Hanafiah K.A, 2010 menyebutkan bahwa suhu tanah ditentukan oleh interaksi sejumlah faktor, dengan dua sumber panas, yaitu radiasi sinar matahari dan langit (dominan), serta konduksi dari interior tanah (sangat sedikit). Suhu tanah dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. a. Faktor-faktor eksternal (lingkungan) Faktor-faktor eksternal (lingkungan) yang berperan menyebabkan terjadinya perubahan suhu tanah meliputi : - Radiasi sinar matahari. Jumlah panas matahari yang mencapai permukaan bumi adalah 2 cal g -1 cm-2 menit-1 atau 2 langleys menit-1, namun yang benar-benar diterima oleh permukaan tanah jauh berkurang, tergantung pada (a) sudut-temu antara matahari – muka tanah yang dipengaruhi oleh latitudp, musim , waktu, kecuraman dan arah lereng, serta altitudo lokasinya, dan (b) insulasi oleh udara, uap iar, awan, debu, kabut, salju, tetanaman dan mulsa. Di daerah Temperate, radiasi yang diterima permukaan bumi adalah 100-800 langleys per hari, yang secara rata-rata setara denfgan kebutuhan energi untuk mengvaporasikan lapisan air setebal 1 cm diperlukan 560 langlyes. Namun demikian hanya sebagian total radiasi ini yang tersedia untuk menyuplai energi yang dibutuhkan untuk evaporasi dan transpirasi tersebut. Sisa energi ini jika tidak terpakai untuk menaikkan temperatur tanah dan fotosintesis, direradiasikan kembali ke langit. Radiasi sinar matahari terjadi sebagai radiasi gelombang pendek dengan panjang gelombang antara 0,3-5,0 µm. - Radiasi dari langit Radiasi dari langit berkontribusi besar dalam menyuplai panas pada tanah di areal yang sinar mataharinya dapat menembus atmosfer bumi. - Konduksi panas dari atmosfer Oleh karena konduksi panas yang menerobos udara adalah sedikit, maka efeknya terhadap suhu tanah hanya penting apabila terjadi kontak dengan tanah. - Kondensasi Kondensasi merupakan proses eksothermik. Apa bila uap air dari atmosfer atau dari kedalaman tanah yang berbeda berkondensasi di dalam tanah maka akan terjadi peningkatan suhu tanah, hingga 5°C atau lebih. - Evaporasi Evaporsi merupakan proses endothermik yang berefek kebalikan dari kondensasi. - Curah hujan Curah hujan berperan menurunkan temperatur tanah. Dengan demikian semakin tinggi curah hujan akan berdampak pada temperatur tanah yang semkin rendah. - Insulasi Insulasi dapat berupa tanaman penutup tanah, mulsa, salju, awan dan asap yang menghalangi sampainya radiasi matahari ke permukaan tanah - Vegetasi Melalui pengaruhnya terhadap transpirasi, repleksi radiasi dan energi yang digunakannya untuk fotosintesis akan menurunkan temperatur iklim mikro dan secara tidak langsung juga suhu tanah. b. Faktor-faktor internal (tanah) Faktor-faktor internal (tanah) yang berperan menyebabkan terjadinya perubahan suhu tanah meliputi : - Kapasitas thermal Tanah mineral kering mempunyai panas spesifik hampir 0,2 cal g-1, yang berarti setiap 1 cm3 (biasanya disingkat cc) tanah kering yang tersusun oleh 50% padatan dan 50% ruang pori akan mempunyai panas spesifik sebesar 0,5x2,65x0,2 = 0,265 cal cm-3 (atau rerata 0,25 cal cm-3) oleh karena panas spesifik udara sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Tanah yang ruang porinya terisi air akan berpanas-spesifik = 0,265+(0,5x1,0)=0,765 cal cm- 3 , yang nilainya akan menurun tergantung proporsi kadar air tanahnya. Panas spesifik es hanya 0,5 cal cm-3. Panas spesifik gambut secara gravimetris (bobot) akan jauh lebih besar ketimbang tanah mineral, tetapi secara volumetris tidak banyak berbeda. Tanah organik biasanya mempunyai banyak ruang pori, sehingga dalam keadaan jenuh akan berpanas-spesifik besar, yaitu : sekitar 0,9 cm-3. - Konduksivitas thermal dan difusivitas thermal Konduksivitas bahan-bahan pembentuk tanah dan sebagian besar pertikel-pertikel tanah sekitar 0,005 cal detik-1 cm-1°C-1. Udara berkonduktivitas 100 kali lebih kecil sedangkan air hanya sekitar seperlima ketimbang mineral pembentuk tanah tersebut. Oleh karena itu, tanah-tanah berstruktur lepas lagi kering akan mempunyai konduktivitas thermal yang sangat rendah (0,0003 - 0,0005 cal detik-1 cm-1 °C-1). - Aktivitas biologis Menghasilkan panas, sehingga makin besar aktivitas ini akan makin banyak panas yang dibebaskan ke tanah. Tanah yang berkadar BOT, hara dan udara tinggi, serta berkelembapan cukup akan mempunyai suhu yang beberapa derajat lebih tinggi ketimbang tanah yang biologisnya tidak aktif. - Radiasi dari tanah ke atmosfer Radiasi dari tanah ke atmosfer yang terjadi secara kontinu, makin tinggi suhu tanah akan makin besar radiasinya. - Struktur, tekstur dan kelembapan tanah Tanah padat mempunyai konduktivitas thermal lebih besar ketimbangan tanah gembur, akibat udara yang mengisi tanah ini mempunyai konduktivitas thermal yang jauh lebih rendah ketimbang air, apalagi ketimbang partikel-pertikel tanah. - Garam-garam terlarut Garam-garam terlarut mempengaruhi evaporasi, kesuburan tanah dan aktivitas biologis tanah, sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap suhu tanah. Kadar garam yang tinggi akan menekan aktivitas biologis ini. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Warna Tanah 1. Kadar lengas atau tingkat hidratasi. Kadar lengas dan hidratasi sangat berpengaruh terhap warna tanah, dalam hal ini apabila dalam keadaan lembab hingga basah maka tanah akan tampak berwarna hitam/kelam. Tingkat hidratasi sangat erat kaitannya dengan kedudukan terhadap permukaan air tanah, yang mengarah ke warna reduksi (gleisasi), yaitu kelabu biru hingga kelabu hijau. 2. Kadar bahan organik Makin tinggi kandungan bahan organiknya, maka warna tanah akan makin kelam. Sebaliknya,semakin rndah kandungan bahan organiknya warna tanah akan tampak lebih terang. 3. Kadar dan mutu mineral Mineral feldspar Kaolin, kapur, kuarsa dapat menyebabkan warna putih pada tanah. Sedangkan khusus untuk feldspar dapt menyebabkan warna tanah yang bermacam-macam, terutama warna merah. Hematit juga dapat menjadikan warna merah sampai merah tua pada tanah.