Discussion
Discussion
Penelitian ini dilakukan menggunakan kuda betina yang diduga mengalami penyumbatan saluran
oviduct. permasalahan infertilitas lain seperti endometritis, masalah anatomi pada sistem
reproduksi, kualitas semen yang rendah, atau faktor manajemen pemuliaan diabaikan setelah
siklus berulang pada kegagalan memproduksi embryo atau mengalami kebuntingan. Hipotesis ini
didasari pada penelitian yang menunjukan adanya tumpukan berlendir di dalam saluran uterin,
yang dapat menutup jalan lumen, yang dapat pula mencegah jalur sperma ke area fertilisasi atau
jalur embryo untuk mencapai uterus. Gumpalan ini, secara histologis, dideskripsikan sebagai
kolagen tipe 1 dan nampaknya berupa turunan dari cairan folikuler dan sel folikel yang
memasuki oviduct saat ovulasi.
Saluran uterin berguna dalam komunikasi antara uterus dan ovari, memiliki fungsi transportasi
dan sekretoris. Organ ini penting dalam fase awal reproduksi kuda betina, yaitu sebagai
penampung sperma, tempat pengumpulan dan pemberian nutrisi untuk oosit, tempat fertilisasi
dan tempat inkubasi serta tempat maturasi dari embryo awal sampai tahap embryo yang sudah
matang (5-6 hari setelah ovulasi) memasuki uterus.
Kuda betina yang diteliti dari beberapa pemilik berbeda secara pribadi sehingga tidak
memungkinkan adanya kelompok kontrol yang menggunakan plasebo. Sehingga tiap kuda
berfungsi sebagai kontrol mereka sendiri, berdasarkan sebelum dan sesudah waktu perlakuan.
Karena itu, perlakuan dengan aplikasi uterin tanduk dari Misoprostol, bertujuan untuk disimpan
pada persimpangan uterotubal, mengembalikan kesuburan pada 16 dari 22 (73%) kuda betina
dengan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan sebuah bukti klinis yang sangat kuat.
Sebagai tambahan, Chiossi et al menyampaikan studi in vitro, bahwa PGE1 secara signifikan
meningkatkan kontraktilitas ketika dibandingan dengan PGE2, pada 90 menit pertama setelah
perlakuan dan sampai 18 mnit setelah perlakuan setelah dibandingkan dengan kelompok kontrol,
yang mana mungkin telah mendukung penyaluran tabung uterus. Kinerja PGE 1 atau PGE 2
dilaporkan telah meningkatkan induksi elahiran pada wanita, namun PGE 1 nampak lebih efektif
untuk meningkatkan kontraktilitas myometri dan penyaluran vagina dalam induksi kelahiran
wanita.
Selain itu, perawatan yang dijelaskan dalam penelitian ini aman, murah, penanganan mudah dan
non-invasif, tidak memerlukan intervensi bedah, peralatan berbiaya tinggi, manajemen dan biaya
dengan prosedur pasca operasi. Selain itu, risiko yang terkait dengan pembedahan atau anestesi
tidak disediakan dalam terapi ini. Sebagai kesimpulan, aplikasi tanduk rahim yang dalam dari
Misoprostol dapat dianggap sebagai pengobatan kuda betina dengan infertilitas yang tidak dapat
dijelaskan.