Anda di halaman 1dari 11

1.

INDONESIA
Indonesia adalah negara dengan sistem legal dengan bentuk civil law berdasarkan hukum Belanda.
Indonesia mengenal 3 jenis badan usaha, yaitu badan usaha perseorangan (sole proprietorship),
persekutuan perdata (partnership), firma (firm), persekutuan komanditer (commanditaire
vennootschap), koperasi (cooperation) dan perusahaan (limited company).

BADAN USAHA PERSEORANGAN (SOLE PROPRIETORSHIP)


Badan usaha perseorangan merupakan bentuk badan usaha yang paling sederhana di
Indonesia. Badan usaha ini dimiliki oleh seorang individu. Badan usaha juga dijalankan sendiri
oleh pemiliknya. Modal dan keuntungan secara utuh menjadi kuasa pemilik.
Status badan hukum dan kedudukan badan hukum:
Tidak ada pemisahaan entitas hukum dalam badan usaha ini yang artinya pemilik adalah
badan usaha dan badan usaha adalah pemilik. Jadi badan usaha perseorangan bukan merupakan
badan hukum. Segala perbuatan hukum dalam usaha dilakukan atas nama pemilik. Sehingga
pemilik memiliki tanggung jawab tidak terbatas (unlimited liability) terhadap badan usahanya.
Kepailitan badan usaha secara langsung merupakan kepailitan pemilik sehingga tanggung
jawabnya tidak sebatas modal tetapi sampai pada aset pribadinya. Dalam perpektif pajak, dalam
badan usaha perseorangan berlaku pajak tunggal yang artinya pajak atas keuntungan badan usaha
menjadi beban pajak pemilik secara langsung.
Pendirian:
Tidak ada prosedur formal dalam pembuatan badan usaha milik sendiri. Namun dalam
menjalankan usaha pemilik harus cakap hukum.

PERSEKUTUAN PERDATA / KEMITRAAN (PARTNERSHIP)


Kemitraan terbentuk dengan adanya perjanjian / perikatan antara 2 atau lebih orang untuk
melakukan sesuatu dan memperoleh keuntungan darinya. Kemitraan merupakan organisasi bisnis
paling sederhana di Indonesia.
Status badan hukum dan kedudukan badan hukum:
Kemitraan bukanlah badan hukum. Para mitra dan kemitraan merupakan satu entitas yang
tidak dapat dipisahkan dengan begitu para mitra memiliki tanggung jawab tidak terbatas (unlimited
liability) secara bersama atas perbuatan hukum kemitraan. Setiap mitra mendapat hak dalam
kepengurusan kemitraan. Perbuatan hukum yang dilakukan salah satu mitra terkait kemitraan
mengikat mitra lainnya secara langsung. Keuntungan menjadi milik para mitra dengan pembagian
sesuai tertuang dalam perjanjian. Dalam perspektif pajak, kemitraan tidak dibebankan pajak
namun keuntungan yang diterima para mitra dibebankan pajak (pajak tunggal).
Pendirian:
Kemitraan di Indonesia tidak perlu didaftarkan. Kemitraan lahir dengan adanya
perjanjian/perikatan baik tertulis maupun tidak tertulis. Namun begitu agar suatu kemitraan sah
ada 4 syarat yang harus dipenuhi sesuai yang ditegaskan dalam pasal 1320 KHU Perdata yaitu:
 Adanya kesepakatan yang mengikat
 Pihak-pihak yang membuat perjanjian/perikatan adalah cakap hukum
 Perikatan terkait suatu pokok persoalan
 Tujuan perikatan bukan sesuatu yang dilarang hukum

FIRMA (FIRM)
Pada dasarnya firma adalah persekutuan perdata yang dijalankan dengan satu nama
bersama. Ketentuan tentang firma diatur dalam KUH Dagang Indonesia.
Status badan hukum dan kedudukan badan hukum:
Firma bukanlah sebuah badan hukum. Para persero (sekutu) dan firma merupakan satu
entitas yang tidak dapat dipisahkan dengan begitu para persero memiliki tanggung jawab tidak
terbatas (unlimited liability) secara bersama atas perbuatan hukum firma. Setiap persero memiliki
hak untuk berbuat hukum atas firma dan mengikat persero lainnya. Setiap persero memiliki hak
dalam kepengurusan firma. Keuntungan menjadi milik para persero dengan pembagian sesuai
tertuang dalam perjanjian. Dalam perspektif pajak, pada firma berlaku pajak tunggal dimana
keuntungan firma menjadi hak para persero sehingga pajak dibebankan langsung pada individu
persero.
Pendirian:
Pendirian firma harus dilakukan dengan perdaftaran. Pendaftaran tertuang pada akta
pendirian yang harus diserahkan pada pengadilan negeri di mana firma berkedudukan (pasal 23
KUH Dagang Indonesia).

PERSEKUTUAN KOMANDITER (COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP)


Pada dasarnya persekutuan komanditer (CV) adalah firma yang memiliki persero pasif
(komanditer) disamping persero aktif. Persero komanditer adalah persero yang tidak terlibat dalam
pengurusan persekutuan melainkan hanya sebatas penyedia modal. Sementara persero aktif selain
menyediakan modal juga terlibat dalam pengurusan persekutuan. Ketentuan tentang firma diatur
dalam KUH Dagang Indonesia.
Status badan hukum dan kedudukan badan hukum:
CV bukan merupakan suatu badan hukum. Para persero aktif bertanggung jawab tidak
terbatas (unlimited liability) secara bersama terhadap CV. Sementara persero komanditer
bertanggung jawab hanya sebatas modal yang disediakan untuk CV. Persero komanditer tidak
diperbolehkan melakukan pengurusan CV atau melakukan perbuatan hukum atas namanya untuk
CV. Jika hal ini dilanggar maka status persero komanditer berubah menjadi persero aktif sehingga
tanggung jawab tidak terbatas (unlimited liability) berlaku padanya. Dalam perspektif pajak, pada
CV berlaku pajak tunggal dimana keuntungan CV menjadi hak para persero sehingga pajak
dibebankan langsung pada individu persero.
Pendirian:
Sama halnya dengan firma, pendirian CV harus melalui pendaftaran badan usaha.
Pendaftaran tertuang pada akta pendirian yang harus diserahkan pada pengadilan negeri di mana
CV berkedudukan (pasal 23 KUH Dagang Indonesia). Dalam akta pendirian ini harus ditegaskan
status para persero (aktif atau pasif).

KOPERASI (COOPERATION)
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau koperasi lain dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan. Prinsip koperasi yang dimaksud adalah keanggotaan bersifat
sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian sisa hasil usaha
dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, pemberian
balas jasa yang terbatas terhadap modal, serta mandiri (Pasal 5 UU No. 25 Tahun 1992).
Status badan hukum dan kedudukan badan hukum:
Koperasi adalah suatu bentuk badan usaha. Koperasi dan anggotanya adalah entitas hukum
terpisah dimata hukum Indonesia. Koperasi melalui pengurus dapat melakukan perbuatan hukum
atas namanya sendiri. Anggota koperasi memiliki tanggung jawab terbatas terhadap koperasi yaitu
hanya sebatas simpanan pokok, simpanan wajib, dan modal penyertaan yang diserahkan kepada
koperasi (Pasal 55 UU No. 25 Tahun 1992). Dari perspektif pajak, pada koperasi berlaku pajak
berganda. Koperasi sebagai badan hukum memiliki kewajiban pajak dan para anggota juga
memiliki kewajiban pajak atas sisa hasil usaha yang diterimanya.
Pendirian:
Pendirian koperasi harus melalui pendaftaran ke pemerintah. Pendaftaran tertuang dalam
akta pendirian yang di dalamnya dimuat anggaran dasar koperasi. Anggaran dasar, sesuai Pasal 8
UU No. 25 Tahun 1992, harus memuat:
 Daftar nama pendiri
 Nama dan tempat kedudukan
 Maksud dan tujuan koperasi
 Ketentuan tentang anggota
 Ketentuan tentang rapat anggota
 Ketentuan tentang pengelolaan
 Ketentuan tentang modal
 Ketentuan tentang jangka waktu berdiri
 Ketentuan tentang pembagian sisa hasil usaha
 Ketentuan tentang sanksi.

PERSEROAN TERBATAS (LIMITED COMPANY)


Perseroan terbatas / perusahaan adalah badan hukum yang terpisah dari pemegang saham
atau pemilik. Perseroan terbatas harus terdaftar di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Pada perseroan terbatas terdapat pemisahan antar aset pemilik dan perusahaan sehingga pemilik
hanya bertanggung jawab terhadap perusahaan sebatas jumlah investasi/sahamnya di perusahaan
(limited liability).
Perseroan terbatas dapat berbentuk tertutup, publik dan penanaman modal asing.
Perusahaan yang didirikan di Indonesia harus memiliki kantor terdaftar dan memelihara
catatan hukum dan akuntansi tertentu di Indonesia.
Status badan hukum dan kedudukan badan hukum:
Pendirian:
2. BANGLADESH
Bangladesh adalah negara dengan sistem legal keagamaan dalam bentuk syariat Islam.
Banglaladesh mengenal 3 jenis badan usaha, yaitu badan usaha perseorangan (sole proprietorship),
persekutuan perdata (partnership), dan perusahaan (limited company).

BADAN USAHA PERSEORANGAN (SOLE PROPRIETORSHIP)


Badan usaha perseorangan (sole proprietorship) adalah jenis bentuk bisnis paling
sederhana di Bangladesh. Dari perspektif hukum Bangladesh, badan usaha perseorangan bukanlah
entitas yang didirikan secara terpisah sehingga pemilik dan bisnis adalah satu dan sama. Pemilik
secara pribadi memiliki semua aset dan kewajiban bisnis. Tidak ada perlindungan aset pribadi dari
risiko dan kewajiban bisnis. Sebagai pemilik tunggal bisnis, pemilik memiliki tanggung jawab
tidak terbatas (unlimited liability), yang berarti bahwa jika bisnis pemilik tidak dapat membayar
semua kewajibannya, pemilik sebagai subjek hukum dapat dinyatakan pailit. Banyak pengusaha
biasanya tidak menyadari risiko keuangan yang sangat besar ini. Jika bisnis digugat atau tidak
dapat membayar tagihannya, pemilik secara pribadi bertanggung jawab atas kewajiban bisnis.
Status badan hukum dan kedudukan badan hukum:
Badan usaha perseorangan (sole proprietorship) di Bangladesh bukanlah suatu entitas
terpisah sehingga bukan merupakan badan hukum. Pemilik dan badan usaha merupakan satu
entitas sehingga perbuatan hukum oleh badan usaha merupakan perbuatan hukum pemilik secara
utuh. Dan pemilik memiliki tanggung jawab penuh atas badan usaha perseorangannya.
Keuntungan menjadi seutuhnya hak pemilik. Dalam perspektif pajak, badan usaha perseroangan
tidak dibebankan pajak namun keuntungan yang diterima pemilik dibebankan pajak.
Pendirian:
Pendirian badan usaha perseorangan di Bangladesh mensyaratkan pemilik merupakan
warga negara Bangladesh yang telah berumur 18 tahun atau lebih. Pendirian badan usaha
perseorangan tidak perlu melalui pendaftaran, namun dalam kegiatan perdagangan pemilik harus
memiliki izin dagang dari lembaga terkait.

PERSEKUTUAN PERDATA / KEMITRAAN (PARTNERSHIP)


Menurut undang-undang Bangladesh, kemitraan harus terdiri dari minimal dua dan
maksimal 20 mitra. Diperlukan perjanjian untuk kemitraan untuk mendapatkan lisensi
perdagangan dan pembukaan rekening bank. Perjanjian ini tidak diharuskan untuk didaftarkan
pada lembaga pemerintah terkait. Tanggung jawab kemitraan ditanggung oleh mitra secara tidak
terbatas (unlimited liability). Bangladesh tidak mengenal konsep kemitraan terbatas (Limited
Partnership) ataupun kemitraan dengan tanggung jawab terbatas (Limited Liability Partnership).
Status badan hukum dan kedudukan badan hukum:
Kemitraan (partnership) di Bangladesh pada dasarnya bukanlah suatu badan hukum.
Kemitraan terbentuk dengan adanya perjanjian tertulis ataupun tidak tertulis. Para mitra dan
kemitraan merupakan satu entitas yang tidak dapat dipisahkan. Dan para mitra memiliki tanggung
jawab bersama atas perbuatan hukum kemitraan. Keuntungan menjadi milik para mitra sesuai
tertuang dalam perjanjian. Dalam perspektif pajak, kemitraan tidak dibebankan pajak namun
keuntungan yang diterima para mitra dibebankan pajak.
Pendirian:
Pendirian kemitraan di Bangladesh mensyaratkan adanya minimal 2 mitra dan maksimum
20 mitra. Mitra dapat merupakan warga Bangladesh yang telah berumur 18 tahun ke atas ataupun
perusahan terdaftar. Pendirian badan usaha perseorangan tidak harus melalui pendaftaran, namun
ada beberapa hak yang diperoleh para mitra jika kemitraan yang dibentuk didaftarkan. Hak-hak
tersebut diantaranya adalah hak melakukan gugatan di pengadilan terhadap mitra lain ataupun
pihak lain atas perselisihan yang melibatkkan kemitraan. Hal ini diatur dalam undang-undang
kemitraan Bangladesh.

PERSEROAN TERBATAS (LIMITED COMPANY)


Perusahaan / perseroan terbatas adalah badan usaha yang memiliki entitas terpisah dari
pemiliknya. Perseroan terbatas adalah suatu badan hukum yang terdaftar di bawah undang-undang
Bangladesh. Dalam perseroan terbatas, kewajiban pemilik terbatas pada sahamnya di perusahaan
dan aset pribadi mereka dilindungi dari kewajiban bisnis.
Perseroan terbatas di Bangladesh dapat berupa perseroan terbatas tertutup atau perseroan
terbatas publik. Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang sahamnya dimiliki oleh
minimal 2 pemegang saham dan kurang dari 50 pemegang saham dan tidak tersedia untuk umum.
Pemegang saham sebuah perseroan terbatas tertutup dapat berupa individu atau perusahaan
ataupun keduanya.
Perseroan terbatas publik adalah perseroan terbatas yang dapat menawarkan sahamnya
kepada masyarakat umum melalu bursa saham. Perseroan terbatas publik harus memiliki
setidaknya 7 pemegang saham dan tunduk pada aturan dan peraturan yang jauh lebih ketat dalam
mengatur kekuatan untuk mengumpulkan dana dari publik.
Status badan hukum dan kedudukan badan hukum:
Perseroan terbatas memiliki identitas/entitas hukumnya sendiri, terpisah dari pemegang saham dan
direkturnya. Perseroan terbatas pada dasarnya dapat melakukan perbuatan hukum seperti dapat
memperoleh aset, berutang, melakukan investasi, menandatangani kontrak, menuntut atau dituntut
atas namanya sendiri. Kewajiban pemegang saham untuk perseroan terbatas hanya sebatas jumlah
yang masing-masing mereka setujui untuk disumbangkan sebagai modal bagi perusahaan.
Dalam perspektif pajak, untuk perseroan terbatas berlaku pajak berganda. Keuntungan
yang diperoleh perseroan terbatas dibebankan pajak pada tingkat badan usaha. Di samping itu
keuntungan pemegang saham melalui pembagian deviden juga dikenakan pajak pada tingkat
individu.
Pendirian:
Perseroan terbatas dapat didirikan oleh warga negara Bangladesh yang telah berumur 18
tahun ke atas, perusahaan atau perseroan terbatas lain, ataupun investor asing. Dalam pendirian
perseroan terbatas undang-undang Bangladesh mensyaratkan adanya:
 Nama Perusahaan.
Nama harus disetujui sebelum pendirian perusahaan di Bangladesh.
 Direksi
Minimal ada dua direktur. Direktur dapat berupa lokal atau asing. Direksi harus berusia
minimal 18 tahun dan tidak boleh bangkrut atau dihukum karena malpraktik di masa lalu.
Undang-undang mensyaratkan bahwa seorang direktur harus memiliki saham kualifikasi yang
dinyatakan dalam Anggaran Dasar. Pemegang saham yang bukan orang biasa (yaitu
perusahaan) dapat memilih direktur calon. Bangladesh tidak mengatur tentang komisaris.
 Pemegang saham
Perseroan terbatas tertutup di Bangladesh dapat memiliki minimal 2 dan maksimum 50
pemegang saham. Sementara perseroan terbatas publik harus memiliki minimal 7 pemilik
saham. Seorang direktur dan pemegang saham dapat menjadi orang yang sama atau berbeda.
Pemegang saham dapat berupa orang atau badan hukum lain seperti perusahaan lain.
Kepemilikan 100% saham lokal ataupun asing diperbolehkan. Saham baru dapat diterbitkan
atau saham yang ada dapat ditransfer ke orang lain kapan saja setelah perusahaan Bangladesh
telah melalui proses pendirian.
 Modal dasar.
Anda harus menyebutkan modal dasar dalam Memorandum Asosiasi dan Anggaran Dasar. Ini
adalah jumlah maksimum modal saham yang diizinkan oleh perusahaan untuk dikeluarkan
kepada pemegang saham. Bagian dari modal dasar dapat tetap tidak diterbitkan. Tidak ada
batasan minimum atau maksimum untuk modal dasar di Bangladesh.
 Modal disetor
Modal disetor minimum untuk pendaftaran perusahaan Bangladesh adalah Taka 1 atau sekitar
USD 0.012. Modal disetor dapat ditingkatkan kapan saja setelah pendirian perusahaan.
 Rekening atas nama perusahaan
Rekening untuk perusahaan harus dibuka dengan nama perusahaan sendiri. Rekening harus
dibuka di bank yang ada di Bangladesh.
 Alamat terdaftar
Untuk mendaftarkan perusahaan di Bangladesh, Anda harus memberikan alamat lokal sebagai
alamat terdaftar perusahaan. Alamat yang terdaftar harus berupa alamat fisik (dapat berupa
alamat tempat tinggal atau komersial) dan tidak boleh menjadi P.O. Kotak.
 Memorandum dan Anggaran Dasar
Perusahaan yang akan didirikan harus menyiapkan memorandum asosiasi (MoA) dan anggaran
dasar (AoA).

3. AFRIKA SELATAN
Afrika Selatan adalah negara yang menganut sistem hukum berbentuk common law. Afrika
Selatan mengenal 3 jenis badan usaha, yaitu badan usaha perseorangan (sole proprietorship),
persekutuan perdata / kemitraan (partnership), dan perusahaan (limited company).

BADAN USAHA PERSEORANGAN (SOLE PROPRIETORSHIP)


Badan usaha milik sendiri adalah bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang
perseorangan (individu). Ini adalah bentuk entitas bisnis yang paling sederhana. Badan usaha
ini tidak memiliki keberadaan yang terpisah dari pemiliknya. Hanya pemilik yang memiliki
wewenang untuk membuat keputusan untuk bisnis. Pemilik menanggung risiko bisnis sejauh
semua asetnya digunakan dalam bisnis atau tidak.
Status badan hukum dan kedudukan badan hukum:
Badan usaha milik sendiri bukan badan hukum. Badan usaha milik sendiri dapat beroperasi
dengan nama pemiliknya atau dapat melakukan bisnis dengan nama dagang. Nama dagang tidak
membuat badan hukum yang terpisah dari pemilik pemilik tunggal. Pemilik secara hukum
bertanggung jawab atas semua hutang bisnis, bukan hanya sebatas investasi dalam usaha tetapi
juga aset pribadi. Pemilik menandatangani kontrak atas namanya sendiri, karena badan usaha milik
sendiri tidak memiliki entitas terpisah di bawah hukum. Dalam perspektif pajak, pendapatan dari
bisnis tersebut menjadi pajaknya pemilik sendiri dan bertanggung jawab atas pembayaran pajak.
Pendirian:
Pendirian badan usaha perseorangan di Afrika Selatan mensyaratkan pemilik merupakan
warga negara yang cakap hukum. Pendirian badan usaha perseorangan tidak perlu melalui
pendaftaran.

PERSEKUTUAN PERDATA / KEMITRAAN (PARTNERSHIP)


Kemitraan adalah perkumpulan antara dua hingga dua puluh orang, yang masing-masing setuju
untuk menyumbangkan sesuatu ke dalam kemitraan, baik itu modal, keterampilan, barang atau
jasa, untuk melakukan bisnis yang menghasilkan pendapatan dan berbagi dalam keuntungan
bisnis. Kemitraan lahir dengan adanya perjanjian. Mitra akan bersama-sama memiliki aset apa pun
yang ada dalam kemitraan. Keuntungan kemitraan juga menjadi hak semua mitra dengan
pembagian yang diatur dalam perjanjian.
Status badan hukum dan kedudukan badan hukum:
Di Afrika Selatan, kemitraan tidak dianggap sebagai badan hukum. Dalam semua hal mitra
bersama-sama bertanggung jawab secara tidak terbatas (unlimited liability) atas hutang dan
perbuatan hukum kemitraan. Sehingga mitra secara hukum bertanggung jawab atas kemitraan,
bukan hanya sebatas investasi dalam usaha tetapi juga aset pribadi.
Pendirian:
Tidak ada formalitas yang diperlukan untuk mendirikan kemitraan di Afrika Selatan. Tidak ada
pendaftaran yang diperlukan untuk kemitraan.

PERSEROAN TERBATAS (LIMITED COMPANY)


Perseroan terbatas / perusahaan adalah badan hukum yang terpisah dari pemegang saham
atau pemilik. Perseroan terbatas harus terdaftar di lembaga terkait. Pada perseroan terbatas terdapat
pemisahan antar aset pemilik dan perusahaan sehingga pemilik hanya bertanggung jawab terhadap
perusahaan sebatas jumlah investasi/sahamnya di perusahaan (limited liability). Setelah dibentuk
perusahaan memiliki masa hidup yang tidak terbatas.
Perseroan terbatas dapat berbentuk tertutup dan publik. Perseroan terbatas publik dan
tertutup tidak dibatasi dalam jumlah maksimal pemegang sahamnya (minimal 1 pemegang saham).
Perseroan terbatas publik dapat menawarkan sahamnya kepada masyarakat umum sementara
perseroan terbatas tertutup tidak. Di samping itu perseroan terbatas publik harus memiliki 3
direktur sedangkan perseroan terbatas tertutup hanya butuh 1 direktur.
Perusahaan yang didirikan di Afrika Selatan harus memiliki kantor terdaftar dan
memelihara catatan hukum dan akuntansi tertentu di Afrika Selatan.
Status badan hukum dan kedudukan badan hukum:
Perseroan terbatas di Afrika Selatan memiliki entitas hukumnya sendiri, terpisah dari
pemegang saham. Perseroan terbatas pada dasarnya dapat melakukan perbuatan hukum seperti
dapat memperoleh aset, berutang, menandatangani kontrak, melakukan investasi, menuntut atau
dituntut atas namanya sendiri. Kewajiban pemegang saham untuk perseroan terbatas hanya sebatas
jumlah yang masing-masing mereka investasikan dalam bentuk saham sebagai modal perusahaan.
Semua bentuk perseroan terbatas harus mengadakan audit oleh akuntan publik terdaftar.
Dalam perspektif pajak, untuk perseroan terbatas berlaku pajak berganda. Keuntungan
yang diperoleh perseroan terbatas dibebankan pajak pada tingkat badan usaha. Di samping itu
keuntungan pemegang saham melalui pembagian deviden juga dikenakan pajak pada tingkat
individu.
Pendirian:
Perseroan terbatas dapat didirikan oleh warga negara Afrika Selatan yang cakap hukum,
perusahaan atau perseroan terbatas lain, ataupun investor asing. Tidak ada perbedaan dalam
undang-undang perusahaan Afrika Selatan antara perusahaan yang dimiliki investor lokal dan yang
dimiliki investor asing. Sehingga memungkinkan adanya kepemilikan 100% investor asing atas
suatu perseroan terbatas.
Dalam pendirian perseroan terbatas undang-undang Afrika Selatan mensyaratkan adanya:
 Nama perusahaan
Persetujuan nama perusahaan harus diperoleh dari lembaga terkait sebelum pendirian.
 Direktur
Minimum 1 untuk bentuk perseroan terbatas tertutup atau minimum 3 untuk perseroan
terbatas publik. Warga negara asing dapat menjabat sebagai direktur.
 Khusus untuk perseroan terbatas, harus ada sekretaris perusahaan.
 Memorandum dan anggaran dasar
 Biaya pendaftaran minimum R350, ditambah R5 per R1000 modal saham
Tidak ada batasan modal awal minimum untuk pendirian perseroan terbatas di Afrika
Selatan.

Anda mungkin juga menyukai