Anda di halaman 1dari 12

PERHITUNGAN

DAYA DUKUNG TIANG - SPUN PILE D500 mm

Data Tanah BH 2 (Data Baru : Per Juli 2013)


¨ Data Tanah BH 2 -T3
f li*tebal
Depth (m) Jenis Tanah N rata2 Grafik SPT
0 (t/m2) (t/m)
0 urugan 0 0 20 0 0
-1
-1 urugan 2 1 1
-2
-2 Lempung berlanau 2 1 1
-3
-3 Lanau berpasir 2 0.40 0.40
-4
-4 Lanau berpasir 2 0.40 0.40
-5
-5 Lanau berpasir 2 1.00 1.00
-6
-6 Lanau berpasir 2 1.00 1.00
-7 Lanau berpasir 2 -7 1.00 1.00
-8 Lanau berpasir 2 -8 1.00 1.00
-9 Lanau berpasir 3 -9 1.50 1.50
-10 Lanau berpasir 3 -10 0.60 0.60
-11 Lanau berpasir 3 -11 0.60 0.60
-12 Lanau berpasir 4 -12 2.00 2.00
-13 Lanau berpasir 4 -13 2.00 2.00
-14 Lanau berpasir 5 -14 2.50 2.50
-15 Lanau berpasir 5 -15 1.00 1.00
-16 Lanau berpasir 5.00 -16 1.00 1.00
-17 Lempung berlanau 5.00 -17 2.5 2.5
-18 Lempung berlanau 6 -18 1.2 1.2
-19 Lempung berlanau 9 -19 4.5 4.5
-20 Lempung berlanau 10 2 2
-20
-21 Lempung berlanau 10.00 2.00 2.00
-21
-22 Lempung berlanau 10.00 2.00 2.00
-22
-23 Lempung berlanau 10 5 5
-23
-24 Lempung berlanau 10 5 5
-24
-25 Lempung berlanau 10 5 5
-25
-26 Lempung berlanau 11 2.2 2.2
-27 Lempung berlanau 12 -26 2.4 2.4
-28 Lempung berlanau 13 -27 2.6 2.6
-29 Lempung berlanau 13 -28 2.6 2.6
-30 Lempung berlanau 13 -29 2.6 2.6
-31 -30
Reference :
Kazuto Nakazawa - Suyono Sosrodarsono (Mekanika Teknik & Teknik Pondasi - 1990, judul asli :
Soil Mechanics And Foundation Engineering)

Diameter Tiang Pancang Dp = 0.5 m


Keliling Tiang Up = p x D = 1.5708 m
Berat tiang = 290 kg/m'
Tebal dinding tiang = 90 mm

¨ Daya Dukung Aksial Pondasi Tiang


a. Gaya Geser Maksimum Dinding Tiang (Rf)
Rf = Up x S (li x fi) = 90.477868 Ton
S (li x f) = 57.60 t/m
b. Daya Dukung Pada Ujung Tiang Pancang
Rt = qd x A = 45.504006 Ton

A = 1/4 x p x D^2 = 0.1963495 m2

I/D = 4
I= 2 m (Panjang penetrasi tiang sampai ke lapisan pendukung)
D= 0.5 m (Diameter ujung tiang)

qd/N = 18
N = (N1 + N2) / 2 = 13
N1 = Nilai N-SPT ujung tiang = 13
N2 = Nilai N-SPT rata-rata 4D dr ujung tiang = 13
qd = 231.75 ton

c. Daya Dukung Ultimate Tiang (Ru)


Ru = Rf + Rt = 135.98187 Ton

d. Daya Dukung Ijin Tiang (Ra)


Ra = (Ru / SF) - Wp = 39 Ton/tiang
SF = 3
Wp = 6.96 Ton/tiang (berat per titik tiang)
Ltot = 24.00 m (panjang total tiang)
Wt = 0.29 ton/m (berat tiang/m)
¨ Kapasitas Daya Dukung Horisontal Pondasi Tiang
a. Ketentuan
1 Tiang-tiang terbenam di bawah tanah dasar
2 Nilai N-SPT -2,0 m di bawah muka tanah dasar,
diambil nilai N-SPT min = 2.00
3 Diameter tiang , diperhitungkan = 50 cm
4 Mutu Beton K-600 , maka fc' = 50 Mpa
5 Modulus Elastisitas Beton (E) = 331675 kg/cm2
6 Momen Inersia Tiang (I) = p/64 D4 = 295297 cm^4

b. Koefisien Reaksi Tanah Dasar (k)


k = 0.2 x Eo x D-0.75 x y-0.5

c. Modulus Elastisitas Tanah


Eo = 28 x N = 56
N= 2

d. Deformasi Tiang di Dasar Pile Cap (y)


y= 0.75 cm (Deformasi horisontal ijin)
k = 0.687796 kg/cm3
b = (kD/(4EI))0.25 = 0.00306 cm-1

e. Virtual Fixity Point (lm)


Lm = p/(2*b) = 514 cm = 5.14 m

f. Daya Dukung Gaya Horisontal Tiang Tegak (Ha), untuk Pergeseran sebesar "y"
Ha = (k.D.y)/b = 8.426391 Ton/tiang
SF = 3
Jadi, gaya horisontal ijin tiang (Ha) = 2.81 Ton/tiang

g. Daya Dukung Momen Lentur pada Kepala Tiang (Ma)


Ma = Ha/2b = 4.6 Ton-m/tiang

¨ Kapasitas Cabut Tiang (RC)


Rf = Up x S (li x f) = 90.48 Ton
S (li x f) = 57.60 t/m
Up = 1.57079633 m (keliling tiang)
SF = 3 (Standar Jembatan di Jepang)
Wp = 6.96 Ton/tiang (berat per titik tiang)
RC = Rf/SF+Wp = 38 Ton/tiang
Jadi, kapasitas cabut ijin tiang (RC) = 38 Ton/tiang
PERHITUNGAN
DAYA DUKUNG TIANG - SPUN PILE D500 mm

Data Tanah BH 2 (Data Baru : Per Juli 2013)


¨ Data Tanah BH 2 -T3
f li*tebal
Depth (m) Jenis Tanah N rata2 Grafik SPT
0 (t/m2) (t/m)
0 urugan 0 0 20 0 0
-1
-1 urugan 2 1 1 1
-2
-2 Lempung berlanau 2 1 1 2
-3
-3 Lanau berpasir 2 0.40 0.40 2.40
-4
-4 Lanau berpasir 2 0.40 0.40 2.8
-5
-5 Lanau berpasir 2 1.00 1.00 3.8
-6
-6 Lanau berpasir 2 1.00 1.00 4.8
-7 Lanau berpasir 2 -7 1.00 1.00 5.8
-8 Lanau berpasir 2 -8 1.00 1.00 6.8
-9 Lanau berpasir 3 -9 1.50 1.50 8.3
-10 Lanau berpasir 3 -10 0.60 0.60 8.9
-11 Lanau berpasir 3 -11 0.60 0.60 9.5
-12 Lanau berpasir 4 -12 2.00 2.00 11.5
-13 Lanau berpasir 4 -13 2.00 2.00 13.5
-14 Lanau berpasir 5 -14 2.50 2.50 16
-15 Lanau berpasir 5 -15 1.00 1.00 17
-16 Lanau berpasir 5.00 -16 1.00 1.00 18
-17 Lempung berlanau 5.00 -17 5 5 23
-18 Lempung berlanau 6 -18 6 6 29
-19 Lempung berlanau 9 9 9 38
-19
-20 Lempung berlanau 10 10 10 48
-20
-21 Lempung berlanau 10.00 10 10.00 58
-21
-22 Lempung berlanau 10.00 10 10.00 68
-22
-23 Lempung berlanau 10 10 10 78
-23
-24 Lempung berlanau 10 10 10 88
-24
-25 Lempung berlanau 10 10 10 98
-25 109
-26 Lempung berlanau 11 11 11
-27 Lempung berlanau 12 -26 12 12 121
-28 Lempung berlanau 13 -27 12 12 133
-29 Lempung berlanau 13 -28 12 12 145
-30 Lempung berlanau 13 -29 12 12 157
-31 -30
Reference :
Kazuto Nakazawa - Suyono Sosrodarsono (Mekanika Teknik & Teknik Pondasi - 1990, judul asli :
Soil Mechanics And Foundation Engineering)

Diameter Tiang Pancang Dp = 0.5 m


Keliling Tiang Up = p x D = 1.5708 m
Berat tiang = 290 kg/m'
Tebal dinding tiang = 90 mm

¨ Daya Dukung Aksial Pondasi Tiang


a. Gaya Geser Maksimum Dinding Tiang (Rf)
Rf = Up x S (li x fi) = 243.47343 Ton
S (li x f) = 155.00 t/m
b. Daya Dukung Pada Ujung Tiang Pancang
Rt = qd x A = 45.504006 Ton

A = 1/4 x p x D^2 = 0.1963495 m2

I/D = 4
I= 2 m (Panjang penetrasi tiang sampai ke lapisan pendukung)
D= 0.5 m (Diameter ujung tiang)

qd/N = 18
N = (N1 + N2) / 2 = 13
N1 = Nilai N-SPT ujung tiang = 13
N2 = Nilai N-SPT rata-rata 4D dr ujung tiang = 13
qd = 231.75 ton

c. Daya Dukung Ultimate Tiang (Ru)


Ru = Rf + Rt = 288.97744 Ton

d. Daya Dukung Ijin Tiang (Ra)


Ra = (Ru / SF) - Wp = 90 Ton/tiang
SF = 3
Wp = 6.96 Ton/tiang (berat per titik tiang)
Ltot = 24.00 m (panjang total tiang)
Wt = 0.29 ton/m (berat tiang/m)
¨ Kapasitas Daya Dukung Horisontal Pondasi Tiang
a. Ketentuan
1 Tiang-tiang terbenam di bawah tanah dasar
2 Nilai N-SPT -2,0 m di bawah muka tanah dasar,
diambil nilai N-SPT min = 2.00
3 Diameter tiang , diperhitungkan = 50 cm
4 Mutu Beton K-600 , maka fc' = 50 Mpa
5 Modulus Elastisitas Beton (E) = 331675 kg/cm2
6 Momen Inersia Tiang (I) = p/64 D4 = 295297 cm^4

b. Koefisien Reaksi Tanah Dasar (k)


k = 0.2 x Eo x D-0.75 x y-0.5

c. Modulus Elastisitas Tanah


Eo = 28 x N = 56
N= 2

d. Deformasi Tiang di Dasar Pile Cap (y)


y= 0.75 cm (Deformasi horisontal ijin)
k = 0.687796 kg/cm3
b = (kD/(4EI))0.25 = 0.00306 cm-1

e. Virtual Fixity Point (lm)


Lm = p/(2*b) = 514 cm = 5.14 m

f. Daya Dukung Gaya Horisontal Tiang Tegak (Ha), untuk Pergeseran sebesar "y"
Ha = (k.D.y)/b = 8.426391 Ton/tiang
SF = 3
Jadi, gaya horisontal ijin tiang (Ha) = 2.81 Ton/tiang

g. Daya Dukung Momen Lentur pada Kepala Tiang (Ma)


Ma = Ha/2b = 4.6 Ton-m/tiang

¨ Kapasitas Cabut Tiang (RC)


Rf = Up x S (li x f) = 243.47 Ton
S (li x f) = 155.00 t/m
Up = 1.57079633 m (keliling tiang)
SF = 3 (Standar Jembatan di Jepang)
Wp = 6.96 Ton/tiang (berat per titik tiang)
RC = Rf/SF+Wp = 89 Ton/tiang
Jadi, kapasitas cabut ijin tiang (RC) = 89 Ton/tiang
PERHITUNGAN
DAYA DUKUNG TIANG - SPUN PILE D500 mm

Data Tanah BH 2 (Data Baru : Per Juli 2013)


¨ Data Tanah BH 2 -T3
f li*tebal
Depth (m) Jenis Tanah N rata2 Grafik SPT
(t/m2) (t/m)
0
0 urugan 0 0 0
-1 0 20 0
-1 urugan 0 0 0
-2 Lempung berlanau 0 -2 0 0 0
-3 Lanau berpasir 0 -3 0.00 0.00 0.00
-4 Lanau berpasir 0 -4 0.00 0.00 0
-5 Lanau berpasir 2 -5 1.00 1.00 1.00
-6 Lanau berpasir 2 -6 1.00 1.00 2
-7 Lanau berpasir 2 -7 1.00 1.00 3
-8 Lanau berpasir 2 -8 1.00 1.00 4
-9 Lanau berpasir 3 -9 1.50 1.50 5.5
-10 Lanau berpasir 3 -10 0.60 0.60 6.1
-11 Lanau berpasir 3 -11 0.60 0.60 6.7
-12 Lanau berpasir 4 -12 2.00 2.00 8.7
-13 Lanau berpasir 4 -13 2.00 2.00 10.7
-14 Lanau berpasir 5 -14 2.50 2.50 13.2
-15 Lanau berpasir 5 -15 1.00 1.00 14.2
-16 Lanau berpasir 5.00 1.00 1.00 15.2
-16
-17 Lempung berlanau 5.00 5 5 20.2
-17
-18 Lempung berlanau 6 6 6 26.2
-18
-19 Lempung berlanau 9 9 9 35.2
-19
-20 Lempung berlanau 10 10 10 45.2
-20
-21 Lempung berlanau 10.00 10 10.00 55.2
-21
-22 Lempung berlanau 10.00 10 10.00 65.2
-22
-23 Lempung berlanau 10 10 10 75.2
-23 85.2
-24 Lempung berlanau 10 10 10
-25 Lempung berlanau 10 -24 10 10 95.2
-26 Lempung berlanau 11 -25 11 11 106.2
-27 Lempung berlanau 12 -26 12 12 118.2
-28 Lempung berlanau 13 -27 12 12 130.2
-29 Lempung berlanau 13 -28 12 12 142.2
-30 Lempung berlanau 13 -29 12 12 154.2
-31 -30
Reference :
Kazuto Nakazawa - Suyono Sosrodarsono (Mekanika Teknik & Teknik Pondasi - 1990, judul asli :
Soil Mechanics And Foundation Engineering)

Dimensi TP (panjang) Dp = 0.2 m


Keliling Tiang Up = 4 x D = 0.8 m
Berat tiang = 100 kg/m'
Tebal dinding tiang = 200 mm

¨ Daya Dukung Aksial Pondasi Tiang


a. Gaya Geser Maksimum Dinding Tiang (Rf)
Rf = Up x S (li x fi) = 104.16 Ton
S (li x f) = 130.20 t/m
b. Daya Dukung Pada Ujung Tiang Pancang
Rt = qd x A = 12.134402 Ton

A = 1/4 x p x D^2 = 0.0314159 m2

I/D = 10
I= 2 m (Panjang penetrasi tiang sampai ke lapisan pendukung)
D= 0.2 m (Diameter ujung tiang)

qd/N = 30
N = (N1 + N2) / 2 = 13
N1 = Nilai N-SPT ujung tiang = 13
N2 = Nilai N-SPT rata-rata 4D dr ujung tiang = 13
qd = 386.25 ton

c. Daya Dukung Ultimate Tiang (Ru)


Ru = Rf + Rt = 116.2944 Ton

d. Daya Dukung Ijin Tiang (Ra)


Ra = (Ru / SF) - Wp = 37 Ton/tiang
SF = 3
Wp = 2.4 Ton/tiang (berat per titik tiang)
Ltot = 24.00 m (panjang total tiang)
Wt = 0.1 ton/m (berat tiang/m)
¨ Kapasitas Daya Dukung Horisontal Pondasi Tiang
a. Ketentuan
1 Tiang-tiang terbenam di bawah tanah dasar
2 Nilai N-SPT -2,0 m di bawah muka tanah dasar,
diambil nilai N-SPT min = 2.00
3 Diameter tiang , diperhitungkan = 20 cm
4 Mutu Beton K-600 , maka fc' = 50 Mpa
5 Modulus Elastisitas Beton (E) = 331675 kg/cm2
6 Momen Inersia Tiang (I) = p/64 D4 = 7652.92 cm^4

b. Koefisien Reaksi Tanah Dasar (k)


k = 0.2 x Eo x D-0.75 x y-0.5

c. Modulus Elastisitas Tanah


Eo = 28 x N = 56
N= 2.00

d. Deformasi Tiang di Dasar Pile Cap (y)


y= 0.75 cm (Deformasi horisontal ijin)
k = 1.367461 kg/cm3
b = (kD/(4EI))0.25 = 0.0072 cm-1

e. Virtual Fixity Point (lm)


Lm = p/(2*b) = 219 cm = 2.19 m

f. Daya Dukung Gaya Horisontal Tiang Tegak (Ha), untuk Pergeseran sebesar "y"
Ha = (k.D.y)/b = 2.847212 Ton/tiang
SF = 3
Jadi, gaya horisontal ijin tiang (Ha) = 0.95 Ton/tiang

g. Daya Dukung Momen Lentur pada Kepala Tiang (Ma)


Ma = Ha/2b = 0.66 Ton-m/tiang

¨ Kapasitas Cabut Tiang (RC)


Rf = Up x S (li x f) = 123.36 Ton
S (li x f) = 154.20 t/m
Up = 0.8 m (keliling tiang)
SF = 3 (Standar Jembatan di Jepang)
Wp = 2.4 Ton/tiang (berat per titik tiang)
RC = Rf/SF+Wp = 44 Ton/tiang
Jadi, kapasitas cabut ijin tiang (RC) = 44 Ton/tiang
PERHITUNGAN
DAYA DUKUNG TIANG - MINI PILE 250X250 mm

Data Tanah BH 1 (Data Baru : Per Nopember 2018)


¨ Data Tanah BH 1
f li*tebal
Depth (m) Jenis Tanah N rata2 Grafik SPT
(t/m2) (t/m)
0
0 urugan 0 0 0
-1 0 20 0
-1 urugan 0 0 0
-2 Lempung berlanau 0 -2 0 0 0
-3 Lanau berpasir 0 -3 0.00 0.00 0.00
-4 Lanau berpasir 0 -4 0.00 0.00 0
-5 Lanau berpasir 2 -5 1.00 1.00 1.00
-6 Lanau berpasir 2 -6 1.00 1.00 2
-7 Lanau berpasir 2 -7 1.00 1.00 3
-8 Lanau berpasir 2 -8 1.00 1.00 4
-9 Lanau berpasir 3 -9 1.50 1.50 5.5
-10 Lanau berpasir 3 -10 0.60 0.60 6.1
-11 Lanau berpasir 3 -11 0.60 0.60 6.7
-12 Lanau berpasir 4 -12 2.00 2.00 8.7
-13 Lanau berpasir 4 -13 2.00 2.00 10.7
-14 Lanau berpasir 5 -14 2.50 2.50 13.2
-15 Lanau berpasir 5 -15 1.00 1.00 14.2
-16 Lanau berpasir 5.00 1.00 1.00 15.2
-16
-17 Lempung berlanau 5.00 5 5 20.2
-17
-18 Lempung berlanau 6 6 6 26.2
-18
-19 Lempung berlanau 9 9 9 35.2
-19
-20 Lempung berlanau 10 10 10 45.2
-20
-21 Lempung berlanau 10.00 10 10.00 55.2
-21
-22 Lempung berlanau 10.00 10 10.00 65.2
-22
-23 Lempung berlanau 10 10 10 75.2
-23 85.2
-24 Lempung berlanau 10 10 10
-25 Lempung berlanau 10 -24 10 10 95.2
-26 Lempung berlanau 11 -25 11 11 106.2
-27 Lempung berlanau 12 -26 12 12 118.2
-28 Lempung berlanau 13 -27 12 12 130.2
-29 Lempung berlanau 13 -28 12 12 142.2
-30 Lempung berlanau 13 -29 12 12 154.2
-31 -30
Reference :
Kazuto Nakazawa - Suyono Sosrodarsono (Mekanika Teknik & Teknik Pondasi - 1990, judul asli :
Soil Mechanics And Foundation Engineering)

Dimensi TP (panjang) Dp = 0.25 m


Keliling Tiang Up = 4 x D = 1 m
Berat tiang = 156 kg/m'
Tebal dinding tiang = 250 mm

¨ Daya Dukung Aksial Pondasi Tiang


a. Gaya Geser Maksimum Dinding Tiang (Rf)
Rf = Up x S (li x fi) = 130.2 Ton
S (li x f) = 130.20 t/m
b. Daya Dukung Pada Ujung Tiang Pancang
Rt = qd x A = 20.921875 Ton

A = Sisi x Sisi = 0.0625 m2

I/D = 8
I= 2 m (Panjang penetrasi tiang sampai ke lapisan pendukung)
D= 0.25 m (Diameter ujung tiang)

qd/N = 26
N = (N1 + N2) / 2 = 13
N1 = Nilai N-SPT ujung tiang = 13
N2 = Nilai N-SPT rata-rata 4D dr ujung tiang = 13
qd = 334.75 ton

c. Daya Dukung Ultimate Tiang (Ru)


Ru = Rf + Rt = 151.12188 Ton

d. Daya Dukung Ijin Tiang (Ra)


Ra = (Ru / SF) - Wp = 47 Ton/tiang
SF = 3
Wp = 3.744 Ton/tiang (berat per titik tiang)
Ltot = 24.00 m (panjang total tiang)
Wt = 0.156 ton/m (berat tiang/m)
¨ Kapasitas Daya Dukung Horisontal Pondasi Tiang
a. Ketentuan
1 Tiang-tiang terbenam di bawah tanah dasar
2 Nilai N-SPT -2,0 m di bawah muka tanah dasar,
diambil nilai N-SPT min = 2.00
3 Diameter tiang , diperhitungkan = 25 cm
4 Mutu Beton K-600 , maka fc' = 42 Mpa
5 Modulus Elastisitas Beton (E) = 302776 kg/cm2
6 Momen Inersia Tiang (I) = p/64 D4 = 19170.78 cm^4

b. Koefisien Reaksi Tanah Dasar (k)


k = 0.2 x Eo x D-0.75 x y-0.5

c. Modulus Elastisitas Tanah


Eo = 28 x N = 56
N= 2.00

d. Deformasi Tiang di Dasar Pile Cap (y)


y= 0.75 cm (Deformasi horisontal ijin)
k = 1.156731 kg/cm3
b = (kD/(4EI))0.25 = 0.00594 cm-1

e. Virtual Fixity Point (lm)


Lm = p/(2*b) = 265 cm = 2.65 m

f. Daya Dukung Gaya Horisontal Tiang Tegak (Ha), untuk Pergeseran sebesar "y"
Ha = (k.D.y)/b = 3.650867 Ton/tiang
SF = 3
Jadi, gaya horisontal ijin tiang (Ha) = 1.22 Ton/tiang

g. Daya Dukung Momen Lentur pada Kepala Tiang (Ma)


Ma = Ha/2b = 1.03 Ton-m/tiang

¨ Kapasitas Cabut Tiang (RC)


Rf = Up x S (li x f) = 130.20 Ton
S (li x f) = 130.20 t/m
Up = 1m (keliling tiang)
SF = 3 (Standar Jembatan di Jepang)
Wp = 3.744 Ton/tiang (berat per titik tiang)
RC = Rf/SF+Wp = 48 Ton/tiang
Jadi, kapasitas cabut ijin tiang (RC) = 48 Ton/tiang

Anda mungkin juga menyukai