Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENGAJAR (SAP)

NARKOBA

Disusun oleh :

Nama : Nanda Karunia Hanifah

NIM : A11801795

Kelas : S1 Keperawatan 1C

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


SATUAN ACARA PENGAJAR (SAP)

NARKOBA

Pokok bahasa : Melakukan Penyuluhan Tentang Narkoba

Sub pokok bahasan : Penanggulangan Narkoba Dikalangan Pelajar

Hari/tanggal : Sabtu,16 April 2019

Waktu : 08.00-09.00

Sasaran : Kelompok Tutor

Tempat/Ruang : Ruang tutor

I.Latar belakang

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol Drs Heru Winarko
mengatakan, berdasarkan data BNN tahun 2017, Prevalensi penyalahgunaan narkoba secara
nasional mencapai 1,77% atau sekitar 3,37 juta jiwa, dengan presentase rata-rata
pengguna,59% kelompok pekerja atau produktif berpenghasilan, dan 24% sisanya merupakan
kelompok pelajar.

Sedangkan pada provinsi Jawa Tengah berdasarkan hasil survei Badan Narkotika
Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah bersama Puat Penelitian Kesehatan Universitas
Indonesia (Puslitkes UI), mulai tahun 2015 tingkat pevalensi pengguna narkoba mencapai
1,9% dari jumlah penduduk Jawa Tengah,Permasalahan peredaran narkoba kian hari semakin
menghawatirkan.

Data Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyumas menyebutkan


peredaran narkoba di Banyumas pada tertinggi ke tiga di Jawa Tengah setelah Solo dan
Semarang pada 2017. Sasaran pengedar narkoba antara lain kaum pekerja yang angkanya
sekitar 50 persen. Kemudian 27-28 persen merupakan pelajar atau mahasiswa, prefalensinya
untuk pelajar yakni 1,9 persen atau mendekati 2 %, artinya dua dari 100 pelajar itu terpapar
narkoba.Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Banyumas berhasil menciduk satu
tersangka dalam kasus narkoba. Tersangka berinisial YES (29), warga Desa Karang Tengah
Rt 05 Rw 02, Kecamatan Cilongok, ditangkap karena diduga sebagai pengguna sabu-sabu.
Kepala Satuan Narkoba, AKP Supariya,SH mengatakan, penangkapan dilakukan pada
pertengahan bulan lalu di tempat tinggal tersangka, di Desa Karang Tengah, Kecamatan
Cilongok. Selain tersangka, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa sabu
dengan berat sekitar 0,11 gram,setelah adanya kejadian tersebut sudah dilakukan berbagai
penyuluhan tentang bahaya narkoba didaerah tersebut.Didesa Pageralang diajukan pertanyaan
kepada 4 orang remaja tentang bahaya narkoba,dan yang mengetahui hanya 25% saja,maka
dari itu perlu dilakukan penyuluhan pada desa tersebut.

II. Tujuan umum

Setelah diberi penyuluhan selama 60 menit, sasaran mampu memahami dan


mengetahui tentang NARKOBA.

III. Tujuan Khusus

Setelah diberi penjelasan 2 X 30 menit diharapkan siswa/i dapat mengetahui dan


mengerti tentang :

a. Mengenalkan apa itu arti dari Narkoba


b. Mengetahui dampak penyalahgunaan narkoba
c. Mengetahui cara pencegahan penyalahgunaan narkoba
d. Mengetahui cara memodifikasi lingkungan dalam menghindari narkoba
e. Menggunakan pelayanan kesehatan dalam menangani masalah narkoba

IV. Media dan Alat

Media : 1. Lembar balik

2. Leaflet

Alat : 1. Laptop

2. LCD

3. Microphone

V. Metode
1. Tanya Jawab
2. Diskusi
VI. Setting tempat

VII. Strategi pelaksanaan/Kegiatan Pengajaran

Tahapan dan Kegiatan penyuluhan


waktu keterangan
Pelaksanaan Sasaran

Pembukaan - salam pembuka - menjawab salam

(08.15) - penyampaian tujuan - menyimak

Penyampaian - menyampaikan garis - mendengarkan


materi besar materi “Narkoba” materi

(08.30-08.55)

Diskusi - memberi kesempatan - menanyakan hal-hal


bagi siswa/i untuk yang belum
(08.55-09.35)
bertanya dimengerti

- mendengarkan dan
mampu memahami
jawaban yang
diberikan oleh
pemateri

VIII. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur

1. Rencana kegiatan dipersiapkan 7 hari sebelum kegiatan dan informasi


kepengurus 1 hari.
2. Menyiapkan SAP.
3. Menyiapkan materi dan media
4. Menyiapkan pertanyaan.

b. Evaluasi Proses

1. Peserta yang hadir 90%


2. Tempat ruang tutor
3. 70% aktif bertanya
4. 60% memberikan jawaban atas pertanyaan pemberi materi
5. 65% pesetra tidak meninggalkan tempat saat proses berlangsung

c. Evaluasi Hasil

Acara dan kegiatan berlangsung dengan baik dan audien mampu


mengerti dan memahami.

IX. Lampiran
a. Materi

Pengertian Narkoba

Narkotika dan Obat-obatan terlarang (NARKOBA) atau Narkotik, Psikotropika, dan


Zat Aditif (NAPZA) adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan /
psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologi.
Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika yaitu zat atau obat, baik alami maupun sintesis bukan narkotik yang
berkhasia psikoaktif melalui pengaryh selektif pada susunan saraf dan menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

Jenis-jenis narkoba dan gejalanya

 Opium (Heroin, Morfin)


Berasal dari kata opium, jus dari bunga opium. Opium disaripatikan dari opium poppy
(papaver somniferum) dan disuling untuk membuat morfin, kodein, dan heroin.
Opium digunakan berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit (mencegah batuk,
diare, dll).
Gejala gejala yang ditimbulkan dari penggunaan opiat
1. Perasaan tenang dan bahagia
2. Acuh tak acuh (apatis)
3. Malas bergerak
4. Mengantuk
5. Rasa mual
6. Bicara cadel
7. Pupil mata mengecil (melebar jika overdosis)
8. Gangguan perhatian/daya ingat
 Ganja
Ganja dikenal dapat memicu psikosis, terutama bagimereka yang memiliki
latar belakang (gen). Ganja juga bisa memicu dan mencampuradukkan antara
kecemasan dan depresi
Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan ganja
1. Rasa senang dan bahagia
2. Santai dan lemah
3. Acuh tak acuh
4. Mata merah
5. Nafsu makan meningkat
6. Mulut kering
7. Pengendalian diri dan konsentrasi kurang
8. Depresi dan sering menguap/mengantuk

 Amfetamin (shabu, ekstasi)


Ecstasy (methylen dioxy methamphetamine)/MDMA adalah salah satu jenis
narkoba yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet.
Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui
batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Kekurangan cairan tubuh
dapat terjadi sebagai akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama, yang
sering menyebabkan kematian.
Gejala-gejala dari penggunaan amfetamin
1. Kewaspadaan meningkat
2. Bergairah
3. Rasa senang/bahagia
4. Pupil mata melebar
5. Denyut nadi dan tekanan darah meningkat
6. Susah tidur/insomnia
7. Hilang nafsu makan

Faktor penyebab dan penyalahgunaan narkoba

Pemakai narkoba akan mengalami gangguan-gangguan fisik sebagai berikut:


 Berat badannya akan turun secara drastis.
 Matanya akan terlihat cekung dan merah.
 Mukanya pucat.
 Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
 Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.
 Buang air besar dan kecil kurang lancar.
 Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.

Faktor yang mendorong


1. Pengendalian diri yang lemah
2. Kondisi kehidupan keluarga
3. Temperamen sulit
4. Mengalami gangguan perilaku
5. Suka menyendiri dan berontak
6. Prestasi sekolah yang rendah
7. Tidak di terima di kelompok
8. Berteman dengan pemakai
9. Mengenal narkoba di usia dini

Dampak narkoba

1) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap fisik

 Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,


gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
 Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut
otot jantung, gangguan peredaran darah
 Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
 Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
 Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur
 Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan
padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual
 Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi pada remaja
perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi,
dan amenorhoe (tidak haid)
 Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
yang hingga saat ini belum ada obatnya
 Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian

2) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis

 Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah


 Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
 Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
 Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
 Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

3) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan sosial

 Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan


 Merepotkan dan menjadi beban keluarga
 Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba


• Pelatihan keterampilan
• Mengasuh, mendidik anak yang baik.
• Menjadi contoh yang baik.
• Menjadi pengawas yang baik.
• Mengikutsertakan dalam pengawasan narkoba dan pelaksanaan
Undang-Undang.
• Mengadakan penyuluhan, kampanye pencegahan penyalahgunaan
narkoba.

Memodifikasi Lingkungan Dalam Menghindari Narkoba


• Kegiatan alternatif untuk mengisi waktu luang, seperti: kegiatan olah
raga, kesenian, dll.
• Menciptakan rumah yang sehat, serasi, harmonis, cinta, kasih sayang
dan komunikasi terbuka.
• Life skills antara lain tentang ketrampilan berkomunikasi, ketrampilan
menolak tekanan orang lain dan ketrampilan mengambil keputusan
dengan baik.
• Penerangan dan pendidian pengembangan individu.
• Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas pengguna agar
mereka tidak terjerat untuk kembali sebagai pengguna narkoba.

Menggunakan Pelayanan Kesehatan Dalam Menangani Masalah Narkoba


• Penyuluhan tentang bahaya narkoba dipuskesmas atau ditempat
pelayanan kesehatan lainnya.
• Merujuk korban narkoba ke tempat pelayanan kesehatan.
• Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinir program-program
pencegahan penyalahgunaan narkoba.
• Rehabilitasi bagi pecandu narkoba agar tidak kembali menggunakan
narkoba.
• Konseling dan bimbingan sosial kepada pengguna dan keluarga serta
kelompok lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai