Anda di halaman 1dari 5

PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFOMASI KELUARGA SEHAT PUSKESMAS SEMIN II

GUNUNG KIDUL
FERDYCOV SITANGGANG
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi kini telah menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari rutinitas manusia. Hal tersebut terlihat dari banyaknya
sektor-sektor yang menggunakan serta memanfaatkan teknologi informasi
guna menunjang suatu pekerjaan. Tidak terkecuali di bidang kesehatan,
munculnya begitu banyak masalah terkait baik kesehatan klinis dan
manajemen informasi kesehatan mendorong fasilitas pelayanan kesehatan
untuk ikut serta memanfaatkan teknologi.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2013 Tentang
Puskesmas, fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah salah satu
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dalam
melakukan upaya preventif puskesmas mempunyai program program
tertentu. Keluarga sehat merupakan salah satu program dari sekian banyak
program yang ada di puskesmas, bergerak di bidang preventif dan promotif
yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi tingginya. Program keluarga sehat memiliki 3 instrumen penilaian
yang mencakup program Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi), Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (Phbs), dan Rumah sehat.
Keluarga Sadar Gizi Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) adalah suatu
keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi
setiap

1
PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFOMASI KELUARGA SEHAT PUSKESMAS SEMIN II
GUNUNG KIDUL 2
FERDYCOV SITANGGANG
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

anggotanya. Suatu keluarga disebut Kadarzi apabila telah


berperilaku gizi yang baik yang dicirikan minimal dengan menimbang berat
badan secara teratur, memberikan air susu ibu (ASI) saja kepada bayi
sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI eksklusif), makan beraneka ragam,
menggunakan garam beryodium, minum suplemen gizi (TTD, kapsul
Vitamin A dosis tinggi) sesuai anjuran.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Phbs) adalah Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (Phbs) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan
seseorang keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya
sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat. Menurut Kepmen Kimpraswil No:
403/KPTS/M/2002, rumah adalah merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia dan merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat dan
martabat manusia, maka perlu diciptakan kondisi yang dapat mendorong
pembangunan perumahan untuk menjaga kelangsungan penyediaan
perumahan bagi seluruh lapisan. Rumah Sehat merupakan rumah yang
dibangun dengan menggunakan bahan bangunan dan konstruksi
sederhana akan tetapi masih memenuhi standar kebutuhan minimal dari
aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan, dengan
mempertimbangkan dan memanfaatkan potensi lokal meliputi potensi fisik
seperti bahan bangunan, geologis, dan iklim setempat serta potensi sosial
budaya seperti arsitektur lokal, dan cara hidup.
Data yang dihasilkan dari ketiga instrumen penilaian tersebut
menjadi bahan untuk selanjutnya diolah diambil suatu kesimpulan tingkat
kesehatan dari suatu keluarga. Disebagian besar puskesmas pendataan,
pengumpulan serta pengolahan data diatas masih dilakukan secara
manual, dengan metode pendataan, pengumpulan serta pengolahan yang
manual tentunya akan menyulitkan kader dan petugas puskesmas dalam
melakukan pekerjaanya. Seperti halnya yang terjadi di Puskesmas SEMIN
II Kecamatan Semin Kabupaten Gunung Kidul, program keluarga sehat
masih dilakukan dengan sistem yang konvensional (manual) dari mulai
pendataan, pengumpulan hingga pengolahan, di Puskesmas Semin II tak
jarang tejadi keterlambatan pengumpulan data keluarga sehat hingga
PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFOMASI KELUARGA SEHAT PUSKESMAS SEMIN II
GUNUNG KIDUL 3
FERDYCOV SITANGGANG
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

terjadi salah rekapan hal tersebut diperjelas dengan terjadinya


keterlambatan pengumpulan rata-rata 3 kader dari 5 kader disetiap
dusunnya. Sisi postifnya dikawasan Puskesmas Semin 2 akses internet
rata-rata memiliki kecepatan 65 kbps hingga 100 kbps sehingga untuk
mengakses sosial media ataupun informasi dari internet masihdapat
dilakukan. Dari masalah diatas mendorong perancang untuk membuat
suatu sistem informasi keluarga sehat berbasis web yang memudahkan
penggunanya dalam hal ini ialah kader puskesmas dan petugas promosi
kesehatan puskesmas.
B. Rumusan Ide Perancangan
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan
ide perancangan ini adalah untuk merancang sistem informasi keluarga
sehat berbasis web yang memudahkan penggunanya.
C. Batasan Masalah
Dalam merancang sistem informasi keluarga sehat berbasis web
perancangan hanya terfokus pada merancang basisdata (database) sistem
informasi keluarga sehat yang efektif dan efisien guna menunjang proses
pendataan, pengumpulan serta pengolahan data keluarga sehat.
D. Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan ini adalah untuk membuat rancangan
basisdata (database) sistem informasi keluarga sehat yang efektif dan
efisien guna menunjang proses pendataan, pengumpulan serta
pengolahan data keluarga sehat.
E. Manfaat Perancangan
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Puskesmas
Dengan adanya rancangan basis data sistem keluarga sehat ini
dapat dijadikan sebagai bahan masukan serta dapat menjembatani
antara pihak puskesmas dengan programmer dalam merancang
suatu sistem informasi
b. Bagi Perancang
Menambahkan pengalaman dan pengetahuan dalam hal
perancangan basis data khususnya basis data sistem infomasi
PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFOMASI KELUARGA SEHAT PUSKESMAS SEMIN II
GUNUNG KIDUL 4
FERDYCOV SITANGGANG
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

keluarga sehat yang efektif dan efisien guna menunjang proses


pendataan, pengumpulan serta pengolahan data keluarga sehat
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan bahan referensi dalam metode pembelajaran bagi
mahasiswa untuk mengembangkan ide rekam medis dalam
pemanfaatan teknologi informasi khususnya dalam pengembangan
basisdata
b. Bagi Peneliti Lain
Sebagai ide yang dapat dikembangkan dan dilakukan perancangan
terkait sistem informasi keluarga sehat, spesifiknya dalam hal
pengembangan basis data (database).
F. Keaslian Penelitian
Penelitian/ perancangan dengan judul “Perancangan Basis Data
Keluarga Sehat”, belum pernah dilakukan sebelumnya, namun demikian
penelitian serupa pernah dilakukan oleh;
1. Pendit (2010) Rancangan Basis Data Sistem Informasi Praktek
Kedokteran Gigi Swasta di Klinik Gigi Jl.Menteri Supeno Yogyakarta.
Persamaan penelitian ini dengan perancangan Pendit (2010) adalah
metode pengumpulan data yang digunakan berupa metode studi
pustaka, serta wawancara. Perbedaan perancangan ini dengan
penelitian Pendit (2010) adalah pada tujuan perancangan. Pendit
(2010) membuat rancangan database sistem klinik gigi swasta yang
mempertimbangkan aspek pengguna sistem serta mempertimbangkan
isi dari pencatatan medis yang baik dan benar. Maka tujuan dari
perancangan ini ialah merancang suatu basis data yang efektif dan
efisien guna menunjang proses pendataan, pengumpulan serta
pengolahan keluarga sehat.
2. Gita (2014) melakukan perancangan prototipe sistem informasi
manajemen rekam medis berbasis elektronik yang meliputi desain
sistem, basis data dan tampilan antarmuka yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna sehingga memudahkan kegiatan yang ada di unit
rekam medis dan unit terkait. Perbedaan perancangan ini terletak pada
objek perancangan, Gita (2014) objek dalam perancangan gita adalah
PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFOMASI KELUARGA SEHAT PUSKESMAS SEMIN II
GUNUNG KIDUL 5
FERDYCOV SITANGGANG
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

membuat prototipe sistem informasi rekam medis berbasis elektronik di


Rumah Sakit Khusus Paru Respira Yogyakarta. Persamaan
perancangan ini adalah sama – sama memiliki tujuan untuk membuat
prototipe sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna
agar memudahkan kegiatan yang ada di sarana pelayanan kesehatan.
3. Probo (2010) Perancangan Basis Data dan Antarmuka Pengguna
untuk Sistem Informasi Rekam Medis pada Klinik Dokter Gigi Swasta.
Persamaan perancangan ini dengan Probo (2010) adalah melakukan
perancangan basis data suatu sistem informasi pada fasilitas layanan
kesehatan. Perbedaan perancangan ini terletak pada fokus
perancangan, jika Probo (2010) melakukan perancangan terhadap
basis data serta tampilan pengguna suatu sistem, maka perancangan
ini melakukan hanya merancang suatu basis data yang efektif dan
efisien.
4. Santoso (2016) Pengembangan Prototipe Rekam Medis Elektronik di
Klinik Dokter Keluarga Korpagama Universitas Gadjah Mada.
Persamaan perancangan ini dengan Santoso (2016) adalah melakukan
perancangan basis data suatu sistem informasi dengan menggunakan
development tools berupa PHP Myadmin dan MySQL sebagai
manajemen basis data relasi. Perbedaan perancangan ini terletak pada
tujuan, jika Santoso (2016) membangun sebuah sistem yang dapat
diterapkan di Klinik Dokter Keluarga Korpagama maka perancangan ini
bertujuan untuk merancang suatu basis data yang efektif dan efisien
guna menunjang proses pendataan, pengumpulan serta pengolahan
suatu sistem.

Anda mungkin juga menyukai