMUKIMAN
Provinsi : JAWA TENGAH Luas Kumuh Ha
1,0
Kab/Kota : KOTA SALATIGA Jumlah Bangunan Unit
14
3,6
Kecamatan : ARGOMULYO Jumlah Penduduk Jiwa
12
1,4
Kelurahan : KUMPULREJO Jumlah KK KK
15
Luas 9
: 9,397 Ha Jumlah MBR KRT
Permukiman 47

KONDISI AWAL (BASELINE)


ASPEK KRITERIA
PROSEN
NUMERIK SATUAN NILAI
(%)
A. FISIK
a. Bangunan pada lokasi memiliki
Unit 26.53% 1
keteraturan 269.00
1. Kondisi b. Bangunan memiliki kepadatan sesuai
Ha 100.00% 5
Bangunan Hunian ketentuan 9.40
c. Bangunan pada lokasi memenuhi
Unit 25.35% 1
persyaratan teknis 257.00
a. Area terlayani oleh jaringan jalan
lingkungan
Meter 92.05% 5
2. Kondisi Jalan 8,100.00
Lingkungan b. Area memiliki kualitas permukaan jalan
yang baik
Meter 108.81% 5
9,575.00
a. Populasi dapat mengakses air minum
3. Kondisi KK 81.77% 5
yang aman 1,157.00
Penyediaan Air
b. Populasi terpenuhi kebutuhan air minum
Minum KK 81.77% 5
minimalnya 1,157.00
a. Area tidak terjadi genangan > 30 cm, > 2 9.
Ha 100.00% 5
jam > 2x setahun 40
b. Area tersedia drainase lingkungan Meter 60.56% 3
3,207.68
4. Kondisi
c. Drainase lingkungan terhubung dengan
Drainase Meter 99.98% 5
hirarki di atasnya 5,295.45
Lingkungan
d. Area memiliki drainase lingkungan yang
Meter 99.98% 5
terpelihara 5,295.45
e. Area memiliki kualitas konstruksi
Meter 56.79% 3
drainase lingkungan baik 3,007.68
a. Area memiliki sistem air limbah yang
5. Kondisi KK 81.98% 5
sesuai standar teknis 1,160.00
Pengelolaan Air
b. Area memiliki sarpras air limbah sesuai
Limbah KK 81.98% 5
dengan persyaratan teknis 1,160.00
6. Kondisi a. Area memiliki sarpras pengelolaan
Pengelolaan persampahan yang memenuhi persyaratan KK 0.00% 0
teknis
-
Persampahan
b. Area memiliki sistem persampahan KK 22.40% 0
sesuai standar 317.00
c. Area memiliki sarpras persampahan yang
KK 0.00% 0
terpelihara -
a. Area memiliki prasarana proteksi
7. Kondisi Unit 42.60% 1
kebakaran 432.00
Proteksi
Kebakaran b. Area memiliki sarana proteksi kebakaran Unit 0.00% 0
-
B. NON FISIK
1. Legalitas a. Bangunan hunian memiliki IMB Unit 65.61%
665.29
Pendirian
b. Bangunan hunian memiliki
Bangunan Unit 81.63%
SHM/HGB/Surat yang diakui Pemerintah 827.69
2. Kepadatan
jiwa/ha jiwa/Ha
Penduduk 384

Parameter % Bobot
1. Ketidakteraturan Bangunan 73.5% 3
2. Kepadatan Bangunan Tdk Sesuai Ketentuan 0.0% 0
3. Ketidaksesuaian dengan Persyaratan Teknis Bangunan 74.7% 3
4. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan 8.0% 0
5. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan -8.8% 0
6. Ketersediaan Akses Aman Air Minum 18.2% 0
7. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 18.2% 0
8. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air 0.0% 0
9. Ketidaktersediaan Drainase 39.4% 1
10. Ketidakterhubungan dengan Sistem Drainase Perkotaan 0.0% 0
11. Tidak terpeliharanya Drainase 0.0% 0
12. Kualitas Konstruksi Drainase 43.2% 1
13. Sistem Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai Standar Teknis 18.0% 0
14. Sapras Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai Persyaratan Teknis 18.0% 0
15. Sapras Persampahan Tidak Sesuai dengan persyaratan Teknis 100.0% 5
16. Sistem Pengelolaan Persampahan yang tidak sesuai Standar Teknis 77.6% 5
17. Tidakterpeliharanya Sapras Pengelolaan Persampahan 100.0% 5
18. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran 57.4% 3
19. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran 100.0% 5
BAB IV

USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN


NO LOKASI PROGRAM KEGIATAN VOLUME ESTIMASI KETERANGAN
(METER/ BIAYA
UNIT)
1 RT Perbaikan Melakukan ±200m Rp.70.000.00 Drainase tidak terawat
01/RW05 drainase perbaikan 0
drainase dan
membuat
permukaan
drainase
yang dapat
mengalirkan
air dengan
lancar.
2 RT Renovasi Melakukan Rp.15.000.00 Drainase digunakan
02/RW05 drainase pembersihan 0 sebagai tempat
drainase pembuangan kotoran
hingga ternak.
merenovasi
bagian-
bagian yang
hancur.
3 RT Pembuatan Membuat 10 m x 20 Rp. Belum ada tempat
03/RW05 TPS tempat m 50.000.000 pembuangan sampah
pembuangan di RW 5
sampah
4 RT Membuat Melekatkan Rp,8.000.000 Jalan tidak dilengkapi
04/RW05 penerangan lampu- dengan penerangan.
jalan lampu jalan
di tiap
tikungan
maupun
jalan yang
terlihat
gelap di
malam hari.
5 RT Perbaikan Melakukan Rp.30.000.00 Drainase tidak
05/RW05 drainase. perbaikan 0 berfungsi dengan baik.
drainase
hingga
permukaan
yang
menghamba
t lajunya air.
6 RT Membuat Melakukan Jalan tidak dilengkapi
06/RW05 drainase dan pembuatan dengan drainase dan
penerangan drainase dan penerangan
jalan. jalan.
7 RT Renovasi Membuat Rp.15.000.00 Drainase tidak
07/RW05 drainase drainase 0 terintegrasi
lebih baik
lagi agar
terintegrasi/t
ersambung
ke drainase
yang
menjadi
pembuangan
.
BAB V

PENUTUP

Analisis pemetaan sosial merupakan suatu upaya untuk memetakan masalah sosial serta
potensi atau sumber sosial di ada di suatu wilayah. Dari analisis pemetaan sosial ini, seorang
actor akan mengetahui prioritas masalah dan lokasi untuk perencanaan pembangunan, ataupun
sebagai dasar untuk membuat sebuah kebijakan. Pada dasarnya, kebijakan memang sangat
dibutuhkan demi kemajuan suatu wilayah. Ukuran dari kemajuan wilayah tersebut dapat dilihat
dari pembangunan yang ada di suatu wilayah, baik itu pembangunan sumber daya manusia,
pembangunan sumber daya alam bahkan infrastrukturnya. Oleh sebab itu, kebijakan yang dibuat
sebaiknya harus benar-benar berdasarkan siatuasi dan kondisi yang real di lapangan, agar
kebijakan yang dibuat benar-benar tepat pada sasaran. Bendosari RW 5, Kelurahan Kumpulrejo,
Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, merupakan suatu wilayah yang memiliki sumber daya
manusia yang cukup baik, dimana mereka memiliki tingkat pendidikan minimal SMA sederajat,
serta kondisi wilayahnya yang strategis. Namun, dari potensi yang ada itu juga tak luput dari
suatu permasalahan, seperti yang telah dijelaskan di bagian awal, mulai dari drainase,
penerangan jalan, pengelolaan sampah dan lain sebagainya. Oleh sebab itulah, perlu adanya
perhatian serta penanganan yang baik, dalam hal ini yang terlibat dalam memajukan Bendosari
RW 5 adalah masyarakat di Bendosari RW 5 itu sendiri dan juga pihak lain yang terkait, yaitu
pemerintah kelurahan Kumpulrejo.

Anda mungkin juga menyukai