Badan Usaha
Badan Usaha
INDONESIA
Indonesia adalah negara dengan sistem legal dengan bentuk civil law berdasarkan hukum Belanda.
Indonesia mengenal 3 jenis badan usaha, yaitu badan usaha perseorangan (sole proprietorship),
persekutuan perdata (partnership), firma (firm), persekutuan komanditer (commanditaire
vennootschap), koperasi (cooperation) dan perusahaan (limited company).
FIRMA (FIRM)
Pada dasarnya firma adalah persekutuan perdata yang dijalankan dengan satu nama
bersama. Ketentuan tentang firma diatur dalam KUH Dagang Indonesia.
Status badan hukum dan kedudukan badan hukum:
Firma bukanlah sebuah badan hukum. Para persero (sekutu) dan firma merupakan satu
entitas yang tidak dapat dipisahkan dengan begitu para persero memiliki tanggung jawab tidak
terbatas (unlimited liability) secara bersama atas perbuatan hukum firma. Setiap persero memiliki
hak untuk berbuat hukum atas firma dan mengikat persero lainnya. Setiap persero memiliki hak
dalam kepengurusan firma. Keuntungan menjadi milik para persero dengan pembagian sesuai
tertuang dalam perjanjian. Dalam perspektif pajak, pada firma berlaku pajak tunggal dimana
keuntungan firma menjadi hak para persero sehingga pajak dibebankan langsung pada individu
persero.
Pendirian:
Pendirian firma harus dilakukan dengan perdaftaran. Pendaftaran tertuang pada akta
pendirian yang harus diserahkan pada pengadilan negeri di mana firma berkedudukan (pasal 23
KUH Dagang Indonesia).
KOPERASI (COOPERATION)
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau koperasi lain dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan. Prinsip koperasi yang dimaksud adalah keanggotaan bersifat
sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian sisa hasil usaha
dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, pemberian
balas jasa yang terbatas terhadap modal, serta mandiri (Pasal 5 UU No. 25 Tahun 1992).
Status badan hukum dan kedudukan badan hukum:
Koperasi adalah suatu bentuk badan usaha. Koperasi dan anggotanya adalah entitas hukum
terpisah dimata hukum Indonesia. Koperasi melalui pengurus dapat melakukan perbuatan hukum
atas namanya sendiri. Anggota koperasi memiliki tanggung jawab terbatas terhadap koperasi yaitu
hanya sebatas simpanan pokok, simpanan wajib, dan modal penyertaan yang diserahkan kepada
koperasi (Pasal 55 UU No. 25 Tahun 1992). Dari perspektif pajak, pada koperasi berlaku pajak
berganda. Koperasi sebagai badan hukum memiliki kewajiban pajak dan para anggota juga
memiliki kewajiban pajak atas sisa hasil usaha yang diterimanya.
Pendirian:
Pendirian koperasi harus melalui pendaftaran ke pemerintah. Pendaftaran tertuang dalam
akta pendirian yang di dalamnya dimuat anggaran dasar koperasi. Anggaran dasar, sesuai Pasal 8
UU No. 25 Tahun 1992, harus memuat:
Daftar nama pendiri
Nama dan tempat kedudukan
Maksud dan tujuan koperasi
Ketentuan tentang anggota
Ketentuan tentang rapat anggota
Ketentuan tentang pengelolaan
Ketentuan tentang modal
Ketentuan tentang jangka waktu berdiri
Ketentuan tentang pembagian sisa hasil usaha
Ketentuan tentang sanksi.
3. AFRIKA SELATAN
Afrika Selatan adalah negara yang menganut sistem hukum berbentuk common law. Afrika
Selatan mengenal 3 jenis badan usaha, yaitu badan usaha perseorangan (sole proprietorship),
persekutuan perdata / kemitraan (partnership), dan perusahaan (limited company).