Hubungan antara strategi bisnis, strategi SI, dan strategi TI (bisnis dan TIK) dalam suatu
pendekatan untuk menyusun strategi sistem dan teknologi informasi yang terintegrasi dengan
strategi bisnis perusahaan. Untuk merencanakan suatu strategi SI/TI terlebih dahulu perlu
diketahui kondisi lingkungan, arah dan tujuan bisnis perusahaan, informasi apa yang dibutuhkan,
peluang dan hambatan bisnis yang dihadapi serta alternatif solusinya. Setelah mengetahui
kondisi lingkungan, arah dan tujuan dari kegiatan bisnis perusahaan, maka kita dapat
mengevaluasi sistem apa yang sesuai dengan kebutuhan dan mendukung strategi bisnis
perusahaan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan, selanjutnya untuk menghasilkan suatu
sistem informasi yang strategis bagi perusahaan, perlu dilakukan penyeleksian dan pemilihan
secara tepat teknologi apa yang paling sesuai untuk digunakan dalam menunjang sistem
informasi tersebut.
Perubahan lingkungan SI/TI sangat cepat sekali, khususnya dalam hal pengembangan teknologi,
hal ini membuat perusahaan sulit untuk menetapkan proses perencanaan yang standard dalam
konteks perencanaan sistem informasi. Oleh karena itu perencanaan sistem informasi dalam
kaitannya dengan proses perencanaan harus dirancang dan diselaraskan dengan perencanaan
bisnis/organisasi. (Pollack, 2010)
empat hal yang perlu diperhatikan saat melakukan penyelarasan strategi bisnis dan IT, yaitu
arahan yang jelas (clear direction), komitmen, komunikasi, dan integrasi antar fungsi. Arahan
yang jelas merupakan pengembangan dari strategi yang jelas untuk seluruh organisasi dalam
jangka pendek dan jangka panjang. Pengembangan strategi bisnis dan IT harus dilakukan secara
bersama – sama. Banyak organisasi mengimplementasikan EA dalam pengembangan strategi
bisnis dan IT ini.
Komitmen menyangkut dukungan yang diberikan oleh para pimpinan dan manajer perusahan.
Dalam pengembangan strategi perusahaan oleh manajer bisnis, para pimpinan dibidang IT harus
diikut sertakan. Para manajer bisnis dan IT ini harus bekerja sama dengan pimpinan perusahaan
untuk memastikan bahwa semua prioritas perushaan memiliki elemen IT dan strategi bisnis yang
jelas.
Komunikasi antar elemen adalah hal yang sangat penting yang dapat menentukan keberhasilan
dalam penyelarasan strategi bisnis dan IT. Komunikasi yang jelas dimulai dari harapan dan
tujuan yang ingin dicapai dalam rangka penyelarasan. Mengkomunikasikan strategi, tujuan,
harapan kepada manajer bisnis dan pegawai harus dilakukan secara sistematis.
Untuk dapat melakukan integrasi strategi bisnis dan IT, batasan – batasan yang ada dalam bagian
– bagian perusahaan harus dikurangi. Harus dilakukan integrasi antar bagian – bagian tersebut.
Teknologi digunakan untuk menciptakan nilai tambah dan untuk mencapai strategi bisnis yang
telah ditetapkan. Pada akhirya, harus diciptakan struktur tata kelola perusahaan agar
penyelarasaan ini dapat terjadi.
Fokus utama dalam Tata kelolaTI menurut ITGI (Information Technology Governance Institute).
IT Governance Institute terdapat lima fokus utama yang seluruhnya didorong oleh Stakeholder
Value. Dua diantaranya adalah hasil yang diinginkan yaitu value delivery dan risk management
sedangkan tiga lainnya adalah faktor pendorong yaitu strategic alignment, resource management
dan performance measurement.
1. IT Strategic Alignment
fokus pada keselarasan solusi IT dengan bisnis dengan memberikan added value pada produk
dan services, membimbing dalam persaingan, efisiensibiaya, meningkatkan manajerial secara
efektif. Keselarasan ini lebih dari sekedar keselarasan antara strategi IT dan strategi bisnis,
namun juga menjaga keselarasan dengan operasional IT dan operasional bisnis.
2. Value Delivery
konsentrasi pengeluaran biaya dan pembuktian bahwa IT menghasilkan nilai optimal dan
memenuhi kebutuhan bisnis, fleksibel untuk mengadopsi kebutuhan dimasa mendatang, mudah
digunakan, resiliency dan aman, terintegrasi akurat dan informasi up to date.
3. Risk Management
membahas perlindungan pada asset IT, disaster recovery, dan operasional yang terus menerus
melalui penerapan risk management yang transaparan dan dikomunikasikan dalam rangka
meningkatkan competitive advantage. Adapun cara memanage risiko ada tiga
macamyaitu mitigasi- meminimal risiko apabila terjadi, transfer-memindahkan risiko, atau
accept risk-meneirma risiko.
4. Resource Management
CobIT mengelompokkan tiap aktivitas Tata Kelola TI kedalam 34 proses dan terbagi dalam 4
(empat) domain TI meliputi, Plan and Organize (PO), Acquire and Implement (AI), Deliver and
Suppot (DS) dan Monitor and Evaluate (ME).
Perspektif
No Tujuan Bisnis Tujuan TI
Kinerja
Perspektif 1
Keuangan Penyediaan pengembalian
investasi yang baik dari bisnis 24
yang dibangkitkan TI
Perspektif proses
11 Penurunan biaya proses 7 8 13 15 24
bisnis / internal
Penyediaan kepatutan terhadap
12 hukum eksternal, regulasi dan 2 19 20 21 22 26 27
kontrak
Penyediaan kepatutan terhadap
13 2 13
kebijakan internal
14 Pengelolaan perubahan bisnis 1 5 6 11 28
Peningkatan dan pengelolaan
15 produktivitas operasional dan 7 8 11 13
staf
Perspektif
pembelajaran Pengelolaan inovasi produk dan
16 5 25 28
dan bisnis
pertumbuhan
Perolehan dan pemeliharaan
17 karyawan yang cakap dan 9
termotivasi
Di sesi tulisan berikutnya akan dijelaskan penomoran yang ada pada tujuan TI, bagaimana
menggunakannya dan keselarasan dengan tujuan bisnis perusahaan.
oleh : deden prayitno, dosen perbanas institute
Referensi :