Anda di halaman 1dari 5

8th

Industrial Research Workshop and National Seminar


Politeknik Negeri Bandung July 26-27, 2017

Memahami Arsip dan Arsiparis Dalam Manajemen Kearsipan di


Amerika Serikat dan Indonesia
Ernita Siambaton

Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Jakarta, Depok 16424


E-mail: ernitamunte39@gmail.com

ABSTRAK

Setiap profesi sepatutnya ditunjang dengan kompetensi yang sesuai dengan bidangnya. Tidak hanya profesi eksakta seperti
dokter atau apoteker yang diharuskan memiliki kompetensi dasar, beberapa profesi sosial seperti dokter, perawat, dosen, guru,
bidan, penerjemah, pranata komputer, jagawana, penyuluh pertanian, widyaiswara dan lain-lain juga sepatutnya memiliki
kompetensi yang mumpuni, tak terkecuali seorang pustakawan dan arsiparis. Seseorang dengan profesinya sebagai pengelola
arsip atau arsiparis seharusnya juga memiliki kompetensi dasar yang membimbing arsiparis tersebut melaksanakan wewenang
dan tanggung jawabnya dengan baik. Arsiparis di luar negeri telah memiliki standar kompetensi arsiparis yang diakui secara
internasional dan memiliki 12 standar kemampuan. Semua arsiparis di Amerika juga telah memiliki sebuah asosiasi komunitas
atau perkumpulan para arsiparis Amerika yang dinamakan “The SAA” atau The Society of American Archivist. Bahkan,
komunitas ini telah berdiri sejak tahun 1936. Kompetensi arsiparis di Indonesia baru dikembangkan pada tahun 1990
sejak diterbitkannya Keputusan Menteri PAN Nomor:36/1990 tanggal 12 Mei 1990 tentang Angka Kredit bagi Jabatan
Arsiparis. Amerika Serikat memiliki perbedaan mencolok dengan Indonesia dalam pengelolaan kearsipan, karena Arsip
Nasional Amerika Serikat (National Archives and Records Administration, disingkat NARA) sudah merupakan badan
independen pemerintah Amerika Serikat sejak 1 April 1985, berdasarkan undang-undang tertanggal 19 Oktober 1984 dimana
pengelola arsip bekerja secara profesional dalam melakukan pengawetan dan penyimpanan arsip serta dokumen bersejarah
agar dapat diakses masyarakat dan pejabat pemerintah AS. Arsip nasional AS juga bertugas memberi layanan kepada
masyarakat yang ingin melihat arsip atau melakukan riset sejarah. Arsip nasional AS juga bertugas memberi layanan kepada
masyarakat yang ingin melihat arsip atau melakukan riset sejarah. Pada umumnya, subsistem dalam sistem kearsipan
mencakup tata naskah dinas (form management), pengurusan surat (correspondence management), penataan berkas (files
management), tata kearsipan dinamis (records management), dan tata kearsipan statis (archives management). Kurangnya
tenaga profesional di bidang kearsipan maupun terbatasnya sarana dan prasarana selalu menjadi alasan buruknya pengelolaan
arsip di hampir sebagian besar instansi pemerintah maupun swasta di Indonesia. Kondisi semacam itu diperparah dengan
image yang selalu menempatkan bidang kearsipan sebagai bidang periferal diantara aktivitas-aktivitas kerja lainnya. Disinilah
letak perbedaan yang mencolok dalam sistem kearsipan antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Kata kunci
arsip, arsiparis, manajemen kearsipan, Amerika Serikat, Indonesia

1. PENDAHULUAN untuk menerima hasil dan meneksekusi hasil (the ability to


achieve results—execution and results); (3) kemampuan
Setiap profesi sepatutnya ditunjang dengan kompetensi untuk membangun relsi dan interpersonal (the ability to
yang sesuai dengan bidangnya. Tidak hanya profesi eksakta build relationships—interpersonal skills); (4) kemampuan
seperti dokter atau apoteker yang diharuskan memiliki untuk promosi dan memberikan kepuasan kepada
kompetensi dasar, beberapa profesi sosial seperti dokter, konsumen (the ability to promote customer service
perawat, dosen, guru, bidan, penerjemah, pranata komputer, satisfaction);(5)kemampuan berkomunikasi yang membawa
jagawana, penyuluh pertanian, widyaiswara dan lain-lain dampak (the ability to communicate with impact); (6)
juga sepatutnya memiliki kompetensi yang mumpuni, tak kemampuan untuk promosi organisasi secara bertanggung
terkecuali seorang pustakawan dan arsiparis. Seseorang jawab (the ability to promote organizational awareness);(7)
dengan profesinya sebagai pengelola arsip atau arsiparis kemampuan untuk mempengaruhi/negosiasi dengan orang
seharusnya juga memiliki kompetensi dasar yang lain (the ability to influence/negotiate with others); (8)
membimbing arsiparis tersebut melaksanakan wewenang kemampuan untuk melakukan demonstrasi bisnis (the
dan tanggung jawabnya dengan baik. Arsiparis di luar ability to demonstrate business savvy); (9) kemampuan
negeri telah memiliki standar kompetensi arsiparis yang untuk menangani proyek (theability to manage projects);
diakui secara internasional. Pada umumnya (2012), terdapat (10) kemampuan untuk melakukan penelitian dan analisa
dua belas aspek kompetensi bagi seorang arsiparis dalam (the ability to conduct research and analysis); (11)
bekerja secara profesional, yaitu: (1) kemampuan untuk kemampuan memimpin tim kerja (the ability to lead
berpikir kreatif dalam memecahkan masalah (the ability to teams); dan (12) kemampuan untuk terus belajar (the ability
think creatively—problem solving skills); (2) kemampuan to embrace continual learning) [1]. Oleh karena itu, semua

245
8th
Industrial Research Workshop and National Seminar
Politeknik Negeri Bandung July 26-27, 2017

arsiparis di Amerika juga telah memiliki sebuah asosiasi Penjelasan arti penting arsip dalam kehidupan manusia
komunitas atau perkumpulan para arsiparis Amerika yang modern secara global dapat dikelompok-kan dalam lima
dinamakan “The SAA” atau The Society of American bagian yaitu : (1) Kebutuhan hidup manusia sejak sebelum
Archivist. Bahkan, komunitas ini telah berdiri sejak tahun hidup sampai sesudah mati. Hal ini tidak dapat dipungkiri
1936 [2]. bahwa kehidupan modern menuntut ketersediaan dokumen
Berbeda dengan di indonesia kompetensi arsiparis di yang menyertai kehidupan seseorang. Ketiadaan dokumen
indonesia baru dikembangkan pada tahun 1990 sejak pribadi ini akan menimbulkan kesulitan bagi yang
diterbitkannya Keputusan Menteri PAN Nomor : 36/1990 bersangkutan. Bukan hanya menyangkut identitas tetapi
tanggal 12 Mei 1990 tentang Angka Kredit bagi Jabatan lebih dari itu juga menyangkut status dan hak seseorang
Arsiparis. Dengan pembakuan tersebut kemudian dikenal dalam komunitasnya. Oleh karena itu, keberadaan dokumen
istilah profesi kearsipan sebagai substansi yang melekat pribadi ini seolah-olah memiliki kedudukan yang saa
pada manajemen arsip. Dalam keputusan tersebut arsiparis dengan pemiliknya; (2) Urat nadi bagi administrasi dan
masih terbatas pada Pegawai Negeri Sipil. Seiring dinamika bukti kinerja. Tidak dapat dipungkiri bahwa arsip
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pemikiran merupakan urat nadi bagi kehidupan administrasi bagi
mengenai profesi arsiparis pun semakin berkembang dalam sebuah organisasi. Selain itu, arsip juga menjadi bukti
Peraturan Menteri PAN Nomor : PER/3/M.PAN/3/2009 kinerja sebuah organisasi. Organisasi sebagai suatu bentuk
tanggal 10 Maret 2009 tentang Jabatan Fungsional administrasi tidak mungkin mengabai-kan keberadaan
Arsiparis dan Angka Kreditnya, istilah profesi kearsipan se- arsip. Setiap bentuk kegiatan mesti melahirkan arsip. Oleh
bagai substansi yang melekat pada manajemen arsip. Dalam karena itu, munculah istilah arsip sebagai by product
Pasal 1 PerMen PAN ini arsip-arsip diberi pengertian yang organisasi. Bagi sebuah organisasi arsip ibarat dara. Tanpa
terbatas yaitu”jabatan yang mempunyai ruang lingkup, arsip sebuah organisasi akan mengalami hambatan dalam
tugas,tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan melaksanakan tugas dan fungsinya. Banyak kasus yang
kegiatan pengelolaan arsip dan pembinaar kearsipan yang mencerminkan peran arsip dalam sebuah organisasi; (3)
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil yang mengelola arsip Bukti sumber dan informasi otentik. Kehidupan modern
dan dokumen yang ada dikantor pemerintah yang diangkat yang tertumpu pada ketersediaan arsip. Status, kewenangan,
menjadi pejabat arsiparis sudah dianggap pejabat hak, tanggungjawab, identitas, maupun hasil dari suatu
fungsional, sama dan setara jabatan fungsional lainnya kegiatan organisasi ataupun individu tertumpu pada arsip
seperti: dokter, perawat dosen, guru, bida, penerjemah, yang tersedia sebagai sumber informasiotentik karena arsip
pranata komputer, pustakawan, jagawana, penyuluh merupakan data yang tercipta paling dektan dengan
pertanian, widyaiswara dan lain-lain. Arsiparis dapat naik kegiatan atau peristiwa yang mengiringi.; )4) Rekaman
pangkat setiap dua tahun sekali kalau kredit poin yang kegiatan/peristiwa. Kehidupan modern yang memiliki
ditentukan telah terpenuhi. Kalau pegawai yang bukan kecanggihan teknologi yang mengagumkan semakin
fungsional harus bekerja 4 tahun lamanya untuk naik memberi kemungkinan untuk menempatkan arsip sebagai
pangkat. Arsiparis juga menerima tunjangan jabatan rekaman kegiatan/peristiwa. Arsip tekstual cenderung
sebagaimana pejabat lainnya (struktural maupun memiliki nilai formalitas yang cukup tinggi sevbagai bukti
fungsional) sesuai dengan tingkatan golongan dan kegiatan/peristiwa. Apalagi ada kecenderungan terjadinya
pangkatnya. Tulisan ini mengulas tentang Memahami Arsip peristiwa yang tidak terencana, seperti bencana alam,
dan Arsiparis Dalam Manajemen Kearsipan di Amerika musibah, atau insiden lain yang tidak terencana.
Serikat dna Indonesia. Kecanggihan teknologi yang kepemilikannya tidak terbatas
menjadikan semakin tersedianya bukti kegiatan/bukti dari
2. PEMBAHASAN
suatu peristiwa; (5) Bukti prestasi kerja. Dalam pelaksanaan
2.1 Pengertian Arsip operasional organisasi, baik bisnis maupun publik,
senantiasa bertumpu pada ketersediaan data. Demikiannya
Arsip (record) yang dalam istilah bahasa Indonesia ada dengan prestasi kerja yang telah dicapai. Setiap kegiatan
yang menyebutkan sebagai “warkat”, pada pokoknya dapat
dalam suatu organisasi didasarkna pada catatan. Catatan
diberikan pengertian sebagai: setiap catatan tertulis baik
inilah yang menjadi dasar dalam penilaian prestasi kerja
dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat
[4].
keterangan-keterangan mengenai sesuai subyek (pokok
persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang untuk Dalam Pasal 1 butir 10 Undang‐undang Nomor 43 Tahun
membantu daya ingatan orang (itu) pula. Dalam Pasal 1 2009 tanggal 23 Oktober 2009 tentang Kearsipan, telah
Undang‐undang Nomor 43 Tahun 2009 tanggal 23 didefenisikan arsiparis sebagai “seseorang yang memiliki
Oktober 2009 tentang Kearsipan, telah didefenisikan arsip kompetensi di bidang kearsipan yang diperoleh melalui
sebagai “rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai pendidikan formal dan/atau pendidikan dan pelatihan
bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi kearsipan serta mempunyai fungsi, tugas, dan tanggung
informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh jawab melaksanakan kegiatan kearsipan”.
lembaga negara, perusahaan, organisasi politik, organisasi
2.2. Pengertian Arsiparis dan Bidang Kegiatannya
kemasyarakatan, dan perorangan dalam pelaksanaan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara” [3]. Pengertian arsiparis secara sederhana, yaitu arsiparis adalah
seorang profesional yang bertanggung jawab dalam
mengelola arsip-arsip penting. Seorang arsiparis adalah
246
8th
Industrial Research Workshop and National Seminar
Politeknik Negeri Bandung July 26-27, 2017

seseorang yang terdidik secara profesional, terlatih dan materi arsip ke dalam folder dan kotak yang acid free, dan
berpengalaman, dan bertanggung jawab dalam pengelolaan konsultasi dengan ahli pelestarian dalam penanganan
atau administrasi arsip dengan melakukan kegiatan khusus arsip yang rusak; dan (5) provide access and
penilaian dan mengindentifikasi arsip yang memiliki nilai reference services, yaitu kegiatan arsiparis untuk
berkelanjutan, mendokumentasikan dan melestarikan arsip mengupayakan agar khasanah arsip dapat dimanfaatkan
sesuai dengan kepentingannya dengan mengupayakan serta oleh orang-orang yang membutuhkannya, baik arsip
menfasilitasi penggunaannya secara berkesinambungan. terbuka untuk umum, atau terbatas kepada peneliti atau
Secara tradisional arsiparis diartikan sebagai orang yang akademisi, atau hanya terbuka untuk staf organisasi [6].
menyimpan dan menjaga arsip [5].
Adapun tugas pokok arsiparis telah dimuat dalam Bab II,
Arsiparis adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam Pasal 2, 3, dan 5 Peraturan Menteri PAN Nomor :
mengelola arsip publik maupun swasta. Mereka memelihara PER/3/M.PAN/3/2009 tanggal 10 Maret 2009 tentang
arsip lembaga induk, dapat berupa pemerintah, organisasi Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditny, yaitu :
atau lembaga, dimana tujuan utamanya adalah untuk (1) jabatan fungsional arsiparis termasuk dalam rumpun
kepentingan administrasi bagi penciptanya atau penerusnya. arsiparis, pustakawan dan yang berkaitan (Pasal 1); (2)
Karena arsip erat kaitannya dengan tahap penciptaan, arsiparis berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional
beberapa arsiparis juga mempunyai tanggung jawab dibidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan (Pasal
terhadap rekod sebelum menjadi arsip. Dalam hal ini 3 ayat 1); (3) arsiparis adalah jabatan karier yang hanya
mereka berperan sebagai manajer rekod dan membantu dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil (Pasal 3 ayat 2);
dalam tahap penciptaan rekod dalam rangka efisiensi dalam dan (4) tugas pokok arsiparis adalah melaksanakan
penciptaan, pemeliharaan, penggunaan dan penempatan kegiatan pengelolaan arsip dan pembinan kearsipan
rekod, agar dengan demikian lembaga dapat mengurangi (Pasal 5).
jumlah dan meningkatkan kualitas arsip yang dimilikinya.
Khusus pemahaman dalam Pasal 1 di atas, perlu diketahui
Jadi pengertian archivist (dalam bahasa Inggris) yang sering
bahwa jabatan arsiparis dan pustakawan pada dasarnya
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai arsiparsi,
memiliki tujuan yang sama dalam mengelola dan
mungkin saja bekerja pada perusahaan swasta ataupun
memberikan informasi tentang suatu dokumen. Akan tetapi
lembaga pemerintah. Namun pengertian arsiparis di
ada perbedaan antara arsiparis dan pustakawan dalam
Indonesia agak berbeda dengan pengertian yang
menjalankan rutinitas tupoksinya. Tidak semua arsip dapat
dikemukakan di atas [6].
diketahui oleh umum, karena ada beberapa jenis arsip yang
Di Indonesia sesuai pasal 1 Peraturan Menteri PAN Nomor bersifat penting dan rahasia. Sedangkan, pustakawan
: PER/3/M.PAN/3/2009 tanggal 10 Maret 2009 tentang melakukan kegiatan rutinitasnya dengan merawat dan
Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya, menyimpan buku-buku yang dipublikasikan untuk umum.
arsiparis adalah Pegawai Negeri Sipil . “jabatan yang Oleh karena itu, seorang yang memiliki jabatan arsiparis,
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, dan harus bisa menjaga kerahasiaan dari arsip-arsip yang
wewenang untuk melakukan kegiatan pengelolaan arsip dan dikelolanya.
pembinaan kearsipan yang diduduki oleh Pegawai Negeri
Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara 2.3. Kesamaan dan Perbedaan Sistem Kearsipan di
penuh oleh pejabat yang berwenang. Indonesia dan Amerika

Jadi seorang arsiparis adalah Pegawai Negeri Sipil yang Kesamaan sistem kearsipan dimanapun biasanya
tentu saja bekerja pada lembaga pemerintahan, sedangkan mencakup semua subsistem dalam manajemen kearsipan.
pada lembaga swasta dan perusahaan-perusahaan Manajemen kearsipan dimaknai sebagai pelaksanaan
penggunaan istilah arsiparis tidak lazim digunakan fungsi-fungsi manajeman didalam rangka mengelola
untuk petugas yang menangani arsip, sehingga istilah keseluruhan daur hidup arsip, meliputi: proses penciptaan,
arsiparis yang digunakan dalam tulisan ini adalah defenisi pendistribusian, penggunaan, penyimpanan arsip aktif,
arsiparis sesuai Keputusan Menteri PAN di atas. pemindahan arsip, penyimpanan arsip inaktif, pemusnahan,
dan penyimpanan arsip permanen. Pada umumnya,
Kegiatan pokok yang merupakan fungsi arsiparis meliputi subsistem dalam sistem kearsipan mencakup tata naskah
lima bagian, yaitu: (1) appraise, yaitu kegiatan menentukan dinas (form management), pengurusan surat
rekod mana yang memiliki nilai permanen dan sebaiknya (correspondence management), penataan berkas (files
dipelihara dan dipertahankan. Dalam menentukan management), tata kearsipan dinamis (records
keputusan, arsiparis sering bekerjasama dengan pimpinan management), dan tata kearsipan statis (archives
kunci (key administrators) dan manajer rekod; (2) acquire, management). Dengan demikian, terdapat kesamaan
yaitu kegiatan setelah memutuskan arsip yang akan mendasar antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam
disimpan dimana mereka menambahkannya ke dalam mengelola kearsipan di masing-masing negara berdasarkan
khasanah arsip organisasi; (3) arange and describe, yaitu daur hidup arsip dan subsistem dalam sistem kearsipan.
kegiatan penataan file dan menyiapkan finding aids atau Sistim kearsipan di Indonesia kini telah beralih dari media
alat bantu temu kembali yang membantu pengguna dalam penyimpanan konvensional berupa kearsipan fisik atau
menemukan arsip tersebut; (4) preserve, yaitu pelestarian biasa disebut sebagai "Hard copy" kedalam media
yang mencakup sejumlah aktivitas termasuk penyimpanan elektronik yang biasa disebut "Soft copy" atau kearsipan
247
8th
Industrial Research Workshop and National Seminar
Politeknik Negeri Bandung July 26-27, 2017

elektronik yang memberikan banyak keuntungan dan wawasan keilmuan yang memungkinkannya untuk
efisiensi. Sistem pengarsipan elektronik ini biasa dikenal memberikan penilaian terhadap budaya yang perlu
dengan istilah Electronic Filing System (EFS). Penggunaan dilestarikan.
sistem kearsipan elektronik sangat membantu pihak
Adapaun empat persyararan profesionalisme yang harus
pengelola arsip untuk dapat mengelola dokumen dengan
dimiliki oleh seorang arsiparis, yaitu: (1) memiilik
baik secara efektif dan efisien, baik dalam hal
kemampuan teknis dan keilmuan yang menjamin efisiensi
penyimpanan, pengolahan, pendistribusian, dan perawatan
dan efektifitas perawatan, pengamanan, dan pelayanan
dokumen. Namun, berbagai kendala seperti kurangnya
informasi pada instansi dan pelestarian budaya bangsa
tenaga profesional di bidang kearsipan maupun terbatasnya
selektif dan selengkap mungkin; (2) memahami suatu
sarana dan prasarana selalu menjadi alasan
sistem administrasi secara baik dan memiliki kemampuan
buruknya pengelolaan arsip di hampir sebagian besar
untuk mengembangkan suatu sistem kearsipan dan
instansi pemerintah maupun swasta di Indonesia. Kondisi
mengolah informasi arsip untuk berbagai kepentingan
semacam itu diperparah dengan adanya image yang selalu
dalam rangka pelayanan administrasi, praktisi, keilmuan
menempatkan bidang kearsipan sebagai bidang periferal
dan umum tanpa mengorbankan kepentingan lain yang
diantara aktivitas-aktivitas kerja lainnya. Akibatnya, timbul
karena ketentuan perundang-undangan atau etika harus
persoalan klasik seputar tidak diperhatikannya bidang
memperoleh perlindungan; (3) memahami dengan baik
kearsipan suatu instansi atau organisasi, karena pimpinan
prinsip-prinsip kearsipan praktis dan mampu menjabarkan
masih memandang sebelah mata peranan kearsipan, tetapi
konsep-konsep dan teori-teori kearsipan dan
selalu ingin pelayanan cepat dan tentu saja persoalan tidak
menterjemahkannya dalam praktek kegiatan kearsipan; dan
se-bandingnya insentif yang diperoleh pengelola kearsipan
(4) memiliki kemampuan untuk melakukan pengkajian
dengan beban kerja yang ditanggungnya. Disinilah letak
terhadap teori/konsep kearsipan, melaksanakan penelitian
perbedaan yang mencolok dalam sistem kearsipan antara
dan merumuskan alternatif baru di bidang kearsipan.
Indonesia dan Amerika Serikat [8]. Sudah tidak dapat
Sedangkan, terhadap tiga jenjang profesionalisme
dibantah bahwa Amerika Serikat memiliki perbedaan
arsipraris, yaitu: (1) arsiparis semi profesional dengan
mencolok dengan Indonesia dalam pengelolaan kearsipan,
kemampuan utama melaksanakan kegiatan kearsipan secara
karena Arsip Nasional Amerika Serikat (National Archives
praktis berdasarkan teori dan konsep yang ada; (2) arsiparis
and Records Administration, disingkat NARA) sudah
profesional dengan kemampuan menyusun konsep-konsep
merupakan badan independen pemerintah Amerika Serikat
kearsipan berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan/atau
sejak 1 April 1985, berdasarkan undang-undang tertanggal
renungan keilmuan serta praktek pengolahan informasi
19 Oktober 1984 dimana pengelola arsip bekerja secara
arsip instansi/badan hukum serta perseorangan; dan (3)
profesional dalam melakukan pengawetan dan
arsiparis ilmuwan yang memiliki kemampuan untuk
penyimpanan arsip serta dokumen bersejarah agar dapat
mengkaji secara teoritis terhadap berbagai
diakses masyarakat dan pejabat pemerintah AS. Arsip
teori/sistem/konsep/kearsipan yang ada dan mencari
nasional AS juga bertugas memberi layanan kepada
alternatif baru yang berkaitan dengan pengembangan ilmu
masyarakat yang ingin melihat arsip atau melakukan riset
kearsipan [9].
sejarah [1,8].
Bab III, Pasal 6 Peraturan Menteri PAN Nomor :
2.4. Jenjang Jabatan Fungsional dan Pangkat
PER/3/M.PAN/3/2009 tanggal 10 Maret 2009 tentang
Arsiparis Profesional
Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya di atas,
Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa pengertian telah mengatur: (1) instansi pembina jabatan fungsional
arsiparis yang ditetapkan dalam tulisan ini adalah arsiparis arsiparis adalah Arsip Nasional Republik Indonesia; (2)
sebagai Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada ayat (1) wajib melakukan tugas pembinaan, yang
untuk melaksanakan kegiatannya. Pengakuan arsiparis antara lain meliputi: (a) penyusunan petunjuk teknis
sebagai jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam pelaksanaan jabatan fungsional arsiparis; (b) penyusunan
Bab II, Pasal 2,2 dan 5 Peraturan Menteri PAN Nomor : pedoman formasi jabatan arsiparis; (c) penetapan standar
PER/3/M.PAN/3/2009 tanggal 10 Maret 2009 tentang kompetensi jabatan arsiparis; (d) pengusulan tunjangan
Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya di atas, jabatan arsiparis; (e) sosialisasi jabatan arsiparis serta
didukung oleh tiga persyaratan profesionalisme berikut : (1) petunjuk pelaksanaannya; (f) penyusunan kurikulum
arsiparis melaksanakan kegiatan kearsipan tidak terlepas pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis bagi arsiparis
dari pemahamannya terhadap konteks organik pada struktur dan penetapan sertifikasi; (h) pengembangan sistem
administrasi dan pertanggungjawaban nasional kepada informasi jabatan arsiparis; (i) fasilitasi pelaksanaan jabatan
generasi mendatang; (2) arsiparis melaksanakan pengkajian arsiparis; (j) fasilitasi pembentukan organisasi profesi
suatu sistem administrasi dan merumuskan suatu sistem arsiparis; (k) fasilitasi penyusunan dan penetapan etika
pengaturan informasi pada arsip untuk menjamin efisiensi profesi dan kode etik arsiparis; dan (l) melakukan
administrasi dan menjamin pengamanan, penyelamatan, monitoring dan evaluasi jabatan arsiparis. Dalam Bab V,
pewarisan budaya nasional secara tepat informasi, tepat Pasal 7 ayat 4 – 6 telah mengatur jenjang pangkat dan
sasaran, dan tepat waktu; dan (3) arsiparsi profesional harus golongan arsiparis: (1) Jabatan Tingkat Terampil: (a)
memiliki keterampilan mengatur endapan informasi dan Asparis Pelaksana: (i) Pengatur, golongan ruang II/c; (ii)
248
8th
Industrial Research Workshop and National Seminar
Politeknik Negeri Bandung July 26-27, 2017

Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d; (b) Arsiparis mempengaruhi/negosiasi dengan orang lain; (8)
Pelaksana Lanjutan: (i) Penata Muda, golongan ruang III/d; kemampuan untuk melakukan demonstrasi bisnis; (9)
(ii) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b; (c) kemampuan untuk menangani proyek; (10) kemampuan
Arsiparis Penyelia: (i) Penata, golongan ruang III/c; (ii) untuk melakukan penelitian dan analisa; (11)
Penata Tingkat I, golongan ruang III/d; dan (2) Arsiparis kemampuan memimpin tim kerja; dan (12) kemampuan
Tingkat Ahli: (a) Arsiparis Pelaksana: (i) Penata Muda, untuk terus belajar.
golongan ruang III/a; (ii) Penata Muda Tingkat I, golongan 4. Kurangnya tenaga profesional di bidang kearsipan
ruang III/b; (b) Arsiparis Muda: (i) Penata, golongan ruang maupun terbatasnya sarana dan prasarana selalu menjadi
III/c; (ii) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d; (c) alasan buruknya pengelolaan arsip di hampir sebagian
Arsiparis Madya: (i) Pembina: golongan ruang IV/a; (ii) besar instansi pemerintah maupun swasta di Indonesia.
Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan (iii) Pembina Kondisi semacam itu diperparah dengan adanya image
Utama Madya, golongan ruang IV/c; dan (d) Arsipas yang selalu menempatkan bidang kearsipan
Utama: (i) Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d; sebagai bidang periferal diantara aktivitas-aktivitas
dan (ii) Pembina Utama, golongan ruang IV/c. Dalam Pasal kerja lainnya. Disinilah letak perbedaan yang mencolok
7 PerMen PAN ini telah jelas mengatur bahwa: “Penetapan dalam sistem kearsipan antara Indonesia dan Amerika
jenjang jabatan arsiparis untuk pengangkatan dalam jabatan Serikat.
ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki
UCAPAN TERIMA KASIH
[oleh setiap arsiparis] setelah ditetapkan oleh pejabat yang
Penulis berterima kasih kepada Prof. Yusuf L. Henukˏ Ph.D
berwenang menetapkan angka kredit” [sesuai „rincian butir dari Fakultas Pertanianˏ Universitas Sumatera Utara (USU)
kegiatan arsiparis tingkat terampil dan angka kreditnya - Medan yang telah memotivasi saya untuk tampil di
dalam Lampiran 1 PerMen PAN ini]. Dengan demikian,
seminar nasional iniˏ termasuk membantu mengedit naskah
arsiparis dapat naik pangkat setiap dua tahun sekali kalau
tulisan ini hingga berkomunikasi lewat media elektronik
jumlah kredit poin yang ditentukan telah terpenuhi. Kalau
dengan Panitia 8th Industrial Research Workshop and
pegawai yang bukan fungsional harus bekerja 4 tahun National Seminar 2017.
lamanya untuk naik pangkat. Arsiparis juga menerima
tunjangan jabatan sebagaimana pejabat lainnya (struktural DAFTAR PUSTAKA
maupun fungsional) sesuai dengan tingkatan golongan dan [1] G. Price, G., “Archivist of the United States on the
pangkatnya. Competencies NARA Wants For Archives
3. KESIMPULAN Specialists”, 2012,
http://www.infodocket.com/2012/02/18/archivist-of-
1. Arsip merupakan “rekaman kegiatan atau peristiwa the-united-states-on-the-competencies-nara-wants-for-
dalam berbagai bentuk media sesuai dengan its-archives-specialists/. Diakses 10 Juli 2017.
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi [2] Society of American Archivists, “Who We Are”,
yang dibuat dan diterima oleh lembaga negar, 2016, http://www2.archivists.org/aboutsaa, Diakses
perusahaan, organisasi politik, organisasi 10 Juli 2017.
kemasyarakatan, dan perorangan dalam pelaksanaan [3] B. Barthos, “Manajemen Kearsipan Untuk Lembaga
kehidupan bermasyaraka, berbangsa dan bernegara”. Negara, Swasta, dan Perguruan Tinggi”, Cetakan Ke-
Sedangkan, arsiparis bermakna sebagai “seseorang yang 8, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2012.
memiliki kompetensi di bidang kearsipan yang [4] D.R. Burhanudin, “Peran dan Profesionalisme
diperoleh melalui pendidikan formal dan/atau Asparis”, Khazanah Buletin Kearsipan, Vol. 5, No.1,
pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai Maret : 11 – 27, 2012.
fungsi, tugas, dan tanggung jawab melaksanakan [5] R.J. Cox, “Managing Institutional Archives:
kegiatan kearsipan”. Foundational Principles and Practices”, New York:
2. Pada umumnya, subsistem dalam sistem kearsipan Sage Publications Inc., 1992.
mencakup tata naskah dinas (form management), [6] J.G. Bradsher, “Managing Archieves and Archival
pengurusan surat (correspondence management), Institution”, Chicago: The University of Chicago
penataan berkas (files management), tata kearsipan Press, 1991.
dinamis (records management), dan tata kearsipan statis [7] Waluyo, “Sistem Kearsipan di Indonesia”, Buletin
(archives management). Kearsipan "Khazanah", Vol. I No 1, September 2008,
3. Terdapat dua belas aspek kompetensi bagi seorang https://id.scribd.com/document/24857586/Sistem-
arsiparis dalam bekerja secara profesional, yaitu: (1) Kearsipan-Di-Indonesia. Diakses 10 Juli 2017.
kemampuan untuk berpikir kreatif dalam memecahkan [8] Arsip Nasional Amerika Serikat,
masalah (2) kemampuan untuk menerima hasil dan https://id.wikipedia.org/wiki/Arsip_Nasional_Amerika
meneksekusi hasil (3) kemampuan untuk membangun _Serikat, Diakses 10 Juli 2017.
relsi dan interpersonal (4) kemampuan untuk promosi [9] E. Siambaton, “Motivasi Kerja Arsiparis Pada
dan memberikan kepuasan kepada konsumen (5) Departemen Pekerjaan Umum”, Tesis, Program Studi
kemampuan berkomunikasi yang membawa dampak; Ilmu Perpustakaan, Program Pascasarjana Fakultas
(6) kemampuan untuk promosi organisasi secara Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia,
bertanggung jawab; (7) kemampuan untuk Depok, 2005.
249

Anda mungkin juga menyukai