Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 1 No.

2, Juli 2015 : 1- 78

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN


RAWAT INAP DI RSUD AMPANA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

Siti Nurhaida1, Sudirman2


1
Bagian Administarsi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhamadiah Palu
2
Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako

ABSTRAK
Latar Belakang: Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kasehatan mengalami
perubahan, pada awal perkembangannya, rumah sakit adalah lembaga yang berfungsi sosial, tetapi
dengan adanya rumah sakit swasta, menjadikan rumah sakit lebih mengacu sebagai suatu industri yang
bergeraak dalam bidang pelayanan kesehatan dengan melakukan pengelolaan yang berdasar pada
manajemen badan usaha.
Tujuan: Untuk mengetahui Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD
Ampana Kabupaten Tojo Una Una.
Metode: Jenis Penelitian ini adalah merupakanSurvey Analitik dengan pendekatan cross sectional Study.
Lokasi Penelitian ini di RSUD Ampana Kabupaten TojoUna-Una dan waktu penelitian pada bulan Juli
2014, dengan jumlah sampel sebanyak 95 responden. Analisis penelitian ini menggunakan analisis
univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square (x²).
Hasil: Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa di RSUD Ampana,ada hubungan yang bermakna antara
Kehandalan dengan kepuasan pasien dengan nilai p = 0,002. Ada hubungan bermakna antara
Ketanggapan dengan kepuasan pasien dengan nila p = 0,020. Tidak ada hubungan yang bermakna antara
jaminan dengan kepuasan pasien dengan nilai p = 0,051. Ada hubungan bermakna antara Empati dengan
kepuasan pasien dengan nilai p=0,005. Dan ada hubungan bermakna antara Bukti langsung dengan
kepuasan pasien dengan nilai p=0,000.
Kesimpulan: Penelitian ini menyarankan Bagi Dokter, Perawat dan Petugas kesehatan lainnya yang bertugas di
Rumah Sakit untuk lebih meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan seperti dalam halnya variabel dalam penelitian
ini.

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pasien, RumahSakit.

ABSTRACT
Background: The hospital as an institution working in the field of health care change, at the beginning of
its development, the hospital is an institution that serves the social, but with the private hospitals, making
the hospital more refers to as an industry engaged in the field of health care with conduct management
that is based on the management of a business entity.
Objective: To determine the relationship with the Service Quality Satisfaction in Hospital Inpatient
Ampana Tojo Una Una.
Methods: This study is an analytical survey with cross sectional study. The location of this research in
hospitals Ampana TojoUna-Una district and a study in July 2014, with a total sample of 95 respondents.
Analysis of this study using univariate and bivariate analysis using chi square test (X ²).
Results: This study shows that in hospitals Ampana, there was a significant association between patients'
satisfaction with the reliability of the value of p = 0.002. There is a significant relationship between
Responsiveness with indigo patient satisfaction with p = 0.020. There is no significant correlation
between patients' satisfaction with the guarantee of the value of p = 0.051. There is a significant
relationship between empathy with patient satisfaction with p = 0.005. And there is a significant
relationship between direct evidence with patient satisfaction with p = 0.000.
Conclusion: This study suggests For Doctors, nurses and other health officer on duty at the Hospital to
further improve the quality of health care as in the case of variables in this study.

Keywords: Quality of Care, Patient Satisfaction, hospitals.

Healthy Tadulako Journal (Siti Nurhaida & Sudirman: 15-22) 15


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 1 No. 2, Juni 2015 : 1 - 78

PENDAHULUAN Kepuasan konsumen telah menjadi


Rumah sakit memiliki peran yang konsepsentral dalam wacana bisnis dan
sangat strategis dalam upaya manajemen. Konsumen umumnya
mempercepat peningkatan derajat mengharapkan produk berupa barang
kesehatan masyarakat. Paradigma baru atau jasa yang dikonsumsi dapat
pelayanan kesehatan mensyaratkan diterima dan dinikmatinya dengan
rumah sakit memberikan pelayanan pelayanan yang baik atau memuaskan.[3]
berkualitas sesuai kebutuhan dan
keinginan pasien dengan tetap mengacu Kepuasan konsumen dapat membentuk
pada kode etik profesi dan medis. persepsi dan selanjutnya dapat
Memposisikan produk perusahaan di
Masalah utama sebagai sebuah lembaga mata konsumennya. Dalam hubunganya
jasa pelayanan kesehatan adalah dengan kepuasan konsumen/pasien dan
semakin banyaknya pesaing. Oleh kualitas pelayanan Rumah Sakit Umum
karena itu, rumah sakit dituntut untuk Daerah Ampana, masyarakat Kota
menjaga kepercayaan konsumen dengan Ampana beberapa kali menyampaikan
meningkatkan kualitas pelayanan agar keluhan terhadap pelayanan Rumah
kepuasan konsumennya meningkat. Sakit Umum Ampana melalui media
Pihak rumah sakit perlu secara cermat masa lokal, khususnya terhadap kualitas
menentukan kebutuhan konsumen pelayanan rawat inap. Keluhan atas
sebagai upaya untuk memenuhi pelayanan rumah sakit juga
keinginan dan meningkatkan kepuasan disampaikan melalui kotak saran yang
atas pelayanan yang diberikan.[1] ada di Rumah Sakit Umum Daerah
Ampana.
Memberikan pelayanan dengan kualitas
terbaik, bukanlah sesuatu Yang mudah Berdasarkan data dari Rumah Sakit
bagi pengelola rumah sakit karena Umum Daerah Ampana (2013)
pelayanan yang diberikan rumah sakit menunjukan bahwa jumlah pasien yang
menyangkut kualitas hidup para di rawat di Rumah sakit umum daerah
pasiennya sehingga bila terjadi ampana mengalami penurunan.Hal ini
kesalahan dalam tindakan medis dapat terbukti dari jumlah pasien rawat inap
berdampak buruk bagi pasien. Dampak pada tahun 2013 berjumlah 2.658 orang.
tersebut dapat berupa sakit pasien Dari jumlah tersebut diketahui bahwa
bertambah parah, kecacatan kematian.[2] banyaknya keluhan mengenai kualitas
pelayanan kesehatan di Rumah sakit
Pada umumnya pasien yang merasa umum daerah ampana berasal dari
tidak puas akan mengajukan komplain pasien rawat inap, seperti keterlambatan
pada pihak rumah sakit. Komplain yang dalam menangani pasien, ketidak
tidak segera ditangani akan jelasan informasi tentang tindakan
mengakibatkan menurunnya kepuasan medis yang diberikan kepada pasien dan
pasien terhadap kapabilitas pelayanan dugaan pasien ataupun keluarga pasien
kesehatan di rumah sakit tersebut. terhadap kemungkinan terjadinya

Healthy Tadulako Journal (Siti Nurhaida & Sudirman: 15-22) 16


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 1 No. 2, Juni 2015 : 1 - 78

kesalahan tindakan medis yang mulai bulan Juni sampai bulan Juli
dilakukan oleh petugas RSUD Ampana 2014.
yang membuat citra RSUD Ampana
semakin tidak baik. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pasien rawat inap selama dalam
BAHAN DAN CARA melakukan penelitian di Rumah sakit
Jenis penelitian ini merupakan umum daerah ampana.
penelitian Survey Analitik dengan
pendekatan “Cross section Jumlah sampel adalah 95 Responden
study’’dimana Kehandalan(Reliability), yang ditetapkan menggunakan rumus
Ketanggapan (Responsiveness), estimasi teknik pengambilan sampel
Jaminan(Assurance), Empati yaitu Simple Random Sampling.
(Empathy), Bukti Langsung(Tangibles)
Analisis data menggunakan analisis
sebagai variabel independen, serta
univariat yaitu untuk mengetahui
Kepuasan Pasien sebagai variabel
distribusi dan frekuensi masing-masing
dependen yang pengumpulan datanya
variabel serta analisis bivariat yaitu
dilakukan secara bersamaan.
untuk mengetahui adanya hubungan
Penelitian ini dilakukan di ruang rawat antar variabel dependent dan
inap di Rumah Sakit Umum Daerah independen, menggunakan uji chi-
Ampana Kabupaten Tojo Una-una, dan square dengan tingkat kepercayaan 95%
Waktu penelitian ini dilaksanakan (α = 0,05).
HASIL
Tabel 1 Distribusi Responden berdasarkan Hubungan variabel independen dengan
dependen di Rumah Sakit Umum Daerah Ampana Kabupaten Tojo Una-Una.

Kepuasan Pasien
Variabel Total P OR
Tidak Puas Puas
Independen Value 95% CI
n % n % n %
Kehandalan
Tidak Baik 20 44,4 25 55,6 45 100 P =0,002 4,914 (1,823) s/d
Baik 7 14,0 43 86,0 50 100 (13,251)
ketanggapan
Tidak Tanggap 16 43,2 21 56,8 37 100 P =0,020 3.255 (1.292) s/d
Tanggap 11 19,0 47 81,0 58 100 (8.202)
Jaminan
Tidak Baik 17 39,5 26 60,5 43 100 P =0,051 2,746 (1,093) s/d
Baik 10 19,2 42 80,8 52 100 (6,902)
Empati
Tidak Baik 17 45,9 20 54,1 37 100 P =0,005 4,080 (1.595) s/d
Baik 10 17,2 48 82,8 58 100 (10,437)
Bukti Langsung
Tidak Baik 22 46,8 25 53,2 47 100 P =0,000 7,568 (2,547) s/d
Baik 5 10,4 43 89,6 48 100 (22,487)

Healthy Tadulako Journal (Siti Nurhaida & Sudirman: 15-22) 17


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 1 No. 2, Juni 2015 : 1 - 78

Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil uji Chi-Square test kepuasan pasien akan semakin


diperoleh nilai p = 0,002 (P < 0,05), tinggi. Dan jika persepsi pasien
maka Ho ditolak yang berarti ada dengan kehandalan (reliability)
hubungan yang bermakna antara buruk, maka kepuasan pasien akan
kehandalan dengan kepuasan pasien semakin rendah.
rawat inap di Rumah Sakit Umum
Daerah Ampana. Untuk ketanggapan Penelitian yang dilakukan Atmawati
diperoleh nilai p = 0,020 (P < 0,05), dan Wahyudin (2007) dan Ratih
maka Ho ditolak yang berarti ada Hardiyati (2010) menyebutkan
hubungan yang bermakna antara bahwa variabel kehandalan
ketanggapan dengan kepuasan pasien (reliability) berpengaruh posiyif
demikian dengan variabel jaminan terhadap kepuasan konsumen.[4]
diperoleh nilai p = 0,051 (P < 0,05),
Teori yang dikemukakan oleh
maka Ho diterima yang berarti tidak ada
Semiaji Santoso tahun 2012 pada
hubungan yang bermakna antara
penelitiannya adalah Kehandalan
jaminan dengan kepuasan pasien, untuk
merupakan salah satu sikap Kualitas
variabel empati diperoleh nilai p =
yang memiliki hubungan erat
0,005 (P < 0,05), maka Ho ditolak yang
dengan kepuasan pelanggan.
berarti ada hubungan yang bermakna
Kualitas memberikan suatu
antara empati dengan kepuasan pasien,
dorongan kepada pelanggan untuk
serta variabel bukti langsung diperoleh
menjalin ikatan hubungan yang kuat
nilai p = 0,000 (P < 0,05), maka Ho
dengan perusahaan.Dalam jangka
ditolak yang berarti ada hubungan yang
panjang, ikatan seperti ini
bermakna antara bukti langsung dengan
memungkinkan perusahaan untuk
kepuasan pasien rawat inap di Rumah
memahami dengan seksama harapan
Sakit Umum Daerah Ampana.
pelanggan serta kebutuhan
PEMBAHASAN mereka.Dengan demikian,
1. Hubungan Kehandalan perusahaan dapat meningkatkan
(Reliability) dengan Kepuasan kepuasan pelanggan dimana
Pasien Rawat Inap di Rumah perusahaan memaksimumkan
Sakit Umum Daerah Ampana pengalaman pelanggan yang
[5]
Kabupaten Tojo Una-Una menyenangkan.
Hubungan kehandalan (reliability)
dengan kepuasan pasien adalah: Menurut asumsi peneliti dalam
kehandalan (reliability) mempunyai penelitian ini bahwa sebagian besar
pengaruh positif dan signifikan kualitas pelayanan kesehatan yang
terhadap kepuasan pasien. Semakin ada di Rumah Sakit Umum Daerah
baik persepsi pelanggan terhadap Ampana Kabupaten Tojo Una-Una
kehandalan (reliability) maka dalam memberikan sikap dan
kehandalan dengan pasien sudah

Healthy Tadulako Journal (Siti Nurhaida & Sudirman: 15-22) 18


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 1 No. 2, Juni 2015 : 1 - 78

cukup baik.Hal ini dikarenakan pengelola rumah sakit akan


lebih besar yang menyatakan puas memberikan rasa kepercayaan pada
terhadap kehadalan dalam kualitas pasien bahwa mereka akan selalu
pelayanan pasien. tertolong.
2. Hubungan Ketanggapan
(Responsiveness) dengan Menurut Semiaji Santoso tahun
Kepuasan Pasien Rawat Inap di 2012 pada penelitiannya Daya
Rumah Sakit Umum Daerah tanggap adalah kesedian untuk
Ampana Kabupaten Tojo Una- membantu pelanggan dan
Una memberikan dengan segera dan
Hubungan Ketanggapan tepat.Dimensi ini menekankan pada
(Responsiveness) dengan kepuasan perhatian dan kecepatan dalam
pasien adalah: Ketanggapan menghadapi permintaan,
(Responsiveness) mempunyai pernyataan, keluhan serta kesulitan
pengaruh positif dan signifikan pelanggan.Rumah sakit merupakan
dengan kepuasan pasien. Semakin lokasi yang secara umum
baik persepsi pelanggan terhadap merupakan tempat seseorang untuk
daya tanggap (responsiveness) maka mendapatkan pelayanan kesehatan.
kepuasan pasien akan semakin 3. Hubungan Jaminan (Assurance)
tinggi. Dan jika persepsi pasien dengan Kepuasan PasienRawat
dengan daya ketanggapan Inap di Rumah Sakit Umum
(Responsiveness) buruk, maka Daerah Ampana Kabupaten Tojo
kepuasan pasien akan semakin Una-Una
rendah. Hubungan jaminan(Assurance)
dengan kepuasan pasien adalah:
Dalam penelitian ini telah diketahui Keyakinan/Jaminan/Kepastian(Assu
bahwa di Rumah Sakit Umum rance) mempunyai pengaruh positif
Daerah Ampana Kabupaten Tojo dan signifikan terhadap kepuasan
Una-Una dalam memberikan daya pasien. Semakin baik persepsi
tanggap kepada pasien sudah cukup pelanggan terhadap Keyakinan/
baik, Hal ini sejalan dengan Jaminan/Kepastian maka kepuasan
Penelitian yang dilakukan Atmawati pasien akan semakin tinggi. Dan
dan Wahyudin (2007) menyebutkan jika persepsi pasien terhadap
bahwa variabel Ketanggapan Keyakinan/Jaminan/Kepastianburuk
(Responsiveness) berpengaruh maka kepuasan pasien akan semakin
positif dengan kepuasan rendah.
[4]
konsumen.
Penelitian yang dilakukan Atmawati
Penyedia jasa pelayanan kesehatan dan Wahyudin (2007) menyebutkan
harus mampu menanggapi setiap bahwa variabel jaminan (assurance)
keluhan pasien. Dengan demikian berpengaruh positif terhadap
daya tanggap yang tinggi dari pihak kepuasan konsumen. [4]

Healthy Tadulako Journal (Siti Nurhaida & Sudirman: 15-22) 19


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 1 No. 2, Juni 2015 : 1 - 78

terhadap kepedulian (Empathy)


Setiap pasien pada dasarnya ingin buruk, maka kepuasan pasien akan
diperlakukan secara baik oleh pihak semakin rendah.
pengelola rumah sakit. Adanya
jaminan bahwa pasien yang datang Dalam penelitian ini yang dilakukan
akan dilayani secara baik oleh pihak oleh asumsi peniliti di RSUD
pengelola rumah sakit, akan Ampana Kabupaten Tojo Una-Una
memberikan rasa aman kepada bahwa dalam memberikan sikap
pasien, sehingga kemantapan kepedulian atau empati terhadap
pribadi pasien akan bertambah. pasien sudah cukup baik.Perhatian
Dengan demikian, kepercayaan secara individu yang diberikan oleh
mereka terhadap rumah sakit akan penyedia jasa dalam hal ini adalah
bertambah. kualitas pelayanan kesehatan
terhadap kepuasan pasien, sehingga
Menurut Semiaji Santoso tahun pelanggan atau pasien merasa
2012 pada penelitiannya Keyakinan penting, dihargai dan dimengerti
(Assurance) mencakup sifat-sifat oleh perusahaan yang terkait.
yang dapat dipercaya dan dimiliki
para staf, dan bebas dari bahaya, Penelitian yang dilakukan Santoso
risiko atau keragu-raguan seperti (2012) menyebutkan bahwa variabel
pengetahuan, kemampuan dan kepedulian (Empathy) berpengaruh
kesopanan,. Berkaitan dengan positif dengan kepuasan Pasien
kemampuan karyawan untuk Rawat Inap di Rumah Sakit
menanamkan kepercayaan kepada Semarang. Pada penelitian yang
pelanggan, sikap sopan dan dilakukan oleh Happy Ayuningrum
kemampuan karyawan dalam Putri Immas, Saryadi dan Reni
menjawab pertanyaan pelanggan. Shinta Dewi (2013)Terdapat
pengaruh yang signifikan antara
4. Hubungan Empati (Empathy) empati (empathy) terhadap kepuasan
dengan Kepuasan Pasien Rawat pasien rawat inap di Rumah Sakit
Inap di Rumah Sakit Umum Islam Kota Magelang. Dimana
Daerah Ampana Kabupaten Tojo semakin baik empati yang diberikan
Una-Una maka semakin tinggi pula kepuasan
Hubungan Empati(Empathy) dengan pelanggan.[6]
kepuasan pasien adalah: empati atau
kepedulian (Empathy) mempunyai Empati adalah salah satu faktor
pengaruh positif dan signifikan pendorong kemajuan rumah sakit.
dengan kepuasan pasien. Semakin Karena empati sangat dibutuhkan
baik persepsi pelanggan terhadap oleh orang yang sedang sakit atau
kepedulian (Empathy) maka yang sedang dalam perawatan.
kepuasan pasien akan semakin Apabila empati yang diberikan tidak
tinggi. Dan jika persepsi pasien sesuai maka pasien tidak akan

Healthy Tadulako Journal (Siti Nurhaida & Sudirman: 15-22) 20


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 1 No. 2, Juni 2015 : 1 - 78

menggunakan jasa di rumah sakit persepsi pelanggan terhadap bukti


tersebut apalagi merekomendasikan fisik (tangible) maka kepuasan
kepada orang lain. Empati dalam hal pasien akan semakin tinggi. Dan
ini mencakup perhatian tenaga jika persepsi pasien terhadap bukti
medis, pelayanan tenaga medis, dan fisik (Tangible) buruk, maka
kemampuan tenaga medis.[6] kepuasan pasien semakin rendah.
5. Hubungan Bukti Langsung
(Tangibles) dengan Kepuasan Pada Penelitian Semiaji Santoso
Pasien Rawat Inap di Rumah (2012) dalam teori yang
Sakit Umum Daerah Ampana dikemukakan oleh Tjiptono (2002)
Kabupaten Tojo Una-Una Pada bidang kesehatan Jasa bersifat
Bukti langsung diartikan sebagai (Tangibles) Bukti langsung atau
tampilan fisik. Dimensi ini biasanya pelayanan dari para penyedia baru
digunakan perusahaan untuk akan didapatkan oleh konsumen
menaikkan image di mata konsumen pada saat mereka melakukan
yang dapat digambarkan dengan pembelian. Hal ini dikarenakan
kebersihan ruangan, kerapihan permintaan atau pengalaman setiap
berpakaian, dan penataan tempat. kosumen berbeda maka pelayanan
Dalam suatu perusahaan jasa, untuk setiap orang pun berbeda.Jasa
khususnya pada Rumah Sakit, faktor yang bersifat (Intangible) atau tidak
kondisi fisik pada umumnya akan berwujud artinya jasa tidak bisa
memberikan gambaran bagaimana dilihat, dirasa, atau diraba
Rumah Sakit tersebut dapat sebagaimana terhadap suatu barang
berpotensi untuk menunjukkan (benda berwujud) karena jasa lebih
fungsinya sebagai tempat pelayanan merupakan suatu kegiatan daripada
kesehatan. sebagai suatu objek/benda.[7]

Pada umumnya seseorang akan KESIMPULAN DAN SARAN


memandang suatu potensi rumah Berdasarkan Hasil Pengolahan dan
sakit tersebut awalnya dari kondisi analisis data serta uji kemaknaan dari
fisik. Dengan kondisi yang bersih, beberapa Variabel, dapat disimpulkan
rapi, dan teratur orang akan sebagai berikut :
menduga bahwa rumah sakit 1. Ada hubungan yang bermakna
tersebut akan melaksanakan antara Kehandalan (Reliability)
fungsinya dengan baik. denganKepuasan Pasien Rawat
Inap di Rumah Sakit Umum
Hubungan bukti fisik atau bukti Daerah Ampana Kabupaten Tojo
langsung (Tangible) dengan Una-Una, dengan nilai p = 0,002
kepuasan pasien adalah: bukti fisik 2. Ada hubungan yang bermakna
(tangible) mempunyai pengaruh antara Ketanggapan
positif dan signifikan dengan (Responsiveness) denganKepuasan
kepuasan pasien. Semakin baik Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

Healthy Tadulako Journal (Siti Nurhaida & Sudirman: 15-22) 21


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 1 No. 2, Juni 2015 : 1 - 78

Umum Daerah Ampana Kabupaten


Tojo Una-Una, dengan nilai p =
0,020
3. Tidak ada hubungan yang DAFTAR PUSTAKA
bermakna antara Jaminan 1. John, J., 2004. Patient Satisfaction:
(Asurance) dengan Kepuasan The Impact of Past Exdperience.
Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit JHCM. Vol 12. No. 3 pp 56-64.
Umum Daerah Ampana Kabupaten 2. Jacobalis, S. 2003. Liberalisasi
Tojo Una-Una, dengan nilai p = Bisnis Jasa Kesehatan dan
0,051 Dampaknya Bagi Rumah Sakit
4. Ada hubungan yang bermakna Indonesia. Jakarta: IRSJAM
antara Empati (Empathy) dengan XXXVII.
Kepuasan Pasien Rawat Inap di 3. Assauri, S. 2003. Customer Service
Rumah Sakit Umum Daerah yang Baik Landasan Pencapaian
Ampana Kabupaten Tojo Una-Una, Customer Satisfaction dalam
dengan nilai p = 0,005 usahawan, No. 01, Tahun XXXII,
5. Ada hubungan yang bermakna Januari, hal. 25-30: Jakarta.
antara Bukti Langsung (Tangibles) 4. Atmawati, Wahyudin, 2012,
dengan Kepuasan Pasien Rawat Kualitas Pelayanan Terhadap
Inap di Rumah Sakit Umum Konsumen Dalam Suatu
Daerah Ampana Kabupaten Tojo Perusahaan, Jurnal FEKON
Una-Una, dengan nilai p = 0,000. Universitas Diponegoro, Semarang.
5. S. Santoso, 2007, Analisis Pengaruh
Adapun saran dalam penelitian ini Kualitas Pelayanan Terhadap
adalah ; Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas
1. Diharapkan bagi pihak Rumah Sakit III pada RS Reomani
selain meningkatkan Keperawatan Muhammadiyah Semarang, Skripi
dan Dokter, untuk lebih FEKON Universitas Diponegoro,
meningkatkan Fasilitas Ruangan Semarang.
Pelayanan kepada pasien, sehingga 6. Happy API, 2013, Pengaruh
dapat memberikan kepuasan kepada Kualitas Pelayanan terhadap
pasien yang menjalani perawatan. Kepuasan Pasien di RS Islam Kota
2. Bagi Dokter, Perawat dan Petugas Magelang. Jurnal Penelitian FISIP
kesehatan lainnya yang bertugas di Universitas Diponegoro, Magelang.
Rumah Sakit untuk lebih 7. Tjiptono, 2002, Pengertian
meningkatkan Kualitas Pelayanan Tangibles Dalam Penelitian Analisis
Kesehatan seperti dalam halnya Pengaruh Kualitas Pelayanan
variabel dalam penelitian ini. Terhadap Kepuasan Pasien Rawat
3. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya Inap Kelas III pada RS Reonami
agar dapat melakukan penelitian Muhammadiyah Semarang, Skripsi
lebih mendalam tentang pelayanan FEKON Universitas Diponegoro,
Rumah Sakit. Semarang.

Healthy Tadulako Journal (Siti Nurhaida & Sudirman: 15-22) 22

Anda mungkin juga menyukai