Dosen Pembimbing
ZAINI, SST,M.T.
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6:
HALIMA (32218038)
TEKNIK ELEKTRO
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
rahmat-Nya, kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Bias Pembagi Tegangan D-Mosfet
Kanal P.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas Dasar Elektronika. Rasa
terima kasih kami tidak terkirakan kepada yang terhormat Zaini,SST, M.T. selaku pembimbing
materi dalam pembuatan makalah ini, serta semua pihak yang telah mendukung dalam
penyusunan makalah ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah
wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya “Bias Pembagi Tegangan D-Mosfet Kanal P”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang
kami miliki. Tegur sapa dari pembaca akan kami terima dengan tangan terbuka demi perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini.
Penulis
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Metal-oxide semiconductor FET (disingkat MOSFET) adalah peranti semikonduktor yang dapat
dioperasikan dalam mode peningkatan (enhancement) lebar kanal. Artinya MOSFET tidak
dibatasi untuk bekerja dengan gate berbias balik (Thomas, 2002: 81), namun MOSFET juga
dapat bekerja dengan gate berbias maju. Karakter tersebut di atas adalah yang menjadikan
MOSFET berbeda dengan JFET. Dimana supaya dapat bekerja dengan baik, maka kaki terminal
gate (G) JFET harus berbias balik
Kemudian secara struktur, MOSFET dan JFET berbeda. Pada MOSFET, bagian gate diisolasi
dari saluran (kanal), sehingga MOSFET juga terkadang disebut dengan IGFET kepanjangan dari
insulated-gate FET. Bahan yang digunakan untuk mengisolasi terminal gate dengan bagian kanal
MOSFET adalah silikon dioksida (SiO2).
Seperti halnya JFET, MOSFET juga memiliki dua jenis yaitu MOSFET Depletion-Mode (D-
MOSFET) dan MOSFET Enhancement-Mode (E-MOSFET) yang masing-masing juga memiliki
tipe kanal-n dan tipe kanal-p.
D-MOSFET pada kondisi normal adalah dalam kondisi ‘ON’ dan beroperasi seperti suatu JFET,
sedang E-MOSFET pada kondisi normal adalah dalam kondisi ‘OFF’ artinya arus drain-source
(IDS) seperti penaikan tegangan pada terminal gate. Tidak ada aliran arus ketika terminal gate
mendapat tegangan.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun Tujuan dari pembahasan ini adalah agar mahasiswa mengetahui lebih dalam tentang
MOSFET, seperti:
C. TUJUAN
4.Untuk memahami prinsip kerja karakteristik Bias Pembagi Tegangan D-MOSFET Kanal P?
PEMBAHASAN
Kemudian secara struktur, MOSFET dan JFET berbeda. Pada MOSFET, bagian gate diisolasi
dari saluran (kanal), sehingga MOSFET juga terkadang disebut dengan IGFET kepanjangan dari
insulated-gate FET. Bahan yang digunakan untuk mengisolasi terminal gate dengan bagian kanal
MOSFET adalah silikon dioksida (SiO2).
Seperti halnya JFET, MOSFET juga memiliki dua jenis yaitu MOSFET Depletion-Mode (D-
MOSFET) dan MOSFET Enhancement-Mode (E-MOSFET) yang masing-masing juga memiliki
tipe kanal-n dan tipe kanal-p.
D-MOSFET pada kondisi normal adalah dalam kondisi ‘ON’ dan beroperasi seperti suatu JFET,
sedang E-MOSFET pada kondisi normal adalah dalam kondisi ‘OFF’ artinya arus drain-source
(IDS) seperti penaikan tegangan pada terminal gate. Tidak ada aliran arus ketika terminal gate
mendapat tegangan.
B. BIAS PEMBAGI TEGANGAN
Bias pembagi tegangan seperti yang diterapkan pada transistor bipolar juga bisa diterapkan
pada FET. Penerapan rangkaian pada kedua komponen tersebut tidak berbeda, namun analisis
dc-nya berbeda sekali. Rangkaian penguat FET dengan bias pembagi tegangan tampak pada
gambar 2.6.
Oleh karena IG = 0, maka rangkaian pembagi tegangan yang diwujudkan oleh R1 dan R2 tidak
akan terbebani oleh FET. Dengan demikian tegangan pada G (gate) adalah sama dengan turun
tegangan pada R2, yaitu:
VG = VGS + VS
VG = VGS + ID.RS
Harga VGS disamping ditentukan oleh ID dan RS juga dipengaruhi oleh VG yakni besaran yang
terdiri atas R1, R2, dan VDD. Pada bias tetap tegangan VGS hanya ditentukan oleh ID dan RS.
Pada persamaan 2.9 tersebut terdapat dua besaran yang belum diketahui yaitu ID dan VGS. Oleh
karena itu perlu sebuah persamaan yang juga mengandung dua besaran yang belum diketahui
tersebut, yakni persamaan Shockley:
Apabila harga ID pada persamaan Shockley ini dimasukkan ke persamaan 2.9, maka diperoleh:
VGS = VG - ID.RS
Persamaan 2.10 ini dapat diselesaikan dengan rumus ABC (istilah dalam matematis untuk
menyelesaikan persamaan kuadrat), yaitu:
Dengan menggunakan rumus ABC ini akan diperoleh dua buah harga VGS, namun diantara dua
tersebut hanya satu VGS yang memenuhi syarat.
Syarat VGS adalah:
Disamping itu harga (B2 - 4AC) dalam rumus ABC tersebut harus bernilai positip. Apabila
bernilai negatip berarti tidak ada penyelesaian.
Setelah harga VGS diperoleh maka dengan menasukkan VGS ke persamaan 2.9 akan dapat
ditentukan nilai arus ID, yaitu:
Tegangan VDS dapat diperoleh dengan menerapkan hukum Kirchhoff pada ikal output, yaitu:
VDD = VDS + ID RD + ID RS
Dengan demikian dapat ditentukan titik kerja penguat FET, yaitu: VGSQ, IDQ, dan VDSQ.
C. D-MOSFET KANAL P
Drain (D)
N
Gate(G)
Substrate(St)
N Gate(G) Gate(G)
Simbol D-MOSFET kanal-N dan kanal-P adalah seperti ditunjukkan berturut-turut pada gambar
dibawah. Bila terminal SS tidak terhubung di dalam, maka D-MOSFET menjadi komponen
empat terminal. Berbeda dengan simbol JFET yang tanda panahnya pada gate, untuk gate D-
MOSFET tidak ada panahnya karena gate dengan kanal bukanlah P-N junction.
Simbol D-MOSFET
Secara kelistrikan antara terminal gate dengan kanal-N tidak ada hubungan. Hal ini membuat
impedansi dari D-MOSFET sangat tinggi, lebih tinggi dari impedansi input JFET. Dengan
demikian dalam pembiasan dc, arus gate IG dianggap sama dengan nol (IG = 0). Istilah
MOSFET (metal-oxide semiconductor FET) ini timbul karena dalam konstruksinya terdapat
metal dan oksida silikon. Dalam literatur lama MOSFET ini disebut dengan IGFET (insulated-
gate FET) karena memang terminal gatenya terisolasi dengan kanal-N. Penjelasan cara kerja dan
karakteristik D-MOSFET kanal-N dimulai dengan memberikan VGS = 0 dan VDS positip
seperti pada gambar dibawah. Pemberian VGS = 0 dilakukan dengan cara menghubungkan
terminal G dengan S. Biasanya terminal SS dihubungkan ke terminal S. Tegangan positip VDS
akan menarik elektron bebas pada kanal-N dari source menuju drain, sehingga mengalir arus ID.
Hal ini sama seperti pada JFET. Bila VDS diperbesar hingga mencapai Vp, maka arus ID akan
jenuh (tidak naik lagi) yang disebut dengan IDSS.
Apabila VGS dibuat negatip, maka muatan negatip pada terminal gate akan menolak elektron
bebas pada kanal-N menjauhi daerah kanal-N dan menuju daerah substrat-P. Hal ini akan
mengosongkan kanal-N dari elektron bebas, sehingga arus ID semakin kecil. Apabila tegangan
negatip VGS dinaikkan terus hingga kanal-N kosong dari semua elektron bebas, maka arus ID
sudah tidak bisa dinaikkan lagi meskipun dengan memperbesar VDS
D. CARA KERJA BIAS PEMBAGI TEGANGAN D- MOSFET KANAL P
Bila kanal dapat konduksi hanya bila gate diberi tegangan, maka MOSFET itu termasuk tipe
peningkatan (Enhancement type atau Enhancement mode). Hal ini berarti bahwa tegangan gate
harus meningkatkan pembawa muatan dalam kanal untuk memungkinkan arus drain mengalir.
Untuk MOSFET kanal P tipe Enhancement, dalam keadaan VGS = 0 V, hubungan antara Source
dengan Drain terputus. Pemberian VGS (-) akan membuat Source dengan Drain terhubung.
Makin besar tegangan negatip pada gate, arus drain akan semakin besar.
Untuk MOSFET kanal N tipe peningkatan (Enhancement), dalam keadaan VGS = 0 V, hubungan
antara Source – Drain terputus. Pemberian VGS(+) akan menyebabkan terbentuknya kanal yang
menghubungkan Source dengan Drain.
b. Depletion Type
Bila kanal konduksi tanpa tegangan gate, atau tegangan gate sama dengan nol, MOSFET tersebut
termasuk tipe pengosongan atau depletion type atau depletion mode. Artinya pemberian tegangan
pada gate meyebabkan konduktivitas kanal akan berkurang atau arus drain yang mengalir akan
semakin kecil.
Untuk MOSFET kanal P tipe Depletion, dalam keadaan VGS = 0 V, Source-Drain terhubung,
pemberian tegangan VGS (+) akan menurunkan konduktivitas kanal dan pada level VGS(+)
tertentu kanal akan terputus (MOSFET = Off).
Untuk MOSFET kanal N tipe Depletion, jika VGS = 0 V, Source – Drain terhubung. Pemberian
VGS(-) akan membuat konduktivitas kanal menurun dan pada level V tertentu, kanal akan
terputus (MOSFET = OFF).
Catatan : untuk MOSFET kanal P pembiasan dalam mode/Tipe Enhancement dan mode/Tipe
Depletion, dilakukan dengan membalik polaritas VDS dan VGS sesuai kebutuhan.
E. KARAKTERISRIK BIAS PEMBAGI TEGANGAN D-MOSFET KANAL P
Semakin diperbesar harga VGS ke arah positip, semakin banyak jumlah pembawa muatan
elektron bebas pada kanal N, sehingga semakin besar arus ID. D-MOSFET yang bekerja dengan
VGS positip ini disebut dengan mode peningkatan, karena jumlah pembawa muatan elektron
bebas pada daerah kanal-N ditingkatkan dibanding saat VGS = 0. Pada saat memperbesar VGS
positip ini perlu diperhatikan kemampuan arus ID maksimum agar tidak terlampaui. Besarnya
arus maksimum dari setiap D-MOSFET dapat dilihat pada buku data.
Terlihat bahwa D-MOSFET ini dapat bekerja baik pada mode pengosongan (saat VGS negatip)
maupun pada mode peningkatan (VGS positip). Oleh karena itu DMOSFET ini sering juga
disebut dengan DE-MOSFET (depletion-enhancement MOSFET). Persamaan Shockley
(persamaan dibawah) juga masih berlaku pada D-MOSFET ini baik pada mode pengosongan
maupun pada mode peningkatan.
Konstruksi dan prinsip kerja D-MOSFET kanal-P adalah kebalikan dari D-MOSFET kanal-N
yang sudah dijelaskan di depan. Demikian juga polaritas tegangan VGS, VDS, dan arus ID juga
berlawanan dengan yang ada pada D-MOSFET kanal-N.
BAB III
KESIMPULAN
2. Semakin diperbesar harga VGS ke arah positip, semakin banyak jumlah pembawa
muatan elektron bebas pada kanal N, sehingga semakin besar arus ID. D-MOSFET
yang bekerja dengan VGS positip ini disebut dengan mode peningkatan, karena
jumlah pembawa muatan elektron bebas pada daerah kanal-N ditingkatkan dibanding
saat VGS = 0. Pada saat memperbesar VGS positip ini perlu diperhatikan kemampuan
arus ID maksimum agar tidak terlampaui. Besarnya arus maksimum dari setiap D-
MOSFET dapat dilihat pada buku data. Terlihat bahwa D-MOSFET ini dapat bekerja
baik pada mode pengosongan (saat VGS negatip) maupun pada mode peningkatan
(VGS positip). Oleh karena itu DMOSFET ini sering juga disebut dengan DE-
MOSFET (depletion-enhancement MOSFET). Persamaan Shockley (persamaan
dibawah) juga masih berlaku pada D-MOSFET ini baik pada mode pengosongan
maupun pada mode peningkatan.