Anda di halaman 1dari 4

HUKUM SEBAGAI SOCIAL CONTROL MASYARAKAT INDONESIA

Negara dibagi menjadi 2 jenis yaitu negara hukum dan negara kekuasaan .Negara
hukum merupakan negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintah didasarkan pada
hukum,sementara negara kekuasaan adalah negara yang menjalankan suatu pemerintahannya ,
negara memiliki hak untuk berkuasa kepada rakyatnya.

Indonesia merupakan negara hukum yang jelas tertuang dalam UUD 45 pasal 1 ayat 3
yang berbunyi “Negara Indonesia adalah negara hukum” .Disini saya membahas tentang law as
tool of social control yaitu hukum sebagai social control atau rekayasa sosial ,dimana hukum
melakukan pengendalian terhadap masyarakat sehingga bentuk hukum yang digunakan amatlah
menentukan bagaimana masyarakat dapat melaksanakan aktivitas dalam kehidupan sehari hari.
Hukum merupakan sebuah alat untuk mengatur tingkah laku manusia , tingkah laku disini dapat
didefinisikan sebagai sesuatu yang menyimpang terhadap aturan hukum , akibatnya hukum
dapat memberikan sanksi terhadap si pelanggar dan harus diterima oleh pelaku pelanggaran.

Mungkin sebagian masyarakat sadar bahwa hukum membuat kehidupan menjadi tentram,
damai, dan terbebas dari masalah hukum .Namun banyak juga yang dengan sengaja
meremehkan hukum tersebut seperti kasus pencurian, penculikan, pembunuhan, dll. Dalam esai
ini saya akan membahas penyimpangan hukum sebagai social control dan solusi supaya
kebiasaan penyelewengan hukum tidak terulang kembali.

Rumusan Masalah :

1. Apakah yang dimaksud dengan hukum sebagai social control ?


2. Bagaimana tanggapan masyarakat dengan hukum sebagai social control?
3. Bagaimana cara mencegah dan menaggulangi penyimpangan hukum sebagai
social control untuk meminimalisir supaya tidak terulang kembali?
HUKUM SEBAGAI SOCIAL CONTROL MASYARAKAT INDONESIA

Indonesia merupakan negara hukum yang sangat jelas tertuang dalam UUD 45 pasal
1ayat 3 yang berbunyi “ negara indonesia adalah negara hukum”.Peranan hukum sebagai
Social control amat sangatlah berpengaruh untuk kehidupan bernegara . social control atau
biasa disebut dengan pengendalian sosial merupakan suatu sistem untuk mengajak bahkan
memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan nilai dan norma - norma sosial
supaya kehidupan masyarakat dapat berjalan dengan tertib dan teratur. Proses - proses
pengendalian sosial yang dilakuakan secara terus-menerus maka secara tidak langsung akan
menyebabkan perilaku individu berperilaku sesuai dengan nilai - nilai dan aturan - aturan
yang berlaku dan telah disepakati dan ditetapkan di negara Indonesia. Proses pengendalian sosial
atau social control dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk, yaitu:
1. Pengendalian sosial antara individu dan individu lainnya, dimana individu yang
satu mengawasi individu yang lainnya. Misalnya, seorang ayah yang mendidik
anak-anaknya untuk menaati peraturan dalam keluarga. Hal ini merupakan contoh
dari pengendalian sosial yang pada dasarnya pengendalian sangat lazim dalam
kehidupan sehari - hari, meskipun kadang-kadang tidak disadari.
2. Pengendalian sosial antara individu dan kelompok terjadi ketika individu
mengawasi suatu kelompok.
3. Pengendalian sosial antara kelompok dan kelompok lainnya, terjadi ketika suatu
kelompok mengawasi kelompok lainnya.
Social control atau pengendalian sosial harus terjadi dalam kehidupan sehari - hari agar
keserasian dan stabilitas dalam kehidupan sehari - hari tercapai. Dengan pengendalian sosial ini,
diharapkan penyimpangan yang terjadi di masyarakat dapat berkurang khususnya penyimpangan
yang dilakukan oleh seseorang yang tidak taat akan hukum . Oleh karena itu pengendalian
sosial harus mendapat perhatian yang mendalam dan mendasar.

Seperti yang kita ketahui, pada UUD pasal 28j ayat 1 yang berbunyi “setiap orang wajib
menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara” mungkin sebagian besar masyarakat tau dengan hukum di indonesia, seperti
mereka sadar akan hukum dan mau mentaati hukum dengan tidak berbuat dengan semena mena
.Namun dibalik semua itu, ada juga yang mengerti dengan hukum tetapi malah dengan sengaja
melanggar hukum hukum yang berlaku, contohnya seperti kasus pencurian yang seringkali
terdengar di wilayah masyarakat , pembunuhan ,dll yang melanggar hukum. Mungkin pada saat
mereka melakukan penyelewengan tersebut ada sebabnya,contohnya seperti pada kasus
pencurian,mungkin mereka mencuri dikarenakan keadaan keluarga membutuhkan banyak uang
sehingga mereka mencuri untuk memenuhi kebutuhannya. Dan mungkin pada kasus kasus lain,
ada juga penyebabnya yang membuat mereka melakukan penyelewengan bahkan banyak faktor
yang menyebabkan merekaberperilaku seperti itu, seperti faktor keluarga yang kurang harmonis,
kondisi finansial , dan juga bisa disebabkan oleh faktor lingkungan mereka berada. Mereka
berbuat semau mereka ,tidak memikirkan hak hak orang lain , dan mereka melakukan
penyelewengan hukum tanpa mempertimbangkan konsekuensi hukum yang telah ada dalam
undang undang di negara indonesia.
Untuk menanggulangi masalah masalah penyelewengan hukum, mungkin dapat
diminimalisir dari aspek aspek berikut:
1. Keluarga.
Keluarga merupakan suatu awal dari terbentuknya proses sosialisasi dan
pembentukan kepribadian anak . Kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan
baik apabila ia lahir dan tumbuh di dalam keluarga yang baik, seperti ia mendapat
didikan dari orang tua yang benar , dalam keluarga diajarkan saling
meghargai,dan sikap orang tua yang tegas mendidik anaknya menjadi pribadi
yang baik.dan begitu juga sebaliknya, jika seorang anak dididik dengan tidak
baik, misaldengan cara kekerasan, orang tua yang tidakpeduli dengan anaknya ,dll
mungkinakan menyebabkan seorang anak berontak dan pada akhirnya ia
menyalahi aturan aturan hukum.
2. Lingkungan tempat tinggal dan teman sepermainan
Lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang
untuk melakukan penyimpangan sosial. Seseorang yang tinggal dalam lingkungan
tempat tinggal yang baik , warganya taat dalam melakukan ibadah agama dan
melakukan perbuatan perbutan yang baik maka bisa menjadi kemungkinan besar
seseorang tersebut terbawa oleh suasana yang baik baik dari orang orang
sekitarnya sehingga terhindar dari perbuatan penyimpangan sosial dan begitu juga
sebaliknya jika seseorang berada di lingkungan yang tidak baik, seperti berada di
dekat orang orang yang kerap melakkan hal hal yang tidak baik, makan seseorang
tersebut kemungkinan besar akan terpengaruh dengan tindakan tindakan yng
menyimpang .
3. Media massa
Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadah sosialisasi
yang dapat mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari hari. Langkah
pencegahan agar tidak terpengaruh akibat media massa adalah apabila ingin
menonon acara di televisi dengan memilih acara acara yang baik dan memiliki
nilai positif dan menghindari tayangan yang dapat membawa pengaruh yang tidak
baik.
Mungkin dari beberapa paparan aspek aspek diatas , masalah msalah hukum dapat diminimalisir
dengan baik , malah terkadang masalah itu ada dikarenakan hal yang sepele,dan dapat
diminimalisir dari hal hal yang kecil. jadi sebagai seseorang yang bernegara seharusnya harus
paham kesadaran kesadaran sosial untuk menjadikan masyarakat yang baik sesuai dengan
undang undang yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai