Anda di halaman 1dari 10

Fungsi

Mengerti dan memahami fungsi


Untuk memahami apa itu fungsi, anggaplah fungsi layaknya sebuah mesin. Jika anda memasukkan bahan mentah ke dalam mesin
tersebut, maka mesin tersebut akan mengubah bahan mentah menjadi suatu produk jadi berdasarkan instruksi-instruksi tertentu
yang telah ditentukan. Maka, akan ada sebuah system input-output, dimana jika kita memasukkan sebuahinput pada fungsi
tersebut, maka fungsi akan memberikan outputnya. Sebagai contoh, fungsi pangkat 2 yang kita masukkan angka 4 maka nilai
output/keluarannya adalah 16.

Suatu fungsi biasa dilambangkan dengan , , atau beberapa variabel lainnya – pelambangan ini tidak mutlak.

Contoh, fungsi menjelaskan pada kita bahwa:

 Fungsi adalah fungsi dari


 Untuk menghitung nilai fungsi pada angka tertentu, maka ganti dengan angka tersebut.
 sendiri didefinisikan sebagai, "pada suatu angka tertentu, akan menghasilkan dua lebihnya dari tiga kali angka
tersebut."
Sebagai contoh, jika kita memasukkan angka 3 dalam fungsi f:

Kita menghitung fungsi saat .

Maka nilai dari pada x=3 adalah 11.

Uji garis vertikal


Uji garis vertikal, seperti yang telah disebutkan diatas, adalah uji yang digunakan untuk mengetahui sebuah pernyataan dapat
tergolong fungsi atau bukan (dengan x sebagai variabel independen dan y sebagai variabel dependen). Gambar persamaannya
kemudian tarik garis vertikal dari setiap titik pada sumbu- . Jika ada satu garis lurus menyentuh grafik persamaan lebih dari
satu titik, maka persamaan tersebut bukanlah fungsi. Jika semua garis menyentuh grafik di satu titik saja, maka persamaan
tersebut merupakan fungsi.

Persamaan lingkaran bukanlah fungsi karena tidak memenuhi kriteria uji garis vertikal.

Fungsi-fungsi penting

Fungsi
konstan
Berapapun nilai x yang dimasukkan, hasil keluaran selalu berupa konstanta , dan merupakan polinomial
dengan derajat nol dengan f(x) = cx0= c(1) = c. Grafiknya berupa garis horizontal/vertikal.
Fungsi linear

Merupakan polinomial derajat satu dengan grafik berupa garis lurus miring (kecuali jika ).

Fungsi
identitas
Berapapun nilai x yang dimasukkan, hasilnya tidak berubah. Termasuk polinomial derajat satu, f(x) = x1 = x.
Kasus khusus dari fungsi linear.

Fungsi
kuadrat

Polinomial derajat dua. Grafiknya berupa parabola, meskipun .

Fungsi
polinomial
Bilangan merupakan derajat polinomial.

Fungsi
sepotong-
sepotong

Digunakan untuk menentukan fungsi apa yang akan digunakan, tergantung dari nilai yang dimasukkan.

Memanipulasi fungsi
Fungsi dapat dimanipulasi seperti variabel: dapat ditambahkan, dikalikan, dikurangkan, dll. Sebagai contoh, misalkan:

dan

.
Maka :

,
,

.
Komposisi fungsi
Ada satu cara untuk menggabungkan fungsi yang tidak bisa dilakukan oleh variabel biasa. Nilai dari sebuah fungsi tergantung
dari besar nilai , meski begitu, variabel ini dimasukkan lagi ke dalam fungsi lain , sehingga nilai g tergantung dari variabel
ketiga. Jika ini kasusnya, maka variabel pertama adalah fungsi dari variabel ketiga. Fungsi ( ) disebut sebagai komposisi dari
2 fungsi lainnya ( dan ). Komposisi fungsi mempunyai tanda:

.
Dibaca "f dari g dari x."

Contoh:

dan

.
Maka

.
Disini, merupakan komposisi dari dan dan kita menuliskannya dengan tanda . Perhatikan bahwa
komposisi tidak bersifat komutatif:
, dan
maka .
Komposisi fungsi merupakan seseatu yang umum, karena fungsi sendiri juga bersifat umum. Sebagai contoh, kuadrat dan
trigonometri juga termasuk fungsi:

Maka, pernyataan juga termasuk komposisi fungsi:

(Perhatikan bahwa hal ini tidak sama: .)

Komposisi dan Operasi pada Fungsi

Jika f dan g dua fungsi maka jumlah f + g, selisih f – g, hasil kali fg, hasil bagi
f/g dan perpangkatan fn adalah fungsi-fungsi dengan daerah asal berupa irisan dari
daerah asal f dan daerah asal g, dan dirumuskan sebagai berikut.

(f + g)(x) = f (x) + g(x)


(f – g)(x) = f (x) – g(x)
(f g)(x) = f (x) g(x)
(f / g)(x) = f (x) / g(x) asalkan g(x) ≠ 0

Selanjutnya didefinisikan komposisi fungsi sebagai berikut.

Jika f dan g dua fungsi dengan daerah asal g merupakan daerah hasil f makakomposisi g o f memenuhi (g o f)(x) = g (f(x))
Contoh :

Jika f(x) = x2 – 2x dan g(x) = x – 1, tentukan g o f dan f o g.

Penyelesaian:

1. (g o f)(x) = g (f(x))
= g (x2 – 2x)
= x2 – 2x – 1

2. (f o g)(x) = f (g(x))
= f (x – 1)
= (x – 1)2 – 2(x – 1)
= x2 – 2x + 1 – 2x + 2
= x2 – 4x + 3

Grafik Fungsi

Melukis suatu persamaan pada koordinat Cartesius sama dengan memplot semua titik yang memenuhi persamaan tersebut.
Misalkan kita akan melukis persamaan y = x + 1 pada koordinat Cartesius. Titik apa saja yang dilalui oleh persamaan tersebut?
Tentunya banyak sekali. Berikut ini hasil plot dari beberapa titik yang memenuhi persamaan y = x + 1.
Dari kiri ke kanan, titik-titik yang kita plot semakin banyak. Apa yang dapat kalian peroleh dari gambar di atas? Bagaimana kalau
titik-titik yang kita plot ditambah lagi? Bagaimana kalau semua titik yang memenuhi y = x + 1 diplot? Ya, apabila semua titik-
titik yang memenuhi persamaan y = x + 1 kita plot, akan membentuk garis lurus.
Grafik dari fungsi linear, y = ax + b atau px + qy + r = 0 berbentuk garis lurus.
Karena grafik dari fungsi linear berbentuk garis lurus, selanjutnya fungsi linear kita sebut sebagai persamaan garis lurus. Contoh-
contoh dari persamaan garis lurus lainnya adalah y= x – 6, y = 3x – 7, 2x + 4y – 1 = 0, dan 3x – 8y + 8 = 0. Karena kita telah
mengetahui bentuk dari grafiknya, kita tidak perlu untuk memplot banyak titik untuk menggambar grafiknya. Kita hanya perlu
memplot 2 titik saja. Mengapa demikian? Karena dengan 2 titik berbeda, kita dapat melukis garis lurus yang melalui titik-titik
tersebut.
Misalkan kita akan melukis grafik dari 2x + 3y + 9 = 0. Kita tentukan 2 titik yang memenuhi persamaan tersebut. Apabila kita
pilih x = 0, kita mendapatkan y = –3. Bagaimana jika kita memilih x = –3? Ya, kita mendapat y = –1. Sehingga persamaan garis
tersebut melalui titik-titik (0, –3) dan (–3, –1). Berikut ini grafik dari persamaan 2x + 3y + 9 = 0.
Grafik pada gambar di atas memotong sumbu-x dan sumbu-y. Di titik manakah tepatnya grafik tersebut memotong kedua sumbu
tersebut? Suatu grafik memotong sumbu-x ketikay = 0 dan memotong sumbu-y ketika x = 0. Setelah y = o kita substitusi ke
persamaan 2x+ 3y + 9 = 0, kita mendpatakan x = –4,5. Sehingga grafik di atas memotong sumbu-x di titik (–4,0) dan memotong
sumbu-y di titik (0, –3), seperti yang diperlihatkan oleh gambar di atas.
Berikut ini grafik dari persamaan-persamaan x = –3, y = –3, y = 2x – 3, dan x – 2y + 3 = 0.

Yang perlu diketahui, untuk c adalah sembarang konstanta, grafik persamaan x = cmerupakan garis lurus yang sejajar dengan
sumbu-y (garis vertikal) dan memotong sumbux di titik (c, 0). Sedangkan grafik persamaan y = c merupakan garis lurus yang
sejajar dengan sumbu-x (garis horizontal) dan memotong sumbu-y di titik (0, c).

Limit
Limit adalah subjek matematika yang mempelajari apa yang terjadi pada suatu fungsi ketika inputnya dimasukkan mendekati
suatu angka. Notasi umum untuk limit adalah:

Ini dibaca sebagai "Limit dari ketika mendekati . Nanti kita akan membahas kapan kita dapat menentukan apakah
suatu limit ada untuk setiap pada atau tidak, dan apa artinya jika limit tersebut ada. Sekarang, kita akan melihat dari
sudut pandang intuitif terlebih dahulu.

Katakan jika ada sebuah fungsi , dan kita akan memasukkan pada limitnya ketika mendekati . Dengan
menggunakan notasi diatas, kita dapat menuliskan limitnya sebagai:

Cara yang dipakai untuk mendapatkan berapa nilai limit adalah dengan mencoba masukkan angka yang mendekati 2, hitunglah
nilai masing-masing pada fungsi , dan lihat apa yang terjadi ketika x mendekati 2. Dapat dilihat di tabel di bawah ini:
1,7 1,8 1,9 1,95 1,99 1,999

2,89 3,24 3,61 3,8025 3,9601 3,996001

Sekarang kita coba masukkan untuk angka yang mendekati 2 dari atas:

2,3 2,2 2,1 2,05 2,01 2,001

5,29 4,84 4,41 4,2025 4,0401 4,004001

Dari hasil tabel diatas, dapat kita lihat bahwa jika nilai semakin mendekati angka 2, maka nilai akan semakin
mendekati 4, baik dari atas maupun dari bawah. Untuk alasan ini, maka kita dapat memastikan bahwa limit ketika
mendekati 2 adalah 4, atau jika ditulis dalam notasi limit,

Sekarang mari kita lihat contoh lainnya. Kita akan melihat karakter dari fungsi ketika nilai
dimasukkan mendekati 2. Limitnya adalah:

Seperti sebelumnya, kita dapat memasukkan nilai-nilai yang mendekati 2 dari bawah maupun dari atas. Berikut ini tabel untuk
nilai mendekati 2 dari bawah:

1,7 1,8 1,9 1,95 1,99 1,999

-3,333 -5 -10 -20 -100 -1000

Dan tabel ini untuk mendekati 2 dari atas:

2,3 2,2 2,1 2,05 2,01 2,001

3,333 5 10 20 100 1000

Pada kasus ini, terlihat bahwa fungsi tidak memiliki satu nilai untuk mendekati 2, tapi malah salig berjauhan satu sama lain.

Limit ini disebut dengan limit tak terhingga. Perhatikan bahwa kita tidak dapat memasukkan angka 2 dalam fungsi
karena berarti akan membaginya dengan nol.

Pada dasarnya, untuk menyelesaikan soal limit adalah dengan mensubstitusi nilai yang didekati oleh x ke f(x),
dalam hal ini nilai yang didekati oleh x adalah a. Namun, tidak semua nilai limit sebuah fungsi bisa diselesaikan dengan cara ini.
Pada halaman ini, penyelesaian limit yang saya jelaskan adalah penyelesaian limit dengan substitusi atau dengan teorema. Coba
perhatikan penyelesaian soal limit berikut.
Perhatikan bahwa setelah saya substitusi nilai yang didekati x ke f(x), nilai limitnya berupa bilangan. Ada juga nilai limit yang
tidak berupa bilangan melainkan nilai limitnya tak terhingga, contohnya:

Ingat, untuk menyelesaikan soal mencari nilai limit yang pertama kali dilakukan adalah substitusi nilai yang didekati x ke f(x).

Jika hasilnya berupa bilangan atau tak hingga, itulah nilai limitnya. Jika ternyata setelah substitusi hasilnya , ,
atau , perlu digunakan cara lain untuk menyelesaikannya.
TUGAS KELOMPOK

KALKULUS

DI

OLEH :

NAMA KELOMPOK :

 ANUGERAH DWI PUTRA KIDING


 ALRIS NURA’ RATU
 SUCI FATMAWATI
 HENI SARI
 JACOB ROLAND GILBERT RUPILU
 FIKTOR SURA LALANG

KELOMPOK 5

KELAS C1

Anda mungkin juga menyukai