بححسحم ِ ر ح
ا ِالررححممحن ِالررححيِم
Pengenalan Kewirausahaan
- Entrepreneurship are born not made.
- Entrepreneurship are not only born but also made
Dahulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman
langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir
(entrepreneurship are born not made), sehingga tidak dapat dipelajari dan diajarkan.
Akan tetapi di era Milenial saat ini pernyataan tersebut dapat dikatakan sudah tidak
relevan melainkan “Entrepreneurship are not only born but also made”, artinya
kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan lapangan, tetapi
juga dapat dipelajari dan diajarkan. Alasannya adalah setiap orang yang memiliki
keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi wirausaha, dan
berperilaku seperti wirausaha.
Definisi Wirausahawan
Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan memindahkan berbagai
sumber ekonomi dari suatu wilayah dengan produktivitas rendah ke wilayah
dengan produktivitas lebih tinggi dan hasil yang lebih besar.
Profil Wirausahawan
- Percaya Diri
- Berorientasi Tugas
- Pengambil Resiko
- Kepemimpinan
- Keorisinilan
- Berorientasi ke masa depan
Optimisme (optimism)
Competenc/ability (C)
Incentive (I)
Kemitraan
Kemitraan adalah kerjasama antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha
besar yang disertai dengan pembinaan untuk pengembangan usaha baik oleh usaha
menengah maupun usaha besar dengan prinsip saling memerlukan, saling
memperkuat dan saling menguntungkan. Di mana pelaku bisnis tersebut berusaha
untuk mencapai tujuan bisnis bersama. Adapun pola-pola dalam kemitraan yakni:
1. Inti Plasma
Pola inti plasma adalah hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha
menengah atau usaha besar yang di dalamnya usaha menengah atau usaha besar
bertindak sebagai inti dan usaha kecil selaku plasma, perusahaan inti
melaksanakan pembinaan mulai dari penyediaan sarana produksi, bimbingan
teknis, sampai dengan pemasaran hasil produksi.
2. Subkontrak
Pola subkontrak adalah hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha
menengah atau usaha besar yang di dalamnya usaha kecil memproduksi
komponen yang diperlukan oleh usaha menengah atau usaha besar sebagai
bagian dari produksinya. Kelemahan pola subkontrak ini adalah pada besarnya
kebergantungan pengusaha kecil pada pengusaha menengah atau besar.
3. Dagang Umum
Pola dagang umum adalah hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha
menengah atau usaha besar yang di dalamnya usaha menengah atau usaha besar
memasarkan produksi usaha kecil atau usaha kecil memasok kebutuhan yang
diperlukan oleh usaha menengah atau usaha besar mitranya.
4. Keagenan
Pola keagenan adalah hubungan kemitraan yang di dalamnya usaha kecil diberi
hak khusus untuk memasarkan barang dan jasa usaha menengah atau usaha
besar mitranya. Pengertian agen hampir sama dengan distributor karena sama-
sama menjadi perantara dalam memasarkan barang dan jasa perusahaan
menengah atau besar (prisipal). Namun, secara hukum berbeda karena
mempunyai karakteristik dan tanggungjawab hukum yang berbeda.
5. Waralaba
Pola waralaba adalah hubungan kemitraan yang di dalamnya usaha menengah
atau usaha besar pemberi waralaba memberikan hak penggunaan lisensi merk
dan saluran distribusi perusahaan kepada usaha kecil penerima waralaba
dengan disertai bantuan dan bimbingan manajemen.
Negosiasi
Negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial antara beberapa pihak yang bertujuan
untuk mencapai kesepakatan bersama yang dianggap menguntungkan pihak-pihak
yang bernegosiasi.
Setiap kegiatan negosiasi pasti ada tujuan yang ingin dicapai oleh pihak-pihak yang
bernegosiasi. Adapun tujuan negosiasi adalah sebagai berikut:
1. Untuk mencapai suatu kesepakatan yang dianggap menguntungkan semua pihak.
2. Untuk menyelesaikan suatu masalah dan menemukan solusi dari masalah yang
tengah dihadapi pihak-pihak yang bernegosiasi.
3. Untuk mencapai suatu kondisi yang saling menguntungkan bagi pihak-pihak
yang bernegosiasi dimana semuanya mendapatkan manfaat (win-win solution).
Selain itu, ada berapa hal krusial yang harus diperhatikan saat melakukan proses
negosiasi, diantaranya:
- Dalam menyampaikan pendapat harus disertai dengan alasan, fakta, atau contoh
yang jelas agar mudah dimengerti oleh pihak lain.
- Pendapat harus disampaikan dengan volume suara yang sesuai, intonasi dan
pilihan kata yang tepat.
- Penyampaian pendapat harus dilakukan dengan jelas, lancar, dan sopan.
- Tidak mudah menerima atau menolak pendapat pihak lain tapi harus melalui
berbagai pertimbangan.
Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah suatu proses secara berkesinambungan dan efektif
menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai
sumberdaya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. Ruang Lingkup
manajemen produksi terdiri dari: Permintaan Barang dan Jasa, Masukan (Input),
Transformasi, Keluaran (Output)
Azas dalam Manajemen:
• Merencanakan (Planning), meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara
bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut.
• Mengorganisasi (Organizing), adalah proses dalam memastikan kebutuhan
manusia dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan
mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi.
• Melakukan Tindakan (Action), adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja
yang sesuai dengan tujuan organisasi.
• Mengawasi (Control), memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Hal ini
membandingkan antara kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan.
Jika terjadi perbedaan yang signifikan antara kinerja aktual dan yang diharapkan,
manajer harus mengambil tindakan yang sifatnya mengoreksi.