Anda di halaman 1dari 17

KEBIKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI INDONESIA

OLEH : SARNO DWIANTORO


Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
GAMBARAN KONDISI PADA WAKTU IBADAH HAJI

TEMPAT
ARAB SAUDI

IKLIM : PANAS
IBADAH DINGIN

HAJI LAMA : 40 HARI

KONDISI JAMAAH :
RISTI

PELAYANAN
PEMONDOKAN TRANSPORTASI KATERING DLL
KESEHATAN
1. PRINSIP PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJI

UU NOMOR 8 TAHUN 2019


PENYELENGGARAAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH
KESEHATAN HAJI
Jemaah haji dapat
menjalankan ibadah haji
sesuai ajaran Islam tanpa
membahayakan dirinya dan
orang lain
Pembinaan Pelayanan Perlindungan
TUJUAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
PERMENKES 62 TAHUN 2016
Mencapai kondisi Istitaah
kesehatan jemaah haji
1
Mengendalikan faktor risiko
2 kesehatan haji

Memaksimalkan peran serta


masyarakat dalam
penyelenggaraan kesehatan haji
5
Menjaga agar jemaah haji dalam
3 kondisi sehat selama di Indonesia,
perjalanan dan tanah suci

4
Mencegah terjadinya transmisi penyakit
menular yang mungkin terbawa keluar
dan/atau masuk Indonesia oleh jemaah haji
IBADAH HAJI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN HAJI DI INDONESIA

Dukungan Komitmen
Masyarakat Politik
/ Ulama

KESEHATAN
HAJI ISTITHA'AH

Pengetahuan,
Sistem Kesehatan
Sikap dan
Haji Terintegrasi
Perilaku
dengan Sistem
Masyarakat
Pelayanan Umum
dan Jemaah Haji
IBADAH HAJI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN HAJI ARAB SAUDI

Kumpulan
Massa

Dirawat
Lingkungan
Perjalanan Sosial PENYAKIT BARU
IBADAH
HAJI EKSASERBASI AKUT

Wafat
Aktivitas Fasilitas
Fisik Pelayanan
PROSES PEMERIKSAAN DAN PEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI
PERMENKES 15 TAHUN 2016

EMBARKASI
KABUPATEN/KOTA
Non
Laik
Risiko
Terbang
Tinggi Memenuhi Syarat
Istitaah Kesehatan

Pemeriksaan Pemeriksaan Memenuhi Syarat Pembinaan Pemeriksaan


Pembinaan
Kesehatan Kesehatan Istitaah Kesehatan Masa Kesehatan
Masa Tunggu
Tahap Pertama Tahap Kedua dengan Pendampingan Keberangkatan Tahap Ketiga

Tidak Memenuhi
Syarat Istitaah
Risiko Tidak Memenuhi Kesehatan Sementara Tidak Laik
Tinggi Syarat Istitaah Terbang
Kesehatan

1. Tidak diberikan kesempatan pelunasan


2. Tidak divaksinasi
3. Tidak diberikan SPMA
DASAR ISTITHAAH KESEHATAN
Permenkes Nomor 15 Tahun 2016

“…Wa lillahi ‘alan-nasi hijjul-baiti manistata’a ilaihi sabila”

Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu


(bagi) orang yang mampu (istitha’ah) mengadakan perjalanan ke
Baitullah.." (QS. Ali Imran [3]: 97).

Ayat ini menyatakan bahwa ibadah haji hanya diwajibkan kepada


orang yang telah mampu/ sanggup mengadakan perjalanan untuk haji,
yang lazim disebut dengan istitha’ah.
Keputusan Ijtima Ulama Tahun 2018
Terkait Masalah Istithaah Kesehatan Haji

1. Seseorang dapat ditunda untuk melaksanakan ibadah haji jika :


a. Menderita penyakit tertentu yang berbahaya tetapi berpeluang
sembuh;
b. Hamil yang kondisinya bisa membahayakan diri / janinnya;
c. Menderita penyakit menular yang berbahaya;
d. Terhalang untuk bepergian sementara.

2. Udzur syar’i yang menyebabkan haji seseorang dibadalkan (inabati


al ghair) adalah :
a. Orang yang mempunyai kemampuan finansial, akan tetapi
meninggal sebelum melaksanakan ibadah haji;
b. Tua renta;
c. Lemah kondisi fisik terus menerus akibat penyakit menahun;
d. Penyakit berat yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya;
e. Terhalang untuk bepergian secara terus menerus;
Keputusan Ijtima Ulama Tahun 2018
Terkait Masalah Istithaah Kesehatan Haji
3. Syarat untuk menjadi badal haji adalah :

a. Akil baligh;

b. Tidak berhaji untuk dirinya;

c. Sudah melaksanakan ibadah haji untuk dirinya;

d. Bisa a dipercaya melaksanakan ibadah haji untuk orang yang dibadalkan;

e. Tidak terhalang untuk melaksanakan ibadah haji;

f. Satu orang yang menjadi badal haji hanya boleh melakanakan haji untuk satu orang.

4. Pemerintah (ulil amri) memiliki kewenangan untuk tidak mengizinkan calon jamaah haji
melaksanakan ibadah haji karena alasan kesehatan berdasarkan pertimbangan syar’i
dan medis.
PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI DI ARAB SAUDI

PPIH ARAB SAUDI


BIDANG KESEHATAN
(TPP, TGC, TKR) PETUGAS KESEHATAN
TKHI (DOKTER PPIH EMBARKASI DI PUSKESMAS DAN
DAN PERAWAT) BIDANG KESEHATAN DINAS KESEHATAN

SAUDI ARABIA
(JEDDAH,
MAKKAH, PEMANTAUAN /
PERJALANAN KEPULANGAN SURVEILANS PASCA
MADINAH DAN
ARMINA KEPULANGAN

PEMBINAAN KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN
PERLINDUNGAN KESEHATAN

SISKOHAT KESEHATAN/SURVEILANS

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)


2. PENYIAPAN PETUGAS KESEHATAN HAJI

1.
Rekrutmen TKHI, PPIH
Bidang Kesehatan dan Tahapan
Tenaga Pendukung 4. Wawancara
Kesehatan (TPK). 3. Kesehatan (MCU,
1. Tes Potensi 2. Administrasi
MMPI, Napza, Tes
Kebugaran)

5. Pelatihan Kompetensi

2.
Rekrutmen secara online
dan Integrasi

dan penugasan secara 8. Penugasan


langsung.
6. Tes Kompetensi
7. Konsolidasi dan
Workshop
HARAPAN PEROLEHAN REKRUTMEN PETUGAS PKHI

1. Petugas yang SHAR’I


2. Profesional
3. Amanah
4. Mau Melaksanakan tugas diatas kepentingan Pribadi
5. Tidak banyak protes dan tututan, tetapi lebih banyak dapat
membina, melayani dan melindungi Jemaah
3. PENYIAPAN SARANA DAN PRASARANA
KESEHATAN HAJI

DI INDONESIA

1. KARTU KESEHATAN JEMAAH HAJI


2. PENANDA KELOMPOK RISIKO TINGGI
3. SISKOHATKES
4. VAKSIN MENINGITIS MENINGOKOKKUS
5. WEBSITE REKRUTMEN

6. PERLENGKAPAN PETUGAS

7. OBAT-OBATAN KLOTER
3. PENYIAPAN SARANA DAN PRASARANA
KESEHATAN HAJI

DI ARAB SAUDI

1. KKHI MEKKAH, KKHI MADINAH DAN KKHI JEDDAH


2. AMBULAN
3. OBAT-OBATAN DAN ALAT KESEHATAN
4. LABORATORIUM
5. RUANG RONTGEN
6. APOTEK
7. DEPO OBAT
8. MOBIL OPERASIONAL
9. TENAGA PENDUKUNG KESEHATAN

Saat ini sedang dilaksanakan pemindahan


KKHI Madinah ke tempat yang baru
4. STRATEGI PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

1. Penguatan koordinasi, 4. Pemeriksaan dan pembinaan


monitoring dan evaluasi kesehatan haji

2. Penguatan komitmen 5. Siskohatkes terintegrasi


politik dengan Siskohat Kemenag

6. Pendayagunaan sumberdaya
3. Penguatan dukungan
kesehatan haji saat operasional
ulama dan masyarakat
kesehatan haji di Arab Saudi
PENGHARGAAN PEMERINTAH ARAB SAUDI
BAGI KESEHATAN HAJI INDONESIA

2018
2017
2016
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai