Anda di halaman 1dari 2

SEMIOTIKA

SEBUAH PENGETAHUAN UMUM1


Nurlailatul Qadriani, M.A.2

Semiotika berasal dari akar kata dalam bahasa Yunani; semeion yang berarti tanda.
Secara umum, semiotika diartikan sebagai ilmu tentang tanda. Tanda diartikan sebagai sesuatu
yang mewakili sesuatu yang lain. Tidak ada sebuah kenyataan yang benar-benar menyampaikan
maksudnya secara terus terang. Oleh sebab itu, semiotika merupakan ilmu yang mempelajari
segala sesuatu yang memiliki oposisi sebagai wakil dari sesuatu yang lain. Dalam konsep
semiotika, sesuatu yang mewakili diistilahkan sebagai penanda (tanda), sedangkan sesuatu yang
diwakili diistilahkan sebagai petanda (makna).
Tanda selalu bermakna luas. Pierce menjelaskan bahwa tanda bertumpang tindih dengan
semesta secara menyeluruh. Segala sesuatu hadir ke hadapan dan ke kesadaran manusia dalam
bentuk yang telah termediasi, terepresentasi, dan terwakilkan oleh sesuatu yang lain. Raymond
Williams, seseorang yang concern dalam penelitian tentang kebudayaan menjelaskan bahwa,
persepsi manusia tidak pernah benar-benar netral dalam menangkap segala sesuatu yang diyakini
sebagai realitas. Realitas merupakan kreasi manusia terhaap pengalaman-pengalamannya. Segala
pengalaman manusia adalah sebuah versi manusiawi mengenai dunia yang dihuninya. Versi itu
sendiri bersumber dari dua hal; otak sebagai sesuatu yang terus-menerus berkembang, dan kedua
adalah interpretasi yang lebih banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dan lingkungan tempat
berkembang dan bersosialisasinya manusia.
Ada banyak sistem tanda di muka bumi ini, Bahasa salah satunya. Bahasa merupakan
sistem tanda yang beragam. Tanda terdiri dari kata-kata yang tidak lain menjadi salah satu objek
semiotika. Kata dari segala pengertiannya membentuk versi manusiawi mengenai realitas. Kata
mewakili realitas tanpa harus identik dengan yang diwakilinya. Segala sesuatu yang dilihat,
didengar, diraba, dicecap, dan dirasa melalui panca indera manusia selalu dirasakan dalam
kerangka kata-kata, dengan segala pengertian yang telah melekat pada kata-kata tersebut.

****

1
Disampaikan dalam materi perkuliahan semiotika pada pertemuan 1
2
Dosen pengampu mata kuliah semiotika pada program studi Sastra Indonesia, FIB-UHO
Daftar Pustaka

Barthes, Roland. 2007. Petualangan Semiologi. Editor: Dr. Wening Udasmoro. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Budiman, Kris. 2003. Semiotik Visual, Yogyakara: Buku Baik

Budiman, Kris. 2005. Ikonisitas Semiotika Sastra dan Seni Visual. Yogyakarta: Penerbit Buku
Baik.

Eco, Umberto. 2009. Teori Semiotika (terjemahan). Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Hoed, Benny H. 2011. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: Komunitas Bambu.

Reffaterre, Michael. 1980. Semiotic Of Poetry. London: Metheun dan Co ltd

Sunardi ST. 2002. Semiotika Negativa. Yogyakarta: Kanal.

Teeuw A. 1984. sastra dan Ilmu Sastra Pengantar Ilmu sastra. Jakarta: Pustaka Jaya

Zaimar, Okke, K.S 1991. Semiotik dan Penerapannya dalam studi sastra. Yokyakarta: Bahan
Penataran Sastra. Balai Penelitian bahasa.

Zoeest, Aart Van. 1980. Fiksi dan Non Fiksi dalam kajian Semiotik (diterjemahkan Manoekmi
Sardoe), Jakarta: Proyek kerja sama antara Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen P dan K RI dan Jur. Bahasa dan Kebudayaan Asia Tenggara dan Okkama

--------------------------1993. Semiotika (Tentang tanda, Cara kerjanya dan apa yang kita lakukan
Dengannya.) Jakarta : Yayasan Sumber Agung

Anda mungkin juga menyukai