Anda di halaman 1dari 25

[ ]

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Sekarang ini listrik sangatlah penting dalam kehidupan manusia sehari-
hari, khususnya dalam bidang industri dan pabrik sebagai tenaga penggerak
mesin-mesin produksi, penerangan dan sebagainya. Jikalau kebutuhan listrik
ditelaah dari sudut pandang ilmu ekonomi, maka kebutuhan listrik dapat
dikategorikan sebagai kebutuhan primer bersanding dengan kebutuhan primer
manusia lainnya seperti sandang, pangan, dan papan.
Begitupula halnya dalam industri Perkapalan, listrik memegang peranan
penting karena digunakan sebagai alat bantu dalam pengoperasian suatu kapal.
Sejumlah peralatan kapal membutuhkan listrik sebagai media pengoperasiannya,
seperti alat navigasi, peralatan bongkar muat, peralatan di ruang mesin peralatan
di bagian hull kapal. Jika disempitkan sedikit, intinya kapal tidak dapat beroperasi
dan berlayar jika tidak ada energi listrik yang menjadi inhibitor dalam
pengoperasiannya. Energi listrik di kapal sangat berhubungan dengan kapasitas
genset ( generator set ). Karena semua peralatan-peralatan yang membutuhkan
listrik, akan mengambil energi listrik dari genset tersebut. Sehingga, generator set
harus di desain sedemikian rupa agar supply listrik dikapal mencukupi. Selain
faktor pemenuhan supply listrik di kapal, generator set juga harus di desain
dengan mengedepankan faktor ekonomi. Sedapat mungkin daya yang dihasilkan
oleh generator set tidak mubasir (total daya generator set  total daya yang
dibutuhkan peralatan di kapal).
Selain itu, banyak metode untuk menghitung kapasitas generator set di
kapal. Metode paling terkemuka yang di berlakukan di Indonesia adalah metode
electrical balance. Karena sebelum kapal diluncurkan, segala aspeknya harus di
periksa oleh surveyor, termasuk instalasi listriknya. Berangkat dari penuturan di
atas, maka dibuatlah laporan mengenai perencanaaan kapasitas generator pada
kapal dengan menggunakan metode electrical balance. Dalam tugas ini memakai
kapal yang berjenis tugboat atau kapal tunda untuk menghitung daya yang
dibutuhkan.

I.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari perencanaan generator ini adalah :
 Bagaimana perencanaan umum pada kapal?
 Apa itu kapal kargo?
 Apa itu listrik kapal?
 Bagaimana perencanaan listrik kapal berdasarkan aturan BKI?

I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari dikerjakaanya tugas ini adalah:
 Untuk mengetahui perencanaan umum dari sebuah kapal
 Untuk mengetahui mengenai kapal kargo
 Untuk mengetahui mengenai listrik pada kapal
 Untuk mengetahui perencanaan listrik kapal berdasarkan aturan BKI
I.4 Manfaat

| AWALIA SULASTRI 1
[ ]

Adapun manfaat dari tugas ini adalah:


 Dapat mengetahui perencanaan umum dari sebuah kapal
 Dapat mengetahui mengenai kapal kargo
 Dapat mengetahui mengenai listrik pada kapal
 Dapat mengetahui perencanaan listrik kapal berdasarkan aturan BKI
 Sebagai bekal di masa yang akan datang

I.5 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam tugas ini adalah sebagai
berikut :
 Keakurasian peralatan tidak diperhitungkan
 Hanya untuk mengetahui besar kebutuhan daya generator dari
beban yang ada pada kapal kargo Mataram Express

I.6 Sistematika Penulisan


Untuk memudahkan penulisan tugas dan memudahkan bagi
pembaca, maka laporan tugas ini penulis menggunakan sistematika sebagai
berikut :
 BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan pengantar bagi pembaca agar mengetahui maksud dan
tujuan dari penulisan tugas akhir ini, latar belakang penulisan,
perumusan masalah, batasan masalah, dan metode penelitian.
 BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi tentang teori-teori dasar yang menunjang tugas ini secara garis
besar
 BAB III : PENYAJIAN DATA
Pada bab ini berisi data-data serta informasi yang diperlukan untuk
mengolah dan menganalisis data
 BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi data-data perhitungan beban listrik dan beban
keseluruhan yang digunakan di kapal JAYABAYA
 BAB V : PENUTUP
Pada bab ini akan memuat kesimpulan dan saran dari tugas ini

| AWALIA SULASTRI 2
[ ]

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Perencanaan Umum Kapal
Dalam gambar kapal pasti ada rencana umum, Rencana umum ini merupakan
tahap selanjutnya setelah lines plan. Rencana umum ini mengacu pada lines plan
sehingga harus benar-benar diperhatikan. Rencana umum ini di dalamnya mengatur
tentang bagaimana mendesain kapal dengan baik yang sesuai aturan yang
digunakan.
Rencana Umum merencanakan gambar kapal yang isinya antara lain:
a) Menentukan dari ruangan-ruangan.
b) Menentukan segala peralatan yang dibutuhkan yang diatur sesuai dengan letaknya.
c) Menentukan jalan untuk mencapai ruangan-ruangan di dalam kapal. Ada
beberapa hal dalam Rencana umum ini antara lain:
d) Kapasitas muatan yang dihitung dan disesuaikan dengan ruang muat yang ada.
e) Desain ruangan yang seefisien mungkin dan sesuai aturan.
f) Tenaga penggerak yang dipakai dengan metode tertentu sehingga didapat besarnya
tahanan dan dapat diketahui BHP dan daya motor penggerak yang diperlukan.
g) Tahanan kapal diusahakan sekecil mungkin sehingga gesekan badan kapal
dengan air juga semakin kecil sehingga efisiensi kapal dapat maksimal
h) Penentuan ruang muat yang mengacu pada keamanan dan kenyamanan yang
sesuai dengan aturan.
II.2 Kapal Kargo
Kapal kargo atau yang biasa disebut dengan kapal barang merupakan kapal
yang digunakan menyeberangi laut untuk mengangkut barang/kargo dari suatu
daerah ke daerah lainnya. Kapal Kargo sesuai dengan tugasnya untuk
mengangkat dan menurunkan barang, maka dari itu kapal kargo dilengkapi
dengan crane kapal atau alat angkat kapal.
Kapal kargo menurut jenis muatannya dapat dibagi 4 jenis, yaitu:
a. General Cargo Vessels
Kapal General Cargo membawa barang dikemas seperti bahan kimia,
makanan, mebel, mesin, kendaraan bermotor, alas kaki, dan pakaian.
b. Tankers
Kapal tanker membawa produk minyak bumi atau barang cair lainnya
c. Dry-bulk Carriers
Dry Bulk Carriers mengangkut batubara, bijih, dan produk sejenis lainnya
in loose from.
d. Multipurpose Vessels
Kapal Multipurpose, seperti namanya carry different classes of cargo – e.g
liquid and general cargo – at the same time. Kapal kargo ini dibagi
menjadi 2 jenis yaitu liner dan tramp services.

| AWALIA SULASTRI 3
[ ]

II.3 Teori Listrik


Michael Faraday lahir di Newington Butts, Inggris pada 22 September
1791 dan meninggal di Pengadilan Hampton, Middlesex, Inggris pada 25
Agustus 1867 saat umurnya 75 tahun. Michael Faraday adalah ilmuwan
Inggris yang mendapat julukan "Bapak Listrik", karena berkat usahanya listrik
menjadi teknologi yang banyak gunanya. Bapak Listrik ini juga banyak
mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk elektromagnetisme
dan elektrokimia. Dari penemuan – penemuan tersebut salah satunya
bermanfaat dalam menunjang bidang mata kuliah yang sedang kita pelajari.
Salah satunya tentang Generator (dinamo) merupakan alat yang prinsip
kerjanya berdasarkan induksi elektromagnetik.
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Muatan
listrik adalah pengukuran muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Muatan
dasar listrik adalah coulomb. Dalam sistem tenaga listrik kita mengenal
peralatan yang dapat mengubah energi listrik, baik dari energi listrik ke energi
mekanis, ataupun dari energi mekanis ke energi listrik, serta mengubah energi
listrik dari rangkaian yang satu ke rangkaian yang lainnya. Peralatan yang di
gunakan secara singkat adalah:
Generator, adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah energy mekanis
menjadi energi listrik. Generator dibagi menjadi dua jenis, yaitu generator AC,
dan Generator DC. yang membedakan generator AC dan Generator DC
adalah:
o Generator AC : generator arus bolak balik dan menggunakan "Slip ring".
o Generator DC : generator arus searah dan Generator DC menggunakan
"Comutator".
Generator yang digunakan harus mampu memenuhi seluruh kebutuhan listrik
yang digunakan peralatan.
Untuk menentukan kapasitas generator di kapal dipergunakan suatu tabel
balans daya yang mana seluruh peralatan listrik yang ada kapasitanya atau
dayanya tertera dalam tabel tersebut.
Sehingga dengan tabel balans daya tersebut dapat diketahui daya listrik yang
diperlukan untuk masing – masing kondisi operasional kapal. Dalam
penentuan electric balans BKI Vol. IV (Bab I, D.I) mengisyaratkan bahwa:
1. Seluruh perlengkapan pemakaian daya yang secara tetap diperlukan untuk
memelihara pelayanan normal harus diperhitungkan dengan daya kerja
penuh.
2. Beban terhubung dari seluruh perlengkapan cadangan harus dinyatakan.
Dalam hal perlengkapan pemakaian daya nyata yang hanya bekerja bila
suatu perlengkapan serupa rusak, kebutuhan dayanya tidak perlu
dimasukkan dalam perhitungan.
3. Daya masuk total harus ditentukan, dari seluruh pemakaian daya yang
hanya untuk sementara dimasukkan, dikalikan dengan suatu faktor
kesamaan waktu bersama (common simultancity factor) dan ditambahkan
kepada daya masuk total dari seluruh perlengkapan pemakaian daya yang
terhubung tetap.
4. Daya masuk total sebagaimana telah ditentukan sesuai 1 dan 3. Maupun
daya yang diperlukan untuk instalasi pendingin yang mungkin ada, harus

| AWALIA SULASTRI 4
[ ]

dipakai sebagai dasar dalam pemberian ukuran instalasi generator.


II.4 Peraturan BKI
Dalam perencanaan kelistrikan kapal, perlu memperhatikan peraturan-
peraturan rekayasa kemaritiman, yaitu:
a. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
b. SOLAS (International conference of live at Asia) 1974 dan 1980
c. Regulation for preventing collision at sea
d. IEC (International Electrotecnical Commission)
e. IMCO (Inter-government Marine Consultative Organisation)
f. ISO (International Standard Organisation)
Pada laporan ini, akan lebih detail membahas mengenai peraturan dari
kelas yang ada di Indonesia, yaitu kelas BKI.
Generaor di kapal merupakan auxiliary engine atau alat bantu yang
fungsinya adalah sumber pembangkit daya listrik di kapal. Sehingga
keberadaannya sangat vital bagi operasional sebuah kapal. Faktor terpenting
yang mempengaruhi pemilihan sistem pembangkit listrik di kapal adalah
dengan pemilihan kapasitas generator yang sesuai dengan kebutuhan.
Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Vol IV Tahun 2004 mesyaratkan bahwa
sekurang - kurangnya 2 agregat yang terpisah dari mesin penggerak utama
harus disediakan untuk pemberi daya listrik. Daya keluaran harus berukuran
sedemikian sehingga keluaran generator masih tersisa dan cukup untuk
menutup kebutuhan daya dalam pelayaran dilaut ketika salah satu agregat
rusak ataupun dihentikan.
Daya cadangan harus dimasukkan dalam perhitngan untuk menutup
kebutuhan daya pada puncak beban waktu singkat. Bila tidak ada petunjuk
yang terperinci untuk menentukan persediaan daya yang cukup, daya keluar
dari generator yang sekurang-kurangnya diperlukan untuk pelayanan selama
pelayaran di laut harus 15% lebih besar dari kebutuhan daya yang di tentukan
dalam balance daya.
Dalam penentuan electric balance BKI Vol. IV Tahun 2004 juga
mensyaratkan bahwa:
1. Seluruh perlengkapan pemakain daya yang secara tetap diperlukan untuk
memelihara pelayanan yang normal harus diperhitungkan dengan daya
kerja penuh.
2. Beban terhubung dari seluruh perlengkapan cadangan harus dinyatakan.
Dalam hal perlengkapan serupa rusak, kebutuhan dayanya tidak perlu
dimasukkan perhitungan.
3. Daya masuk total yang harus ditentukan, dari seluruh pemakaian daya
yang hanya dimasukkan, dikalikan dengan suatu faktor kesamaan waktu
bersama (common simultancy faktor) dan di tambahkan kepada daya
masuk total dari seluruh perlengkapan pemakaian daya yang terhubung
tetap.
4. Daya masuk total sebagaimana ditentukan sesuai 1) dan 3) maupun
kebutuhan daya utuk instalasi pendingin yang mungkin ada, harus dipakai
sebagai dasar dalam pemberian ukuran instalasi generator.
Sistem pembangkit listrik arus bolak-balik (Generator Arus AC) menjadi
standar bagi kebanyakan instalasi listrik dikapal. Pemilihan sistem dengan

| AWALIA SULASTRI 5
[ ]

arus bolak balik memiliki keuntungan yang signifikan daripada menggunakan


sistem dengan arus searah (Arus DC). Keuntungan tersebut adalah:
o Penghematan dalam biaya, berat peralatan dan kebutuhan ruang.
o Pemeliharaan yang rendah
o Ketersediaan peralatan yang tinggi
o Keandalan yang tinggi

II.5 Faktor Beban (Load Faktor) Peralatan


Salah satu faktor yang penting dalam perencanaan kapasitas generator
untuk mensuplay seluruh kebutuhan daya listrik di atas kapal adalah faktor
beban. Faktor beban didefinisikan sebagai perbandingan antara waktu
bekerjanya peralatan pada suatu kondisi dengan total waktu aktifitas suatu
kondisi (Sardono Sawito 1993) dengan demikian:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖
Untuk peralatan yang jarang sekali digunakan nilai faktor bebannya
dianggap nol seperti : Fire pump, anchor windlass, capstan, dan boat winches.
Perhitungan faktor beban dipengaruhi hal-hal sebagai berikut:
o Jenis kapal: berpengaruh terhadap jenis penggunaan suatu peralatan listrik
o Rute pelayaran : berpengaruh mengenai jarak pelayaran yang berbeda akan
diperoleh faktor beban yang berbeda.
o Karakter pembebanan dari peralatan yang terkait dengan jarak, jenis kapal,
rute, jumlah ABK dan penumpang serta kondisi cuaca.
II.6 Faktor Ketidaksamaan (Diversity Faktor)
Peralatan listrik di atas kapal memiliki karakteristik pembebanan yang
spesifik, dimana peralatan tersebut beroperasi tidak pada waktu penggunaan
yang teratur dan secara bersamaan. Yang dimaksud di sini ialah peralatan
tersebut jarang beroperasi secara kontinyu pada periode tertentu secara
bersamaan. Oleh karena itu adalah penting untuk memperhatikan faktor
ketidaksamaan ini dalam perencanaan kapasitas generator. Terdapat dua jenis
pembebanan dalam pengoperasian peralatan listrik di kapal yaitu :
o Beban yang bekerja terus-menerus (continues load) yaitu peralatan yang
beroperasi secara kontinu pada kondisi pelayaran normal, seperti: lampu-
lampu navigasi, pompa untuk CPP, dan lain sebagainya.
o Beban terputus-putus (intemiten load), yaitu peralatan yang beroperasi
secara terputus-putus (periodic) pada kondisi pelayaran normal dengan
periode waktu yang tidak tetap seperti pompa transfer bahan bakar, pompa
air tawar, dan lain sebagainya.

| AWALIA SULASTRI 6
[ ]

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑚𝑖𝑡𝑡𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖


𝐷𝑖𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖𝑡𝑦 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎
Sesuai peraturan BKI Vol IV, tahun 2004, faktor kesamaan harus
ditetapkan dengan dimasukan pertimbangan beban tertinggi yang diharapkan
dapat terjadi pada waktu yang sama. Jika penentuan yang tepat tidaklah
mungkin faktor kesamaan waktunya yang digunakan tidak boleh lebih kecil
dari 0,5.
Sehingga dari faktor beban dan faktor ketidaksamaan, penentuan kapasitas
generator dengan berdasarkan data load faktor dari peralatanperalatan diatas
kapal yang tepat akan dapat dijadikan sebagai dasar perencanaan sistem
pembangkit listrik yang handal di kapal.
II.7 Perhitungan Kapasitas
Dalam perhitungan kapasitas selain load faktor dan faktor diversity ada
beberapa hal yang harus diperhatikan :
a. Kondisi kapal. Kondisi kapal umumnya terdiri dari sandar atau berlabuh,
manuver, berlayar, bongkar muat dan Emergency. Berbagai kondisi ini
sangat tergantung dari type kapal.
b. Data peralatan. Data ini dipergunakan untuk mengetahui jumlah daya atau
beban yang diperlukan dan jumlah unit yang tersedia di atas kapal. Data
peralatan ini berdasarkan perhitungan dan telah diverifikasi dengan data
yang ada dipasaran.
c. Penggolongan Peralatan
Peralatan digolongkan berdasarkan:
o Kondisi kapal (Poin a).
o Letak atau fungsi (Hull part, Machinery Part dan Electrical part).
o Tipe beban (Beban kontinyu atau beban Intermitten).
1) Beban Continous
Merupakan beban yang digunakan secara terus menerus. Apabila peralatan
tersebut digunakan scara terus menerus, maka otimatis menambah beban
generator. Untuk menghitung beban continous load adalah sebagai berikut:
CL = LF X Pi x N
Dimana :
CL : Beban Continous Load ( kW )
LF : Load Factor ( % )
Pi : Power Input ( kW )
N : Jumlah peralatan yang bekerja
2) Beban Intermitten
Merupakan beban yang di gunakan sewaktu – waktu. Ada sebagian
peralatan yang penggunaannya tidak terus menerus, maka beban seperti
inilah yang disebut intermiten load. Untuk menghitung beban intermiten
load adalah sebagai berikut:
IL = LF X Pi X N
Dimana:
IL : Beban Intermiten Load ( kW )

| AWALIA SULASTRI 7
[ ]

LF : Load Factor ( % )
Pi : Power input ( kW )
N : Jumlah peralatan yang bekerja
3) Daya Total Beban
Untuk menghitung total beban dapat digunakan rumus dibawah ini :
PB = Pc + X PI
Dimana :
PB : Daya total beban
Pc : Pemakaian beban kontiyu
X : Diversty Faktor
PI : Pemakaian beban intermiten

| AWALIA SULASTRI 8
[ ]

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Data Ukuran Utama Kapal
Nama Kapal = Mataram Express
LBP = 89,95 m
B = 17,2 m
H = 7,85 m
T = 5,41 m
Cb = 0,71
Auxiliary Engine = YANMAR 6EY18LW
RPM = 750 Rpm
Vs = 12 Knot
Radius Pelayaran = Makassar – Jakarta
Jarak Pelayaran = 762 Nautical Miles
Waktu Pelayaran = 2 Hari 16 Jam
III.2 Penentuan Peralatan
Daftar Peralatan kapal yang menggunakan listrik sesuai kodisi operasi, di
sini saya membagi menjadi 4 kondisi untuk kapal kargo.
Berlayar Bongkar Muat Bersandar Manuver
DO Supply Pump DO Supply Pump DO Supply Pump DO Supply Pump
DO Transfer Pump DO Transfer Pump DO Transfer Pump DO Transfer Pump
LO Supply Pump LO Supply Pump LO Supply Pump LO Supply Pump
Main LO Pump LO Transfer Pump LO Transfer Pump Main LO Pump
F/W Cooling Pump Main LO Pump Main LO Pump F/W Cooling Pump
S/W Cooling Pump F/W Cooling Pump F/W Cooling Pump S/W Cooling Pump
Compressor S/W Cooling Pump S/W Cooling Pump Compressor
OWS Pump Compressor Compressor OWS Pump
GS & Fire Pump GS & Fire Pump GS & Fire Pump GS & Fire Pump
Bilge Pump Ballast Pump Ballast Pump Bilge Pump
GS & Bilge Pump Bilge Pump Bilge Pump GS & Bilge Pump
FW Pump Sanitari GS & Bilge Pump GS & Bilge Pump FW Pump Sanitari
SW Pump Sanitari FW Pump Sanitari FW Pump Sanitari SW Pump Sanitari
FW Hydrofore Pump SW Pump Sanitari SW Pump Sanitari FW Hydrofore Pump

| AWALIA SULASTRI 9
[ ]

SW Hydrofore Pump FW Hydrofore Pump FW Hydrofore Pump SW Hydrofore Pump


Seawage Pump SW Hydrofore Pump SW Hydrofore Pump Seawage Pump
Mesin Kemudi Windlass Windlass Mesin Kemudi
Windlass Capstan Capstan Windlass
Capstan Crane Crane Capstan
Boat Winch Engine Room Engine Room Boat Winch
Engine Room Upper Deck Upper Deck Engine Room
Upper Deck Poop Deck Poop Deck Upper Deck
Poop Deck Fore Castle Deck Fore Castle Deck Poop Deck
Fore Castle Deck Boat Deck Boat Deck Fore Castle Deck
Boat Deck Wheel House Deck Wheel House Deck Boat Deck
Wheel House Deck Blower Supply E/R Blower Supply E/R Wheel House Deck
UHF, SSB, GPS Blower Hisap E/R Blower Hisap E/R UHF, SSB, GPS
RADAR Battery Charger Battery Charger RADAR
Automatic For Signal Mesin Perkakas Mesin Perkakas Automatic For Signal
Gyro/Auto Pilot Gyro/Auto Pilot
Lampu Sorot Lampu Sorot
Lampu Navigasi Lampu Navigasi
Cold Storage Cold Storage
Blower Supply E/R Blower Supply E/R
Blower Hisap E/R Blower Hisap E/R
Battery Charger Battery Charger
Kompor Listrik Kompor Listrik

III.3 Cara dan Hasil Perhitungan Daya


Untuk menghitung kebutuhan daya listrik kapal, maka kita harus
memperhatikan hal berikut:
a. Daya yang dibutuhkan untuk tiap-tiap komponen
b. Waktu operasi komponen-komponen tersebut
c. Jenis operasi komponen tersebut secara intermitten dan continues
d. Jumlah titik armature dalam ruangan-ruangan yang ada
e. Total daya tiap ruangan
Sehingga dalam perhitungan tersebut akan dihitung daya listrik pada tiap-
tiap deck yang ada pada kapal, seperti : Main Deck, Bridge Deck, Wheel
House Deck, Engine Room, Lampu Navigasi, Top Deck, dan lain sebagainya.

| AWALIA SULASTRI 10
[ ]

Perencanaan sistem pembangkit listrik pada suatu kapal perlu


memperhatikan kapasitas dari generator agar dapat mensuplai kebutuhan
listrik pada semua kondisi operasional kapal.
Kebutuhan maksimum penting diketahui untuk menentukan kapasitas
generator yang diperlukan. Sedangkan kebutuhan minimum digunakan untuk
menentukan konfigurasi dari sistem pembangkit listrik yang sesuai serta untuk
menentukan kapan generator di operasikan. Secara umum terdapat empat
kelompok beban di kapal yang harus dilayani oleh generator berdasarkan
fungsinya masing-masing:
o Beban yang terdapat pada geladak lambung (hull part)
o Beban yang berupa peralatan yang menunjang sistem pendinginan palka
o Beban berupa electromotor yang menunjang sistem permesinan kapal
o Beban berupa peralatan bongkar muat, penerangan, peralatan komunikasi,
navigasi, dan sistem tanda bahaya.
Berdasarkan aktifitas kapal terkait dengan peralatan-peralatan tersebut
diatas dikelompokkan dalam 4 kondisi, yaitu:
o Berlayar
o Bersandar
o Bongkar Muat
o Manuver
Pengelompokkan berdasarkan aktifitas kapal diatas bertujuan untuk
memudahkan dalam penentuan faktor beban masing-masing peralatan, karena
tidak semua peralatan listrik diatas bekerja secara kontinyu pada
kondisikondisi pelayaran di atas.
Dalam penentuan beban digunakan perhitungan analisa beban listrik
(electric load analisis) yang berupa table dan biasanya disebut juga dengan
tabel kalkulasi keseimbangan beban listrik (calculation of electric power
balance) (sarwito. S, 1993).

III.4 Klasifikasi Peralatan


Dari peralatan yang ditentukan maka utuk mempermudah analisa dan
pengerjaan maka dijelaskan fugsi equipment seperti di bawah ini:
1. Mesin
2. Peralatan lainnya
a. Mesin
1. DO Supply Pump
 Jumlah = 1 unit

| AWALIA SULASTRI 11
[ ]

 Daya = 7.2 kW
 Lama Operasi ;
- Berlayar = 32 jam (continue)
- Manuver = 5.4 jam (continue)
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 2.4 jam (continue)
2. DO Transfer Pump
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 6.2 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 12.8 jam (continue)
- Manuver = 3.6 jam (continue)
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 1.2 jam (continue)
3. LO Supply Pump
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 6.2 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 51.2 jam (continue)
- Manuver = 12.6 jam (continue)
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 6 jam (continue)
4. LO Transfer Pump
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 6.2 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 0 jam
- Manuver = 0 jam
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 7.2 jam (continue)
5. Main LO Pump

| AWALIA SULASTRI 12
[ ]

 Jumlah = 1 unit
 Daya = 50 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 51.2jam (continue)
- Manuver = 12.6 jam (continue)
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 4.8 jam (continue)
6. F/W Cooling Pump
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 30 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 32 jam (continue)
- Manuver = 9 jam (continue)
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 4.8 jam (continue)
7. S/W Cooling Pump
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 30 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 32jam (continue)
- Manuver = 9 jam (continue)
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 4.8 jam (continue)
8. Compressor
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 30 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 32 jam (continue)
- Manuver = 3.6 jam (continue)
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 4.8 jam (continue)

| AWALIA SULASTRI 13
[ ]

9. OWS Pump
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 4.2 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 51.2 jam (continue)
- Manuver = 14.4 jam (continue)
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 0 jam
10. GS & Fire Pump
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 30 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 12.8 jam (continue)
- Manuver = 0 jam
- Bersandar = 15.6 jam
- Bongkar Muat = 6.6 jam (continue)
11. Ballast Pump
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 50 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 0 jam
- Manuver = 0 jam
- Bersandar = 16.8 jam (intermitten)
- Bongkar Muat = 4.8 jam (intermitten)
12. Bilge Pump
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 30 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 12.8 jam (intermitten)
- Manuver = 3.6 jam (intermitten)
- Bersandar = 20.4 jam (intermitten)

| AWALIA SULASTRI 14
[ ]

- Bongkar Muat = 10.2 jam (intermitten)


13. GS & Bilge Pump
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 5.8 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 25.6 jam (intermitten)
- Manuver = 7.2 jam (intermitten)
- Bersandar = 20.4 jam (intermitten)
- Bongkar Muat = 10.2 jam (intermitten)
14. FW Pump Sanitary
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 4.6 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 19.2 jam (intermitten)
- Manuver = 5.4 jam (intermitten)
- Bersandar = 4.8 jam (intermitten)
- Bongkar Muat = 5.4 jam (intermitten)
15. SW Pump Sanitary
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 4.4 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 19.2 jam (intermitten)
- Manuver = 5.4 jam (intermitten)
- Bersandar = 4.8 jam (intermitten)
- Bongkar Muat = 5.4 jam (intermitten)
16. FW Hydrofore Pump
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 20 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 32 jam (intermitten)
- Manuver = 9 jam (intermitten)

| AWALIA SULASTRI 15
[ ]

- Bersandar = 9.6 jam (intermitten)


- Bongkar Muat = 4.8 jam (intermitten)
17. Seawage Pump
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 4.6 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 64 jam (continue)
- Manuver = 18 jam (continue)
- Bersandar = 19.2 jam (intermitten)
- Bongkar Muat = 0 jam
18. Mesin Kemudi
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 70 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 44.8 jam (continues)
- Manuver = 12.6 jam (continues)
- Bersandar = 4.8 jam continues)
- Bongkar Muat = 2.4 jam (continues)
19. Windlass
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 60 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 0 jam
- Manuver = 5.4 jam (continues)
- Bersandar = 4.8 jam (intermitten)
- Bongkar Muat = 2.4 jam (intermitten)
20. Capstan
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 35 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 0 jam

| AWALIA SULASTRI 16
[ ]

- Manuver = 9 jam (continues)


- Bersandar = 4.8 jam (intermitten)
- Bongkar Muat = 2.4 jam (intermitten)
21. Boat Winch
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 35kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 6.4 jam (intermitten)
- Manuver = 1.8 jam (intermitten)
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 0 jam
22. Crane
 Jumlah = 2 unit
 Daya = 600 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 0 jam
- Manuver = 0 jam
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 12 jam (continues)
23. Engine Room
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 5.1 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 64 jam (continues)
- Manuver = 18 jam (continues)
- Bersandar = 7.2 jam (continues)
- Bongkar Muat = 3.6 jam (continues)
24. Upper Deck
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 3.8 kW
 Lama Operasi =

| AWALIA SULASTRI 17
[ ]

- Berlayar = 32 jam (continues)


- Manuver = 9 jam (continues)
- Bersandar = 16.8 jam (continues)
- Bongkar Muat = 8.4 jam (continues)
25. Poop Deck
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 3.2 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 19.2 jam (continues)
- Manuver = 5.4 jam (continues)
- Bersandar = 16.8 jam (continues)
- Bongkar Muat = 8.4 jam (continues)
26. Fore Castle Deck
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 2.8 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 0 jam
- Manuver = 0 jam
- Bersandar = 16.8 jam (continues)
- Bongkar Muat = 8.4 jam (continues)
27. Boat Deck
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 2.6 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 6.4 jam (continues)
- Manuver = 3.6 jam (continues)
- Bersandar = 16.8 jam (continues)
- Bongkar Muat = 8.4 jam (continues)
28. Wheel House Deck
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 2.45 kW

| AWALIA SULASTRI 18
[ ]

 Lama Operasi =
- Berlayar = 6.4 jam (continues)
- Manuver = 3.6 jam (continues)
- Bersandar = 16.8 jam (continues)
- Bongkar Muat = 8.4 jam (continues)
29. UHF,SSB,GPS
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 2.7 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 25.6 jam (continues)
- Manuver = 5.4 jam (continues)
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 0 jam
30. RADAR
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 2.5 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 64 jam (continues)
- Manuver = 18 jam (continues)
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 2.4 jam (continues)
31. Automatic For
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 5.1 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 44.8 jam (continues)
- Manuver = 10.8 jam (continues)
- Bersandar = 7.2 jam (continues)
- Bongkar Muat = 3.6 jam (continues)
32. Gyro/Auto Pilot
 Jumlah = 1 unit

| AWALIA SULASTRI 19
[ ]

 Daya = 2.3 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 64 jam (continues)
- Manuver = 18 jam (continues)
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 0 jam
33. Lampu Sorot
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 2.25 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 12.8 jam (continues)
- Manuver = 9 jam (continues)
- Bersandar = 4.8 jam (continues)
- Bongkar Muat = 3.6 jam (continues)
34. Lampu Navigasi
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 8 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 51.2 jam (continues)
- Manuver = 9 jam (continues)
- Bersandar = 4.8 jam (continues)
- Bongkar Muat = 3.6 jam (continues)
35. Cold Storage
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 35 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 64 jam (intermitten)
- Manuver = 18 jam (intermitten)
- Bersandar = 12 jam (intermitten)
- Bongkar Muat = 6 jam (intermitten)
36. Blower Supply E/R

| AWALIA SULASTRI 20
[ ]

 Jumlah = 1 unit
 Daya = 25 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 64 jam (intermitten)
- Manuver = 18 jam (intermitten)
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 0 jam
37. Blower Hisap E/R
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 20 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 64 jam (intermitten)
- Manuver = 18 jam (intermitten)
- Bersandar = 0 jam
- Bongkar Muat = 0 jam
38. Battery Charger
 Jlah = 1 unit
 Daya = 2.5 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 32 jam (intermitten)
- Manuver = 9 jam (intermitten)
- Bersandar = 7.2 jam (intermitten)
- Bongkar Muat = 4.2 jam (intermitten)
39. Kompor Listrik
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 8.5 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 64 jam (intermitten)
- Manuver = 18 jam (intermitten)
- Bersandar = 4.8 jam (intermitten)
- Bongkar Muat = 2.4 jam (intermitten)

| AWALIA SULASTRI 21
[ ]

40. Lampu Sorot Crane


 Jumlah = 1 unit
 Daya = 5 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 0 jam
- Manuver = 0 jam
- Bersandar = 14.4 jam (intermitten)
- Bongkar Muat = 7.2 jam (intermitten)
41. Mesin Perkakas
 Jumlah = 1 unit
 Daya = 18 kW
 Lama Operasi =
- Berlayar = 0 jam
- Manuver = 0 jam
- Bersandar = 12 jam (intermitten)
- Bongkar Muat = 6 jam (intermitten)

| AWALIA SULASTRI 22
[ ]

Kebutuhan beban dari perhitungan yang ada


Berlayar Manuver Bersandar Bongkar Muat
Waktu Cont Inter Cont Inter Cont Inter Cont Inter

Kebutuhan 169.185 119.07 197.995 113.07 28.695 117.52 95.1 665.687

Total
288.255 311.065 146.215 760.787

| AWALIA SULASTRI 23
[ ]

Dari beban di atas dipilih generator


Yanmar 6EY18LW
Bore = 180
Stroke = 280
RPM = 750 Rpm
Berat = 6600 Kg
Jml. Silinder = 6
Daya = 400 kW

III.4 Pemilihan Generator Listrik


Dari perhitungan daya di atas, maka dapat direncanakan generator listrik untuk
memenuhi kebutuhan kelistrikan di kapal “Mataram Express” dengan memilih
generator yang dayanya ≥ 400 kW atau secara spesifik memilih mesin bantu
Yanmar 6EY18LW yang berjumlah dua, satu digunakan untuk cadangan.
Generator cadangan ini beroperasi ketika generator utama mengalami masalah,
sehingga pada saat kapal beroperasi tidak mengalami gangguan dengan
listriknya.

| AWALIA SULASTRI 24
[ ]

BAB IV
PENUTUP
II.3 Kesimpulan
Generator (Auxiliary Engine) adalah peralatan yang digunakan untuk
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Untuk menentukan kapasitas
generator di kapal dipergunakan suatu tabel balance daya yang seluruh
peralatan listrik yang ada kapasitas atau dayanya.
Pada perencanaan kapal “Mataram Express”, perhitungan kebutuhan listrik
dihitung dalam empat jenis kondisi, yaitu berlayar, manuver, bersandar, dan
bongkar muat. Pada tiap-tiap kondisi dibagi lagi menjadi dua beban, yaitu
continues dan intermitten. Dari perhitungan tersebut akhirnya dipilih generator
utama dengan cadangan sebesar 400 kW sebanyak 2 buah dengan merek
Yanmar 6EY18LW, 1 sebagai mesin utama dan 1 sebagai cadangan. Radius
pelayaran yang diambil untuk kapal ini adalah dari Makassar ke Jakarta
dengan kecepatan 12 Knot.
IV.2 Saran
a. Penambahan materi pelajaran yang lebih menjurus dan perbanyakan
praktikum akan menambah pengetahuan di samping belajar dari materi
b. Mengembangkan teori-teori dan teknologi dalam bidang kelistrikan
khususnya kelistrikan di kapal.

| AWALIA SULASTRI 25

Anda mungkin juga menyukai