Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah suatu potensi dasar yang dialami oleh setiap individu
dan sangat diperlukan pada awal kehidupan dan pertumbuhan manusia.
Apabila dari unsur dasar tersebut tidak terpenuhi maka akan mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak. Wong pada tahun
2003 menyebutkan bayi adalah anak dengan rentang usia 0 – 12 bulan yang
merupakan bulan pertama kehidupn dan akan menghadapi adaptasi dengan
lingkungan sekitar.
Maryuni, 2013 mengatakan bahwa indikator kualitas kesehatan suatu
bangsa masih dilihat dari segi tinggi – rendahnya angka kematian bayi
(AKB). Menurut WHO tahun 2009, mengemukakan bahwa angka kematian
yang terjadi pada neonatal sebesar 37%. Angka kematian neonatal terjadi
selama seminggu pertama, dan terjadi angka kematian 25% sampai 45%
dalam 24 jam pertama pasca kelahiran (Rahmayenti, 2011). Data dari WHO,
Negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah kematian neonatal
terbesar si seluruh dunia. Angka kematian bayi yang terjadi di Indonesia 35
per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2002 – 2003.
Penyebab utama terjadinya kematian pada perinatal yaitu congenital
anomalies, suddent infant death syndrome, komplikasi saat kehamilan, usia
gestasi dan BBRL. Menurut Martin, Kung, Mathews, et al. 2008, dalam
Hockenberry & Wilson, 2009 mengatakan bahwa BBLR merupakan urutan
kedua penyebab dari kematian pada neonatal, yaitu 16,6% per 1000
kelahiran hidup.
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang dilahirkan dengan
berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa usia kahamilan
(Depkes RI, 2008). Bayi yang lahir dengan berat lebih dari 2500 gram
umumnya cukup kuat untuk dan tidak perlu perawatan khusus, tetapi perlu

1
tetap menjaga kondisi bayi agar tetap hangat dan pengawasan terhadap
infeksi. Namun, pada bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram
diperlukan adanya perawatan ekstra, tetapi dapat secara normal bersama
ibunya untuk diberikan minum serta kehangatan, dengan cara kontak
langsung kulit ibu dan kulit sang bayi atau yang dikenal sebagai perawatan
metode kanguru. Sebelum mengenal perawatan metode kanguru (PMK),
inkubator merupakan salah satu cara untuk dapat mengatasi bayi dengan
prematur dan BBLR. Tetapi penggunaan inkubator dinilai menghambat
kontak dini ibu – bayi serta menghambat dalam pemberian air susu ibu. Rey
dan Martinez (ahli neonatologi dari Bogola, Columbia) memperkenalkan
Metode Kanguru engingat adanya keterbatasan fasilitas inkubator maka
diperlukan suatu metode praktis sebagai alternatif pengganti inkubator yang
secara ekonomis cukup efektif dan efisien sehingga perawatan metode
kanguru dapat digunakan dalam merawat bayi dengan lahir rendah.
Perawatan metode kanguru adalah salah satu alternatif bagi perawatan
bayi prematur atau BBLR yang telah mengalami masa kritis, dengan cara
kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi (skin to skin contact).
Perawatan metode kanguru dapat mencegah terjdinya suhu rendah
(hipotermi) pada bayi karena lemak subkutan yang dimiliki sang bayi sangat
tipis sehingga mudah dipengaruhi suhu lingkungan. Disamping itu, tubuh
sang ibu dapat memberikan kehangatan kepada sang bayi secara terus –
menerus, memudahkan bayi dalam memenuhi kebutuhan nutrisi, mencegah
infeksi dan memperpendek masa rawat inap sehingga dapat mengurangi
biaya perawatan, selain itu metode kanguru dapat meningkatkan ikatan
kasih sayang antara ibu dan bayi. Hal ini searah dengan Endyarni, et al. 2009
mengatakan bahwa PMK efektif dan efesien untuk menumbuhkan efek
positif pada ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi. Penelitian yang telah
dilakukan di India oleh Priya (2004) yang menyatakan dengan perawatan
metode kanguru untuk bayi BBLR dapat menstabilkan denyut jantung dan
dapat meningkatkan berat badan bayi. Selanjutnya penelitian yang

2
dilakukan oleh Charpark & Ruiz-palaez tahun 2005 dalam penelitiannya
bayi BBLR dengan PMK mengalami peningkatan berat badan lebih baik.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan
literatur review tentang “Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap
Pertumbuhan Berat Badan Pada BBLR”.

3
BAB II

TINJAUAN JURNAL

2.1 Argumen riset 1

Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Perubahan Berat Badan


Bayi BBLR Di Ruang Inap Perinatology RSUD Dr. Achmad Mohctar
Bukittinggi Tahun 2014 oleh Silvia ,Yelmi Reni Putri, Elharisda Gusnila.
a. Tujuan penelitian
Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada
Pengaruhnya Perawatan Metode Kanguru Terhadap Perubahan Berat
Badan Bayi BBLR. Adapun tujuan khususnya yaitu untuk mengetahui
apakah perawatan metode kanguru (PMK) dapat mencegah terjadinya
hipotermi, karena tubuh ibu dapat memberi kehangatan kepada bayinya
secara terus menerus dengan cara kontak antara kulit ibu dengan kulit
bayi. Selain itu manfaat Perawatan Metode Kanguru (PMK), dapat
meningkatkan ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi, memudahkan
bayi dalam memenuhi kebutuhan nutrisi, mencegah infeksi dan
memperpendek masa rawat inap sehingga dapat mengurangi biaya
perawatan.
b. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan metode
pendekatan One Group Pretest Posttest.
c. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini diperoleh dari populasi BBLR yang dirawat
di ruang inap perinatologi RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
pada 20 September 2014 sampai 30 November 2014. Sampel
penelitian ditentukan dengan metode pengambilan sampel purposive
sampling dengan sampel 10 orang.
d. Hasil penelitian

4
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada bulan September
sampai November tahun 2014 tentang pengaruh perawatan metode
kanguru terhadap perubahan berat badan bayi BBLR di ruang inap
perinatologi RSUD dr.Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2014
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Rata-rata berat badan bayi
sebelum dilakukan perawatan metode kanguru dengan nilai
Mean=1738.60, Standar deviasi= 248.664, 95% CI=1916.48-1560.71.
Berat badan bayi sesudah dilakukan perawatan metode kanguru dengan
nilai nilai Mean= 1766.90, Standar Deviasi= 250.293, 95% CI=
1945.94-1587.85. Perbedaan antara rata-rata berat badan sebelum dan
sesudah Perawatan Metode Kanguru adalah 28.30 gram per hari dengan
p value 0,000.
2.2 Argumen Riset 2
Efektifitas Perawatan Metode Kanguru Intermitten Dalam Peningkatan
Berat Badan Bayi Berat Lahir Rendah Di Rsud Tugurejo Semarang Tahun
2013.
a. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan
keefektifan perawatan metode kanguru intermitten dengan perawatan
inkubator dalam meningkatkan berat badan bayi BBLR di RSUD
Tugurejo Semarang serta mengetahui gambaran perubahan berat badan
BBLR yang dilakukan perawatan metode kanguru intermitten dengan
perawatan inkubator dan perbedaan perubahan berat badannya.
b. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode
penelitian eksperimen, rancangan yang digunakan adalah pra
eksperimen yaitu penelitian yang mengelompokan anggota sampel pada
kelompok eksperimen (perlakuan) dan kelompok kontrol.
c. Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Tugurejo Semarang pada bulan Juni
– Juli 2013, Teknik sampling yang digunakan adalah accidenta

5
lsampling, sehingga didapatkan responden 14 (7 responden pada
kelompok intervensi dan 7 responden pada kelompok kontrol).
d. Hasil Penelitian
1) Kenaikan berat badan bayi yang dilakukan perawatan metode
kanguru intermitten (PMK sewaktu-waktu)
Dalam penelitian ini Perawatan Metode Kanguru intermitten
dilakukan selama 3 hari dengan tiap harinya dilakukan selama 60
menit, menunjukan rata-rata kenaikan 2,7 gram.
2) Kenaikan berat badan BBLR yang dilakukan perawatan inkubator.
Rata-rata kenaikan berat badan bayi BBLR sebelum dilakukan
perawatan inkubator dan sesudah dilakukan perawatan inkubator
yaitu 3,1 gr.
Gambaran perubahan berat badan bayi berat lahir rendah yang
dilakukan perawatan metode kanguru intermitten di RSUD Tugurejo
Semarang rata-rata ada perubahan kenaikan sebesar 2,7 gram. Gambaran
perubahan berat badan bayi berat lahir rendah yang dilakukan perawatan
inkubator di RSUD Tugurejo Semarang rata-rata ada perubahan kenaikan
sebesar 3,1 gr. Perbedaan peningkatan berat badan bayi berat lahir rendah
yang dilakukan perawatan metode kanguru intermitten dengan yang
dilakukan perawatan inkubator di RSUD Tugurejo Semarang tidak ada
perbedaan perubahan yang signifikan ( asymp-sign 0,444 > 0,05).
2.3 Argumen Riset 3
Pengaruh Penerapan Metode Kanguru Dengan Peningkatan Berat Badan
Bayi Baru Lahir Rendah (Bblr) Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah
Gombong.
a. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Penerapan
Metode Kanguru terhadap Peningkatan Berat Badan pada Bayi Berat
Lahir Rendah di RS PKU Muhammadiyah Gombong yaitu dengan
mengetahui dari hasil rata-rata peningkatan berat badan bayi yang

6
diberikan metode kanguru dan bayi yang tidak diberikan metode
kanguru.
b. Metode penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperiment.
c. Sampel penelitian
Lokasi penelitian adalah di rumah responden dengan sampel sebanyak
28 responden yang diambil menggunakan teknik random sampling,
dengan criteria inklusi : Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yaitu bayi
berat lahir dengan berat 1500-2500 gram dan Bayi Berat Lahir Rendah
usia 10 hari sedangkan criteria eksklusi : Bayi berat lahir rendah (BBLR)
yang mempunyai komplikasi / cacat bawaan.
d. Hasil penelitian
1) Peningkatan rerata bayi berat lahir rendah ( BBLR ) di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Gombong pada bayi yang diberikan metode
kanguru.
Hasil penelitian ini membuktikan keefektifan metode kanguru untuk
meningkatkan berat badan bayi dengan BBLR. Berdasarkan
kerangka konsep penelitian, penerapan metode kanguru dapat
meningkatkan berat badan bayi secara optimal. Hal ini dikarenakan
seorang bayi lahir dengan bayi berat lahir rendah (BBLR). Hal ini
dibuktikan dengan uji t berpasangan pretest eksperimen dengan
posttest eksperimen, yang diketahui rata-rata pretest sebesar
2285,71 gram, pada saat posttest meningkat menjadi 3543,21 gram,
sehingga peningkatannya sebesar 1257,50 gram.
2) Peningkatan rerata bayi berat lahir rendah (BBLR) pada bayi yang
tidak diberikan metode kanguru di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Gombong.
Pada pengujian kelompok kontrol atau kelompok yang tidak
diterapkan metode kanguru juga menunjukkan peningkatan yang
signifikan, diketahui rata-rata pretest sebesar 2242,86, pada saat

7
posttest meningkat menjadi 3314,29, sehingga peningkatannya
sebesar 1071,43.
3) Perbedaan peningkatan Berat Badan pada bayi yang diberikan
perlakuan metode kanguru dan yang tidak diberikan metode
kanguru.
Terbukti dinyatakan bahwa terdapat perbedaan berat badan antara
kelompok yang diberikan metode kanguru dengan kelompok yang
tidak diterapkan metode kanguru. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 3543,21 gram,
sedangkan kelas kontrol sebesar 3314,29 gram, sehingga terdapat
perbedaan sebesar 228,93 gram.

8
BAB III

ANALISA DAN SIMPULAN

1.1 Analisa Simpulan


Berdasarkan hasil literature review diatas, terbukti perawatan metode
kanguru dapat memberikan pengaruh yang baik pada bayi berat lahir
rendah. Perawatan metode kanguru ini bisa dijadikan sebagai intervensi
pada bayi berat lahir rendah di Indonesia. Di indonesia sebagian besar
menggunakan perawatan metode kanguru karena lebih efektif dan efesien
serta dapat menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi dengan cara
kontak secara langsung antara kulit ibu dan kulit sang bayi. Perawatan
metode kanguru juga memiliki manfaat yang banyak, diantaranya adalah
dapat membuat suhu tubuh bayi menjadi hangat, dan dapat memaksimalkan
pertumbuhan bayi diantaranya dapat membuat berat badan bayi bertambah
dengan sempurna. Metode kanguru sangatlah mudah untuk dilakukan
sehingga masyarakat di Indonesia khususnya sang ibu dapat dengan mudah
memahami serta mempraktikannya. Kemungkinan kendala yang akan
terjadi terletak pada sang ibu yang memiliki pekerjaan yang sulit untuk
ditinggalkan sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan perawatan
metode kanguru.

9
DAFTAR PUSTAKA

Silvia, Yelmi Reni Putri, Elharisda Gusnila. 2015. Pengaruh Perawatan Metode
Kanguru Terhadap Perubahan Berat Badan Bayi Lahir Rendah. Bukittinggi:
Jurnal IPTEKS Terapan.

Heraswati, Sri Rahayu, Nur Khafidhoh. 2013. Efektifitas Perawatan Metode


Kanguru Intermitten Dalam Peningkatan Berat Badan Bayi Berat Lahir
Rendah Di Rsud Tugurejo Semarang Tahun 2013. Semarang: Jurnal
Kebidanan. Vol. 2 No. 2.

Astuti, Dyah Ayu, Siti Mutoharoh, Rina Priyanti. 2015. Pengaruh Penerapan
Metode Kanguru Dengan Peningkatan Berat Badan Bayi Baru Lahir Rendah
(BBLR) Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong. Jurnal Involusi
Kebidanan. Vol. 5, No. 9.

10

Anda mungkin juga menyukai